Anda di halaman 1dari 18

ARTIKEL KEISLAMAN:

1. KEISTIMEWAAN DAN KEBENARAN KONSEP KETUHANAN DALAM ISLAM


2. SAINS&TEKNOLOGI DALAM AL-QUR’AN DAN AL-HADITS
3. GENERASI TERBAIK MENURUT AL-HADITS
4. PENGERTIAN SALAF (REFERENSI HADITS)
5. ISLAM, AJARAN TENTANG BERBAGI SERTA KEADILAN PENEGAKAN
HUKUM

Disusun sebagai tugas terstruktur Mata Kuliah: Pendidikan Agama Islam

Dosen Pengampu:

Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos

Disusun Oleh:

Nama : Muhammad Fabian Isnaeni


NIM : G1D020042
Fakultas&Prodi : MIPA&Matematika
Semester :1

PROGRAM STUDI MATEMATIKA


FAKULTAS MIPA
UNIVERSITAS MATARAM
T.A. 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah penulis haturkan kepada ALLAH SWT atas selesainya tugas
yang diamanatkan kepada penulis sebagai tugas Ujian Tengah Semester mata kuliah
Pendidikan Agama Islam. Sholawat dan Salam semoga ALLAH limpahkan kepada
Rasulullah Muhammad SAW beserta para Sahabat dan Pengikut beliau yang setia
hingga akhir jaman. Tak lupa ucapan terima kasih saya sampaikan atas bimbingan
Bapak Dr Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos. sebagai dosen pengampu mata Kuliah
Pendidkan Agama Islam yang telah mempercayakan tugas ini kepada penulis.

Besar harapan penulis, artikel ini akan memberi manfaat bagi para pembacanya
walaupun masih banyak kekurangan di dalam penulisannya. Maka dari itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca.

Penyusun, Mataram 25 Oktober 2020

Muhammad Fabian Isnaeni

NIM G1D020042

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN COVER i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
I. Keistimewaan dan Kebenaran Konsep Ketuhanan dalam Islam 1
II. Sains dan Teknologi dan Al-Qur’an dan Al-Hadits 3
III. Generasi Terbaik Menurut Al-Hadits 7
IV. Pengertian Salaf Menurut Al-Hadits 10
V. Islam: Ajaran Tentang Berbagi serta Keadilan Penegakan Hukum 12
DAFTAR PUSTAKA 14
LAMPIRAN 15

iii
I

KEISTIMEWAAN DAN KEBENARAN KONSEP KETUHANAN DALAM ISLAM

Istilah Tuhan dalam sebutan Al-Quran digunakan kata ilaahun, yaitu setiap
yang menjadi penggerak atau motivator, sehingga dikagumi dan dipatuhi oleh
manusia. Orang yang mematuhinya di sebut abdun (hamba). Kata ilaah (tuhan) di
dalam Al-Quran konotasinya ada dua kemungkinan, yaitu Allah, dan selain Allah.
Subjektif (hawa nafsu) dapat menjadi ilah (tuhan). Benda-benda seperti : patung,
pohon, binatang, dan lain-lain dapat pula berperan sebagai ilah. Demikianlah seperti
dikemukakan pada surat Al-Baqarah (2) : 165, sebagai berikut

ِ ‫ُون هَّللا ِ أَ ْن َد ًادا ُي ِحبُّو َن ُه ْم َكحُبِّ هَّللا‬


ِ ‫اس َمنْ َي َّتخ ُِذ مِنْ د‬
ِ ‫َوم َِن ال َّن‬

Diantara manusia ada yang bertuhan kepada selain Allah, sebagai tandingan terhadap
Allah. Mereka mencintai tuhannya itu sebagaimana mencintai Allah.

Sebelum turun Al-Quran dikalangan masyarakat Arab telah menganut konsep tauhid
(monoteisme). Allah sebagai Tuhan mereka. Hal ini diketahui dari ungkapan-ungkapan
yang mereka cetuskan, baik dalam do’a maupun acara-acara ritual. Abu Thalib, ketika
memberikan khutbah nikah Nabi Muhammad dengan Khadijah (sekitar 15 tahun
sebelum turunya Al-Quran) ia mengungkapkan kata-kata Alhamdulillah. (Lihat Al-
Wasith,hal 29). Adanya nama Abdullah (hamba Allah) telah lazim dipakai di kalangan
masyarakat Arab sebelum turunnya Al-Quran. Keyakinan akan adanya Allah, kemaha
besaran Allah, kekuasaan Allah dan lain-lain, telah mantap. Dari kenyataan tersebut
timbul pertanyaan apakah konsep ketuhanan yang dibawakan Nabi Muhammad?
Pertanyaan ini muncul karena Nabi Muhammad dalam mendakwahkan konsep ilahiyah
mendapat tantangan keras dari kalangan masyarakat. Jika konsep ketuhanan yang
dibawa Muhammad sama dengan konsep ketuhanan yang mereka yakini tentu tidak
demikian kejadiannya.

Pengakuan mereka bahwa Allah sebagai pencipta semesta alam dikemukakan dalam
Al-Quran surat Al-Ankabut (29) ayat 61 sebagai berikut;

َ ‫ْس َو ْال َق َم َر َل َيقُولُنَّ هَّللا ُ َفأ َ َّنى ي ُْؤ َف ُك‬


‫ون‬ َ ْ‫ت َواأْل َر‬
gَ ‫ض َو َس َّخ َر ال َّشم‬ ِ ‫َولَئِنْ َسأ َ ْل َت ُه ْم َمنْ َخلَقَ ال َّس َم َوا‬

“Jika kepada mereka ditanyakan, ‘Siapa yang menciptakan lagit dan bumi, dan
menundukkan matahari dan bulan?’ Mereka pasti akan menjawab Allah.”

1
Dengan demikian seseorang yang mempercayai adanya Allah, belum tentu berarti
orang itu beriman dan bertaqwa kepada-Nya. Seseorang baru laik dinyatakan bertuhan
kepada Allah jika ia telah memenuhi segala yang dimaui oleh Allah. Atas dasar itu inti
konsep ketuhanan Yang Maha Esa dalam Islam adalah memerankan ajaran Allah yaitu
Al-Quran dalam kehidupan sehari-hari. Tuhan berperan bukan sekedar Pencipta,
melainkan juga pengatur alam semesta.

Pernyataan lugas dan sederhana cermin manusia bertuhan Allah sebagaimana


dinyatakan dalam surat Al-Ikhlas. Kalimat syahadat adalah pernyataan lain sebagai
jawaban atas perintah yang dijaukan pada surat Al-Ikhlas tersebut. Ringkasnya jika
Allah yang harus terbayang dalam kesadaran manusia yang bertuhan Allah adalah
disamping Allah sebagai Zat, juga Al-Quran sebagai ajaran serta Rasullullah sebagai
Uswah hasanah.

2
II

SAINS&TEKNOLOGI DALAM AL-QUR’AN DAN AL-HADITS

Bagi seorang beriman kepada kitab suci Al-Qur’an, pasti beriman pula bahwa
kitab suci ini merupakan sumber petunjuk yang tidak ada keraguan di dalamnya.
Banyak sekali penemuan-penemuan yang sebenarnya Al-Qur’an sudah jelaskan lebih
dahulu kepada manusia, padahal Al-Qur’an baru diturunkan sekitar 14 abad yang lalu,
berikut beberapa penemuan sains&teknologi yang sebenarnya sudah dijelaskan dalam
Al-Qur’an:

1. Tanaman Bertasbih
Pada 1981, Journal of Plant Molecular Biologies terbit, yang berisi hasil
penelitian sebuah tim ilmuwan Amerika Serikat yang dipimpin Profesor
William Brown. Itu tentang suara halus yang tidak bisa didengar oleh telinga
biasa (ulstrasonik), yang keluar dari tumbuhan. Suara itu berulang lebih dari
1.000 kali tiap detiknya. Tim berhasil merekam suara itu menggunakan alat
perekam canggih. Dari alat perekam itu, getaran ultrasonik kemudian
diubah menjadi gelombang elektrik optik yang dapat ditampilkan ke layar
monitor. Dengan teknologi ini, getaran ultrasonik tersebut dapat dibaca dan
dipahami, karena suara yang terekam menjadi terlihat pada layar monitor
dalam bentuk rangkaian garis.
Para ilmuwan ini lalu membawa hasil penemuan mereka ke hadapan tim
peneliti Inggris, di mana salah seorangnya adalah peneliti muslim.
Yang mengejutkan, getaran halus ultrasonik yang tertransfer dari alat
perekam menggambarkan garis-garis yang membentuk lafadz Allah dalam
layar.
Dalam penelitian yang lain ditemukan bahwa bibit tanaman di sebuah kotak
yang dibacakan Alquran, tumbuh dan berbuah 44 persen lebih baik
daripada bibit tanaman yang dibiarkan tumbuh alami dan teratur di kotak
lainnya. Al-Qur’an sendiri sudah menjelaskan bahwa Bumi beserta semua
yang ada di dalamnya pun bertasbih kepada Allah.
"Langit yang tujuh, Bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih
kepada Allah. Dan tak ada suatupun melainkan bertasbih dengan memuji-
Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia
adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun," Surah Al-Isra' Ayat 44.

3
"Dan tumbuh-tumbuhan dan pohon-pohonan kedua-duanya tunduk kepada-
Nya," Surah Ar-Rahman Ayat 6.

2. Air Laut yang Terpisah


Seorang ahli Oceanografer dan penyelam terkemuka dari Perancis pada
era 90-an, Jacques Yves Costeau melakukan eksplorasi di bawah laut dan
tiba-tiba menemui beberapa kumpulan mata air tawar-segar yang sangat
sedap rasanya. Air itu tidak bercampur atau tidak melebur dengan air laut
yang asin di sekelilingnya sehingga seolah-olah ada dinding membran yang
membatasi keduanya.
Fenomena ganjil itu mendorongnya untuk mencari tahu penyebab
terpisahnya air tawar dari air asin di tengah-tengah lautan. Sampai pada
suatu hari ia bertemu dengan seorang profesor Muslim dan menceritakan
fenomena ganjil itu kepadanya.
Profesor tersebut lalu membeberkan ayat Alquran surat Ar-Rahman ayat
19-20, yang sering diidentikkan dengan Terusan Suez. "Dia membiarkan
dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu, antara keduanya
ada batas yang tidak dilampaui masing-masing."

3. Jasad Fir’aun
Pada 1975, Prancis memberi bantuan kepada Mesir untuk meneliti mumi
Firaun. Penelitian berlangsung dengan dipimpin oleh Prof Dr. Maurice
Bucaille, seorang ahli bedah berkebangsaan Perancis
Ternyata, hasil akhir yang ia peroleh sangat mengejutkan. Sisa-sisa garam
yang melekat pada tubuh sang mumi adalah bukti terbesar bahwa dia telah
mati karena tenggelam. Jasadnya segera dikeluarkan dari laut dan
kemudian dibalsem untuk dijadikan mumi agar awet. Namun penemuan
yang dilakukan Bucaille menyisakan pertanyaan: Bagaimana jasad tersebut
bisa terjaga dan lebih baik dari jasad-jasad yang lain, padahal telah
dikeluarkan dari laut. Bucaille pun mengeluarkan laporan akhir yang
diyakininya sebagai penemuan baru dengan judul 'Mumi Firaun; Sebuah
Penelitian Medis Modern', judul aslinya; 'Les Momies des Pharaons et la
Midecine'.
Saat menyiapkan laporan akhirnya itu, salah seorang rekannya
membisikkan sesuatu di telinga Bucaille bahwa kaum Muslimin telah lama

4
berbicara tentang tenggelamnya mumi ini. Dia mengacukannya, tapi cukup
membuatnya penasaran. Dia mulai berpikir dan bertanya-tanya, bagaimana
mungkin hal itu bisa terjadi? Bahkan, mumi tersebut baru ditemukan sekitar
tahun 1898, sementara Alquran telah ada ribuan tahun sebelumnya.
Dari sini, terjadilah diskusi antara dia dengan peneliti dan ilmuwan Muslim.
Ia bertanya tentang kehidupan Musa AS, perbuatan yang dilakukan Firaun
dan pengejarannya terhadap Musa hingga dia tenggelam. Kemudian
bagaimana jasad Firaun diselamatkan dari laut. Dia pun disugukan dengan
sebuah ayat yang mencengangkan. "Maka pada hari ini Kami selamatkan
badanmu supaya kamu dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang
datang sesudahmu dan sesungguhnya kebanyakan dari manusia lengah
dari tanda-tanda kekuasaan Kami." (QS Yunus: 92)

4. Bintang Yang Terbentuk Dari Asap


Prof. Yoshihide Kozai adalah seorang Direktur Gunma Astronomical
Observatory, mantan direktur National Astronomical Observatory of Japan.
Dia menghabiskan hampir separuh hidupnya untuk meneliti dinamika langit
hingga dikenal sebagai Mekanisme Kozai. Mekanisme ini menggambarkan
titik orbit asteroid, yang sekarang digunakan dalam studi tabrakan galaksi
dan exoplanets. Dalam pengamatannya terhadap pembentukan bintang, dia
berasumsi bahwa bintang terbentuk dari asap. Asap berkumpul di bagian
luar yang terlihat kemerah-merahan sebagai awal dari kumpulan panas.
Asap yang berkumpul dengan kepadatannya yang tinggi menghasilkan
sinar. Karena itu, bintang yang bersinar seperti yang kita lihat sekarang
terbentuk dari asap yang menghiasi alam semesta.
Para ilmuan lain menyatakan itu adalah asap yang berkabut. Namun Kozai
mengatakan kabut tidaklah cocok untuk menggambarkan asap tersebut,
sebab kabut memiliki sifat dingin yang khas dingin, sedangkan asap kosmis
agak panas. Bertemulah Kozai dengan Sheikh Abdul-Majeed A. Zindani
yang menyajikan sejumlah ayat Alquran yang menjelaskan awal mula alam
semesta dan langit, serta hubungan bumi dan langit.
"Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih
merupakan asap, lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi: Datanglah
kamu: Keduanya menuruti perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa,
keduanya menjawab: Kami datang dengan suka hati." (QS Fushshilat: 11).

5
Inilah bukti kebesaran Allah SWT.. Walaupun penemuan-penemuan di atas baru di
buktikan, ternyata Al-Qur’an sudah menjelaskannya lebih dahulu. Ini juga menjadi bukti
Al-Qur’an benar-benar diturunkan sebagai petunjuk manusia yang benar, yang tidak
mungkin membawa manusia kepada kebinasaan.

6
III

GENERASI TERBAIK MENURUT AL-HADITS

Umat Rasulullah merupakan umat terbaik dari seluruh umat-umat para Nabi
yang diutus sebelum beliau. Meskipun umat Rasulullah datang sebagai yang terakhir
diantara umat-umat lainnya, tetapi di akhirat kelak umat Rasulullah-lah yang akan
memasuki Surga terlebih dahulu di bandingkan dengan umat-umat lainnya.
Allah telah memberikan pujian kepada umat Rasulullah shallallahu alaihi wa
sallam, dalam firman-Nya :
“Kamu adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada
yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah..” (QS. Ali
Imran : 110)
Tetapi diantara umat Rasulullah, terdapat beberapa generasi terbaik,
sebagaimana beliau sebutkan dalam beberapa hadits, diantaranya:
ُ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم َم َث ُل أُ َّمتِي َم َث ُل ْال َم َط ِر اَل ي ُْد َرى أَوَّ لُ ُه َخ ْي ٌر أَ ْم آ ِخ ُره‬ ٍ ‫َعنْ أَ َن‬
َ ِ ‫س َقا َل َقا َل َرسُو ُل هَّللا‬

Riwayat dari Anas r.a., ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: “Perumpamaan umatku
seperti perumpamaan hujan, tidak diketahui apakah yang terbaik itu ada pada
permulaan atau pada akhirnya.” (H.R. Tirmidzi dan Ahmad)

‫ِيه ْم‬
ِ ‫تف‬ُ ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم َقا َل َخ ْي ُر َه ِذ ِه اأْل ُ َّم ِة ْال َقرْ نُ الَّذِي ُبع ِْث‬
َ ِ ‫ْن أَنَّ َرسُو َل هَّللا‬
ٍ ‫ُصي‬
َ ‫ْن ح‬ َ ‫َعنْ عِ ْم َر‬
ِ ‫ان ب‬

Riwayat dari Imran Ibn Hushain bahwa Rasulullah saw. bersabda: “Sebaik-baik umat
ini adalah generasi yang aku di utus pada mereka.” (H.R. Ahmad)

َ ‫ِين َيلُو َن ُه ْم ُث َّم الَّذ‬


‫ِين َيلُو َن ُه ْم‬ َ ‫اس َقرْ نِي ُث َّم الَّذ‬
ِ ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم َقا َل َخ ْي ُر ال َّن‬
َ ِّ‫َعنْ َع ْب ِد هَّللا ِ َرضِ َي هَّللا ُ َع ْن ُه َعنْ ال َّن ِبي‬

Riwayat dari ‘Abdullah r.a. dari Nabi saw. bersabda: “Sebaik-baik manusia adalah
orang-orang yang hidup pada zamanku (generasiku), kemudian orang-orang setelah
mereka, kemudian orang-orang setelah mereka. (HR. Al-Bukhari, no. 3650)

Kemudian siapakah generasi-generasi yang disebutkan dalam hadits di atas?


Berikut ini Generasi-generasi yang disebutkan dalam hadits di atas:

7
1. Generasi Sahabat
Sahabat adalah orang-orang beriman yang bertemu dan melihat
Rasulullah SAW secara langsung serta membantu perjuangan beliau. yang
dimaksud dengan bertemu dalam pengertian ini lebih luas daripada sekedar
duduk di hadapannya, berjalan bersama, terjadi pertemuan walau tanpa
bicara, dan termasuk dalam pengertian ini pula apabila salah satunya (Nabi
atau orang tersebut) pernah melihat yang lainnya, baik secara langsung
maupun tidak langsung. Oleh karena itu Abdullah bin Ummi Maktum
radhiyallahu’anhu yang buta matanya tetap disebut sahabat. Para sahabat
merupakan orang-orang yang mewariskan ilmu dari Rasulullah saw..
Adapun beberapa orang sahabat Rasulullah saw. yang mahsyur
diantaranya:
- Abu Bakar Ash Shiddiq
- Umar bin Khattab
- Utsman bin Affan
- Ali bin Thalib
- Bilal bin Rabah
- Abu Hurairah
- Abu Said al Khudri
- Khalid bin Walid
2. Generasi Tabi’in
Tabi’in adalah orang-orang beriman yang hidup pada masa Rasulullah
atau setelah beliau wafat tetapi tidak bertemu dengan Rasulullah dan bertemu
serta melihat para sahabat. Tabi’in merupakan orang-orang yang belajar dan
mewariskan ilmu dari para sahabat Rasulullah.
Salah seorang terbaik dari generasi Tabi’in adalah Uwais Al Qarn, yang
pernah mendatangi rumah Rasulullah untuk mendapatkan kemuliaan menjadi
sahabat, tetapi tidak berhasil bertemu dengan beliau. Uwais Al Qarn, pernah
disebutkan secara langsung melalui lisan Rasulullah sebagai orang yang asing
di bumi tapi terkenal di langit. Bahkan Rasulullah memerintahkan sahabatnya,
Umar dan Ali, untuk mencari Uwais dan meminta untuk di doakan, karena ia
merupakan orang yang memiliki doa yang diijabah oleh Allah.
Beberapa tokoh Tabi'in terkenal diantaranya:
- Abu Hanifah
- Al-Hasan al-Bashri,

8
- Al-Qasim bin Muhammad bin Abu Bakar ash-Shiddiq
- Al Fudhail bin Iyadh
- Amru bin Dinar
- Mujahid bin Jabir
3. Generasi Tabi’ut Tabi’in
Tabi’ut tabi’in adalah orang beriman yang hidup pada masa sahabat
atau setelah mereka wafat tetapi tidak bertemu dengan sahabat dan bertemu
dengan generasi tabi’in. tabi’ut tabi’in merupakan orang-orang yang belajar dan
mewariskan ilmu dari para tabi’in.
- Malik bin Anas
- Muhammad bin Idris as Syafi’i
- Ahmad bin Hambal
- Ja'far al Sadiq
- Sufyan al-Tsauri
- Sufyan bin 'Uyainah
- Al Auza'i
- Al-Laits bin Saad
- Abdullah bin Al-Mubarok

9
IV

PENGERTIAN SALAF

Istilah Salafi atau Salafiyah menurut bahasa adalah telah lalu. Kata Salaf juga
bermakna seseorang yang telah mendahului (terdahulu) dalam ilmu, iman, keutamaan
dan kebaikan. Ibnu Manzhur mengatakan bahwa salaf berarti orang yang mendahului
anda, baik dari bapak maupun orang-orang terdekat (kerabat) yang lebih tua umurnya
dan lebih utama.

Adapun salaf menurut istilah adalah sifat yang khusus dimutlakkan kepada para
sahabat. Ketika disebutkan salaf, maka yang maksud pertama kali adalah para
sahabat. Adapun selain mereka itu ikut serta dalam makna salaf ini, yaitu orang–orang
yang mengikuti mereka. Artinya bila mereka mengikuti para sahabat, maka disebut
Salafiyyun (orang- orang yang mengikuti salafush shalih)

Allah berfirman dalam al-Qur’an surat al-Taubah ayat 100 yang maksudnya
bahwa: "Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) dari
golongan muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik,
Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan
bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya selama-lamanya.
mereka kekal di dalamnya. Itulah kemenangan yang besar.”

Dari segi zaman, kata salaf digunakan untuk menunjukkan kepada sebaik-baik
kurun, dan yang lebih patut dicontoh dan diikuti yaitu tiga kurun yang pertama (dalam
Islam) yang diutamakan, yang disaksikan dan disifati dengan kebaikan melalui lisan
sebaik-baik manusia, yaitu Rasulullah

Apakah pembatasan dari segi zaman ini cukup untuk membatasi pengertian
salaf, sehingga setiap orang yang hidup pada tiga generasi awal adalah termasuk
dalam kriteria salaf. Tentu saja tidak demikian, sesungguhnya sudah banyak golongan
dan kelompok muncul pada masamasa tersebut. Terdahulu berdasarkan masa, tidak
cukup untuk menentukan itu salaf atau tidak. Harus ditambahkan syarat dalam hal ini
yatiu kesesuaian dengan al-Qur’an dan Sunnah, sehingga siapapun yang akalnya
menyelisihi kedua sumber tersebut bukanlah salafi, meskipun dia hidup ditengah-
tengah para sahabat dan tabi’in. Ada beberapa hal di dalam memahami pengertian
Salafi yaitu:

10
Al-salaf, yaitu mereka tiga generasi pertama dan paling utama dari umat islam
sebagai mana dijelaskan pada topic ke III diatas

Salafiyah adalah sebuah gerakan dakwah yang sama artinya dengan gerakan
dakwah Ahlul Sunnah wal Jama’ah. Gerakan dakwah ini sudah mulai dari masa
Rasulullah, lalu terus berlanjut dan mempertahankan eksistensinya hingga menjelang
akhir zaman kelak. Salafi adalah sebutan untuk orang yang menyatakan diri sebagai
muslim yang berupaya mengikuti ajaran al-Qur’an dan al-Hadits, sesuai dengan
pemahaman ulama al-Salaf. Dari uraian tersebut dapat dipahami bahwa salafiyah
adalah arus pemikiran yang mengedepankan nash-nash syar’iyah berbagai macam
pemikiran baik secara metode maupun sistem, yang senantiasa komitmen terhadap
petunjuk Nabi dan petunjuk para sahabat baik secara keilmuan dan pengamalan,
menolak berbagai manhaj yang menyelisihi petunjuk tersebut, baik terkait masalah
ibadah maupun ketetapan syari’at.

Imam al-Safarini mengatakan bahwa yang dimaksud mazhab salaf ialah apa yang
berjalan di atasnya para sahabat yang mulia, orangorang yang mengikuti mereka
dengan baik (tabi’in), tabi’ul tabi’in, para imam Islam yang diakui keimanan mereka dan
dikenal besar peranannya dalam Islam serta diterima ucapannya oleh kaum muslimin
generasi demi generasi, bukan mereka yang tertuduh dengan kebid’ahan, atau dikenal
dengan julukan yang tidak diridhai seperti Khawarij, Rafidhah, Qadariyah, Murji’ah,
Jabariyah, Jahmiyah, Mu’tazilah dan sebagainya

Untuk lebih mudah memahami tentang salafi, perlu diketahu profil yang khas dari
salafi yaitu orang-orang yang berpegang teguh pada Kitabullah dan Sunnah Rasul, dan
jalan hidup generasi Islam awal terdahulu dari kalangan al-muhajirin dan al-anshar;
mereka adalah teladan baik yang menunjukkan kepada kebenaran serta
mengamalkannya; ahlul sunnah adalah orang-orang pilihan yang melarang kebid’ahan
dan menjauhi para pelakunya; ahlul sunnah adalah orang -orang asing di saat zaman
sudah penuh dengan kerusakan; ahlul sunnah adalah orang-orang yang membawa
cahaya ilmu mencegah penyelewengan orang-orang yang melampaui batas,
perpecahan ahli kebatilan dan penakwilan orang-orang yang jahil; dan ahlul sunnah
adalah yang membuat sedih orang banyak bila terpisah dengan mereka.

11
V

ISLAM, AJARAN TENTANG BERBAGI SERTA KEADILAN PENEGAKAN HUKUM

Dalam Islam, masalah berbagi serta keadilan penegakan hukum sangat


diperhatikan, banyak sekali ayat-ayat Al-qur’an maupun sabda-sabda baginda
Rasulullah saw.. yang menjelaskan tentang masalah ini.

1. Hadits dan ayat Al-qur’an tentang berbagi


- Al-Baqarah (2) : 3. "Adapun orang-orang yang beriman dengan yang
ghaib dan mendirikan sembahyang dan menginfakkan sebahagian dari
rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka"
- Ali Imran (3) : 93. "Kamu sekali-kali tidak akan sampai mencapai kepada
kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menginfakkan sebahagian
harta yang kamu cintai. Dan apa yang kamu infakkan, maka
sesungguhnya Allah mengetahuinya".
- Taubah (9) : 34. "Hai orang-orang yang beriman! Sesungguhnya
sebahagian besar dari orang-orang alim Yahudi dan rahib-rahib  (orang-
orang alim Nasrani) benar-benar memakan harta orang dengan jalan
yang bathil, dan (mereka) menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah,
dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak
menginfakannya  di jalan Allah, maka berikanlah kabar gembira kepada
mereka (bahwa  mereka akan mendapat) azab yang pedih.
- Dari Abu Hurairah r.a., Nabi saw. bersabda, “Seandainya aku
mempunyai emas sebesar gunung Uhud, sungguh aku gembira apabila
ia tidak tertinggal di sisiku selama tiga malam, kecuali aku sediakan
untuk membayar utang.” (Bukhari)
- Abu Hurairah r.a. berkata bahwa Nabi saw. bersabda, “Ketika seorang
hamba berada pada waktu pagi, dua malaikat akan turun kepadanya,
lalu salah satu berkata, ‘Ya Allah, berilah pahala kepada orang yang
menginfakkan hartanya.’ Kemudian malaikat yang satu berkata, ‘Ya
Allah, binasakanlah orang-orang yang bakhil.” (Muttafaq ‘Alaih).
- Dari Abu Umamah r.a., Nabi saw. bersabda, “Wahai anak Adam,
seandainya engkau berikan kelebihan dari hartamu, yang demikian itu
lebih baik bagimu. Dan seandainya engkau kikir, yang demikian itu buruk
bagimu. Menyimpan sekadar untuk keperluan tidaklah dicela, dan
dahulukanlah orang yang menjadi tanggung jawabmu.” (Muslim)

12
2. Hadits dan ayat Al-qur’an tentang berbagi
- Al-Maidah: 42: “Mereka sangat suka mendengar berita bohong, lagi
banyak memakan (makanan) yang haram. Jika mereka (orang Yahudi)
datang kepadamu (Muhammad untuk meminta putusan), maka berilah
putusan di antara mereka atau berpalinglah dari mereka. Dan jika
engkau berpaling dari mereka maka mereka tidak akan
membahayakanmu sedikit pun, tetapi jika engkau memutuskan (perkara
mereka), maka putuskanlah dengan adil. Sesungguhnya Allah menyukai
orang-orang yang adil.”
- Q.S Al-An’am: 152: “Dan janganlah kamu mendekati harta anak yatim
kecuali dengan cara yang lebih bermanfaat, hingga dia mencapai (usia)
dewasa. Dan sempurnakanlah takaran serta timbangan dengan adil.
Kami tidak membebani seseorang melainkan menurut kesanggupannya.
Apabila kamu berbicara, bicaralah sejujurnya sekalipun dia kerabat(mu),
dan penuhilah janji Allah. Demikianlah Dia memerintahkan kepadamu
agar kamu ingat.”
- Q.S An-Nahl: 76: “Dan Allah (juga) membuat perumpamaan dua orang
laki-laki, salah seorang dari keduanya adalah seorang yang bisu, ia tidak
dapat berbuat sesuatu dan dia menjadi beban bagi penanggungnya, ke
mana saja ia disuruh (oleh penanggungnya itu), ia sama sekali tidak
dapat mendatangkan suatu kebaikan. Samakah orang itu dengan orang
yang menyuruh berbuat keadilan, dan ia berada di jalan yang lurus?”
- “Wahai manusia, sesungguhnya yang membinasakan orang-orang
sebelum kalian adalah, apabila seorang bangsawan mencuri, mereka
biarkan, tetapi bila ada orang lemah dan miskin mencuri, mereka
tegakkan hukuman kepadanya. Demi Allah, andaikan Fatimah putri
Muhammad mencuri, niscaya aku potong tangannya.” (HR: Ibnu Majah).

13
DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur’an Al-Karim dan terjemahannya. 2013. Kementrian Agama Republik Indonesia.


Surabaya: Halim Publishing&Distributing

Muhammaddin. 2013. MANHAJ SALAFIYAH (hlm.147-161). Palembang

Almubarok, Fauzi. 2018. “KEADILAN DALAM PERSPEKTIF ISLAM” dalam Istighna:


Jurnal Pendidikan dan Pemikiran Islam Volume 1 (hlm. 115-143)

Daradjat, Zakiah, Dasar-dasar Agama Islam, (Jakarta: Bulan Bintang, 1996), h. 55-152

https://youtu.be/nfMkh_B5S20

https://umma.id/article/share/id/1002/272772

https://muslim.or.id/2406-inilah-generasi-terbaik-dalam-sejarah.html

https://bincangsyariah.com/kalam/siapa-generasi-islam-terbaik-itu/

https://id.wikipedia.org/wiki/Salaf

https://almanhaj.or.id/3428-definisi-salaf-definisi-ahlus-sunnah-wal-jamaah.html

14
LAMPIRAN

15

Anda mungkin juga menyukai