Anda di halaman 1dari 13

Nama : Lesdira Prihatini

Kelompok : 1
Halaman : 207-219

Retensi Urine
Definisi :
Pengosongan kandung kemih tidak tuntas.

Batasan Karekteristik :
 Berkemih sedikit
 Distensi kandung kemih
 Disuria
 Inkontinensia aliran berlebih
 Menetes
 Resdiu urine
 Sensasi kandung kemih penuh
 Sering berkemih
 Tidak ada haluran urine

Fatktor yang Berhubungan:


 Inhibisi arkus refleks
 Sfingter kuat
 Sumbatan saluran perkemihan
 Tekanan ureter tinggi

Konstipasi
Definisi :
Penurunan frekuensi normal defekasi yang disertai kesulitan atau pengeluaran feses
tidak tuntas dan/atau feses yang keras, kering, danbanyak.

Batasa Karakteristik :
 Adanya feses lunak, seperti pasta di dalam rektum
 Anoreksia
 Bising usus heperaktif
 Bising usus hipoaktif
 Borborigmi
 Darah merah pada feses
 Distensi abdomen
 Feses cair
 Feses keras dan berbentuk
 Keletihan umum
 Massa abdomen yang dapat diraba
 Massa rektal yang dapat diraba
 Mengerjan pada saat defekasi
 Mual
 Muntah
 Nyeri abdomen
 Nyeri pada saat defekasi
 Nyeri tekanan abdomen dengan teraba resistensi otot
 Nyeri abdomen tanpa teraba tesitensi otot
 Penampilan tidak khas pada lansia (mis., perubahan pada status mental, inkontinensia
urinarius, jatuh yang tidak jelas penyebabnya, peningkatan suhu tubuh)
 Penekatan tekanan abdomen
 Penurunan frekuensi
 Penurunan volume feses
 Perkusi abdomen pekak
 Perubahan pada pola defekasi
 Rasa tekanan rektal
 Sakit kepala
 Sering flatus
 Tidak dapat makan
 Tidak dapat mengeluarkan feses

Faktor yang Berhubungan :


Fungsional :
 Kebiasaan defekasi tidak teratur
 Kebiasaa menekan dorongan defekasi
 Kelemahan otot abdomen
 Ketidakadekuatan toileting
 Perubahan lingkungan saat ini
 Rata-rata aktivitas fisik harian kurang dari yang dianjurkan menurut usia dan jenis
kelamin
Mekanis :
 Abses rektal
 Fisura anal rektal
 Gangguan neurologis (mis., EGC positif, trauma kepala, gangguan kejang)
 Hemoroid
 Kehamilan
 Ketidakseimbangan elektrolit
 Obesitas
 Obstruksi pasca-bedah
 Pembesaran prostat
 Penyakit Hischsprung
 Prolaps rektal
 Rektokel
 Striktur anal rektal
 Tumor
 Ulkus rektal
Farmakologi :
 Agens farmaseutikal
 Penyalahgunaan laktasif
Fisiologis :
 Asupan cairan tidak cukup
 Asupan serat tidak cukup
 Dehidrasai
 Kebiasaan makan buruk
 Katidakadekuatan gigi geligi
 Ketidakadekuatan higiene oral
 Penurunan mobilitas traktus gastroitestinal
 Perubahan kebiasaan makan (mis., makanan, waktu makan)
Psikologis :
 Depresi
 Konfusi mental
 Stres emosi

Risiko konstipasi
Definis :
Rentang mengalami penurunan frekuensi defekasi normal yang disertai dengan
kesulitan atau tidak lampiasnya pasase feses dan/atau pasase feses yang keras, kering, dan
banyak, yang dapat mengganggu kesehatan.

Faktor Risiko :
Fungsional :
 Kebiasaan defekasi tidak teratur
 Kebiasaan menekan dorongan untuk defekasi
 Kelemahan otot abdomen
 Ketidakadekuatan kebiasaan toileting
 Perubahan lingkungan saat ini
 Rata-rata aktivitas fisik harian kurang dari yang dianjurkan menurut umur dan usia
Mekanis :
 Abses rektal
 Fisura anal rektal
 Gangguan neurologis (mis., elektroensefalogram [EGC] positif, trauma kepala,
gangguan kejang)
 Hemoroid
 Kehamilan
 Ketidakseimbangan elektrolit
 Obesitas
 Obstruksi usus pasca-bedah
 Pembesaran prostat
 Penyakit Hischsprung
 Prolaps rektal
 Rektokel
 Struktur anal rektal
 Tumor
 Ulkus rektal
Farmakologi :
 Agens farmaseutikal
 Garam besi
 Penyalahgunaan laktasif
Fisiologis :
 Asupan cairan tidak cukup
 Asupan serat tidak cukup
 Dehidrasai
 Kebiasaan makan buruk
 Katidakadekuatan gigi geligi
 Ketidakadekuatan higiene oral
 Penurunan mobilitas traktus gastroitestinal
 Perubahan makanan
 Perubahan pola makan (mis., makanan, waktu makan)
Psikologis :
 Depresi
 Gangguan emosi
 Konfusi

Konstipasi fungsional kronis


Definisi :
Kesulitan atau tidak teratur dalam evakuasi feses, yang sudah terjadi selama
sedikitnya 12 bulan.

Batasan Karakteristik :
 ANAK  4 tahun : Adanya  2 kriteria berikut pada sistem klasifikasi Pediatrik
Roma III selama  1 bulan: *Defekasi  2 per minggu; *  1 episode ikontinensia
fekal perminggu; *Defekasi dengan nyeri atau keras; *Adanya massa fekal besar di
rektum; *feses berdiameter besar yang dapat menyumbat toilet
 ANAK  4 tahun : Adanya  2 kriteria berikut pada sistem klasifikasi Pediatrik Roma
III selama  2 bulan: *Defekasi  2 defekasi per minggu; *  1 episode ikontinensia
fekal perminggu; *Postur menahan feses; *Defekasi dengan nyeri atau keras;
*Adanya massa fekal besar di rektum; *feses berdiameter besar yang dapat
menyumbat toilet
 DEWASA : Adanya  2 gejala berikut pada sistem klasifikasi Roma : *Feses keras
atau kasar pada  25% defekasi; *Mengejan selama  25% defekasi; *Sensasi
evakuasi tidak lampias untuk  25% defekasi; *Sensasi obstruksi/blok anorektal untuk
 25% defekasi; Manuver manual untuk memudahkan  25% defekasi (manipulais
jari, sokongan dasar panggul) :  3 evakuasi perminggu
 Distensi abdeomen
 Impaksi fekal (pada anak)
 Massa abdomen teraba
 Mengerjan lama
 Pengeluaran feses dengan stimulasi jari
 Tipe 1 atau 2 pada Bristol Stool Chart
 Uji darah samar positif

Faktor yang Berhubungan :


 Agens farmaseutikal
 Amiloidosis
 Asupan cairan tidak cukup
 Asupan diet tidak cukup
 Asupan kalori rendah
 Cedera medula spinalis
 Cedera serebrovaskular
 Dehidrasi
 Demensia
 Depresi
 Dermatomiositis
 Diabetes melitus
 Diet serat rendah
 Diet tinggi lemak proporsional
 Diet tinngi protein proposional
 Disfungsi dasar panggul
 Distrofi miotonik
 Fisura anal
 Gagal bertumbuh
 Gaya hidup kurang gerak
 Hambatan mobilitas
 Hemoroid
 Hiperkalsemia
 Hipotiroidisme
 Insufisiensi ginjal kronik
 Kanker kolorektal
 Kebiasaan menekan dorongan defekasi
 Kehamilan
 Kerusakan parineal
 Massa usus ekstra
 Neuropati autonomik
 Panhipopituitarisme
 Paraplegia
 Penyakit hirschprung
 Penyakit inflamasi usus
 Penyakit parkinson
 Polifarmasi
 Porfiria
 Proktitis
 Pseudo-obstruksi usus kronis
 Skleroderma
 Skerosis multipel
 Stenosis bedah
 Stenosis iskemik
 Stenosis pasca-inflamasi
 Striktur anal
 Waktu transit kolon lambat
Literatur pendukung asli tersedia di www.nanda.org

Resiko konstipasi fungsional kronis


Defini :
Rentetan mengalami kesulitan atau tidak teratur dalam evakuasi feses, yang telah
menjadi hampir tiga bulan dalam setahun, yang dapat mengganggu kesehatan.

Faktor Risiko :
 Agens Farmesetikal
 Asupan cairan kurang
 Asupan kalori rendah
 Dehidrasi
 Depresi
 Diet serat rendah
 Diet tinggi lemak proporsional
 Diet tinggi protein proporsional
 Gagal bertumbuh
 Gaya hidup tidak aktif
 Hambatan mobilitas
 Kebiasaan menekan dorongan defekasi
 Masa transit kolon rendah
 Penurunan asupan makanan
 Polifarmasi
 Preparat zat besi
 Pseudo-obstruksi usus kronis
Literatur pendukung asli tersedia di www.nanda.org

Persepsi konstipasi
Definisi :
Mendiagnosis sendiri tentang konstipasi yang dikombinari dengan meyalahgunakan
laktasif, enema, dan/atau supositoria untuk menjamin defekasi rutin setiap hari.

Batasan Karakteristik :
 Harapan defekasi setiap hari
 Harapan pasase feses pada waktu yang setiap harinya
 Penggunaan enema berlebihan
 Penggunaan laktasif berlebihan
 Penggunaan supositoria berlebihan

Fator yang Berhubungan :


 Gangguan proses pikir
 Keyakinan kesehatan keluarga
 Keyakinan kesehatan menurut budaya

Diare
Definisi :
Pasase feses yang lunak dan tidak berbentuk.

Batasan karakteristik :
 Ada dorongan untuk defekasi
 Bising usus hiperaktif
 Defekasi feses cair >3 dalam 24 jam
 Kram
 Nyeri abdomen

Faktor yang Berhubungan :


Fisologis :
 Inflamasi gastrointestinal
 Iritasi gastrointestinal
 Kram
 Malabsorpsi
 Parasit

Psikologis :
 Ansietas
 Tingkat stres tinggi

Situasional :
 Makan melalui slang
 Melakukan perjalanan
 Pemaparan pada kontaminan
 Pemaparan pada toksin
 Penyalahgunaan laktasif
 Penyalahgunaan zat
 Program pengobatan

Disfungsi motilitas gastrointestinal


Definis :
Peningkatan, penurunan, ketidakefektifan, atau kurang aktivitas peristaltik di dalam
sistem gastrointestina.

Batasan karakteristik :
 Akselerasi pengosongan lambung
 Diare
 Distensi abdomen
 Feses kering , keras
 Kesulitan mengeluarkan feses
 Kram abdomen
 Mual
 Muntah
 Nyeri abdomen
 Peningkatan residu lambung
 Perubahan bising usus
 Regurgitasi
 Residu lambung berwarna empedu
 Tidak flatus

Faktor yang Berhubungan :


 Ansietas
 Gaya kurang gerak
 Imobilitas
 Intoleransi makanan
 Malnutrisi
 Memakan kontaminan (mis., radioaktif, makanan, air)
 Pemberian makan enteral
 Penuaan
 Prematuritas
 Program pengobatan
Literatur pendukung asli tersedia di www.nanda.org

Risiko disfungsi motilitas gastrointestinal


Definisi :
Rentan mengalami penurunan frekuensi normal defekasi yang disertai kesulitan atau
pasase feses tidak lampias, yang dapat mengganggu kesehatan.

Faktor Risiko :
 Agens farmaseutikal
 Ansietas
 Diabetes melitus
 Gaya hidup kurang gerak
 Imobilitas
 Infeksi
 Intoleransi makanan
 Penuaan
 Penurunan sirkulasi gastrointestinal
 Penyakit refluks gastrointestinal
 Penyampaian yang kurang higienis
 Perubahan pola makan
 Perubahan sumber air
 Prematuritas
 Stres
Literatur pendukung asli tersedia di www.nanda.org

Inkotinesia defekasi
Definisi :
Perubahan pada kebiasaan defekasi normal yang ditandai dengan pasase feses
involunter.

Batasan Karakteristik :
 Bau fekal
 Dorongan defekasi
 Ketidakmampuanfeses padat bahkan mengetahui rektumpenuh
 Ketidakmampuan mengenali dorongan defekasi
 Ketidakmampuan mengenali rektum penuh
 Ketidakmampuan menunda defekasi
 Kulit perianal kemerahan
 Rembesan konstan feses lunak
 Tidak perhatian terhadap dorongan defekasi
 Warna fekal ditempat tidur
 Warna fekal pada pakaian

Faktor yang Berhubungan :


 Abnormalitas sfingter rektal
 Agens farmaseutikal
 Diare kronik
 Disfungsi sfingter rektal
 Faktor lingkungan (mis., tidak dapat mengakses kamarmandi)
 Gangguan kapasitas reservoar
 Gangguan kognisi
 Imobilitas
 Impaksi
 Kebiasaan diet kurang
 Kerusakan saraf motorik atas
 Kerusakan saraf motorik bawah
 Lesi kolorektal
 Pengosongan usus tidak tuntas
 Peningkatann tekanan abdomen abnormal
 Peningkatan tekanan usus abnormal
 Penurunan umum tonus otot
 Penyalahgunaan laktasif
 Stresor
 Kesulitan perawatan diri toileting

Anda mungkin juga menyukai