Anda di halaman 1dari 4

ANALISIS STRATEGI DASAR PELAYANAN BK

POLA UMUM 17 PLUS

NAMA : HIMMATUR RIJAL


NIM : 5202418062
PRODI : PTO
JURUSAN : TEKNIK MESIN

Bimbingan komprehensif adalah pemberian bantuan kepada peseta didik melalui layanan
dasar bimbingan, layangan responsive, layanan perencanaan individual, dan dukungan sistem
sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat.

Pelayanan Bimbingan dan Konseling merupakan kegiatan yang integral dari keseluruhan
kegiatan pendidikan di sekolah. Pada pelaksanaannya ada tiga hal yang berkaitan dengan
pencapaian tujuan pendidikan yaitu: layanan pendidikan, layanan administrasi, dan layanan
bimbingan. Bentuk pelayanan Bimbingan dan Konseling terhadap siswa dalam mencapai tujuan
belajar serta membantu proses pendidikan di sekolah menengah adalah berupa layanan-layanan
yang berfungsi dan berperan untuk mengembangkan diri siswa.
Layanan bimbingan dan konseling memiliki sembilan layanan, yaitu :

1. Layanan Orientasi : Pada hal ini, para siswa diharapkan dapat menyesuaikan diri
dengan lingkunganya di kehidupan sosial.

2. Layanan Informasi : Layanan ini bertujuan untuk membekali individu dengan


berbagai pengetahuan dan mengembangkan pola kehidupan sebagai pelajar.
3. Layanan Penempatan/Penyaluran : Memungkinkan siswa untuk berada di pilihan
yang tepat sesuai dengan bidangnya masing-masing.

4. Penguasaan Konten : Membantu peserta didik menguasai kompetensi yang berguna


dalam kehidupan di sekolah, keluarga, dan masyarakat.

5. Layanan Konseling Perorangan : Layanan yang bertujuan membahas


mengentaskan siswa dari masalahnya secara tatap muka
6. Layanan Bimbingan Kelompok : untuk memungkinkan siswa agar bersama-sama
memperoleh materi dari narasumber untuk kehidupan sehari-hari.

7. Layanan Konseling Kelompok : Membahas dan mengentaskan permasalahan siswa


melalui dinamika kelompok.

8. Layanan Konsultasi : Membahas permasalahan pihak ketiga yang memiliki sangkut


paut dengan konsulti.

9. Layanan Mediasi : Mengentaskan permasalahan antara dua pihak yang


kontradiktif.
Penyelenggaraan pelayanan Bimbingan dan Konseling di sekolah memperoleh
perbendaharaan istilah baru, yaitu BK Pola-17 (Prayitno, 2004). Seiring dengan berkembangnya
zaman, pada abad ke-21 BK Pola-17 berkembang menjadi Pola-17 Plus. Hal ini dikarenakan
adanya pengembangan sasaran pelayanan BK yang lebih luas. Butir-butir pokok BK Pola-17
Plus meliputi:

1. Pengetahuan wawasan bimbingan dan konseling.


a. Dalam konsep dasar seorang konselor perlu memahami dan mendalami tentang
perubahan dan perkembangan masyarakat, modernisasi, era globalisasi dan informasi,
dampak modernisasi, globalisasi dan informasi, derajat manusia dari sekian makhluk,
dimensi kemanusiaan, manusia seutuhnya, sumber masalah, peranan pendidikan, peranan
BK, dan perpuu sistem pendidikan nasional.
b. Fungsi pokok BK diantaranya yaitu fungsi pemahaman, fungsi pencegahan, fungsi
pengentasan, fungsi pemeliharaan dan pengembangan, serta fungsi advokasi.
c. Landasan BK diantaranya yaitu landasan filosofi, landasan religius, landasan psikologis,
landasan sosial budaya, landasan ilmiah dan teknologi, serta landasan pedagogis.
d. Asas BK yaitu asas kerahasiaan, asas kesukarelaan, asas keterbukaan, asas kekinian, asas
kemandirian, asas kegiatan, asas kedinamisan, asas keterpaduan, asas kenormatifan, asas
keahlian, asas alih tangan, dan asas tutwuri handayani.
e. Prinsip-prinsip BK yaitu prinsip-prinsip berkenaan dengan sasaran pelayanan, prinsip-
prinsip berkenaan dengan masalah individu, prinsip-prinsip berkenaan dengan pelayanan,
dan prinsip-prinsip berkenaan dengan pelaksanaan layanan.
2. Enam bidang pelayanan BK, yaitu:
a. Bidang bimbingan pribadi: membantu peserta didik dalam memahami, menilai, dan
mengembangkan potensi dan kecakapan, bakat dan minat, sesuai dengan karakteristik
kepribadian dan kebutuhan dirinya secara realistik.
b. Bidang bimbingan sosial: membantu peserta didik dalam memahami dan menilai serta
mengembangkan kemampuan hubungan sosial yang sehat dan efektif sesama anggota
masyarakat.
c. Bidang bimbingan belajar: membantu peserta didik mengembangkan kemampuan belajar
dalam rangka mengikuti pendidikan sekolah/ madrasah dan belajar secara mandiri.
d. Bidang bimbingan karir: membantu peserta didik dalam memahami dan menilai
informasi, serta memilih dan mengambil keputusan karir.
e. Bidang kehidupan keluarga: membantu peserta didik dalam merencanakan kehidupan
keluarga, dan keragaman persoalan persiapan membentuk keluarga.
f. Bidang kehidupan keagamaan: membantu peserta didik untuk memantapkan diri dalam
memahami dan melaksanakan nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan pribadi dn sosial.
3. Sembilan jenis layanan BK, yaitu:
a. Layanan orientasi: ditujukan untuk semua siswa baru dan untuk pihak-pihak lain guna
diberikan pemahaman dan penyesiaian diri terhadap lingkungan.
b. Layanan informasi: bertujuan untuk membekali individu dengan berbagai pengetahuan
dan pemahaman tentang berbagai hal yang berguna untuk mengenali diri, merencanakan
dan mengembangkan pola kehidupan sebagai pelajar dan anggota masyarakat.
c. Layanan penempatan/ penyaluran: berkenaan dengan penjurusan, kelompok belajar,
pilihan pekerjaan/ karir, kegiatan ekstra kurikuler, program latihan dan pendidikan tinggi.
d. Layanan penguasaan konten: layanan yang membantu peserta didik memguasai konten
tertentu terutama kompetensi dan kebiasaan.
e. Layanan konseling perorangan: untuk memungkinkan siswa mendapatkan layanan secara
langsung dengan tatap muka dalam rangka pembahasan dan pengentasan
permasalahannya.
f. Layanan bimbingan kelompok: untuk memungkinkan siswa secara bersama-sama
memperoleh berbagia bahan dari konselor sekolah sebagai narasumber yang bermanfaat
untuk kehidupan sehari-hari.
g. Layanan konseling kelompok: memungkinkan siswa memperoleh kesempatan bagi
pembahasan dan pengentasan masalah yang dialami melalui dinamika kelompok.
h. Layanan konsultasi: bantuan dari konselor ke klien dimana guru sebagai konsultan dan
klien sebagai konsulti untuk membahas tentang masalah pihak ketiga.
i. Layanan mediasi: layanan yang dilaksakan oleh konselor terhadap dua pihak atau lebih
yang sedang mengalami keadaan tidak harmonis.
Sembilan layanan ini diselenggarakan dengan mengacu pada bidang-bidang bimbingan
dan konseling. Adapun bentuk dan isi layanan disesuaikan dengan karakteristik dan
kebutuhan siswa.
4. Lima kegiatan pendukung BK, yaitu:
a. Aplikasi instrumentasi: bermaksud mengumpulkan data dan keterangan peserta
didik baik secara individual maupun kelompok.
b. Himpunan data: bermaksud untuk menghimpun seluruh data dan keterangan peserta
didik yang relevan dengan keperluan pengembangan siswa dalam berbagai
aspeknya.
c. Konferensi kasus: tujuan dan fungsi konferensi kasus BK secara spesifik dibahas
permasalahan yang menyangkut siswa tertentu dalam forum diskusi yang dihadiri
oleh pihak terkait.
d. Kunjungan rumah: untuk memperoleh berbagai keterangan/ data yang diperlukan
dalam pemahaman lingkungan dan permasalahan siswa serta untuk pembahasan
dan pengentasan permasalahan siswa.
e. Alih tangan kasus: artinya bahwa wali kelas, guru mata pelajaran, staf sekolah, atau
orang tua mengalih tangankan siswa kepada konselor sekolah atau konselor
mengalih tangankan siswa kepada guru mata pelajaran atau dapat pula konselor
sekolah mengalih tangankan ke ahli lain yang relevan.
f. Tampilan kepustakaan: berupa bantuan layanan untuk memperkaya dan
memperkuat diri berkenaan dengan permasalahan yang dialami klien.

Anda mungkin juga menyukai