Anda di halaman 1dari 1

RENUNGAN DALAM IBADAH PERSIAPAN MENGHADAPI UJIAN NASIONAL 2015

RENUNGAN DAN DOA MENGHADAPI UN

Di jaman yang serba canggih dan cepat ini, semua orang inginnya juga memiliki segala sesuatu yang canggih dan cepat.

Contoh: komputer yang canggih dan cepat. Mampu diisi dengan program-program berat dan rumit, mampu loading
dengan cepat. Telpon Pintar/ smartphone, maunya juga yang canggih tidak sekedar bisa telpon, sms, facebookan, tetapi
juga mampu untuk browsing dengan cepat juga untuk mengunggah video, foto, bahkan untuk editing. Kendaraan,
maunya yang canggih dan kencang lebih kencang dari pesawat (kalau bisa)

2.       Namun faktanya bahwa itu semua bagi sebagian orang hanyalah sebuah keinginan dan pemenuhan nafsu (gengsi,
gaya-gayaan). Karena pada kenyataannya banyak orang yang sebenarnya belum sampai pada tingkatan itu dan bukan
menjadi kebutuhan. Lihat saja banyak orang menggunakan komputer dan smartphone canggih hanya untuk ngegame,
untuk nonton film dan kendaraan yang canggih dan cepat itu tidak benar-benar untuk mengejar waktu, tetapi untuk
arogansi, gaya-gayaan bahkan gagah-gagahan.

3.       Nah anak sekolah jaman sekarang pun banyak yang maunya canggih dan cepat, tetapi maunya instan. Maunya
pinter dan lulus degan nilai yang baik, tetapi tanpa usaha. Kalau bisa tidak harus susah-susah belajar siang malam,
ngerjakan banyak tugas, tetapi punya nilai bagus lulus, dapat kerja bagus bayarnya besar. `

4.       Kita mau lihat kisah perjuangan Tuhan Yesus meraih kesusksesan sebagai Mesias:

ð  Ia sukses menjadi Mesias ketika Ia sungguh-sungguh melakukan kehendak Allah Bapa tanpa cacat dan cela sampai di
kayu salib, maka dari itu Ia bangkit pada hari yang ketiga.

ð  Untuk meraih itu semua bukanlah perkara yang mudah. Jangan dianggap bahwa Tuhan Yesus tidak melakukan
perjuangan, Ia melakukan perjuangan yang berat, bahkan perjuanganya digambarkan sampai ia meneteskan air mata
darah.

Dari perjuangan-Nya tersebut kita dapat lihat:

o   Ia menyerahkan segala sesuatu kepada kehendak Allah Bapa (penyerahan diri bukan berarti pasif atau tidak
melakukan apa-apa, tetapi melakukan apa yang dikehendaki; tujuan dengan tekun dan setia serta sungguh-sungguh):
Sebagai pelajar juga hendaknya demikian, tujuan sebagai pelajar adalah belajar supaya memiliki pengetahuan,
ketrampilan dan budi pekerti yang baik sehingga hidupnya berguna. Maka, kalau meneladan Tuhan Yesus seorang
pelajar akan berproses meraih tujuan tersebut dengan tekun, setia dan sungguh-sungguh.

o   Tuhan Yesus melakukannya dengan spiritualitas seorang hamba (baca Filipi 2:8). Ia melakukan apa yang harus
dilakukan dengan taat sampai titik penghabisan. Demikian uga hendaknya yang dilakukan oleh seorang pelajar, ia
melakukan apa yang harus dilakukan oleh seorang pelajar dengan taat sampai titk penghabisan;

5.       Oleh sebab itu lakukanlah bagian kita dan Tuhan juga akan melakukan bagian-Nya. Seperti kata rasul Paulus: “Aku
menanam, Apolos menyiram, tetapi Allah yang memberi pertumbuhan.” (1 Kor.3:6). Kita melakukan tugas kita dalam
perjuangan ini dan Tuhanlah yang memberkati pekerjaan kita. Demikian juga yang dikatakan oleh pemazmur dalam
Mazmur 127:1-2. Tuhanlah yang membuat setiap pekerjaan kita berhasil. Di sini bukan berarti keberhasilan hanya dari
pihak Allah, tetapi ada bagian yang harus kita lakukan dan Ia yang memberi keberhasilan.

Anda mungkin juga menyukai