Anda di halaman 1dari 8

ENERGI TERBARUKAN

“PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO (PLTMh)”

Disusun Oleh :
FATCHUR ROZAQ
(17031010042)

MAHASISWA PERMATA SAKTI

PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
JAWA TIMUR
SURABAYA
2020
PENDAHULUAN

Suatu negara didunia termasuk Indonesia sudah menerapkan teknologi


elektronik yang menuju ke teknologi nano, namun teknologi ini tidak dapat
diterapkan pada energy listrik karena memang energy ini membutuhkan daya yang
sangat besar. Kontradiksi ini juga terjadi di Indonesia. Konsumsi energi listrik
meningkat. PLN, sebagai perusahaan pemerintah Indonesia yang menangani
produksi energi listrik, memiliki tanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan
pokok masyarakat di dalam negeri. Sebagai pulau di Indonesia yang memiliki hutan
hujan terluas, Pulau Papua memiliki banyak kabupaten dan desa yang dipisahkan
oleh kota dan hutan. Kondisi ini memberikan keterbatasan aksesibilitas dan
investasi jaringan listrik yang tinggi. Oleh karena itu, tidak semua wilayah di Pulau
Papua dapat dilayani oleh PLN dan pembangkit listrik mandiri akan menjadi solusi
terbaik untuk mengatasi masalah di Papua.
Sungai Hink adalah sebuah sungai di kabupaten Hink, Manokwari,
Indonesia. Terletak di antara 1ᵒ13’ 10.7” S dan 133ᵒ 56’ 05.5” E, daerah ini bisa
dijangkau dari transportasi lokal Manokwari. Hasil survey awal menunjukkan
bahwa sungai tersebut memiliki potensi hidrolis 29,5 kW. Hasilnya, pembangkit
listrik tenaga mikrohidro telah direncanakan di lokasi ini. Pembangkit Listrik
Tenaga Mikrohidro (PLTMh) merupakan salah satu jenis pembangkit listrik
terbarukan yang ramah lingkungan, mudah dioperasikan dan biaya operasional
rendah.
PEMBAHASAN

Potensi Sungai Hink


Telah dilakukan survey untuk mengetahui potensi hidrolika Sungai Hink
pada koordinat bumi1ᵒ13’ 10.7” S dan 133ᵒ 56’ 05.5” E. Potensi dapat ditentukan
dengan mengukur laju aliran sungai dan pengukuran dilakukan dengan
menggunakan metode kecepatan dan luas. Pengukur arus digital digunakan untuk
mengukur kecepatan aliran air dan hasilnya dikalikan dengan luas penampang
sungai. Perkalian menghasilkan debit aliran sungai sekitar 0,3 m 3/s sampai 0,4 m3/s.
Pemilihan intake untuk pembangkit listrik di sekitar lokasi survey, sedangkan
power house ditempatkan sekitar 140 m dari intake. Diukur dengan GPS, tinggi
kepala sekitar 10 m. Sehingga potensi hidrolis sungai dengan debit aliran 0.3m 3/s
dihitung menggunakan persamaan berikut:
kg m m3 (
( )(
PT = 1000 2 9.8 2 0.3
m m )(
s )
10 m )

¿ 29.4 Kw
Potensi tersebut dapat dikurangi dengan efisiensi peralatan pembangkit listrik
mikrohidro, dan head akan diturunkan dengan menempatkan peralatan tersebut ke
lokasi tersebut. Menurut JICA, efisiensi keseluruhan akan menjadi 50-70%, dan
kemudian daya yang dibangkitkan antara 14,70-20,58 kW. Oleh karena itu, turbin
dan generator harus dipilih lebih tinggi dari 20,58 kW.

Sistem PLTMh
Tenaga air didasarkan pada prinsip bahwa air yang mengalir dan jatuh
memiliki sejumlah energi kinetik dan potensial. Tenaga air berasal dari pengubahan
energi dalam air yang mengalir, melalui kincir air atau turbin, menjadi energi
mekanik. Energi ini kemudian dapat diubah menjadi listrik melalui generator listrik.
Energi dari air yang mengalir atau jatuh juga dapat digunakan secara langsung oleh
mesin yang sesuai untuk menghindari hilangnya efisiensi generator. Baru-baru ini,
sistem tenaga air skala kecil menerima banyak perhatian publik sebagai sumber
tenaga listrik yang menjanjikan dan terbarukan untuk rumah, pertanian, dan
komunitas terpencil. Sistem mikrohidro merujuk secara khusus pada sistem yang
menghasilkan daya pada skala 5 kW hingga 100 kW.

Gambar 1. Komponen Utama Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro


Sistem mikrohidro mencakup turbin air yang mengubah energi air yang
mengalir menjadi energi mekanik. Energi mekanik ini menggerakkan generator
yang menghasilkan tenaga listrik. Gambar 1 menunjukkan sistem tipikal dan detail
komponen yang umumnya ditemukan di fasilitas mikro-hidro. Aliran air di hulu
dialihkan ke bendung intake dan dialirkan ke saluran. Saluran tersebut mengangkut
air ke tangki depan sebelum menuju pipa penstock. Di dalam tangki, kotoran akan
disaring dan dicegah agar tidak tenggelam ke turbin dengan menggunakan
penstock. Konversi daya dilakukan di dalam power house, dan turbin akan
mentransfer energi mekanik ke generator, kemudian generator menghasilkan energi
listrik.

Peralatan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro


1. Perlengkapan Sipil
Pekerjaan air dari perencanaan pembangkit listrik tenaga mikrohidro
meliputi bendung, intake, forebay dan tailrace.
2. Peralatan Listrik dan Mekanik
Berdasarkan pengukuran debit dan head, pembangkit listrik tenaga
mikrohidro ini direncanakan menggunakan turbin aliran silang tipe T-14 D-300
dengan efisiensi sekitar 76%. Poros daya turbin adalah 24 kW untuk menangani
300 l/s laju aliran di head 8,6 m. Energi mekanik dari turbin ditransfer ke generator
untuk menghasilkan energi listrik. Generator pembangkit listrik mikrohidro adalah
generator sinkron 3 fasa 220V / 380V dengan daya rating 28kVA / 22,4 kW, faktor
daya 0,8, frekuensi 50 Hz dan efisiensi 92%. Energi yang dihasilkan oleh
pembangkit listrik mikrohidro konstan dari jam ke jam. Untuk mengantisipasi
kerusakan akibat variasi beban, diperlukan suatu pengontrol yang mampu
menyeimbangkan beban konsumen dan daya yang dihasilkan. Fungsi pengendali ini
juga untuk melindungi generator dan turbin dari kecepatan lari akibat pembersihan
beban. Pengontrolnya adalah Electronic Load Controller (ELC). Saat beban
dikurangi dan daya berlebihan, ELC mengalihkan daya ke beban balast.
3. Produksi dan Distribusi Energi
Efisiensi turbin, generator dan penstock diketahui masing-masing 76%, 92%
dan 98% sedangkan head efektif setelah pemasangan peralatan kira-kira 8,6 m.
Oleh karena itu, efisiensi keseluruhan dan daya yang dihasilkan dihitung sebagai
berikut:
Ƞ o=0.98 x 0.920 x 0.760 x 100 %
¿ 68.52 %
kg m m3
Pg =1000 x 9.8 x 0.3 x 8.6 m x 68.52 %
m2 s2 s
¿ 17.32 kW
Energi listrik dari pembangkit listrik mikrohidro akan didistribusikan ke lima desa
melalui jalur distribusi overhead menggunakan kabel twisted 3x50 mm dan 1x35
mm dengan panjang 4000 m.
KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan
Hasil pengukuran ketersediaan air di Sungai Hink menunjukkan laju aliran
maksimum 0,4 m3/s. Dengan head sekitar 10 m, potensi hidrolik sama dengan 29,5
kW. Perencanaan desain mikrohidro di Sungai Hink meliputi potensi hidrolik,
generator, turbin, pembangkit listrik, dan jalur distribusi overhead. Potensi hidrolik
pembangkit listrik mikrohidro yang direncanakan untuk Sungai Hink adalah 0,3
m3/s dan dengan head 8,6 m , potensi maksimum sekitar 25,2 kW. Turbin tipe cross
flow Flow T-14 D-300 dipilih untuk dikopel dengan generator sinkron 3 fasa untuk
menghasilkan energi listrik sekitar 17,32 kW.
Energi listrik ini dapat ditransfer ke beberapa desa di sekitar daerah Hink
yang berjarak sekitar 4 km dari pembangkit listrik menggunakan jalur distribusi
overhead. Energi listrik dari PLTMH rencananya akan dialirkan ke 5 desa dengan
konsumsi energi sebesar 335567 Wh per hari. Penghematan energi dari PLTU
sekitar 80113 Wh per hari dan dapat digunakan untuk fasilitas umum atau rumah di
sekitar desa.

Saran
Kapasitas listrik yang dihasilkan pada PLTMh ini bergantung pada debit
aliran dan ketinggian air, sehingga pada saat musim kemarau debit air akan
menurun, secara otomatis kapasitas pembangkitan juga akan menurun. Namun hal
ini dapat diatasi dengan cara:
1. Melakukan pengukuran debit aliran pada musim kemarau, sehingga nanti
akan diperoleh data debit aliran minimum yang akan dapat dijadikan acuan.
Acuan inilah yang dijadikan data layak atau tidaknya sungai ini didirikan
sebagai PLTMh.
2. Menambah sumber air untuk mengatasi menurunnya debit air pada musim
kemarau, sehingga PLTMh tetap akan bisa beroperasi meskipun dalam
kondisi musim kemarau.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai