Kerak ( Scale ) adalah limbah besi oksida industri baja. Komponen kerak terdiri dari oksida besi : FeO, Fe 3O4 dan Fe2O3, dengan kandungan Fe ≥ 70%. Kerak
dimanfaatkan untuk bahan pembuat semen, magnit dan zat pewarna ( pigment ). Kerak juga dapat didaur ulang sebagai briket besi oksida dengan proses
pembriketan secara panas atau dingin ( hot briquetted iron atau cold briquetted iron ). Briket tersebut digunakan sebagai pengganti scrap dalam proses
pembuatan baja dalam dapur oksigen basa ( BOF ) atau dapur busur listrik ( EAF ).
Jumlah kerak yang dihasilkan berkorelasi secara signifikan dengan jumlah produksi baja. Hubungan tersebut dapat dilihat pada Tabel 1 berikut :
Tabel 1
Korelasi jumlah kerak dan produksi baja tahun 2009 – 2018
Kira-kira 50% dari kerak tersebut diserap oleh industri semen, magnit dan segmen. Sementara sisanya belum dimanfaatkan secara baik.
Didalam negeri terdapat dua pabrik pembuat briket besi ( CBI ), yaitu PT. Savana dan PT. Briketama. Perusahaan tersebut menggunakan bahan baku Besi
Spons halus ( DRI fines ). PT. Briketama sudah tidak berproduksi lagi, sedang PT. Savana saat ini berproduksi dengan mengunakan kerak sebagai bahan baku
pengganti, sejak perusahaan tersebut kesulitan mendapatkan besi spons halus.
Kapasitas produksi PT. Savana : 30.000 ton CBI/tahun. Perusahaan tersebut berencana meningkatkan kapasitas pabriknya menjadi 50.000 ton CBI/tahun
pada tahun 2025. Rencana produksi PT. Savana ditampilkan pada Tabel 2.
Tabel 2
Forecasting produksi CBI PT. Savana tahun 2022 – 2031
Data historis permintaan pasar CBI dalam negeri menurut Indonesian Iron and Steel Industry Association ( IISIA ) seperti tersebut pada Tabel 3.
Tabel 3
Permintaan CBI tahun 2009 – 2018
Pembriketan adalah proses agglomerasi partikel-partikel halus dengan menggunakan tekanan mekanik. Proses pembriketan secara panas tidak memerlukan
bahan pengikat. Proses pembriketan dingin menggunakan bahan pengikat untuk memperoleh kekuatan briket yang diinginkan. Teknik pembriketan secara
dingin lebih banyak dilakukan, karena tidak membutuhkan energi panas ( bahan bakar ) serta pengoperasiannya yang lebih sederhana.
Proses pembriketan cara dingin secara garis besar terdiri dari dua tahap, yaitu :
Pembuatan adonan, dimana bahan baku dicampur dengan bahan perekat ( binder ). Untuk pembriketan kerak besi oksida digunakan bahan perekat
larutan slaked lime dan molasse.
Pembriketan adonan dengan menggunakan mesin pembuat briket ( briquetting machine ). Proses kompresi dilakukan pada suhu ruang.
Diagram alir proses pembuatan CBI seperti tampak pada Gambar 1
SCALE ( S )
SLAKED LIME ( L ) MOLASSE ( M )
DOUBLE SHAFT PADDLE
MIXER
TROMMEL TROMMEL
SCREEN
Gambar 1
Peta alir proses pembriketan kerak besi oksida cara dingin
Kerak ( scale ) dan kapur ( slaked lime ) dimasukkan kedalam dump hopper dengan menggunakan backhoe loader. Dari dump hopper material dikirim
dengan belt conveyor ke feeder bin. Belt conveyor tersebut dilengkapi dengan deflector untuk mendistribusikan kerak dan kapur ke feeder bin masing-
masing.
Kerak dan kapur dikeluarkan secara proporsional dari feeder bin langsung masuk kedalam mesin pencampur ( double shaft paddle mixer ). Sedang molasse
dari tanki penampung dialirkan kedalam mesin pencampur pada jumlah tertentu dengan menggunakan dosing pump.
Adonan dari mesin pencampur, melalui feed hopper yang dilengkapi conical screw feeder dimasukkan kedalam mesin briket ( briquetting machine ). Produk
briket yang keluar dari mesin briket dialirkan melalui mesin pengayak, kemudian dimasukkan ke mesin pengering ( mesh belt dryer ). Dari mesin pengering,
dengan menggunakan conveyor briket ditampung didalam bucket yang kemudian dicurahkan kelantai gudang dengan menggunakan overhead crane.
TUGAS :
Berdasar informasi tersebut diatas, buatlah pra-kajian kelayakan proyek pembangunan pabrik briket ( CBI ) dengan menggunakan bahan baku kerak ( scale )
industri baja, dengan memperhatikan analisa terhadap tugas-tugas perhitungan sebagai berikut :
I.ASPEK PASAR
a) Hitunglah proyeksi jumlah kerak ( scale ) pada periode tahun 2022 – 2031
b) Hitunglah proyeksi jumlah peluang sediaan kerak pada periode tahun 2022 – 2031
c) Hitunglah proyeksi jumlah peluang pasar CBI pada tahun 2022 – 2031 ( untuk memproduksi 1 ton CBI diperlukan sekitar 1 ton kerak )
d) Hitunglah proyeksi jumlah volume penjualan CBI ( ton ) dan nilai penjualannya ( USD ) pada periode 2022 – 2031, jika diketahui :
kapasitas desain pabrik yang akan dibangun 30.000 ; 35.000 ; 40.000 ; 45.000 dan 50.000 ton CBI/tahun
harga CBI : USD 55/ton ( tahun 2022 ), naik 3% setiap 3 tahun
II.ASPEK TEKNOLOGI
a) Selesaikan perhitungan neraca bahan pada gambar 1, jika diketahui :
S = 1 ton L = 10 Kg M = 30 Kg dan U = 10 Kg
b) Hitunglah dan tentukan type, jumlah peralatan-peralatan utama yang akan digunakan. Diasumsikan pabrik bekerja 330 hari/tahun, 2 shift,
productive time 80%
c) Susun daftar peralatan ( equipment list ) yang meliputi spesifikasi, jumlah dan fungsi peralatan utama, peralatan pembantu dan peralatan
penanganan material yang digunakan
d) Tentukan tata letak peralatan pabrik. Hitung luas lantai pabrik yang diperlukan
e) Hitung kapasitas dan luas scale piling yard yang diperlukan jika diketahui : tinggi pile 3 m, angle of repose 30ᴼ, berat jenis kerak 2.2. Scale piling
yard dirancang mampu menampung sediaan kerak untuk 20 hari produksi.
Hitung luas lantai gudang yang diperlukan jika diketahui tinggi pile 2 m, berat jenis 4, mampu menampung sediaan CBI selama 20 hari.
f) Susun denah tata letak bangunan dan fasilitas yang diperlukan ( general plant layout ), jika diketahui area yang diperlukan untuk Administration
office & Services 600 m², Workshop 400 m², Laboratory 200 m², Substation 50 m², Guard house 50 m².
Perkiraan total luas tanah yang diperlukan 1.8 ha ( termasuk antisipasi pengembangan kapasitas pabrik dimasa datang )
g) Dengan menggunakan metoda kualitatif subyektif, tentukan lokasi yang dipilih ( Cilegon, Batulicin, Morowali ? )
*⁾ Catatan :
Spesifikasi kerak : ukuran < 3 mm ; Fe > 70% ; berat jenis 2.2 ; air lembab < 8%
Spesifikasi kapur : ukuran < 74 μm ; berat jenis 0.5 ; air lembab 0.5 – 1.5%
Spesifikasi briket : bentuk bantal ( pillow ), ukuran 45 x 36 x 22 mm, volume ¬ 20 cm³, berat jenis 4
CATATAN :
A. ISI LAPORAN : Meliputi Aspek Pasar, Teknologi, Organisasi & SDM, Ekonomi & Keuangan, Kesimpulan dan Saran, sesuai dengan analisa tugas
tersebut diatas
C. PENULISAN LAPORAN :
Laporan dibuat dalam bentuk Executive Summary
Lengkapi dengan Gambar, photo, diagram, grafik, tabel dan lampiran yang diperlukan
Diketik rapi, ukuran huruf 12
Format landscape
Ukuran kertas standar DIN A4
Diberi cover dan dijilid rapi
Tabel 4. Proyeksi Jumlah Volume Penjualan dan Nilai Penjualan Tahun 2022 – 2031
D
COLD BRIQUETTED IRON ( CBI )
Gambar 1. Bahan baku & Energi 20 4 4 3 3,7 73,3 5 4 5 4,7 93,3 4 5 4 4,3 86,6
Denah Tata
Letak Pasar 20 5 5 5 5 100,0 4 4 4 4 80,0 5 4 4 4,3 86,6
Peralatan
Produksi. Prasarana 15 5 5 5 5 75,0 4 3 4 3,7 55,5 4 4 4 4 60,0
Dipilih lokasi Morowali ( Sulteng ) karena total score akhir lebih besar
Kapasitas dan Luas Scale Pilling Yard
Kapasitas (ton/20 hari) Jumlah Pile Luas (m2)
3030,303 17 buah 1441,26
G. Pemilihan Lokasi
BAB III
ASPEK ORGANISASI DAN SDM