Anda di halaman 1dari 9

Perawat (bahasa Inggris: nurse, berasal dari bahasa Latin: nutrix yang berarti merawat atau memelihara)

adalah suatu profesi yang difokuskan pada perawatan individu, keluarga, dan komunitas dalam
mencapai, memelihara, dan menyembuhkan kesehatan yang optimal dan berfungsi. Definisi modern
mengenai keperawatan didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan dan suatu seni yang memfokuskan pada
mempromosikan kualitas hidup yang didefinisikan oleh orang atau keluarga, melalui seluruh
pengalaman hidupnya dari kelahiran sampai asuhan pada kematian.

Perawat

Indonesian nurse examines patient.JPG

Pekerjaan

Nama

Perawat

Sektor aktivitas

Keperawatan

Deskripsi

Kompetensi

Merawat seluruh pasien

Pendidikan dibutuhkan

Kualifikasi tergantung di tiap negara

Pekerjaan terkait

Obat

Glosarium obat

Sedangkan menurut Undang-undang Nomor 38 tahun 2014,[1] definisi keperawatan adalah kegiatan
pemberian asuhan kepada individu, keluarga, kelompok, atau masyarakat, baik dalam keadaan sakit
maupun sehat. Perawat mengembangkan rencana asuhan keperawatan, bekerjasama dengan dokter,
terapis, pasien, keluarga pasien serta tim lainnya untuk fokus pada perawatan penyakit dan
meningkatkan kualitas hidup.
Perawat bekerja dalam sebagian besar spesialisasi dimana mereka bekerja secara independen maupun
sebagai bagian dari sebuah tim untuk menilai, merencanakan, menerapkan dan mengevaluasi
perawatan.

Sejarah Sunting

Florence Nightingale adalah pelopor perawat modern, penulis dan ahli statistik. Ia dikenal dengan nama
Bidadari Berlampu (The Lady With The Lamp) atas jasa-jasanya yang tanpa kenal takut mengumpulkan
korban perang pada perang Krimea, di semenanjung Krimea, Rusia.

Ilmu keperawatan Sunting

Ilmu keperawatan adalah bidang pengetahuan dibentuk berdasarkan kontribusi dari ilmuwan
keperawatan melalui peer-review jurnal ilmiah dan praktik yang dibuktikan berbasis. Ini merupakan
bidang yang dinamis praktik dan penelitian yang didasarkan dalam budaya kontemporer dan
kekhawatiran itu sendiri dengan baik mainstream dan subkultur terpinggirkan dalam rangka untuk
memberikan perawatan budaya paling sensitif dan kompeten.

Pendidikan profesi perawat semakin maju, berbagai universitas telah menawarkan spesialisasi dalam
pendidikan masternya, diantaranya spesialis keperawatan anak, keperawatan jiwa, keperawatan
maternitas, keperawatan medikal bedah, dan keperawatan komunitas.

Pendidikan keperawatan di Indonesia di golongkan menjadi 4 kelompok besar yakni:

1.Pendidikan vokasi, ditempuh dalam waktu 3 tahun untuk diploma 3 dengan gelar Ahli Madya
Keperawatan (Amd.Kep.) dan 4 tahun untuk diploma 4 dengan gelar Sarjana Sains Terapan (S.ST.)

2.Pendidikan profesional, ditempuh dalam waktu 4 tahun untuk program Sarjana Keperawatan (S.Kep.)
dan tambahan 1 tahun untuk pendidikan profesi Ners (Ns.)

3.Pendidikan Master dan Spesialis, yakni Master Keperawatan (M.Kep.) dan terdapat spesialis
keperawatan anak (Sp.Kep.A.), keperawatan jiwa (Sp.Kep.J.), keperawatan maternitas (Sp.Kep.Mat.),
keperawatan medikal bedah (Sp.Kep.MB), dan keperawatan komunitas (Sp.Kep.Kom.)
4. Pendidikan doktoral, ditempuh untuk melakukan riset tentang keperawatan

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Keperawatan merupakan salah satu profesi dalam dunia kesehatan. Sebagai profesi, tentunya pelayanan
yang diberikan harus professional, sehingga perawat/ners harus memiliki kompetensi dan memenuhi
standar praktik keperawatan, serta memperhatikan kode etik dan moral profesi agar masyarakat
menerima pelayanan dan asuhan keperawatan yang bermutu. Tetapi bila kita lihat realita yang ada,
dunia keperawatan di Indonesia sangat memprihatinkan. Fenomena “gray area” pada berbagai jenis
dan jenjang keperawatan yang ada maupun dengan profesi kesehatan lainnya masih sulit dihindari.

Keperawatan sebagai bagian integral dari pelayanan kesehatan, ikut menentukan mutu dari pelayanan
kesehatan. Tenaga keperawatan secara keseluruhan jumlahnya mendominasi tenaga kesehatan yang
ada, dimana keperawatan memberikan kontribusi yang unik terhadap bentuk layanan kesehatan sebagai
satu kesatuan yang relatif, berkelanjutan, koordinatif, dan advokatif. Keperawatan sebagai suatu profesi,
menekankan kepada bentuk pelayanan profesional yang sesuai dengan standar dengan memperhatikan
kaidah etik dan moral. Sehingga pelayanan yang diberikan dapat diterima oleh masyarakat dengan baik.

1.2 Rumusan Masalah

1. Jelaskan pengertian profesi berdasarkan beberapa pendapat ?

2. Sebutkan ciri-ciri profesi ?

3. Jelaskan jenis profesi berdasarkan penggolongan ilmu pengetahuan ?

4. Jelaskan alasan perawat dijadikan sebagai profesi ?

1.3 Tujuan

1. Mengetahui dan memahami tentang “Profesi Keperawatan”

2. Meningkatkan pemahaman tentang “Profesi Keperawatan”


3. Memenuhi tugas mata kuliah Profesi Keperawatan

4. Meningkatkan pemahaman tentang ciri-ciri “Profesi Keperawatan”

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Profesi Berdasarkan Beberapa Pendapat

· SCHEIN, E.H (1962)

Profesi adalah suatu kumpulan atau set pekerjaan yang membangun suatu norma yang sangat khusus
berasal dari perannya di masyarakat.

· DANIEL BELL (1973)

Profesi adalah aktivitas intelektual yang dipelajari termasuk pelatihan yang diselenggarakan secara
formal ataupun tidak formal dan memperoleh sertifikat yang dikeluarkan oleh sekelompok / badan yang
bertanggung jawab pada keilmuan tersebut dalam melayani masyarakat, menggunakan etika layanan
profesi dengan mengimplikasikan kompetensi mencetuskan ide, kewenangan ketrampilan teknis dan
moral serta bahwa perawat mengasumsikan adanya tingkatan dalam masyarakat.

· HUGHES, E.C ( 1963 )

Profesi merupakan suatu keahlian dalam mengetahui segala sesuatu dengan lebih baik dibandingkan
orang lain (pasien).

· KAMUS BESAR BAHASA INDONESIA

Profesi adalah bidang pekerjaan yang dilandasi pendidikan keahlian (ketrampilan, kejuruan, dan
sebagainya) tertentu.

· MENURUT PENDAPAT KAMI

Profesi adalah suatu pekerjaan yang dilanadasi oleh kemampuan, skill, penegtahuan, dan kemampuan.

2.2 Ciri-ciri Profesi

Adapun keperawatan sebagai suatu profesi memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

1. Memberi pelayanan atau asuhan dan melakukan penelitian sesuai dengan kaidah ilmu dan
keterampilan serta kode etik keperawatan.
2. Telah lulus dari pendidikan pada Jenjang Perguruan Tinggi (JPT) sehingga diharapkan mampu untuk
:

a) Bersikap professional,

b) Mempunyai pengetahuan dan keterampilan professional,

c) Memberi pelayanan asuhan keperawatan professional, dan

d) Menggunakan etika keperawatan dalam memberi pelayanan.

e) Mengelola ruang lingkup keperawatan berikut sesuai dengan kaidah suatu profesi dalam bidang
kesehatan, yaitu :

a) Sistem pelayanan atau asuhan keperawatan

b) Pendidikan atau pelatihan keperawatan yang berjenjang dan berlanjut

c) Perumusan standar keperawatan (asuhan keperawatan, pendidikan keperawatan registrasi atau


legislasi), dan

d) Melakukan riset keperawatan oleh perawat pelaksana secara terencana dan terarah sesuai dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Persyaratan tersebut melekat dalam dasar keperawatan profesional. Kualitas dari perawatan yang
diberikan tidak dapat diukur oleh waktu. Mata berseri, senyum yang berkembang, sentuhan yang
lembut tidak membutuhkan waktu yang ekstra, hal ini diperlihatkan dalam asuhan keperawatan.
Kualitas penting adalah sukar dipahami, barangkali tidak terlukiskan. Tetapi, bila Anda bertemu perawat
yang memiliki semuanya Anda akan mengetahui.

2.3 Jenis Profesi

Berbagai jenis profesi dalam tataran kehidupan sosial manusia modern, antara lain :

· Dentist / Dokter Gigi

Kedokteran Gigi, yang merupakan bagian dari stomatology, adalah cabang kedokteran yang terlibat
dalam evaluasi, diagnosis, pencegahan, dan bedah atau non-bedah pengobatan penyakit, gangguan dan
kondisi rongga mulut, daerah maksilofasial dan berdekatan dan terkait struktur dan dampaknya
terhadap tubuh manusia. Kedokteran Gigi secara luas dianggap perlu untuk kesehatan secara
keseluruhan. Mereka yang praktek kedokteran gigi dikenal sebagai dokter gigi. Tim pembantu dan
pendukung dokter gigi dalam menyediakan layanan kesehatan mulut, meliputi asisten gigi, hygienists
gigi, teknisi gigi, dan terapis gigi.
· Perawat

Perawat adalah kesehatan profesional yang bekerja sama dengan anggota lain dari tim perawatan
kesehatan, bertanggung jawab untuk: pengobatan, keselamatan, dan pemulihan akut atau kronis orang
sakit : promosi kesehatan dan pemeliharaan dalam keluarga, komunitas dan populasi, dan, pengobatan
keadaan darurat yang mengancam nyawa dalam berbagai macam pengaturan perawatan kesehatan.
Perawat melakukan berbagai fungsi klinis dan non-klinis yang diperlukan untuk penyampaian perawatan
kesehatan, dan juga mungkin terlibat dalam riset medis dan keperawatan.

Kedua peran perawatan dan pendidikan pertama kali didefinisikan oleh Florence Nightingale’s, berikut
pengalamannya merawat orang yang terluka dalam Perang Krimea. Sebelumnya, perawat dianggap
perdagangan dengan praktek umum yang standar atau didokumentasikan. Konsep Nightingale’s
digunakan sebagai pedoman untuk membangun sekolah-sekolah perawat di awal abad kedua puluh,
yang sebagian besar program pelatihan berbasis rumah sakit menekankan pengembangan seperangkat
keterampilan klinis.

· Apoteker

Apoteker adalah tenaga kesehatan yang mempraktekkan ilmu farmasi. Dalam peran tradisional mereka,
apoteker biasanya mengambil permintaan untuk obat-obatan dari penyedia resep kesehatan dalam
bentuk resep perawatan medis, mengevaluasi kesesuaian resep, membagikan obat kepada pasien dan
nasihat mereka tentang penggunaan yang tepat dan efek samping obat itu. Dalam hal ini peran apoteker
bertindak sebagai perantara belajar antara dokter dan pasien dan dengan demikian memastikan
penggunaan yang aman dan efektif obat. Apoteker juga berpartisipasi dalam pengelolaan penyakit-
negara, dimana mereka mengoptimalkan dan memantau terapi obat atau menginterpretasikan hasil
laboratorium medis – bekerja sama dengan dokter dan atau profesional kesehatan lainnya. Apoteker
memiliki banyak bidang keahlian dan sumber penting dari pengetahuan medis di klinik, rumah sakit,
laboratorium kesehatan dan farmasi komunitas di seluruh dunia. Apoteker juga memegang posisi dalam
industri farmasi serta dalam pendidikan farmasi dan penelitian dan lembaga pembangunan.

· Dokter

Seorang dokter juga dikenal sebagai dokter medis, dokter, atau cukup dokter-praktek profesi
kedokteran kuno, yang berkaitan dengan memelihara atau memulihkan kesehatan manusia melalui
penelitian, diagnosis, dan perawatan penyakit atau cedera. Ini benar membutuhkan secara baik suatu
pengetahuan yang terperinci dari disiplin akademis (seperti anatomi dan fisiologi) penyakit yang
mendasari dan pengobatan mereka -ilmu kedokteran- dan kompetensi juga diterapkan layak dalam
praktiknya -seni atau kerajinan obat.

Kedua peran dokter dan makna dari kata itu sendiri bervariasi secara signifikan di seluruh dunia, tetapi
secara umum dipahami, etika mengharuskan obat dokter menunjukkan pertimbangan, kasih sayang dan
kebajikan bagi pasien mereka.

· Professor
Arti kata profesor (Latin: professor, orang yang mengaku menjadi ahli dalam beberapa seni atau ilmu,
guru berpangkat tinggi) bervariasi menurut negara. Di negara-negara berbahasa Inggris kebanyakan
mengacu pada akademik senior yang memegang kursi departemen, terutama sebagai kepala
departemen, atau kursi pribadi diberikan secara khusus untuk individu tersebut. Ini adalah kasus di
negara-negara Persemakmuran (kecuali Kanada) dan Republik Irlandia (yang merupakan mantan
anggota Commonwealth). Namun, di Amerika Serikat dan Kanada professor adalah gelar yang diberikan
kepada kelompok yang jauh lebih besar dari guru-guru senior di dua dan empat tahun perguruan tinggi
dan universitas.

· Guru

Dalam pendidikan, guru adalah orang yang menyediakan pendidikan bagi orang lain. Seorang guru yang
memfasilitasi pendidikan untuk setiap siswa juga dapat digambarkan sebagai seorang tutor pribadi.
Peran guru sering formal dan berkelanjutan, yang dilakukan dengan cara pekerjaan atau profesi di
sekolah atau tempat pendidikan formal lainnya. Di banyak negara, seseorang yang ingin menjadi guru di
sekolah-sekolah negeri yang didanai harus terlebih dahulu memperoleh kualifikasi profesional atau
mandat dari sebuah universitas atau perguruan tinggi. Kualifikasi profesional ini dapat mencakup studi
tentang pedagogi, ilmu mengajar. Guru harus melanjutkan pendidikan mereka setelah mereka
menerima gelar mereka dari sebuah college atau universitas. Guru dapat menggunakan rencana
pelajaran untuk memfasilitasi belajar siswa, memberikan suatu program studi yang mencakup kurikulum
standar. Peran guru dapat bervariasi antar budaya. Guru mengajarkan melek huruf dan menghitung,
atau beberapa mata pelajaran sekolah lain. Guru-guru lain dapat memberikan instruksi dalam
pengerjaan atau pelatihan kejuruan, Seni, agama atau spiritualitas, kewarganegaraan, peran
masyarakat, atau keterampilan hidup. Di beberapa negara, pendidikan formal dapat terjadi melalui
home schooling.

Belajar secara informal dapat dibantu oleh seorang guru menempati peran sementara atau
berkelanjutan, seperti orang tua atau saudara atau dalam sebuah keluarga, atau oleh siapapun dengan
pengetahuan atau keterampilan dalam pengaturan masyarakat luas. Guru agama dan spiritual, seperti
guru, mullah, pendeta rabbi pendeta muda / dan biksu mungkin mengajarkan teks-teks keagamaan
seperti Quran, Taurat atau Alkitab.

· Scientist / Ilmuwan

Seorang ilmuwan dalam arti luas, adalah setiap orang yang melakukan kegiatan sistematis untuk
memperoleh pengetahuan atau individu yang bergerak dalam praktek-praktek tersebut dan tradisi-
tradisi yang dikaitkan dengan sekolah-sekolah pemikiran atau filsafat. Dalam arti lebih terbatas, ilmuwan
adalah seseorang yang menggunakan metode ilmiah. Orang dapat menjadi ahli dalam satu atau lebih
bidang ilmu. Artikel ini berfokus pada penggunaan lebih terbatas dari kata itu.

Peran sosial yang sebagian sesuai dengan ilmuwan modern dapat diidentifikasi akan kembali setidaknya
sampai filsafat alam abad ke-17, namun jangka ilmuwan jauh lebih baru. Sampai akhir 19 atau awal abad
ke-20, mereka yang mengejar ilmu pengetahuan yang disebut ‘filsuf alam’ atau ‘orang sains’.
2.3 Alasan Perawat Dijadikan Sebagai Profesi

Beberapa hal yang menjadikan keperawatan sebagai profesi adalah sebagai berikut :

1. Landasan ilmu pengetahuan yang jelas (Scientific Nursing). Landasan ilmu pengetahuan
keperawatan yang dimaksud itu adalah diantaranya cabang ilmu keperawatan klinik, ilmu keperawatan
dasar, cabang ilmu keperawatan komunitas , cabang ilmu penunjang.

2. Mempunyai kode etik profesi. Satu hal bahwa keperawatan adalah profesi salah satunya
mempunyai kode etik keperawatan. Kode etik keperawatan pada tiap negara berbeda-beda akan tetapi
pada prinsipnya adalah sama yaitu berlandaskan etika keperawatan yang dimilikinya, dan di negara
Indonesia memiliki kode etik keperawatan yang telah ditetapkan pada musyawarah nasional dengan
nama kode etik keperawatan Indonesia.

3. Pendidikan berbasis keahlian pada jenjang pendidikan tinggi. Perawat sebagai profesi karena Di
Indonesia berbagai jenjang pendidikan keperawatan telah dikembangkan dengan mempunyai standar
kompetensi yang berbeda-beda mulai dari jenjang DIII Keperawatan sampai dengan S3 akan
dikembangkan.

4. Memberikan pelayanan kepada masyarakat melalui praktik dalam bidang profesi. Keperawatan
dikembangkan sebagai bagian integral dari Sistem Kesehatan Nasional. Oleh karena itu sistem
pemberian asuhan keperawatan (askep) dikembangkan sebagai bagian integral dari sistem pemberian
pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang terdapat di setiap tatanan pelayanan kesehatan.
Pelayanan / askep yang dikembangkan bersifat humanistik/menyeluruh didasarkan pada kebutuhan
klien, berpedoman pada standar asuhan keperawatan dan etika keperawatan.

5. Mempunyai perhimpunan Organisasi Profesi. Perawat dikatakan sebagai profesi karena


keperawatan memiliki organisasi profesi sendiri yaitu PPNI. Profesi perawat diakui karena memang
keperawatan harus memiliki organisasi profesi yakni yang disebut dengan PPNI. organisasi profesi ini
sangat menentukan keberhasilan dalam upaya pengembangan citra keperawatan sebagai profesi serta
mampu berperan aktif dalam upaya membangun keperawatan profesional dan berada di garda depan
dalam inovasi keperawatan di Indonesia.

6. Pemberlakuan Kode etik keperawatan. Profesi perawat dikatakan sebagai sebuah profesi karena
dalam pelaksanaan asuhan keperawatan, perawat profesional selalu menunjukkan sikap dan tingkah
laku profesional keperawatan sesuai kode etik keperawatan.

7. Otonomi keperawatan memiliki kemandirian, wewenang, dan tanggung jawab untuk mengatur
kehidupan profesi, mencakup otonomi dalam memberikan askep dan menetapkan standar asuhan
keperawatan melalui proses keperawatan, penyelenggaraan pendidikan, riset keperawatan dan praktik
keperawatan dalam bentuk legislasi keperawatan ( KepMenKes No.1239 Tahun 2001 ).
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Keperawatan merupakan sebuah ilmu dan profesi yang memberikan pelayanan keseahatan guna untuk
meningkatkan keseahatan bagi masyarakat. Keperawatan ternyata sudah ada sejak manusia itu ada dan
hingga saat ini profesi keperawatan berkembang dengan pesat. Sejarah perkembangan keperawatan di
Indonesia tidak hanya berlangsung di tatanan praktik, dalam hal ini layanan keperawatan, tetapi juga di
dunia pendidikan keperawatan. Tidak asing lagi, pendidikan keperawatan memberi pengaruh yang besar
terhadap kualitas pelayanan keperawatan. Karenanya perawat harus terus meningkatkan potensi
dirinya, salah satunya melalui pendidikan keperawatan yang berkelanjutan.

3.2 Saran

Dari kesimpulan yang ada maka kita sebagai calon perawat harus terus meningkatkan kompetensi
dirinya, salah satunya melalui pendidikan keperawatan yang berkelanjutan, sehingga kita tidak
mengalami ketertinggalan dari keperawatan internasional. Selain itu, sebagai calon perawat kita
sebaiknya mempelajari bagaimana sejarah perkembangan dunia keperawatan yang ada, sehingga kita
lebih mengenal bagaimana profesi keperawatan dan melalui hal itu kita bisa belajar menghargai profesi
yang kita jalani

Anda mungkin juga menyukai