DISUSUN OLEH :
NPM : 16115046
KELAS : 1 LOGISTIK B
2015
SUPPLY CHAIN MANAGEMENT
Menurut Schroeder (2007, p189) supply chain adalah sebuah proses bisnis dan
informasi yang berulang yang menyediakan produk atau layanan dari pemasok melalui
proses pembuatan dan pendistribusian kepada konsumen.
Menurut Harrison (2008, p7) adalah sejaringan mitra yang secara kolektif mengubah
komoditas dasar (dihulu) kedalam produk jadi (dihilir) yang bernilai bagi pelanggan
akhir, dan yang mengelola kembali dimasing-masing tahap.
Menurut Simchi-Levi dan Kaminsky (2004, p2) supply chain management adalah suatu
pendekatan dalam mengintegrasikan berbagai organisasi yang menyelenggarakan
pengadaan atau penyaluran barang, yaitu supplier, manufacturer, warehouse dan stores
sehingga barang-barang tersebut dapat diproduksi dan didistribusikan dalam jumlah yang
tepat, lokasi yang tepat dan biaya yang seminimal mungkin.
Menurut Schroeder (2007, p189) supply chain management adalah perancangan,
desain, dan kontrol arus material dan informasi sepanjang rantai pasokan dengan tujuan
kepuasan konsumen sekarang dan di masa depan.
Menurut Heizer dan Render (2000, p434) manajemen rantai pasokan (supply
chain management) adalah pengintegrasian aktivitas pengadaan bahan dan pelayanan,
pengubahan menjadi barang setengah jadi dan produk akhir, serta pengiriman ke
pelanggan. Menurut Turban, Rainer, Porter (2004, h321), terdapat 3 macam komponen
rantai suplai, yaitu:
Bagian upstream (hulu) supply chain meliputi aktivitas dari suatu perusahaan
manufaktur dengan para penyalurannya (yang mana dapat manufaktur, assembler, atau
kedua-duanya) dan koneksi mereka kepada pada penyalur mereka (para penyalur second-
trier). Hubungan para penyalur dapat diperluas kepada beberapa strata, semua jalan dari
asal material (contohnya bijih tambang, pertumbuhan tanaman). Di dalam upstream supply
chain, aktivitas yang utama adalah pengadaan.
Manajemen Internal Suplai Rantai/Internal supply chain management
Bagian dari internal supply chain meliputi semua proses pemasukan barang ke gudang
yang digunakan dalam mentransformasikan masukan dari para penyalur ke dalam keluaran
organisasi itu. Hal ini meluas dari waktu masukan masuk ke dalam organisasi. Di dalam
rantai suplai internal, perhatian yang utama adalah manajemen produksi, pabrikasi, dan
pengendalian persediaan.
Downstream (arah muara) supply chain meliputi semua aktivitas yang melibatkan
pengiriman produk kepada pelanggan akhir. Di dalam downstream supply chain, perhatian
diarahkan pada distribusi, pergudangan, transportasi, dan after-sales-service.
Suplly Chain Management (SCM) adalah Sebuah rangkaian atau jaringan perusahaan-
perusahaan yang bekerja secara bersama-sama untuk membuat dan menyalurkan produk
atau jasa kepada konsumen akhir. Rangkaian atau jaringan ini terbentangdari penambang
bahan mentah (di bagian hulu) sampai retailer / toko (pada bagian hilir).
Menurut Heizer dan Render (2000, p435) tujuan supply chain management adalah
untuk membangun sebuah rantai yang terdiri dari para pemasok yang memusatkan
perhatian untuk memaksimalkan nilai bagi pelanggan.
Menurut Dilworth (2000, p374) tujuan supply chain management adalah merencanakan
dan mengkoordinasi semua kegiatan yang terdapat dalam supply chain, sehingga akan
tercapai pelayanan kepada customer yang maksimal dengan biaya yang relatif rendah.
Maka dapat disimpulkan bahwa tujuan supply chain manajemen adalah:
1. Supply chain manajemen menyangkut pertimbangan mengenai lokasi setiap fasilitas
yang memiliki dampak terhadap aktivitas dan biaya dalam rangka memproduksi produk
yang diinginkan pelanggan dari supplier dan pabrik hingga disimpan di gudang dan
pendistribusiannya ke sentra penjualan.
2. Mencapai efisiensi aktivitas dan biaya seluruh sistem, total biaya sistem dari transportasi
hingga distribusi persediaan bahan baku, proses kerja dan barang jadi.
Tujuan dalam rantai suplai ialah memastikan material terus mengalir dari sumber ke
konsumen akhir. Bagian-bagian (parts) yang bergerak di dalam rantai suplai haruslah
berjalan secepat mungkin. Dan dengan tujuan mencegah terjadinya penumpukan inventori
di satu lokal, arus ini haruslah diatur sedemikian rupa agar bagian-bagian tersebut bergerak
dalam koordinasi yang teratur. Istilah yang sering digunakan ialah synchronous. (Knill,
1992).
Terkadang sangat susah untuk melihat sifat arus "akhir ke akhir" dalam rantai suplai
yang ada. Efek negatif dari kesulitan ini termasuk penumpukan inventori dan respon tidak
keruan pada permintaan konsumen akhir. Jadi, strategi manajemen membutuhkan
peninjauan yang holistik pada hubungan suplai.
Teknologi informasi memungkinkan pembagian cepat dari data permintaan dan
penawaran. Dengan membagi informasi di seluruh rantai suplai ke konsumen akhir, kita
bisa membuat sebuah rantai permintaan, diarahkan pada penyediaan nilai konsumen yang
lebih. Tujuannya ialha mengintegrasikan data permintaan dan suplai jadi gambaran yang
akuarasinya sudah meningkatdapat diambil tentang sifat dari proses bisnis, pasar dan
konsumen akhir. Integrasi ini sendiri memungkinkan peningkatan keunggulan kompetitif.
Jadi dengan adanya integrasi ini dalam rantai suplai akan meningkatkan ketergantungan
dan inventori minimum.
2. Taktis
Kontrak pengadaan dan keputusan pengeluaran lainnya
Pengambilan Keputusan produksi, termasuk pengontrakan, lokasi, dan kualitas dari
inventori
Pengambilan keputusan inventaris, termasuk jumlah, lokasi, penjadwalan, dan
definisi proses perencanaan.
Strategi transportasi, termasuk frekuensi, rute, dan pengontrakan
Benchmarking atau pencarian jalan terbaik atas semua operasi melawan kompetitor
dan implementasi dari cara terbaik diseluruh perusahaan
Gaji berdasarkan pencapaian
3. Operasional
Produksi harian dan perencanaan distribusi, termasuk semua hal di rantai suplai
Perencanaan produksi untuk setiap fasilitas manufaktru di rantai suplai (menit ke
menit)
Perencanaan permintaan dan prediksi, mengkoordinasikan prediksi permintaan dari
semua konsumen dan membagi prediksi dengan semua pemasok
Perencanaan pengadaan, termasuk inventaris yang ada sekarang dan prediksi
permintaan, dalam kolaborasi dengan semua pemasok
Operasi inbound, termasuk transportasi dari pemasok dan inventaris yang diterima
Operasi produksi, termasuk konsumsi material dan aliran barang jadi (finished
goods)
Operasi outbound, termasuk semua aktivitas pemenuhan dan transportasi ke
pelanggan
Pemastian perintah, penghitungan ke semua hal yang berhubungan dengan rantai
suplai, termasuk semua pemasok, fasilitas manufaktur, pusat distribusi, dan
pelanggan lain
Dari beberapa pengertian diatas kita ambil kesimpulan bahwa supply chain management
merupakan sebuah solusi pendekatan manajemen material , informasi dan financial pada
suatu alur proses barang atau jasa yang di kelola secara efektif dan efesien dengan
mengintergarasikan semua elemen baik itu dari luar environtment seperti supplier hingga
internal environtment seperti pengusaha , tempat pemrosesan barang (pabrik),gudang dan
pendistribusian barang hingga pengelolaan customer shingga menciptakan suatu hasil
berupa waktu pemrosesan barang yang lebih cepat , biaya yang relative murah dan
peningkatan kepuasan pelanggan.
https://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen_rantai_suplai
http://teknik.ums.ac.id/files/SCM.ppt
http://budi.insan.co.id/presentation/aplikasi-SCM.pp
http://scmittelkom.wordpress.com/tag/scm/
https://aisgyfterdotcom.wordpress.com/manajemen-rantai-pemasok-supply-chain-
management/
http://heriyantotok.blogspot.co.id/2012/04/supply-chain-management.html