Macam-macam sanitasi pada penetasan telur dapat dilakukan dengan desinfeksi dan
desinfektan. Desinfeksi pada mesin tetas menggunakan desinfektan. Penggunaan desinfektan
bertujuan untuk membunuh bakteri-bakteri yang menyebar di seluruh bagian mesin tetas. Bila
bakteri tersebut dibiarkan, kemungkinan anak tetas yang akan dihasilkan terkena penyakit. Jenis
desifektan yang sering digunakan adalah larutan formalin atau larutan soda 4%. Walaupun sudah
didensifeksi masih ada kemungkinan bakteri yang tidak menempel pada mesin tetas tidak
terbunuh sehingga perlu memerlukan fumigasi.
Jenis desinfektan yang banyak digunakan pada proses penetasan adalah fumigasi dengan
gas formaldehyde. Gas formaldehyde sangat efektif untuk membunuh mikroorganisme, antara
lain, bakteri gram +/-, virus, jamur bahkan protozoa. Gas formaldehyde yang lazim diterapkan
adalah dihasilkan dari pencampuran kalium permanganate (KMnO4) dengan formalin.
Gas formaldehyde ini sangat beracun, menimbulkan efek iritasi, sehingga sangat berbahaya
apabila terhirup atau masuk kedalam mata, karena akan merusak sistem pernafasan maupun
itritasi pada mata.
Kalium Permanganate Formalin
Hidrogen peroksida merupakan desinfektan yang juga digunakan untuk bahan sanitasi
yang sangat ramah lingkungan, tidak menimbulkan iritasi, sehingga tidak akan mengganggu
perkembangan embrio. Hidrogen peroksida banyak digunakan dibidang kedokteran, sebagai
desinfektan untuk sanitasi tangan, perlatan kesehatan dan ruang operasi. Jenis desinfektan yang
lain yang sering dignakan dalam proses sanitasi adalah iodin, alcohol, kalium permanganate, dan
fenol.
Daun sirih juga dapat digunakan sebagai salah satu bahan sanitasi, karena daun sirih
mengandung zat anti mikroorganisme berupa polyphenol yaitu kavibetol dan kavikol. Hasil uji
fitokimia ekstrak etanol daun sirih adalah bahan alami yang mengandung senyawa alkaloid,
flavonoid, tannin dan minyak atsiri. Alkaloid berperan sebagai pelindung dari serangan infeksi
mikroba pathogen, flavonoid berperan secara langsung sebagai antibiotic, mekanisme antibakteri
tannin dapat menghambat enzimekstraseluler mikrobia dan mengambil alih substrat yang
dibutuhkan untuk pertumbuhan mikrobia.