Anda di halaman 1dari 20

BAB 4

HASIL PENELITIAN

4.1 Independensi Auditor

Independensi auditor memiliki arti bahwa auditor harus memiliki sikap

jujur, tidak mudah dipengaruhi dan tidak berpihak kepada siapapun,

karena auditor tersebut melakukan pekerjaannya untuk kepentingan umum. KAP

Abdul Ghonie dan Rekan merupakan tempat yang dijadikan peneliti untuk

mengambil sampel dari penelitian yang dilakukan oleh penulis.

Penelitian ini didasarkan pada beberapa rumusan masalah yang pertama

untuk mengetahui bagaimanakah tingkat independensi auditor pada KAP Abdul

Ghonie dan Rekan. Untuk menjawab rumusan masalah tersebut, maka

menggunakan mean untuk mencari nilai rata-rata dan standar deviasi. Berdasarkan

nilai tersebut maka dapat ditentukan bagaimana tingkat independensi auditor.

4.1.1 Lama Hubungan dengan Klien

Lama hubungan dengan klien merupakan lamanya penugasan seorang

auditor melakukan audit kepada instansi ataupun perusahaan yang diaudit. Pada

Tabel 4.1 dibawah ini akan menjelaskan bagaimana hasil kuesioner mengenai

tekanan dari klien.

51
52

Tabel 4.1 Lama Hubungan dengan Klien

Pernyataan M SD Interpretasi
Saya mengaudit klien paling lama 3 4,5882 0,49955 Sangat
tahun. Independen
Saya berupaya tetap bersifat 4,0000 0,55048 Independen
independen dalam melakukan audit
terhadap klien.
Semua kesalahan klien yang saya 4,0000 0,81650 Independen
temukan dilaporkan.
Rata-Rata 4,1960 0,62217 Independen
Sumber : Data diolah dari kuesioner

Ket: M=Mean; SD=Standard Deviation

Dari Tabel diatas dapat diketahui bahwa responden setuju ketika

mengaudit klien selama tiga tahun,. Sebaliknya tindakan yang perlu ditingkatkan

adalah pelaporan semua kesalahan klien karena pernyataan ini berada pada

peringkat terendah.

Dari pernyataan diatas dapat diambil kesimpulan dengan total rata-rata

sebesar 4,1960 menunjukkan auditor setuju dengan indikator lama hubungan

dengan klien untuk mengukur independensi auditor.

4.1.2 Tekanan dari Klien

Pada Tabel 4.2 dibawah ini akan menjelaskan bagaimana hasil kuesioner

mengenai tekanan dari klien.

Tabel 4.2 Tekanan dari Klien

Pernyataan M SD Interpretasi
53

Saya lebih baik bersikap jujur 4,5882 0,49955 Sangat


meskipun harus kehilangan klien. Independen
Semua kesalahan klien saya 3,9412 0,48873 Independen
laporkan, walaupun saya telah
mendapat peringatan dari klien.
Saya berani melaporkan kesalahan 3,6176 0,55129 Independen
klien walaupun klien dapat
mengganti posisi saya dengan
mudah.
Rata-rata 4,049 0,51319 Independen
Sumber : Data diolah dari kuesioner

Ket: M=Mean; SD=Standard Deviation

Berdasarkan Tabel, dapat diketahui bahwa saya lebih baik bersikap jujur

meskipun harus kehilangan klien. (M = 4,5882; SD = 0,49955), memiliki

peringkat teratas. Sedangkan peringkat terendah yaitu pernyataan saya berani

melaporkan kesalahan klien walaupun klien dapat mengganti posisi saya dengan

mudah. (M = 3,6176; SD = 0,55129).

Pernyataan tersebut menunjukkan dengan menggunakan total rata-rata

sebesar 4,049 auditor setuju dengan indicator tekanan dari klien untuk mengukur

independensi auditor.

4.1.3 Telaah dari Rekan Auditor

Hasil kuesioner mengenai telaah dari rekan auditor akan dijelaskan melalui

Tabel 4.3.

Tabel 4.3 Telaah dari Rekan Auditor

Pernyataan M SD Interpretasi
Saya membutuhkan telaah dari klien 4,4412 0,50339 Sangat
seprofesi (sesama auditor) dalam tim Independen
untuk menilai prosedur audit yang
54

telah saya lakukan.


Saya bersikap jujur untuk menghindari 3,7353 0,66555 Independen
penilaian kurang dari rekan seprofesi
(sesama auditor) dalam tim.
Saya akan melakukan yang terbaik 3,6471 0,73371 Independen
agar rekan seprofesi (sesama auditor)
memiliki penilaian yang baik terhadap
saya.
Rata-rata 3,9412 0,6342 Independen
Sumber : Data diolah dari kuesioner

Ket: M=Mean; SD=Standard Deviation

Dari Tabel diatas dapat diketahui bahwa pernyataan saya membutuhkan

telaah dari klien seprofesi (sesama auditor) dalam tim untuk menilai prosedur

audit yang telah saya lakukan (M = 4,4412; SD = 0,50339) memiliki peringkat

teratas. Sedangkan peringkat terbawah dimiliki oleh pernyataan saya akan

melakukan apa saja agar rekan seprofesi (sesama auditor) memiliki penilaian

yang baik terhadap saya (M = 3,6471; SD = 0,73371).

Dari pernyataan diatas dapat diambil kesimpulan dengan total rata-rata

sebesar 3,9412 menunjukkan auditor setuju dengan telaah dari rekan auditor untuk

mengukur independensi auditor.

4.1.4.Jasa Non Audit

Hasil kuesioner mengenai telaah dari rekan auditor akan dijelaskan melalui

Tabel 4.4.

Tabel 4.4 Jasa Non Audit


55

Pernyataan M SD Interpretasi
Tidak jarang akuntan 4,4412 0,50399 Sangat
publik memberikan jasa Independen
non audit kepada klien.
Tidak jarang akuntan 4,0294 0,83431 Independen
publik yang juga bergelar
sarjana hukum dan
memberikan jasa legal
kepada kliennya yang
sedang diaudit.
Tidak jarang akuntan 3,3824 0,55129 Netral
publik diminta oleh klien
untuk mempersiapkan
gaji eksekutif
Rata-rata 3,951 0,6298 Independen
Sumber : Data diolah dari kuesioner

Ket: M=Mean; SD=Standard Deviation

Dari Tabel diatas dapat diketahui bahwa pernyataan tidak jarang akuntan

publik memberikan jasa non audit kepada klien. (M = 4,4412; SD = 0,50399)

memiliki peringkat teratas. Sedangkan peringkat terbawah dimiliki oleh

pernyataan tidak jarang akuntan publik diminta oleh klien untuk mempersiapkan

gaji eksekutif (M = 3,3824; SD = 0,55129).

Dari pernyataan diatas dapat diambil kesimpulan dengan total rata-rata

sebesar 3,951 menunjukkan auditor setuju dengan telaah dari rekan auditor untuk

mengukur independensi auditor.

Tabel 4.5 Kesimpulan Independensi Auditor

Indikator M SD Interpretasi Ranking


Lama hubungan 4,1960 0,62217 Independen 1
dengan klien.
Jasa Non Audit 4,049 0,51319 Independen 2
Tekanan dari klien. 3,951 0,6298 Independen 3
Telaah dari rekan 3,9412 0,6342 Independen 4
auditor.
Total 4,0343 0.59984 Independen
56

Sumber : Data diolah dari kuesioner

Ket: M=Mean; SD=Standard Deviation

Dari Tabel kesimpulan independensi auditor diatas dapat ditarik

kesimpulan bahwa dengan menggunakan total rata-rata sebesar 4,0343 auditor

setuju dengan adanya indicator ini dalam mengukur independensi.

4.2 Kompetensi Auditor

Seorang auditor harus memiliki kompetensi untuk menyelesaikan

tanggung jawabnya dengan baik. Terdapat 2 indikator yang menjadi perhatian

yaitu pengalaman dan pengetahuan. Dalam sub bab ini, akan membahas rumusan

masalah kedua yaitu bagaimana kompetensi auditor pada KAP Abdul Ghonie dan

Rekan. Untuk menjawab pertanyaan tersebut maka dilakukan penelitian untuk

mencari nilai rata-rata (mean) dan standar deviasi (standard deviation).

4.2.1 Pengalaman

Pada Tabel 4.6 dibawah ini akan menjelaskan bagaimana hasil kuesioner

mengenai kompetensi auditor melalui indikator pengalaman auditor pada KAP

Abdul Ghonie dan Rekan.

Tabel 4.6 Pengalaman

Pernyataan M SD Interpretasi
Semakin banyak jumlah klien yang 4,4706 0,56329 Sangat
saya audit, menjadikan audit yang Kompeten
saya lakukan semakin lebih baik.
Saya telah memiliki banyak 4,0882 0,62122 Kompeten
pengalaman dalam bidang audit
dengan berbagai macam klien
sehingga audit yang saya lakukan
menjadi lebih baik.
57

Saya pernah mengaudit perusahaan 4,0882 0,86577 Kompeten


yang go publik, sehingga saya dapat
mengaudit perusahaan yang belum go
publik lebih baik.
Rata-rata 4,2156 0,6832 Sangat
Kompeten
Sumber : Data diolah dari kuesioner

Ket: M=Mean; SD=Standard Deviation

Dapat diartikan bahwa auditor di KAP Abdul Ghonie dan Rekan akan

lebih baik dalam mengaudit apabila klien yang diaudit semakin banyak dengan

interpretasi sangat baik. Tetapi responden belum mampu menilai pengalaman

mengaudit perusahaan go publik sehingga dapat mengaudit perusahaan yang

belum go publik lebih baik lagi.

Dari pernyataan diatas dapat diambil kesimpulan dengan total rata-rata

sebesar 4,2156 menunjukkan auditor sangat setuju dengan indicator pengalaman

untuk mengukur kompetensi auditor.

4.2.2 Pengetahuan

Pada Tabel 4.7 akan menjelaskan bagaimana hasil kuesioner mengenai

kompetensi auditor melalui indikator pengetahuan.

Tabel 4.7 Pengetahuan

Pernyataan M SD Interpretasi
Setiap akuntan publik harus memahami 4,323 0,47486 Sangat
dan melaksanakan jasa profesionalnya 5 kompeten
sesuai dengan standar yang relevan.
Untuk melakukan audit yang baik, saya 4,029 0,52138 Kompeten
perlu memahami jenis usaha klien. 4
Untuk melakukan audit yang baik, saya 3,676 0,58881 Kompeten
perlu memahami kondisi perusahaan 5
klien.
58

Rata-rata 4,009 0,52835 Kompeten


8
Sumber : Data diolah dari kuesioner

Ket: M=Mean; SD=Standard Deviation

Dari Tabel dapat diketahui apabila pernyataan setiap akuntan publik harus

memahami dan melaksanakan jasa profesionalnya sesuai dengan standar yang

relevan mendapat ranking pertama (M = 4,3235; SD = 0,47486). Sedangkan

pernyataan untuk melakukan audit yang baik, saya perlu memahami kondisi

perusahaan klien mendapat ranking terakhir (M = 3,6765; SD = 0,58881).

Dari pernyataan diatas dapat diambil kesimpulan dengan total rata-rata

sebesar 4,0098 menunjukkan auditor setuju dengan indicator pengetahuan untuk

mengukur kompetensi auditor.

Tabel 4.8 Kesimpulan Kompetensi Auditor

Indikator M SD Interpretasi Ranking


Pengalaman 4,2156 0,6832 Sangat 1
Kompeten
Pengetahuan 4,0098 0,52835 Kompeten 2
Rata-rata 4.1127 0,60577 Kompeten
Sumber : Data diolah dari kuesioner

Ket: M=Mean; SD=Standard Deviation

Dari Tabel diatas dapat dikatakan secara keseluruhan, dengan rata-rata

sebesar 4.1127 menunjukkan auditor setuju dengan adanya indicator ini untuk

mengukur kompetensi auditor

4.3 Kualitas Audit


59

Kualitas audit meupakan kemampuan seorang auditor dalam mendeteksi

adanya kesalahan kekeliruan dalam pelaporan yang dibuat oleh klien. Dalam sub

bab ini, akan membahas rumusan masalah ketiga yaitu bagaimana kualitas audit

pada KAP Abdul Ghonie dan Rekan. Untuk menjawab pertanyaan tersebut maka

dilakukan penelitian untuk mencari nilai rata-rata (mean) dan standar deviasi

(standard deviation).

4.3.1 Standar Umum

Pada Tabel 4.9 akan menjelaskan bagaimana hasil kuesioner mengenai

kualitas audit melalui indikator standar umum.

Tabel 4.9 Standar Umum

Pernyataan M SD Interpretasi
Saat menerima penugasan, saya 4,0294 0,45960 Berkualitas
menetapkan sasaran, ruang lingkup,
metodelogi pemeriksaan.
Dalam semua pekerjaan saya harus 4,0000 0,65134 Berkualitas
direview oleh atasan secara berjenjang
sebelum laporan hasil audit dibuat.
Dalam melaksanakan audit, saya harus 3,9142 0,73613 Berkualitas
mematuhi kode etik yang ditetapkan
Rata-rata 3,9812 0,61569 Berkualitas
Sumber : Data diolah dari kuesioner

Ket: M=Mean; SD=Standard Deviation

Dari Tabel dapat diketahui apabila pernyataan saat menerima penugasan,

saya menetapkan sasaran, ruang lingkup, metodelogi pemeriksaan. mendapat

ranking pertama (M = 4,0294; SD = 0,45960). Sedangkan pernyataan dalam


60

melaksanakan audit, saya harus mematuhi kode etik yang ditetapkan mendapat

ranking terakhir (M = 3,9142; SD = 0,73613).

Dari pernyataan diatas dapat diambil kesimpulan dengan total rata-rata

sebesar 3,9812 menunjukkan auditor setuju dengan indicator standar umum untuk

mengukur kualitas audit.

4.3.2 Standar Pelaporan

Pada Tabel 4.10 akan menjelaskan bagaimana hasil kuesioner mengenai

kualitas audit melalui indikator standar pelaporan.

Tabel 4.10 Standar Pelaporan

Pernyataan M SD Interpretasi
Laporan harus mengemukakan penjelasan 4,1765 0,4586 Berkualitas
atau tanggapan pejabat/pihak obyek audit 3
tentang hasil audit
Laporan yang dihasilkan harus akurat, 4,000 0,5504 Berkualitas
lengkap, obyektif, meyakinkan, jelas, 8
ringkas, serta tepat waktu agar informasi
yang diberikan bermanfaat secara
maksimal.
Laporan hasil audit memuat temuan dan 3,8235 0,7165 Berkualitas
simpulan hasil audit secara obyektif, serta 0
rekomendasi yang konstruktif
Rata-rata 4,000 0,5752 Berkualitas
0
Sumber : Data diolah dari kuesioner

Ket: M=Mean; SD=Standard Deviation

Dari Tabel dapat diketahui apabila pernyataan laporan harus

mengemukakan penjelasan atau tanggapan pejabat/pihak obyek audit tentang

hasil audit mendapat ranking pertama (M = 4,1765; SD = 0,45863). Sedangkan


61

pernyataan laporan hasil audit memuat temuan dan simpulan hasil audit secara

obyektif, serta rekomendasi yang konstruktif mendapat ranking terakhir (M

=3,8235; SD = 0,71650).

Dari pernyataan diatas dapat diambil kesimpulan dengan total rata-rata

sebesar 4,000 menunjukkan auditor setuju dengan indicator standar pelaporan

untuk mengukur kualitas audit.

4.3.3. Standar Pekerjaan Lapangan

Pada Tabel 4.11 akan menjelaskan bagaimana hasil kuesioner mengenai

kualitas audit melalui indikator standar pelaporan.

Tabel 4.11 Standar Pekerjaan Lapangan

Pernyataan M SD Interpretasi
Pemeriksaan bebas dari kepentingan pribadi 4,0882 0,57036 Berkualitas
maupun pihak lain untuk membatasi segala
kegiatan pemeriksaan
Pemeriksaan yang saya lakukan tidak 4,0000 0,60302 Berkualitas
terbatas untuk memeriksa sumber informasi
lain, ataupun pihak-pihak terkait selama
proses pemeriksaan audit.
Pemeriksaan yang saya lakukan bebas 3,9412 0.69375 Berkualitas
mengakses semua buku, catatan, pejabat,
dan karyawan perusahaan
Rata-rata 4,0098 0,6223 Berkualitas
Sumber : Data diolah dari kuesioner

Ket: M=Mean; SD=Standard Deviation

Dari Tabel dapat diketahui apabila pernyataan pemeriksaan bebas dari

kepentingan pribadi maupun pihak lain untuk membatasi segala kegiatan

pemeriksaan mendapat ranking pertama (M = 4,0882; SD = 0,57036). Sedangkan

pernyataan pemeriksaan yang saya lakukan bebas mengakses semua buku,


62

catatan, pejabat, dan karyawan perusahaan (M =3,9412; SD = 0.69375)

mendapat ranking terakhir.

Dari pernyataan diatas dapat diambil kesimpulan dengan total rata-rata

sebesar 3,8467 menunjukkan auditor setuju dengan indicator standar pekerjaan

lapangan untuk mengukur kualitas audit.

Tabel 4.12 Kesimpulan Kualitas Audit

Indikator M SD Interpretasi Ranking


Standar 4,0098 0,6223 Berkualitas 1
Pekerjaan
Lapangan
Standar 4,000 0,57520 Berkualitas 2
Pelaporan
Standar Umum 3,9812 0,61569 Berkualitas 3
Rata-rata 3,997 0,6043 Berkualitas
Sumber : Data diolah dari kuesioner

Ket: M=Mean; SD=Standard Deviation

Dari Tabel diatas dapat dikatakan secara keseluruhan, dengan rata-rata

sebesar 3,997 menunjukkan auditor setuju dengan adanya indicator ini untuk

mengukur kualitas audit.

4.4 Pengaruh Independensi Auditor Terhadap Kualitas Audit

Menjawab pertanyaan didalam identifikasi masalah yaitu mengetahui

adanya pengaruh independensi terhadap kualitas audit, maka dilakukan analisa

dengan menggunakan data yang diperoleh.

Kuesioner dibagikan pada 34 auditor pada KAP Abdul Ghonie dan Rekan

berdasarkan kemampuan dan fungsi yang berhubungan dengan judul yang


63

dibahas. Pertanyaan untuk variabel independensi auditor sebanyak 12 pertanyaan

sedangkan variabel kualitas audit sebanyak 9 pertanyaan.

4.4.1 Uji Signifikan (Uji t)

Pada uji t (parsial) data akan dilihat apakah hipotesis diterima atau ditolak.

Pada Tabel 4.13 akan menunjukkan hasil uji hipotesis yang dilakukan dengan

menggunakan SPSS 23.

Standar pengambilan keputusan sebagai berikut :

- H1 akan diterima jika nilai signifikan lebih kecil dari 0,05

- H1 akan ditolak jika nilai signifikan lebih besar dari 0,05

Tabel 4.13 Pengujian Statistik t Independensi Terhadap Kualitas Audit

Coefficientsa

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) 30.938 6.314 4.900 .000

Independensi .445 .237 .594 1.879 .070

a. Dependent Variable: Kualitas Audit


Sumber: Penulis diolah menggunakan SPSS 23

Berdasarkan Tabel diatas, dapat disimpulakn bahwa H1 tidak diterima

yang artinya tidak ada pengaruh yang signifikan pada independensi auditor secara

parsial terhadap kualitas audit dengan nilai signifikansi 0.070. H1 dapat diterima

jika nilai signifikansinya melebihi 0,05. Dari hasil ini didapat karena didapati nilai

signifikan lebih kecil dari 0,05 sehinggga H1 tidak diterima.

4.5 Pengaruh Kompetensi Auditor Terhadap Kualitas Audit


64

Kuesioner dibagikan pada 34 auditor pada KAP Abdul Ghonie dan Rekan

berdasarkan kemampuan dan fungsi yang berhubungan dengan judul yang

dibahas. Pertanyaan untuk variabel independensi auditor sebanyak 6 pertanyaan

sedangkan variabel kualitas audit sebanyak 9 pertanyaan.

4.5.1 Uji Signifikan (Uji t)

Pada uji t (parsial) data akan dilihat apakah hipotesis diterima atau ditolak.

Pada Tabel 4.14 akan menunjukkan hasil uji hipotesis yang dilakukan dengan

menggunakan SPSS 23

Tabel 4.14 Pengujian Statistik t Kompetensi Terhadap Kualitas Audit


Coefficientsa

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) 30.938 6.314 4.900 .000

Kompetensi -.662 .446 -.469 -1.483 .148

a. Dependent Variable: Kualitas Audit

Sumber: Penulis dengan menggungakan SPSS 23

Berdasarkan Tabel diatas, dapat disimpulakn bahwa H2 tidak diterima

yang artinya tidak ada pengaruh yang signifikan pada kompetensi secara parsial

terhadap kualitas audit dengan nilai signifikansi 0.148. H2 dapat diterima jika nilai

signifikansinya melebihi 0,05. Dari hasil ini didapat karena didapati nilai

signifikan lebih kecil dari 0,05 sehinggga H2 tidak diterima.

4.6 Uji Koefisien Korelasi


65

Uji koefisien korelasi ini bertujuan untuk mengetahui hubungan yang

terjadi antara independensi auditor dan kompetensi auditor terhadap kualitas audit

secara bersamaan sebagai berikut:

Tabel 4.15 Uji Koefisien Korelasi

Model R

1 .321a

Sumber: Penulis data diolah menggunakan SPSS 23

Berdasarkan Tabel 4.15 diketahui adanya hubungan keeratan dari antara

variabel-variabel adalah 0.321 yang memiliki arti bahwa variable-variabel

memiliki korelasi rendah.

4.7 Uji Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi digunakan untuk mengukur seberapa besar

pengaruh yaitu independensi auditor dan kompetensi auditor terhadap kinerja

auditor secara bersama-sama. Hasil pengujian diperoleh sebagai berikut :

Tabel 4.16 Uji Koefisien Determinasi

Model Summary

Adjusted R Std. Error of the Pada


Model R R Square Square Estimate
hasil 1 .321a .103 .045 3.20012

a. Predictors: (Constant), Kompetensi, Independensi

perhitungan SPSS, diketahui nilai R square sebesar 0,103, maka independensi


66

auditor dan kompetensi auditor memberikan sumbangan pengaruh sebesar 10,3%

terhadap kualitas audit, dan sisanya 89.7% dijelaskan oleh variable-variabel lain

yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

4.8. Pengaruh Independensi dan Kompetensi Auditor Terhadap Kualitas

Audit

Untuk menjawab pertanyaan didalam identifikasi masalah mengenai

pengaruh independensi dan kompetensi auditor terhadap kualitas audit secara

simultan.

4.8.1 Analisis Regresi Berganda

Penulis menggunakan analisis regresi berganda dengan menggunakan

SPSS 23 .Berikut pada Tabel 4.17 akan menginformasikan model persamaan

regresi berganda dengan menggunakan alat bantu Software SPSS 23 yang telah

diperoleh.

Tabel 4.17 Analisis Regresi Berganda

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta

1 (Constant) 30.938 6.314

Independensi .445 .237 .594

Kompetensi -.662 .446 -.469

Sumber: Penulis data diolah menggunakan SPSS 23


Y = 30,938 + 0,445independensi – 0,662kompetensi

Persamaan regresi diatas dapat dijelaskan sebagai berikut:


67

1. Konstanta sebesar 1,artinya jika Independensi Auditor (X1) dan

Kompetensi (X2) nilainya adalah 0, maka nilai Kualitas Audit

adalah 1.

2. Koefisien regresi variabel Independensi Auditor sebesar 0.445 dan

Kompetensi Auditor sebesar 0.662 ,artinya jika variabel

independen lainnya tetap, maka dapat diartikan bahwa variabel

independensi dan kualitas tidak berpengaruh signifikan terhadap

kualitas audit.

4.8.2 Uji Signifikansi (Uji F)

Pengujian hipotesis secara bersama-sama dilakukan dengan menggunakan

uji F.Uji ini dilakukan untuk mengetahui signifikansi antara variabel bebas dan

variabel terikat secara keseluruhan. Untuk mendapatkan hasil yang menyakinkan

maka akan dilakukan pengujian Fhitung dan FTabel.

Dasar pengambilan keputusan pengujian adalah ;

- Jika F_hitung > F_Tabel maka Hipotesis diterima

- Jika F_hitung < F_Tabel maka Hipotesis ditolak

Hasil pengujian hipotesis secara simultan adalah sebagai berikut :

Tabel 4.18 Pengujian Hipotesis Simultan (Uji f)

ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 36.536 2 18.268 1.784 .185b

Residual 317.464 31 10.241

Total 354.000 33

a. Dependent Variable: Kualitas Audit


b. Predictors: (Constant), Kompetensi, Independensi
68

Tingkat signifikansi 0.185 maka H3 diterima atau dapat dikatakan

koefisien regresi signifikan. Dapat dilihat bahwa Fhitung < FTabel yaitu 1,784 <

3.29 maka H3 tidak diterima. Hal ini menyimpulkan tidak terdapat pengaruh yang

signifikan antara independensi auditor dan kompetensi auditor terhadap kualitas

audit secara simultan.

4.9 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi akan menentukan apakah dalam variabel dan model regresinya

terjadi kesalahan. Uji asumsi klasik dalam penelitian ini adalah uji

multikolinearitas, uji heterokedastisitas, dan uji linearitas.

a. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Dengan

menggunakan program SPSS 23, didapat output nilai sebagai berikut:

Tabel 4.19 Uji Multikolinearitas

Model R

1 .321a

Sumber: Penulis diolah menggunakan SPSS 23

Berdasarkan hasil yang disajikan melalui Tabel 4.19 menunjukkan

tidak terjadi multikolinearitas antar variabel bebas dalam model regresi

karena koefisien korelasi < 0.60.


69

b. Uji Heterokedastisitas

Uji heterokedastisitas dilakukan untuk mengetahui apakah dalam

sebuah model regresi terjadi ketidaksesuain varians dari residual suatu

pengamatan ke pengamatan lain. Tabel 4.20 akan menunjukkan hasil dari

heterokedastisitas melalui analisis grafik.

Tabel 4.20 Uji Heterokedasitas

Coefficientsa

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) -2.839 4.150 -.684 .499

Independensi .144 .156 .300 .923 .363

Kompetensi -.074 .293 -.082 -.252 .803

a. Dependent Variable: RES2


Sumber: Penulis diolah Menggunakan SPSS 23

Berdasarkan output di atas diketahui nilai siginifikansi variabel

independensi 0,363 dan kompetensi sebesar 0,803. Karena nilai variabel

independen (X) lebih besar dari nilai 0,05 sehingga dapat dinyatakan

bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi untuk variabel

independensi dan kecerdasan emosional yang mempengaruhi kinerja

auditor.

c. Linearitas

Uji linieritas digunakan untuk mengetahui hubungan dari data

independensi auditor dan kecerdasan emosional terhadap kinerja auditor.

Tabel 4.21 dibawah akan menunjukan hasil dari uji linearitas.


70

ANOVA Table

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

yBetween Groups (Combined) 274.967 14 19.640 4.722 .001

Linearity 14.009 1 14.009 3.368 .082


* Deviation from Linearity 260.958 13 20.074 4.826 .001

Within Groups 79.033 19 4.160


x
Total 354.000 33
1
Tabel 4.21 Linearitas

Sumber: Penulis diolah Menggunakan SPSS 23

Dari Tabel di atas diperoleh 0.001<0.05 artinya ada tidak ada

hubungan yang linier antara independensi auditor dan kompetensi auditor

terhadap kinerja auditor Karena nilai signifikan lebih kecil dari 0,05 maka

model regresi tidak dapat digunakan untuk memprediksi kualitas audit.

Anda mungkin juga menyukai