Pengaruh Bekam Basah Pada HT
Pengaruh Bekam Basah Pada HT
1)
Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang
2)
Dosen Program Studi Keperawatan Poltekkes Kemenkes Malang
3)
Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang
Email: jurnalpsik.unitri@gmail.com
ABSTRAK
Salah satu penyakit yang sering terjadi pada lansia adalah gangguan pembuluh darah
(hipertensi sampai dengan stroke). Mendengarkan musik klasik dapat mengurangi
kecemasan dan stres sehingga tubuh mengalami relaksasi, yang mengakibatkan penurunan
tekananan darah dan jantung. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui perbedaan tekanan
darah sebelum dan sesudah dilakukan terapi musik klasik (mozart) pada lansia hipertensi
stadium 1 di Desa Donowarih Dusun Borogragal Karangploso Malang. Penelitian ini
menggunakan metode Quasy Experiment Design dengan pendekatan Pretest-Posttest.
Data dikumpulkan dengan cara melakukan observasi I, II, dan III, dengan instrumen yaitu
sphgynomanometer dan stetoskop. Populasi pada penelitian ini yaitu seluruh lansia
hipertensi stadium 1 sebanyak 40 orang dan sampel penelitian sebanyak 10 orang di Desa
Donowarih Dusun Borogragal Karangploso Malang dengan menggunakan teknik
purposive sampling. Kriteria inklusi untuk sampel penelitian ini antara lain: lansia yang
tinggal di Desa Donowarih Dusun Borogragal Karangploso Malang, lansia dengan
hipertensi stadium I. Teknik analisa data pada penelitian ini menggunakan uji beda paired
sample T test. Pada observasi 1 didapatkan nilai P value = 0,037 < α (0,05), observasi 2
didapatkan P value = 0,037 < α (0,05), observasi III didapatkan P value 0,015 < α (0,05).
Berdasarkan hasil penelitian ada perbedaan antara tekanan darah sebelum dan sesudah
dilakukan terapi musik klasik (Mozart) pada lansia hipertensi stadium 1 di Desa
Donowarih Dusun Borogragal Karangploso Malang. Saran untuk penelitian selanjutnya,
dapat menggunakan musik yang disesuaikan dengan kebudayaan setempat sebagai terapi
musik.
44
Nursing News Perbedaan Tekanan Darah Sebelum dan Sesudah
Volume 2, Nomor 3, 2017 Dilakukan Terapi Musik Klasik (Mozart) Pada
Lansia Hipertensi Stadium 1 di Desa Donowarih
Karangploso Malang
ABSTRACT
One of the most common diseases in elderly people is blood vessel disorders (hypertension
up to stroke). Listening to classical music can reduce anxiety and stress so that the body
relaxes, resulting in decreased blood pressure and heart. The purpose of this research is to
know the difference of blood pressure before and after classical music therapy (mozart) in
elderly of hypertension stage 1 in Donowarih Village Dusun Borogragal Karangploso
Malang. This research uses Quasy Experiment Design method with Pretest-Posttest
approach. Data were collected by observation I, II, and III, with instruments namely
sphgynomanometer and stethoscope. Population in this research that is all elderly
hypertension stage 1 as many as 40 people and sample of research as many as 10 people
in Donowarih Village Dusun Borogragal Karangploso Malang by using purposive
sampling technique. The inclusion criteria for this study sample are: elderly living in
Donowarih Village Dusun Borogragal Karangploso Malang, elderly with stage I
hypertension. Data analysis technique in this research using different test of paired sample
T test. In observation 1 obtained value P value = 0,037 <α (0.05), observation 2 got P
value = 0.037 <α (0.05), observation III got P value 0,015 <α (0.05). Based on the results
of research there is a difference between blood pressure before and after classical music
therapy (Mozart) in elderly hypertension stage 1 in Donowarih Village Dusun Borogragal
Karangploso Malang. Suggestions for further research, can use music that is adapted to
local culture as music therapy.
45
Nursing News Perbedaan Tekanan Darah Sebelum dan Sesudah
Volume 2, Nomor 3, 2017 Dilakukan Terapi Musik Klasik (Mozart) Pada
Lansia Hipertensi Stadium 1 di Desa Donowarih
Karangploso Malang
46
Nursing News Perbedaan Tekanan Darah Sebelum dan Sesudah
Volume 2, Nomor 3, 2017 Dilakukan Terapi Musik Klasik (Mozart) Pada
Lansia Hipertensi Stadium 1 di Desa Donowarih
Karangploso Malang
47
Nursing News Perbedaan Tekanan Darah Sebelum dan Sesudah
Volume 2, Nomor 3, 2017 Dilakukan Terapi Musik Klasik (Mozart) Pada
Lansia Hipertensi Stadium 1 di Desa Donowarih
Karangploso Malang
48
Nursing News Perbedaan Tekanan Darah Sebelum dan Sesudah
Volume 2, Nomor 3, 2017 Dilakukan Terapi Musik Klasik (Mozart) Pada
Lansia Hipertensi Stadium 1 di Desa Donowarih
Karangploso Malang
49
Nursing News Perbedaan Tekanan Darah Sebelum dan Sesudah
Volume 2, Nomor 3, 2017 Dilakukan Terapi Musik Klasik (Mozart) Pada
Lansia Hipertensi Stadium 1 di Desa Donowarih
Karangploso Malang
50
Nursing News Perbedaan Tekanan Darah Sebelum dan Sesudah
Volume 2, Nomor 3, 2017 Dilakukan Terapi Musik Klasik (Mozart) Pada
Lansia Hipertensi Stadium 1 di Desa Donowarih
Karangploso Malang
51
Nursing News Perbedaan Tekanan Darah Sebelum dan Sesudah
Volume 2, Nomor 3, 2017 Dilakukan Terapi Musik Klasik (Mozart) Pada
Lansia Hipertensi Stadium 1 di Desa Donowarih
Karangploso Malang
dilakukan dengan mengatasi gaya hidup stimulasi dari luar, tekanan darah
seperti pengurangan berat badan, responden masih tinggi. Setelah
pengaturan diet makanan, olah raga dilakukan pemberian terapi musik klasik
teratur dan mengurangi stres. Rangkaian (mozart), tekanan darah pada responden
ini merupakan tatalaksana mengalami penurunan. Hal ini
nonfarmakologis. Pengaturan diet dikarenakan terapi musik klasik (mozart)
makanan dan olah raga teratur umumnya memberikan efek positif yang dapat
telah terbukti dapat menurunkan tekanan menenangkan pikiran dan detak jantung
darah namun penggunaan musik klasik perlahan mengikuti irama musik sehingga
(mozart) nantinya bisa dijadikan sebagai tekanan darah menjadi turun. Musik
tatalaksana nonfarmakologis hal ini klasik (mozart) mempunyai ketukan yang
sesuai mengenai efek dari musik terhadap pelan dan sesuai dengan irama jantung
tubuh manusia, bahwa jenis musik lambat orang dewasa dan dapat merangsang
atau sesuai dengan denyut jantung maka gelombang alfa di otak. Gelombang alfa
akan bereaksi dengan mengeluarkan akan merangsang pengeluaran peptida
hormone (serotonin) yang dapat membuat yang disebut beta – endorfin. Beta –
rasa nikmat dan senang yang akhirnya endorfin tersebut akan berefek terhadap
akan berdampak pada tekanan darah. penurunan tonus simpatis dan
menyebabkan rasa tenang (Kusuma,
Tekanan Darah Sesudah Terapi 2009).
Musik Klasik (Mozart) Menurut (Sari, 2013) pemberian
Hasil penelitian setelah dilakukan musik dengan durasi 15 menit atau 30
terapi musik klasik (mozart) pada menit sama-sama memberikan efek untuk
observasi I yang memiliki tekanan darah tanda-tanda vital. Hal ini karena musik
normal sebanyak 3 (30%) responden dan klasik Mozart dapat memberikan rasa
tekanan darah hipertensi stadium 1 rilek/tenang sehingga menimbulkan
sebanyak 7 (70%) responden, observasi II dampak yang menguntungkan pada
yang memiliki tekanan darah normal tanda-tanda vital. Beberapa penelitian
sebanyak 2 (20%) responden, dan menyebutkan bahwa terapi musik klasik
observasi III yang memiliki tekanan Mozart dapat mempengaruhi fungsi-
darah normal sebanyak 4 (40%) fungsi fisiologis, yaitu menstabilkan
responden. Setelah dilakukan terapi respirasi, denyut jantung, temperatur, dan
musik klasik (mozart) pada lansia tekanan darah (Djohan, 2006).
hipertensi stadium dengan lagu “Andate, Sejauh ini penatalaksanaan
Piano Concerto No. 21 in C Major, KV. farmakologis dapat menghambat sistem
467” selama 15-20 menit responden simpatikoadrenergik di upayakan
mengalami penurunan tekanan darah. penatalaksanaan hipertensi umumnya
Sebelum dilakukan terapi musik klasik dilakukan dengan mengatasi gaya hidup
(mozart), responden tidak mendapatkan seperti pengurangan berat badan,
52
Nursing News Perbedaan Tekanan Darah Sebelum dan Sesudah
Volume 2, Nomor 3, 2017 Dilakukan Terapi Musik Klasik (Mozart) Pada
Lansia Hipertensi Stadium 1 di Desa Donowarih
Karangploso Malang
pengaturan diet makanan, olah raga (mozart) tekanan darah pada responden
teratur dan mengurangi stres. Rangkaian yang memiliki tekanan darah hipertensi
ini merupakan tatalaksana stadium 1 sebanyak 6 orang dan
nonfarmakologis. Pengaturan diet responden yang memiliki tekanan darah
makanan dan olah raga teratur umumnya normal sebanyak 4 orang. Jadi dalam
telah terbukti dapat menurunkan tekanan penelitian ini ada penurunan tekanan
darah namun penggunaan musik klasik darah saat sebelum dan sesudah
(mozart) sebagai tatalaksana dilakukan terapi musik klasik (mozart).
nonfarmakologis masih dalam tahap Dilihat dari usia berdasarkan
perkembangan (Klementinasaing, 2010). pengamatan yang dilakukan peneliti
Musik yang terdiri dari kombinasi terlihat bahwa usia tidak memberikan
ritme, irama, harmonik,dan melodi sejak pengaruh terhadap perubahan tekanan
dahulu diyakini mempunyai pengaruh darah. Hal yang terpenting adalah
terhadap pengobatan orang sakit. Seiring kemampuan responden dalam menikmati
dengan perkembangan zaman musik yang didengarkan sehingga
ketertarikan para peneliti terhadap musik membuat responden merasa tenang dan
dan bagaimana pengaruhnya terhadap rilek yang berefek dalam menurunkan
kesehatan juga mengalami tekanan darah. Dalam penilitian ini,
perkembangan. Berdasarkan penelitian peneliti mengambil contohnya pada
yang dilakukan oleh Chafin (2004) responden nomor 5 dengan inisial
mendengarkan musik klasik dapat “Ny.W” tekanan darah pada observasi I
mengurangi kecemasan dan stres sebelum dilakukan terapi musik klasik
sehingga tubuh mengalami relaksasi, (mozart) memiliki tekanan darahnya
yang mengakibatkan penurunan tekanan 140/90 mmHg, setelah dilakukan terapi
darah dan denyut jantung musik klasik (mozart) memiliki tekanan
(Klementinasaing, 2010). darahnya 130/80 mmHg.Observasi II
sebelum dilakukan terapi musik klasik
Perbedaan Tekanan Darah Sebelum (mozart) memiliki tekanan darahnya
Dan Sesudah Dilakukan Terapi Musik 140/90 mmHg, setelah dilakukan terapi
Klasik (Mozart) Pada Lansia music klasik memiliki tekanan darahnya
Hipertensi Stadium 1 140/90 mmHg.Observasi III sebelum
Pada penelitian ini dilakukan 3 dilakukan terapi musik klasik (mozart)
kali terapi musik klasik (mozart). Dari memiliki tekanan darahnya 140/90
hasil penelitian bahwa tekanan darah mmHg, setelah dilakukan terapi musik
observasi III sebelum dilakukan terapi klasik (mozart) memiliki tekanan
musik klasik (mozart) tekanan darah pada darahnya 130/80 mmHg.
responden yang memiliki tekanan darah Hasil penelitian di analisis dengan
hipertensi stadium 1 sebanyak 10 orang. mengunakan uji beda paired sample T
Setelah dilakukan terapi musik klasik test, peneliti mengambil hasil uji beda
53
Nursing News Perbedaan Tekanan Darah Sebelum dan Sesudah
Volume 2, Nomor 3, 2017 Dilakukan Terapi Musik Klasik (Mozart) Pada
Lansia Hipertensi Stadium 1 di Desa Donowarih
Karangploso Malang
pada observasi ke-1, 2 dan 3 dengan memberikan efek pada system limbik
mengunakan bantuan SPSS versi 17 for sehingga melepaskan endokrin pada
Window, hasil perhitungan yang tubuh. Saat sistem limbik teraktivasi,
observasi pertama didapat p value = terjadi dilatasi pembuluh darah dan otak
0,037 < α (0,05) hasil perhitungna yang menjadi rileks, kondisi inilah yang
observasi ke-2 didapat p value = 0,037 < memicu tekanan darah menurun.
α (0,05) dan hasil perhitungan yang Mendengarkan musik diharapkan dapat
observasi ke-3 didapat p value = 0,015 < merangsang dan menarik penderita untuk
α (0,05) dari hasil analisis dapat mengikuti alur irama yang selanjutnya
disimpulkan : H0 ditolak, H1 ditolak, menciptakan suasana santai, gembira
artinya ada “Perbedaan Tekanan Darah yang pada akhirnya adanya perubahan
Sebelum Dan Sesudah Dilakukan Terapi yang positif pada tekanan darah pada
Musik Klasik (Mozart) Pada Lansia seseorang.
Hipertensi Stadium 1 Di Desa Donowarih Pada penurunan tekanan darah
Dusun Borogragal RT 39 RW 10 dan stres diduga bahwa konsentrasi
Karangploso Malang. katekolamin plasma mempengaruhi
Sebelum dilakukan Terapi Musik aktivasi simpatoadrenergik, dan juga
Klasik (Mozart) Pada responden, tekanan menyebabkan terjadinya pelepasan stress-
darah responden bisa dikatakan tinggi released hormones. Pemberian musik
atau hipertensi. Setelah dilakukan terapi dengan irama lambat akan mengurangi
musik klasik (mozart), maka tekanan pelepasan katekolamin kedalam
darah responden menjadi menurun. Hal pembuluh darah, sehingga konsentrasi
ini dapat kita lihat, bahwa responden katekolamin dalam plasma menjadi
mengalami perubahan tekanan darah. rendah. Hal ini mengakibatkan tubuh
Tekanan darah yang tinggi mengalami relaksasi, denyut jantung
tentunya dipengaruhi berbagai macam berkurang dan tekanan darah menjadi
faktor. Ada beberapa faktor yang turun. Namun yang perlu diperhatikan
mempengaruhi tekanan darah tinggi adalah memilih lagu dengan tempo
(hipertensi) pada setiap individu. Faktor- sekitar 60 ketukan /menit yang bersifat
faktor pencetus peningkatan tekanan rileks, karena apabila terlalu cepat
darah pada lansia yaitu volume, stimulus yang masuk akan membuat kita
viskositas, kekuatan pembuluh darah, mengikuti irama tersebut sehingga
tahanan perifer, dan elasitisitas. Dalam keadaan istirahat yang optimal tidak
penurunan tekanan darah pada lansia tercapai. Dengan mendengarkan musik
tentunya berbagai macam cara yang klasik (mozart), sistem limbik teraktivasi
dilakukan. Dalam penelitian ini, terapi dan individu menjadi rileks sehingga
musik klasik (mozart) akan diberikan tekanan darah menurun. Selain itu alunan
kepada responden yang mengalami tekan musik dapat menstimulasi tubuh
darah hipertensi stadium 1. Terapi ini memproduksi molekul Nitrat Oksida
54
Nursing News Perbedaan Tekanan Darah Sebelum dan Sesudah
Volume 2, Nomor 3, 2017 Dilakukan Terapi Musik Klasik (Mozart) Pada
Lansia Hipertensi Stadium 1 di Desa Donowarih
Karangploso Malang
55
Nursing News Perbedaan Tekanan Darah Sebelum dan Sesudah
Volume 2, Nomor 3, 2017 Dilakukan Terapi Musik Klasik (Mozart) Pada
Lansia Hipertensi Stadium 1 di Desa Donowarih
Karangploso Malang
Campbell. 2002. Efek mozart. Jakarta: Kusuma, Tedja Rinaldy. 2009. Pengaruh
Gramedia Pustaka Utama. Musik Klasik Mozart Andante,
Piano Concerto No. 21 In C Major,
Darmojo, B. 2004. Tua Tidak Harus Kv. 467 “ Terhadap Konsentrasi
Renta. Diakses pada tanggal 3 Pada Pria Dewasa Normal. Diakses
januari 2015, dari tanggal 14 juni 2015, dari
http:www.SuaraMerdeka.com/hari repository.maranatha.edu/2044/1/0
an/ked 07.htm. Diakses pada 610030_Abstract_TOC.pdf.
tanggal 01 Juni 2015. Diakses pada tanggal 01 Juni 2015.
Djohan. 2006. Terapi musik, teori dan Labbe, E., Schmidt, N., Babin, J., &
aplikasi. Yogyakarta: Galangpress. Pharr, M. 2007. Coping with
stress: the effectiveness of
Dofi, BA. 2010. Psikologi musik terapi different types of music. Appl
kesehatan. Jakarta: Golden terayon psychophysiol biofeedback. 32.
press. 163–168.
Eka. 2011. Mengenal Terapi Musik Martha, Karnia. 2012. Panduan Cerdas
Klasik. Diakses tanggal 12 februari Mengatasi Hipertensi. Jogyakarta:
2015, dari Araska.
http://www.terapimusik.com/terapi
_musik.htm. Diakses pada tanggal Nurrahmani. 2012. Stop Hipertensi.
01 Juni 2015. Jogjakarta: Familia.
JNC-7, 2002. The seventh report of the Palmer. 2007. Tekanan Darah Tinggi.
joint Nasional Committee on Jakarta: Erlangga.
prevention Detection, Evaluation,
and Treatment of high blood Potter Patricia dan Perry Anne G, 2005.
pressure. JAMA 289 : 2560-2571. Fundamental Keperawatan:
Konsep, Proses, dan Praktik,
Klementinasaing, Saloma. 2007. Yasmin, Asih (Penterjemah), 2005.
Pengaruh musik klasik terhadap Edisi 4, Vol. 1, Jakarta : EGC.
56
Nursing News Perbedaan Tekanan Darah Sebelum dan Sesudah
Volume 2, Nomor 3, 2017 Dilakukan Terapi Musik Klasik (Mozart) Pada
Lansia Hipertensi Stadium 1 di Desa Donowarih
Karangploso Malang
57