Pengungsi Rohin
Pengungsi Rohin
TUGAS!
Analisis Teks Berita Bertema Hak Asasi Manusia
COXS BAZAR - Seorang pejabat agensi PBB mengatakan setidaknya 300 ribu Muslim
Rohingya telah melarikan diri dari aksi kekerasan di barat laut Myanmar ke negara tetangga
Bangladesh. Ia pun memperingatkan adanya kekurangan dana untuk persediaan makanan
darurat bagi para pengungsi.
Berdasarkan prediksi bahwa 300 ribu orang bisa tiba, WFP menghitung bahwa
dibutuhkan dana tambahan sebesar USD13,3 juta untuk menyediakan biskuit berenergi tinggi
dan jatah nasi selama empat bulan.
Lonjakan pengungsi, banyak yang sakit atau terluka, telah membuat lembaga bantuan
dan masyarakat berusaha mencari sumber daya setelah membantu ratusan ribu orang pengungsi
akibat gelombang kekerasan sebelumnya di Myanmar. Banyak yang tidak memiliki tempat
berlindung, dan lembaga bantuan berlomba menyediakan air bersih, sanitasi dan makanan.
Bhattacharyya mengatakan bahwa para pengungsi sekarang tiba dengan kapal dan juga
melintasi perbatasan darat dari berbagai titik.
Kekerasan terbaru dimulai saat gerilyawan Rohingya menyerang puluhan pos polisi dan
sebuah pangkalan militer. Bentrokan berikutnya dan serangan balik militer menewaskan
sedikitnya 400 orang dan memicu eksodus penduduk desa ke Bangladesh.
Dalam sebuah surat kepada Dewan Keamanan PBB, Sekretaris Jenderal Antonio
Guterres menyatakan keprihatinannya bahwa kekerasan tersebut dapat memicu terjadinya
malapetaka kemanusiaan.
Analisis teks berita :
1. Sumber :
a. Sumber berita : Perserikatan Bangsa-Bangsa
Juru bicara Program Pangan Dunia Bangladesh, Dipayan
Bhattacharyya (WFP)
b. Sumber teks : https://googleweblight.com/?
lite_url=https://international.sindonews.com/read/1237433/40/pengungsi-rohingya-
yang-menyebrang-ke-bangladesh-tembus-300-ribu-
s=1&m=76&host=www.google.co.id&ts=1505109676&sig=ANTY_L2Uc73OnGwu
vQXe6aeyFfhrr9rZpw
2. Isi Berita :
300 ribu etnis Rohingya menyeberang ke Bangladesh dengankeadaan kekurangan
nutrisi serta terputus dari makanan normal selama lebih dari sebulan, mereka
terlihat lapar dan trauma.
Akibat dari lonjakan pengungsi Rohingya tersebut dibutuhkan dana tambahan
untuk menyediakan makanan, air bersih, sanitasi, dan tempat berlindung.
Militer Myanmar masih melakukan “Operasi Pembersihan”.
Gerilyawan Rohingya menyerang puluhan pos polisi dan sebuah pangkalan
militer dan menewaskan sedikitnya 400 orang.
3. Pendapat penulis :
Pernyataan :
Bhattacharyya menyerukan agar para pendonor segera memenuhi kekurangan
tersebut. "Jika mereka tidak maju ke depan sekarang, kita mungkin melihat bahwa
orang-orang ini akan berjuang untuk makanan di antara mereka sendiri, tingkat kejahatan
akan naik, kekerasan terhadap perempuan dan anak-anak akan meningkat," katanya.
Pendapat :
Para pendonor atau pemberi bantuan masih tertahan oleh ijin dari pemerintah
untuk memasuki wilayah perbatasan Myanmar dan Bangladesh sehingga para pengungsi
kekurangan bantuan.
4. Pendapat pembaca :
Menurut kami, walaupun rohingya dianggap salah karena belum memiliki ijin untuk
mengungsi ke bangladesh, sehingga mereka kekurangan bantuan. Akan tetapi, secara
kemanusiaan pengungsi tersebut juga manusia yang memerlukan bantuan dari orang lain untuk
mempertahankan kehidupannya. Karena dengan begitu sebenarnya pengungsi rohingnya
kehilangan Hak Asasi Manusia nya untuk mempertahankan hidup.
Oleh karena itu, sebagai sesama manusia alangkah baiknya kita
memberi bantuan kepada para pengungsi agar setidaknya mereka tercukupi
kebutuhan primernya. Bantuan yang dapat diberikan seperti makanan, obat-
obatan, pakaian, air bersih, dan tempat mengungsi yang layak. Disamping itu,
juga tetap harus diusahakan mencarikan ijin yang sah dari Myanmar untuk
Bangladesh.