MANAJEMEN KEWIRAUSAHAAN
OLEH:
KELS :A
SEMESTER : 3
NIM : 1901030068
KUPANG
2019/2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas perkenan dari
beliaulah penulis bisa menyelesaikan “MAKALAH MANAJEMEN KEWIRAUSAHAAN”
ini dengan cukup baik dan tepat pada waktunya. Walaupun dengan buku penunjang yang
terbatas. Adapun makalah ini sengaja penulis susun atas dasar kelengkapan tugas mata kuliah
MANAJEMEN USAHA kelas semester 3, jurusan pendidikan matematika.Agar para
mahasiswa/i juga dapat mengetahui apa itu Manajemen beserta tujuan, unsur,fungsi dan juga
prinsip-prinsip yang ada dalam Manajemen Usaha. Penulis mengucapkan terima kasih kepada
pihak yang telah membantu dalam proses penyusunan makalah ini, semua yang telah memberi
informasi yang penulis tidak bisa sebut satu persatu. Dalam penyusunan makalah ini penulis
menyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan didalamnya, maka untuk itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat konstruktif dari para pembaca dalam
menyempurnakan makalah ini.Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para mahasiswa dalam
membantu proses belajar dalam MANAJEMEN USAHA.
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................................1
DAFTAR ISI...................................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................................3
1.1 Latar
Belakang......................................................................................................................3
1.2 Rumusan
Masalah.................................................................................................................3
1.3 Tujuan ..................................................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................4
3.1 Kesimpulan…………………………………………………………………………........12
3.2 Saran…………………………………………………………………………………......13
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................14
2
BAB I
PENDAHULUAN
Istilah “manajemen” yang digunakan ini berasal dari istilah bahasa Inggris
“management”. Di Indonesia hingga kini belum ada keseragaman dalam menterjemahkan istilah
managementkedalam bahasa Indonesia. Ada beraneka ragam terjemahannya, antara lain
kepemimpinan, ketatalaksanaan, pengurusan, pembinaan, penguasaan, pengelolaan, dan
manajemen. Disamping keanekaragaman terjemahan tersebut, beberapa penulis di Indonesia
langsung menggunakan istilah management, tidak menterjemahkannya kedalam bahasa
Indonesia, seperti Panglaykim dan Hazil dalam buku mereka Management Suatu Pengantar, Oey
Liang Lee dalam bukunya Pola Management(terjemahan dari karya Lyndall F. Urwick yang
berjudul The Pattern of Management), JMA Tuhuteru dalam bukunya Karya Management (buku
ini terjemahan dari karya Louis A. Allen yang berjudul the Profession of Management),
Manullang dalam bukunya Organisasi dan Management, dan lain-lainnya.
Sehubungan dengan adanya keanekaragaman penerjemahan tersebut, penulis sependapat dengan
Pariata Westra (1981) untuk menggunakan istilah manajemen dengan alasan :
Penggunaan istilah manajemen ini jelas tidak akan dapat mengubah arti semula dan yang
sebenarnya dari istilah bahasa Inggris management; sebagaimana alas an yang ditimbulkan
oleh masing-masing penterjemah diatas satu sama lain saling menyatakan bahwa terjemahan
lainnya “kurang cocok” atau “tidak sepenuhnya tepat” dengan arti sebenarnya istilah
management itu.
Tidak dipakai istilah “management” disini, agar ucapan atau bacaan untuk personifikasi atau
orang yang bertanggung jawab menjalakan management tidak dibaca “manager” (ma-na-ger)
dalam bahasa Indonesia.
Untuk memperkaya perbendaharaan bahasa Indonesia. Suasana dan cara ini diterima, asal
kata asing yang hendak di-Indonesia-kan dengan cara ini memang dalam khasanah bahasa
Indonesia (maupun bahasa-bahasa daerah di Indonesia) tidak ada.
4
B. Definisi Manajemen
Kata Manajemen berasal dari bahasa Prancis kuno ménagement, yang memiliki arti seni
melaksanakan dan mengatur. Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan diterima
secara universal. Kata manajemen mungkin berasal dari bahasa Italia (1561) maneggiare yang
berarti “mengendalikan,” terutamanya “mengendalikan kuda” yang berasal dari bahasa
latin manus yang berati “tangan”. Kata ini mendapat pengaruh dari Bahasa.
Perancis manège yang berarti “kepemilikan kuda” (yang berasal dari Bahasa Inggris yang berarti
seni mengendalikan kuda), dimana istilah Inggris ini juga berasal dari bahasa Italia. Bahasa
Prancis lalu mengadopsi kata ini dari bahasa Inggris menjadiménagement, yang memiliki
arti seni melaksanakan dan mengatur.
Mary Parker Follet, misalnya, mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan
pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan
mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi. Ricky W. Griffin mendefinisikan
manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan
pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efesien. Efektif
berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa
tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.Istilah
manajemen, terjemahannya dalam bahasa Indonesia hingga saat ini belum ada keseragaman.
5
a) Perencanaan
Perencanaan atau Planning, yaitu proses yang menyangkut upaya yang dilaku-kan untuk
mengantisipasi kecenderungan di masa yang akan datang dan penentuan strategi dan taktik
yang tepat untuk mewujudkan target dan tujuan organisasi. Di antara kecenderungan dunia
bisnis sekarang, misalnya, bagaimana merencanakan bisnis yang ramah lingkungan,
bagaimana merancang organisasi bisnis yang mampu bersaing dalam persaingan global, dan
lain sebagainya.
b) Pengorganisasian
Pengorganisasian atau Organizing, yaitu proses yang menyangkut bagaimana strategi dan
taktik yang telah dirumuskan dalam perencanaan didesain dalam sebuah struktur organisasi
yang cepat dan tangguh, sistem dan lingkungan organisasi yang kondusif, dan bisa
memastikan bahwa semua pihak dalam orga¬nisasi bisa bekerja secara efektif dan efisien
guna pencapaian tujuan organisasi.
c) Pengimplementasian
Pengimplementasian atau Directing, yaitu proses implementasi program agar bisa dijalankan
oleh seluruh pihak dalam organisasi serta proses memotivasi agar semua pihak tersebut dapat
menjalankan tanggung jawabnya dengan penuh kesadaran dan produktivitas yang tinggi.
d) Pengendalian
Pengendalian dan Pengawasan arau Controlling, yaitu proses yang dilakukan untuk
memastikan seluruh rangkaian kegiatan yang telah direncanakan, di¬organisasikan, dan
diimplementasikan bisa berjalan sesuai dengan target yang diharapkan sekalipun berbagai
perubahan terjadi dalam lingkungan dunia bisnis yang dihadapi.
Banyak ahli yang berbeda pandangan mengenai fungsi manajemen akan tetapi esensinya
tetap sama, bahwa:
Manajemen terdiri dari berbagai proses yang terdiri dari tahapan-tahapan tertentu
yang berfungsi untuk mencapai tujuan organisasi.
Setiap tahapan memiliki keterkaitan satu sama lain dalam pencapaian tujuan
organisasi.
e) Pengarahan (directing)
adalah proses tindakan dalam mengusahakan semua anggota kelompok yang akan mencapai
suatu sasaran sesuai pada perencanaan manajerial dan usaha.
6
f) Penempatan (Staffing)
hampir sama dengan pengorganisasian tetapi dalam staffing lebih luas. Jika organizing
khusus pada manajemen SDA (Sumber Daya manusia). Sedangkan dalam penempatan
tertuju pada sumber daya secara umum. Contohnya seperti peralatan yang dimiliki
g) Mengkoordinasi (Coordinating)
adalah suatu fungsi yang tujuannya demi meningkatkan efisiensi dan efektifitas kinerja
perusahaan, membuat tempat kerja menjadi sehat, nyaman, dinamis, dan lain-lain. Fungsi
manajemen dilakukan oleh seorang manajer. Jadi, manajer memiliki fungsi utama untuk
mengkoordinasi bawahannya dalam meningkatkan kinerjanya.
h) Mengontrol (Controlling)
adalah fungsi terakhir pada manajemen. Jika semua fungsi dilakukan maka langkah terakhir
yang akan dilakukan yaitu mengontrolnya. Pada fungsi ini ada beberapa elemen yang
dibutuhkan, contohnya evaluasi dan membuat sebuah kebijakan baru.
7
3. Bahan (Materials)
Bahan atau materials menjadi sebuah unsur manajemen yang selanjutnya. Pengontrolan
bahan atau materials yang ada sangat dibutuhkan pada proses manajemen. Individu usaha
harus dapat memanfaatkan bahan-bahan material yang ada untuk sebaik mungkin
memakainya.
4. Mesin (Machines)
Teknologi sebagai bagian penting pada proses manajemen perusahaan, seperti dapat dilihat
yaitu alat dan mesin. Mesin diharapkan dapat meningkatkan kinerja dan produktivitas yang
lebih dibandingkan menggunakan tenaga manusia saja.
5. Metode (Methods)
Pada saat melakukan proses manajemen, diperlukan langkah-langkah tertentu yang disebut
sebagai metode atau methods. Metode yang baik dan tepat pasti menjadi sebuah unsur
manajemen yang sangat penting agar pada setiap langkahnya berjalan efektif dan efisien.
6. Pasar (Market)
Pasar atau market tidak bisa dilupakan dan memiliki keterkaitan pada manajemen perusahaan
dan industri. Tujuan pada perusahaan jelas harus mengikuti perkembangan pasar yang sudah
ada pada masyarakat, sehingga pasar atau market dapat dikategorikan sebagai unsur
cmanajemen.
b. Tujuan Manajemen
Melaksanakan dan mengevaluasi strategi yang akan dipilih secara efektif dan efisien agar
mencapai pada suatu tujuan.
Mengevaluasi kinerja, meninjau, dan mengkaji situasi kemudian melakukan penyesuaian dan
koreksi jika ada sesuatu penyimpangan pada suatu pelaksanaan strategi.
Dapat memperbaharui strategi yang dirumuskan untuk sesuai pada perkembangan lingkungan
eksternal.
Dapat meninjau kembali kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman pada peluang yang ada.
Dapat melakukan inovasi atas kegiatan sehingga dapat lebih teratur.
10
11. Keadilan dan Kejujuran (Equity)
Prinsip equity diartikan sebagai keadilan dan kejujuran atau kesetaraan. Prinsip ini sangat
penting karena berkaitan dengan moral karyawan. Karyawan harus bersikap jujur dalam
memberi laporan dan melaksanakan pekerjaan. Sebaliknya manajer juga harus adil pada
bawahannya. Kesetaraan harus diwujudkan dalam ruang lingkup pekerjaan.
12. Stabilitas Kondisi Karyawan (Stability of Tenure of Personnel)
Stabilitas kondisi karyawan berkaitan dengan kondisi fisik dan mental dari tiap sumber daya
manusia yang terlibat. Manusia merupakan makhluk yang rentan dan rapuh, serta bisa
mendapat guncangan saat bekerja, baik fisik maupun mental. Untuk kondisi karyawan harus
diperhatikan apakah dalam kondisi baik atau tidak.
13. Prakarsa (Initiative)
Berikutnya ada prinsip prakarsa atau initiative. Dalam prinsip ini, karyawan didorong untuk
mengembangkan ide-ide baru yang kreatif dan inovatif sesuai dengan inisiatif masing-
masing. Prakarsa menimbulkan kehendak untuk mewujudkan suatu yang berguna bagi
penyelesaian pekerjaan dengan sebaik-beiknya.
14. Kesatuan dan Semangat (Esprit de Corps)
Prinsip manajemen yang terakhir adalah esprit de corps atau kesatuan dan semangat. Tiap
karyawan dan staff lainnya harus memiliki rasa kesatuan dalam semangat perjuangan yang
sama. Sikap saling memiliki ini tentu akan mendorong relasi baik antar individu dan
berdampak positif bagi kemajuan perusahaan ke depannya.
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3. unsur-unsur manajemen terdapat: Manusia (Man), Uang (Money), Bahan (Materials), Mesin
(Machines), Metode (Methods), Pasar (Market).
4. Tujuan Manajemen
Melaksanakan dan mengevaluasi strategi yang akan dipilih secara efektif dan efisien agar
mencapai pada suatu tujuan.
Mengevaluasi kinerja, meninjau, dan mengkaji situasi kemudian melakukan penyesuaian dan
koreksi jika ada sesuatu penyimpangan pada suatu pelaksanaan strategi.
Dapat memperbaharui strategi yang dirumuskan untuk sesuai pada perkembangan lingkungan
eksternal.
Dapat meninjau kembali kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman pada peluang yang ada.
Dapat melakukan inovasi atas kegiatan sehingga dapat lebih teratur.
12
5. Prinsip-prinsip manajemen yaitu: Pembagian Kerja (Division of Work), Wewenang dan
Tanggung Jawab (Authority and Responsibility), Disiplin (Dicipline), Kesatuan Perintah (Unity
of Command), Kesatuan Pengarahan (Unity of Direction), Mengesampingkan Kepentingan
Individu (Subordination of Individual Interest), Penggajian (Remuneration), Pemusatan
(Centralization), Hierarki (Scalar Chain), Ketertiban (Order), Keadilan dan Kejujuran (Equity),
Stabilitas Kondisi Karyawan (Stability of Tenure of Personnel), Prakarsa (Initiative), Kesatuan
dan Semangat (Esprit de Corps)
3.2. Saran
Penyusunan makalah ini jauh dari kesempurnaan, sehingga masih diperlukan tambahan
perbaikan – perbaikan untuk menghasilkan makalah yang lebih baik lagi dan lengkap. Adapun
saran dari penyusun adalah perlu adanya perbaikan – perbaikan tambahan dari pembaca untuk
kesempurnaan dalam pembuatan makalah ini, selain itu pula hendaknya pembaca perlu
mengetahui manajemen serta mengimplementasikannya di setiap organisasi.
13
DAFTAR PUSTAKA