PENDIDIKAN MATEMATIKA
Dengan segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat
serta hidayah-Nya akhirnya kami dapat menyelesaikan makalah ini dalam rangka untuk memenuhi
Tugas Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar Matematika.
Kami menyadari bahwa pada makalah ini masih terdapat banyak kekurangan mengingat keterbatasan
kemampuan kami. Oleh sebab itu, kami sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca sebagai masukan bagi kami kedepannya.
kami berharap karya tulis ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan kami sebagai
penulis pada khususnya. Atas segala perhatiannya kami mengucapkan banyak terima kasih.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah........................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah................................................................................................ 1
C. Tujuan Penulisan.................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................... 2
A. Konsep Dasar Teori Belajar Dienes.…….………………………………… 2
B. Penerapan Teori Belajar Dienes ………………………………………….. 5
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Istilah matematika berasal dari bahasa Inggris, mathematics, yang artinya ilmu pasti,
matematika. Mathematics, merupakan kata sifat, artinya yang berhubungan dengan ilmu
pasti, matematis, mathematicallyadalah kata kerja, artinya menurut ilmu pasti, secara
matematis, dan mathematicianadalah kata benda, yaitu orang ahli matematika (Echols dan
Shadily, 2005:375).Istilah matematika sudah menjadi bagian dari bahasa Indonesia baku.
Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, matematika artinya “ilmu tentang bilangan-
bilangan, hubungan antara bilangan dan prosedur operasional yang digunakan dalam
penyelesaian masalah mengenai bilangan(Diknas, 1990:566).
matematika adalah pengetahuan yang mendasarkan perhitungan pada logika,
kepastian dan pengalaman. Kebenarannya tidak diperoleh melalui eksprimen atau
percobaan sebagaimana ditemui pada ilmu-ilmu lain seperti Fisika atau Biologi, tetapi
ditentukan oleh perhitungan yang logis dari bilangan-bilangan dan hubungan antara
bilangan-bilangan tersebut.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana Konsep Dasar Teori Dienes?
C. TUJUAN
1. Mengetahui Konsep Dasar Teori Belajar Dienes
1
BAB II
PEMBAHASAN
Teori belajar Dienes pada prinsipnya sangat relevan dengan teori perkembangan
intelektual Piaget dan konsep Pembelajaran Aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan
(PAKEM). Oleh karena itu, agar pemahaman Anda tentangi teori belajar Dienes lebih
mudah Anda dapatkan, ada baiknya Anda pahami dulu teori perkembangan intelektuan
Piaget dan PAKEM ini.
3
Segitiga, Segiempat, Segilima, Segienam, Segi dua puluh tiga
0 diagonal, 2 diagonal, 5 diagonal, ..... diagonal, …. diagonal
5. Permainan dengan Simbolisasi (Symbolization)
Simbolisasi termasuk tahap belajar konsep yang membutuhkan kemampuan
merumuskan representasi dari setiap konsep-konsep dengan menggunakan simbol
matematika atau melalui perumusan verbal. Sebagai contoh, dari kegiatan mencari banyaknya
diagonal tersebut, kegiatan berikutnya menentukan rumus banyaknya diagonal suatu poligon
yang digeneralisasikan dari pola yang didapat anak.
6. Permainan dengan Formalisasi (Formalization)
Formalisasi merupakan tahap belajar konsep yang terakhir. Dalam tahap ini siswa
dituntut untuk mengurutkan sifat-sifat konsep dan kemudian merumuskan sifat-sifat baru
konsep tersebut, sebagai contoh siswa yang telah mengenal dasar-dasar dalam struktur
matematika seperti aksioma, harus mampu merumuskan teorema dalam arti membuktikan
teorema tersebut.
Pada tahap formalisasi anak tidak hanya mampu merumuskan teorema serta
membuktikannya, tetapi mereka sudah mempunyai pengetahuan tentang sistem yang berlaku
dari pemahaman konsep-konsep yang terlibat satu sama lainnya. Misalnya bilangan bulat
dengan operasi penjumlahan beserta sifat-sifat tertutup, komutatif, asosiatif, adanya elemen
identitas, dan mempunyai elemen invers, membentuk sebuah sistem matematika. Dienes
menyatakan bahwa proses pemahaman (abstracton) berlangsung selama belajar. Dienes
berpendapat bahwa materi harus dinyatakan dalam berbagai penyajian (multiple
embodiment), sehingga anak-anak dapat bermain dengan bermacam-macam material yang
dapat mengembangkan minat anak didik. Berbagai penyajian materi (multiple embodinent)
dapat mempermudah proses pengklasifikasian abstraksi konsep.
Menurut Dienes, variasi sajian materi hendaknya tampak berbeda antara satu dan
lainya, sehingga anak didik dapat melihat struktur dari berbagai pandangan yang berbeda-
beda dan memperkaya imajinasinya terhadap setiap konsep matematika yang disajikan.
Berbagai sajian (multiple embodiment) juga membuat adanya manipulasi secara penuh
tentang variabel-variabel matematika. Variasi matematika dimaksud untuk membuat lebih
jelas mengenai sejauh mana sebuah konsep dapat digeneralisasi terhadap konsep yang lain.
Dengan demikian, semakin banyak bentuk-bentuk berlainan yang diberikan dalam konsep
tertentu, semakin jelas bagi anak dalam memahami konsep tersebut.
4
B. PENERAPAN TEORI BELAJAR DIENES
Banyak orang yang tidak menyukai matematika, termasuk anak-anak yang masih
duduk di bangku SD. mereka menganggap bahwa matematika sulit dipelajari seta
gurunya kebanyakan tidak menyenangkan, membosankan, menakutkan, angker, dan
sebagainya. Anggapan ini menyebabkan mereka semakin takut untuk belajar
matematika. Sikap ini tentu saja mengakibatkan prestasi belajar matematika mereka
menjadi rendah. Akibat lebih lanjut lagi mereka menjadi semakin tidak suka terhadap
matematika. Kareana takut dan tidak suka belajar matematika, maka prestasi belajar
matematika mereka manjadi semakin merosot. Hal ini perlu mendapat perhatian khusus
dari para guru serta calon guru SD untuk melakukan suatu upaya agar dapat
meningkatkan prestasi belajar matematika anak didik.
Belajar akan efektif jika dilakukan dalam suasana yang menyenangkan. Untuk itu, di
dalam belajar, anak diberi kesempatan merencanakan dan menggunakan cara belajar
yang mereka senangi. Pendapat ini juga berlaku bagi anak SD yang belajar matematika.
Belajar matematika akan efektif jika dilakukan dalam suasana yang menyenangkan. Agar
dapat memenuhi kebutuhan untuk dapat belajar matematika dalam suasana yang
menyenangkan, maka guru harus mengupayakan adanya sutuasi dan kondisi yang
menyenangkan Untuk itu guru memahami tentang perkembangan anak didik dalam
belajar matematika, yang menyenangkan untuk dipelajari, maupun trik-trik yang
menjadikan anak didik senang dan tidak bosan belajar matematika.
Ada beberapa kelebihan dan kekurangan teori belajar Dienes antara lain:
a. Dengan menggunakan benda-benda konkret, siswa dapat lebih memahami konsep dengan
benar,
b. Susunan belajar akan lebih hidup, menyenangkan, dan tidak membosankan,
5
d. Konsep yang lebih baik dipahami dapat lebih mengakar karena siswa membuktikannya
sendiri,
e. Dengan banyaknya contoh dengan melakukan permainan siswa dapat menerapkan ke dalam
a. Tidak semua materi dapat menggunakan teori belajar Dienes, karena teori ini lebih mengarah
kepermainan,
c. Bila pengajar tidak memiliki kemampuan mengarah siswa maka siswa cenderung hanya
6
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Hal penting yang perlu dipahami oleh para pendidik bahwa untuk mengajar
matematika pada anak sebaiknya dilakukan dengan cara yang menyenangkan, asyik
serta anak merasa betah untuk belajar karena ia tidak merasa terbebani untuk belajar
melainkan ia merasa bahwa sedang bermain.
Bermain sambil belajar merupakan sebuah slogan yang harus dimaknai sebagai satu
kesatuan, yakni belajar yang dilakukan anak melalui bermain. “Bermain sambil
belajar” dalam arti ini tidak diartikan sebagai dua kegiatan yakni bermain dan belajar,
yang dilakukan secara bergantian tapi anak belajar melalui bermain. Artinya, aktifitas-
aktifitas anak lebih ditekankan pada ciri-ciri bermain. Porsi bermain tampak lebih
menonjol daripada belajar. Melalui bermain itulah anak memperoleh berbagai
kemampuan seperti kemampuan berkomunikasi, kemampuan berbahasa, kemampuan
bersosialisasi, kemampuan memanajemen emosi dan berkemampuan berpikir logis-
matematis.
B. Saran
7
DAFTAR PUSTAKA
Baharuddin dan Wahyuni. 2012. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jokjakarta: Ar-Ruzz Media
http:///D:/t.Dienes/YSKI%20Semarang.htm
http:///D:/t.Dienes/MakalahTeori%20Belajar%20Dienes%20%20%20fifinsetyani.htm
http:///D:/t.Dienes/Teori%20Belajar%20Permainan%20Dienes%20dalam%20Pembelajaran
%20Matematika%20%20%20OnlineSyariah.com.htm
http://kris-21.blogspot.com/2007/12/pembelajaran-matematika-berdasar-teori_04.html
http://darmansuyuti.blogspot.com/2015/05/teori-belajar-dienes.html
LAMPIRAN