Anda di halaman 1dari 6

Laporan Hasil Praktikum

Menentukan Perubahan Entalpi Reaksi

Disusun oleh:

Nadiya Rahmawati (28)

Kelas XI MIIA 1

SMA Negeri 2 Cirebon

Jln. Dr. Cipto Mangunkusumo No. 1 Cirebon


MENENTUKAN PERUBAHAN ENTALPI REAKSI
PELARUTAN CaCO3 DENGAN H2O

A. Tujuan Percobaan
Mengetahui perubahan entalpi reaksi pelarutan CaCO 3 dengan air.

B. Dasar Teori
Termokimia merupakan bidang ilmu kimia yang mempelajari
hubungan reaksi kimia dengan energi panas (kalor) yang menyertainya.
Dalam termokimia ada dua hal yang perlu diperhatikan dalam hal
perpindahan energi, yaitu sistem dan lingkungan. Sistem adalah segala
sesuatu yang menjadi pusat perhatian dalam mempelajari perubahan energi,
sedangkan lingkungan adalah hal- hal di luar sistem yang membatasi
sistem dan dapat memengaruhi sistem. Besarnya kalor suatu sistem dapat
diukur dari perubahan suhu (∆T) dan kapasitas kalor sistem tersebut.
Reaksi kimia selalu disertai oleh perubahan kalor antara sistem
dengan lingkungannya. Reaksi yang terjadi dengan disertai pelepasan
kalor dari sistem ke lingkungan dinamakan reaksi eksoterm. Pada reaksi
eksoterm terjadi perpindahan panas dari sistem ke lingkungan, sehingga
suhu lingkungan naik. Sebaliknya, reaksi yang terjadi dengan disertai
penyerapan kalor dari lingkungan ke sistem dinamakan reaksi endoterm.
Pada reaksi endoterm terjadi perpindahan panas dari lingkungan ke dalam
sistem, sehingga suhu lingkungan turun.
Jumlah semua energi dari segala bentuk energi yang ada dalam
suatu zat disebut entalpi (H). Entalpi tidak dapat diketahui secara pasti,
namun kita dapat mengetahui besarnya perubahan entalpi. Pengukuran
entalpi pada suhu dan tekanan yang berbeda akan menghasilkan nilai
entalpi yang berbeda. Karena itu, disepakati bahwa perubahan entalpi yang
diukur pada suhu 298 K dan tekanan 1 atm merupakan perubahan entalpi

2
standar ( ∆H°). Perbedaan entalpi yang terdapat dalam tiap zat ini pula
yang menyebabkan terjadinya reaksi eksoterm dan reaksi endoterm.
Perubahan entalpi standar dibedakan berdasarkan jenis reaksi ata u
prosesnya. Perubahan entalpi standar yang akan diketahui melalui
praktikum ini adalah perubahan entalpi pelarutan standar. Definisi
perubahan entalpi pelarutan standar adalah jumlah kalor yang diperlukan
atau dibebaskan untuk melarutkan 1 mol zat dalam suatu pelarut pada
keadaan standar.
Perubahan entalpi suatu reaksi dapat ditentukan dengan berbagai
cara, antara lain dengan menggunakan kalorimeter, data perubahan entalpi
pembentukan standar (∆Hf°), data energi ikatan, dan hukum Hess. Menurut
Germain Henri Hess, perubahan entalpi suatu reaksi kimia hanya
ditentukan oleh keadaan awal (zat-zat pereaksi) dan akhir (zat- zat hasil
reaksi) dan tidak ditentukan oleh jalan untuk mencapai keadaan akhir.
Dalam praktikum ini, penentuan perubahan entalpi dilakukan
dengan menggunakan kalorimeter, yaitu alat yang dipakai untuk mengukur
kalor yang dikeluarkan atau diserap oleh sistem dalam suatu reaksi kimia.
Kalorimeter yang digunakan adalah kalorimeter sederhana yang dapat
dibuat dari wadah yang bersifat isolator (tidak menyerap kalor) disertai
pengaduk dan termometer. Karena kalorimeter dianggap tidak menyerap
kalor pada saat reaksi berlangsung, maka kalor yang diserap oleh wadah
dianggap tidak ada dan tidak diperhitungkan. Jadi, sistem yang berada di
dalamnya dianggap sebagai sistem tertutup terisolasi.
Asas yang digunakan dalam penggunaan kalorimeter adalah asas
Black. Menurut Joseph Black, bahwa dalam sistem tertutup terisolasi,
kalor yang dilepaskan oleh benda bersuhu tinggi sama dengan kalor yang
diserap oleh benda bersuhu rendah. Maka, terjadilah keseimbangan termal
pada sistem. Setiap kalor yang dilepas oleh benda bersuhu tinggi akan
berpindah ke benda bersuhu rendah. Ini adalah bukti dari berlakunya asas
kekekalan energi, yaitu energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat

3
dimusnahkan. Prinsip kekekalan energi kalor dapat dituliskan sebagai
berikut.
Qlepas = Qserap
Q = m × c × ∆T
Keterangan : Qlepas = kalor yang dilepaskan oleh benda bersuhu tinggi
Qserap = kalor yang diserap oleh benda bersuhu rendah
(Q dalam J atau kJ)
m = massa (g atau kg)
c = kalor jenis (J/g°C atau J/kg K)
∆T = perubahan suhu (°C atau K)

C. Alat-alat dan Bahan


1. Alat
 Kalorimeter
 Pengaduk
 Termometer
 Gelas ukur
 Timbangan
 Beaker glass
2. Bahan
 CaCO 3 (kapur) 25 gram
 H2 O (air) 50 mL

D. Prosedur Percobaan
1. Ukurlah air (H2 O) sebanyak 50 mL menggunakan gelas ukur dan
kapur (CaCO 3 ) sebanyak 25 gram menggunakan timbangan.
2. Masukkan 50 mL air (H2 O) ke dalam kalorimeter, lalu tutup
kalorimeter tersebut. Ukur suhunya dan catatlah.
3. Tuangkan 25 gram kapur (CaCO 3 ) ke dalam kalorimeter, kemudian
tutup kalorimeter tersebut dan aduklah. Ukur dan catatlah suhu
akhirnya.

4
E. Data Hasil Percobaan
Suhu awal Suhu akhir
Zat Jumlah Mol
(to ) (ta )
H2 O 30,2o C - 50 mL
CaCO 3 - - 25 gram 0,25 mol
H2 O + CaCO 3 - 31o C 75

F. Pengolahan Data
Mr CaCO 3 = Ar Ca + Ar C + 3 × Ar O = 40 + 12 + 3 × 16 = 100
25 𝑔
Mol CaCO 3 25 gram = 100 𝑔 = 0,25 mol
𝑚𝑜𝑙

Qsistem = −{Qlarutan + Q kalorimeter + Qpengaduk + Q termometer}


Karena kalor pada kalorimeter, pengaduk, dan termometer diabaikan,
maka
Qsistem = −{Qlarutan }
= −{m × c × ∆T}
= −{75 g × 4,2 J/g°C × 0,8°C}
= −252 J
Karena CaCO 3 yang diukur sebanyak 0,25 mol, maka
𝑄𝑠𝑖𝑠𝑡𝑒𝑚
∆Hr =
𝑚𝑜𝑙
−252 𝐽
= 0,25 𝑚𝑜𝑙 = −1.008 J/mol = −1,008 kJ/mol

G. Kesimpulan
CaCO 3(s) + 2H2 O(l) → Ca(OH)2(s) + H2 O(l) + CO 2(g) ∆Hr =−1,008 kJ/mol

5
DAFTAR PUSTAKA

Novitasari, Dian. 2009. Jenis-Jenis Perubahan Entalpi. [Online]. Tersedia:


http://diannovitasari.wordpress.com/jenis-jenis-perubahan-entalpi/ [27 November
2014].

Novitasari, Dian. 2009. Konsep Kalor. [Online]. Tersedia:


http://diannovitasari.wordpress.com/2009/12/04/taukah-kamu-konsep-kalor/ [27
November 2014].

Sudarmo, Unggul. 2013. Kimia untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Penerbit
Erlangga.

Tim Penulis Buku Olimpiade Kimia. 2010. Kimia 2. Jakarta: PT. Graha
Cipta Karya.

Anda mungkin juga menyukai