Anda di halaman 1dari 66

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

1. Gambaran Lokasi Penelitian

Pelaksanaan asuhan keperawatan keluarga ini dilakukan di wilayah


kerja Puskesmas Kendal 02. Wilayah kerja Puskesmas Kendal 02
mencakup 9 wilayah yang masing-masing wilayah terdapat kasus
hipertensi. Berdasarkan data dari Puskesmas Kendal 02 pada tahun 2018
terdapat 984 kasus hipertensi dan pada tahun 2019 mengalami
peningkatan menjadi 1.077 kasus. Kasus hipertensi masih menjadi
penyakit tertinggi di wilayah ini. Penulis melaksanakan asuhan
keperawatan keluarga dengan mengambil dua keluarga yang mengalami
hipertensi di wilayah Kelurahan Ketapang selama 7 hari.

2. Pengkajian

Pengkajian dilakukan pada tanggal 9 April 2020 dengan metode


anamnesa dengan klien dan keluarga, observasi langsung, dan
pemeriksaan fisik.
a. Identitas Umum
Tabel 4.1
Identitas kepala keluarga
Identitas Kepala
Klien 1 Klien 2
Keluarga
Nama Bapak M Bapak S
Umur 57 tahun 56 tahun
Jenis Kelamin Laki-laki Laki-laki
Agama Islam Islam
Suku Jawa Jawa

40
41

Pendidikan SD SD
Pekerjaan Swasta Wirausaha
Status Perkawinan Menikah Menikah
Alamat Ketapang, Kendal Ketapang, Kendal

b. Daftar Anggota Keluarga


Tabel 4.2
Komposisi keluarga klien 1
Hub. Masalah
No Nama L/P Umur Agama Pendidikan Pekerjaan
dg KK Kesehatan
1. Ibu M P Istri 56 th Islam SD IRT Hipertensi
2. Anak L L Anak 23 th Islam SMK Swasta -
3. Anak P P Anak 20 th Islam SMA Swasta -

Tabel 4.3
Komposisi keluarga klien 2
Hub. Masalah
No Nama L/P Umur Agama Pendidikan Pekerjaan
dg KK Kesehatan
1. Ibu M P Istri 52 th Islam SD IRT Hipertensi

c. Genogram
Genogram klien 1
Genogram klien 2

Keterangan:

: Laki-laki : Tinggal serumah

: Perempuan : Meninggal

: Klien

d. Tipe Keluarga
Tabel 4.4
Jenis
Klien 1 Klien 2
Pengkajian
Tipe Keluarga Keluarga Bapak M Keluarga Bapak S merupakan
merupakan tipe keluarga inti tipe keluarga middle age yaitu
(nuclear family) yaitu keluarga yang terdiri dari
keluarga yang terdiri dari suami dan istri sedangkan
suami, istri, dan anak yang anak-anaknya telah
tinggal serumah. meninggalkan rumah karena
sudah menikah.
Suku Keluarga ini berasal dari Keluarga ini berasal dari suku
suku Jawa baik dari Bapak Jawa baik dari Bapak S
M maupun Ibu M. Bahasa maupun Ibu T. Bahasa yang
yang digunakan adalah digunakan adalah bahasa jawa.
bahasa jawa. Tidak ada Tidak ada nilai-nilai tertentu
nilai-nilai tertentu yang yang dianut dan bertentangan
dianut dan bertentangan dengan kesehatan.
dengan kesehatan.
Agama Keluarga Bapak M Keluarga Bapak S menganut
menganut Agama Islam dan Agama Islam dan cukup
cukup aktif dalam kegiatan terlibat dalam kegiatan
keagamaan di lingkungan keagamaan di lingkungan
sekitarnya. Biasanya Ibu M sekitarnya. Biasanya Ibu T
mengikuti pengajian yang mengikuti pengajian yang ada
ada di mushola dekat di mushola dekat rumahnya.
rumahnya setiap seminggu Keluarga Bapak S selalu
sekali. Keluarga Bapak M menunaikan ibadah seperti
selalu melaksanakan ibadah sholat, puasa. Keluarga Bapak
seperti sholat, mengaji, dan S biasanya melaksanakan
puasa. sholat berjamaah di mushola.
Status Sosial Keluarga ini yang bekerja Bapak S bekerja sebagai
Ekonomi adalah Bapak M dan dua seorang wirausaha atau penjual
orang anaknya. Bapak M air galon. Bapak S mengatakan
mengatakan penghasilan penghasilan keluarganya
keluarganya bila kurang lebih Rp. 2.500.000,00
digabungkan semuanya perbulan. Bapak S mengatakan
kurang lebih Rp. penghasilan tersebut cukup
2.700.000,00 perbulan. untuk kebutuhan sehari-harinya
Anak-anak Bapak M sudah dan selalu menyisakan sedikit
bekerja semua dan sudah penghasilannya untuk
ada yang berkeluarga. ditabung. Keluarga Tn. S tidak
Mereka membantu Bapak M memiliki tanggungan untuk
dan Ibu M dengan membiayai anaknya karena
memberikan sedikit uang kedua anaknya sudah
kepada Bapak M atau Ibu M berkeluarga dan
dengan jumlah sekitar berpenghasilan. Biasanya
sepertiga dari kedua anaknya datang
penghasilannya. Ibu M mengunjunginya dan
mengatakan uang tersebut memberikan sedikit uang dari
cukup untuk kebutuhan hasil penghasilannya. Anaknya
sehari-harinya. Ibu M memberikan uang dengan
mengatakan jika jumlah sekitar sepertiga dari
keluarganya memiliki penghasilannya untuk
tabungan untuk biaya menambahi biaya kebutuhan
kedepannya jika ada keluarga Bapak S sehari-hari.
keperluan mendesak.
Aktivitas Keluarga Bapak M tidak Keluarga Bapak S tidak pernah
Rekreasi pernah bepergian untuk melakukan rekreasi bersama.
liburan. Karena waktu Setiap hari Bapak S dan Ibu T
liburnya berbeda dengan menjaga tokonya yang ada di
anaknya. Namun keluarga sebelah rumahnya. Biasanya
Bapak M sering berkumpul mereka menjaga toko secara
bersama di rumah, seperti bergantian. Saat waktu luang
makan bersama dan Bapak S menonton tv sambil
menonton tv. Keseharian mengobrol dengan Ibu T.
Ibu M yaitu mengobrol Cucunya yang tinggal dekat
dengan tetangga, menonton dengan rumah Bapak S selalu
tv, bersih-bersih rumah, dan bermain ke rumahnya dan
terkadang menjaga cucunya menjadi penghibur bagi
jika anak dan menantunya keluarga Bapak S.
bekerja semua.
e. Riwayat Dan Tahap Perkembangan Keluarga
Tabel 4.5
Riwayat
Klien 1 Klien 2
Keluarga
Riwayat Keluarga dari Bapak M tidak Keluarga dari Bapak S
Keluarga ada yang memiliki riwayat maupun Ibu T tidak ada
Sebelumnya penyakit hipertensi. yang memiliki riwayat
Sedangkan keluarga Ibu M penyakit hipertensi. Ibu T
ada yang memiliki riwayat memiliki riwayat hipertensi.
hipertensi yaitu ibunya. Ibu
M juga mengalami hipertensi.
Riwayat Saat ini Bapak M tidak Saat ini tidak ada keluhan
Keluarga Inti memiliki keluhan tentang yang dirasakan oleh Bapak
kesehatannya. Sedangkan Ibu S maupun Ibu T. Namun
M mengatakan bahwa ia terkadang Bapak S merasa
merasa pusing seminggu yang pegal-pegal pada
lalu. Ibu M memiliki riwayat punggungnya. Bapak S
hipertensi sejak 5 tahun yang memiliki riwayat merokok
lalu dan mengkonsumsi obat. sejak masih muda sampai
Ibu M tahu bahwa ia harus sekarang. Biasanya Bapak S
mengurangi kandungan merokok sehari 3 kali
garam namun masih tetap setelah makan. Dari
mengkonsumsi garam kebiasaannya yang merokok
berlebihan. Ibu M suka Bapak S belum pernah
dengan ikan asin, biasanya mengalami gejala hipertensi
jika ada ikan asin maka akan dan riwayat terkena
menghabiskannya. Jika Ibu M hipertensi. Hasil
merasa hipertensinya kambuh pemeriksaan tekanan darah
maka akan langsung minum Bapak S 130/80 mmHg.
obat dan istirahat. Ibu M Sedangkan Ibu T
tidak pernah melakukan mengalami hipertensi sudah
olahraga ataupun senam. 1 tahun yang lalu dan tidak
Sedangkan Anak L dan Anak pernah kontrol rutin atau
P jarang sakit dan saat ini minum obat. Ibu M
tidak memiliki keluhan mengatakan bahwa ia jarang
apapun tentang kesehatannya. sakit sehingga tidak perlu
Hasil pemeriksaan tanda- kontrol kesehatannya. Jika
tanda vital Ibu M : Ibu T merasa pusing atau
TD : 150/100 mmHg tidak enak badan maka akan
N : 88 x/mnt istirahat saja. Ibu T tidak
S : 36 oC pernah olahraga ataupun
RR : 20 x/mnt senam. Hasil pemeriksaan
tanda-tanda vital Ibu T :
TD : 140/90 mmHg
N : 85 x/mnt
S : 36,3 oC
RR : 20 x/mnt
Tahap Keluarga Bapak M Keluarga Bapak S
Perkembangan merupakan tahap keluarga merupakan tahap keluarga
Keluarga Saat Ini dengan anak usia dewasa usia pertengahan dimana
dimana anak-anak sudah sepasang suami istri yang
tumbuh dewasa dan sedang mempersiapkan
bersosialisasi dengan kondisi untuk di masa lansia
masyarakat dan anak pertama nanti
sudah meninggalkan rumah
Tugas Tahap Tugas tahap perkembangan Tugas tahap perkembangan
Perkembangan keluarga Bapak M yang keluarga Bapak S yang
Keluarga Yang sudah terpenuhi yaitu sudah terpenuhi yaitu
Belum membantu anak untuk memperkokoh hubungan
Terpenuhi mandiri di masyarakat; perkawinan dan
mempersiapkan untuk hidup mempersiapkan masa tua.
mandiri dan menerima Untuk tugas perkembangan
kepergiannya; memenuhi keluarga yang belum
biaya kebutuhan yang terpenuhi yaitu
semakin meningkat. Untuk mempertahankan hubungan
tugas perkembangan keluarga yang memuaskan antara
yang belum terpenuhi yaitu orang tua dengan anak-
mempertahankan kesehatan anak; mempertahankan
setiap anggota keluarganya. kesehatan setiap anggota
keluarganya.

f. Lingkungan
Tabel 4.6
Jenis
Klien 1 Klien 2
Pengkajian
Karakteristik Rumah yang ditinggali Rumah yang ditinggali
Rumah keluarga Bapak M adalah Bapak S dan Ibu T adalah
rumah sendiri. Kondisi rumah rumah sendiri. Kondisi
bersih, tidak berdebu, dan rumah bersih tetapi sedikit
tampak gelap. Ventilasi di berantakan dan gelap.
dalam rumah kurang karena Ventilasi di dalam rumah
jendela tidak pernah dibuka kurang karena jendela tidak
dan kacanya berwarna hitam. pernah dibuka dan sekarang
Hanya jendela yang ada sulit untuk dibuka. Kaca
kamar yang selalu dibuka. jendela berwarna hitam dan
Dinding rumahnya masih ada pintu rumah selalu ditutup
yang menggunakan kayu, Dinding rumahnya sudah
namun sebagian besar sudah tembok semua namun yang
tembok. Lantai rumah bagian belakang masih ada
menggunakan keramik. perbaikan. Lantai rumah
Ruang keluarga digabung menggunakan keramik.
dengan ruang tamu sehingga Ruangan yang ada di dalam
lumayan luas. Di dalam rumah yaitu ruang tamu yang
rumah terdapat 3 kamar tidur, digabung dengan ruang
dapur, tempat sholat dan keluarga, 3 kamar tidur,
kamar mandi. Di dalam tempat sholat, dapur, dan
kamar mandi terdapat bak kamar mandi. Di dalam
mandi dan jamban leher kamar mandi terdapat bak
angsa. Pembuangan air mandi dan jamban leher
limbah menggunakan septic angsa. Pembuangan air
tank. Sumber air yang limbah menggunakan septic
digunakan untuk minum dari tank. Sumber air yang
air kran yang dimasak digunakan untuk minum dari
terlebih dulu. Untuk air galon. Sedangkan air kran
pembuangan sampah berada untuk mandi, mencuci, dll.
di belakang rumah dengan Untuk pembuangan sampah
cara dibakar. berada di belakang rumah
dengan cara dibakar.

Denah Rumah Denah Rumah

Kamar
tidur
Ruang tamu dan Kamar
Kamar keluarga Ruang tamu
tidur tidur
dan keluarga
Kamar Tempat
tidur sholat
Dapur Kamar
Kamar mandi
Dapur
tidur
Kamar
Tempat mandi
sholat Kamar
tidur
Karakteristik Lingkungan rumah keluarga Lingkungan rumah keluarga
Tetangga dan Bapak M merupakan tempat Bapak S merupakan tempat
Lingkungan RW hunian yang padat. Sebelah hunian yang padat. Terdapat
kanan rumah Bapak M adalah banyak rumah petak yang
rumah kakaknya Ibu M, berjarak antar rumah kurang
sedangkan sebelah kiri lebih 1 meter. Dan beberapa
rumahnya ada tanah kosong rumah ada yang bersebelahan
milik tetangganya. Terdapat dengan rumah lainnya. Salah
banyak rumah petak di sekitar satu anaknya tinggal satu
yang berjarak antar rumah desa dengan Bapak S dan
kurang lebih 1 meter. sering mengunjunginya.
Keluarga Bapak M dengan Keluarga Bapak S dengan
tetangganya hidup rukun, tetangganya hidup rukun,
mereka biasanya mengobrol mereka biasanya mengobrol
di teras rumah. Rumah Bapak di teras rumah. Rumah Bapak
M dekat dengan klinik S dekat dengan klinik
sehingga mudah untuk pergi sehingga mudah untuk pergi
kesana apabila ada anggota kesana apabila ada anggota
keluarganya yang sakit. keluarganya yang sakit.
Mobilitas Sejak menikah sampai Sejak menikah sampai
Geografis sekarang keluarga Bapak M sekarang keluarga Bapak S
Keluarga tinggal di tempat yang sama tinggal di tempat yang sama
dan belum pernah pindah dan belum pernah pindah
rumah. rumah.
Hubungan Hubungan keluarga dengan Hubungan keluarga dengan
Keluarga dengan masyarakat sangat baik. masyarakat sangat baik.
Masyarakat Sesama tetangga saling Sesama tetanggga saling
tolong menolong. Bapak M tolong menolong. Bapak S
mengikuti kegiatan RT an di mengikuti kegiatan RT an di
lingkungannya. Ibu M sering lingkungannya. Sedangkan
pergi ke pengajian bersama Ibu T sering pergi ke
tetangganya dan ikut kegiatan pengajian bersama
PKK. Sedangkan anak- tetangganya dan ikut
anaknya mengikuti kegiatan kegiatan PKK.
perkumpulan remaja.
Sistem Dukungan dari keluarga besar Dukungan dari keluarga
Pendukung sangat membantu Bapak M besar sangat membantu
Keluarga dan Ibu M jika ada salah satu Bapak S dan Ibu T jika ada
anggota keluarganya yang salah satu anggota
sakit. Anak-anak yang sudah keluarganya yang sakit.
menikah pun sering Anak-anaknya sering
mengunjungi Bapak M dan mengunjungi Bapak S dan
Ibu M. Ibu T.

g. Fungsi Keluarga
Tabel 4.7
Fungsi Keluarga Klien 1 Klien 2
Fungsi Afektif Keluarga Bapak M saling Bapak S dan Ibu T saling
menyayangi, menghargai, dan menyayangi, menghargai,
mendukung satu sama lain. dan mendukung satu sama
Mereka saling memperlihatkan lain. Mereka saling
rasa kasih sayang itu dengan memperlihatkan rasa kasih
cara memberi perhatian disaat sayang itu dengan cara
suka ataupun duka. Mereka memberi perhatian disaat
menggunakan komunikasi suka ataupun duka. Mereka
yang terbuka sehingga jika ada menggunakan komunikasi
suatu masalah maka akan yang terbuka sehingga jika
dibahas bersama. ada suatu masalah maka
akan dibahas bersama.
Fungsi Sosialisasi Hubungan keluarga Bapak M Hubungan keluarga Bapak
dengan tetangganya sangat S dengan tetangganya
baik. Bapak M dan Ibu T sangat baik. Bapak S dan
menerapkan sikap kemandirian Ibu T sering mengobrol di
dan kedisiplinan kepada anak- depan teras dengan
anaknya. Anak-anaknya pun tetangganya dan datang di
dapat bersosialisasi dengan acara syukuran atau
baik dan mengikuti kegiatan kegiatan lainnya
perkumpulan remaja.
Fungsi Bapak M dan Ibu M memiliki Bapak S dan Ibu T
Reproduksi 5 orang anak. Ketiga anaknya memiliki 2 orang anak yang
sudah menikah dan memiliki sudah menikah semua dan
rumah sendiri. Sedangkan yang memiliki rumah masing-
lainnya belum menikah dan masing. Ibu T tidak pernah
tinggal serumah dengan Bapak menggunakan KB.
M dan Ibu M. Ibu M tidak
pernah menggunakan KB.
Fungsi Bapak M dan kedua anaknya Bapak S dan Ibu T
Ekonomi bekerja untuk memenuhi membuka usaha dengan
kebutuhan sehari-hari. Ibu M menjual air galon. Hasil
mengatakan bahwa dari usahanya untuk
penghasilan dari Bapak M dan memenuhi kebutuhan
anak-anaknya cukup untuk sehari-hari. Selain itu, anak-
memenuhi kebutuhan anggota anaknya biasanya memberi
keluarganya. sedikit hasil penghasilannya
untuk mereka.

Fungsi Perawatan Ibu M mengetahui bahwa ia Bapak S dan Ibu T


Kesehatan mengalami hipertensi, begitu mengetahui bahwa Ibu T
juga dengan keluarganya. Ibu mengalami hipertensi. Ibu T
M mengalami hipertensi sudah sudah mengurangi makanan
5 tahun yang lalu dan yang mengandung garam
mengkonsumsi obat. Bapak M berlebihan. Jika Ibu T
dan anak-anaknya selalu merasa pusing maka akan
mengingatkan kepada Ibu M istirahat. Jika keadaannya
untuk menjaga makanannya belum membaik maka
agar mengurangi garam. Bila Bapak S akan membelikan
ada anggota keluarga yang obat atau mengantarnya ke
sakit maka akan dibelikan obat klinik.
atau mengantarnya ke klinik
untuk periksa.

h. Tugas Kesehatan Keluarga


Tabel 4.8
Tugas Kesehatan
Klien 1 Klien 2
Keluarga
Kemampuan Keluarga tahu bahwa Ibu M Keluarga tahu bahwa Ibu T
mengenal mengalami hipertensi. Ibu M mengalami hipertensi. Ibu T
masalah anggota masih kurang paham tentang masih kurang paham tentang
keluarga penyakit hipertensi. penyakit hipertensi
Kemampuan Keluarga bermusyawarah saat Keluarga bermusyawarah
mengambil akan mengambil keputusan saat akan mengambil
keputusan untuk mengenai masalah yang ada, keputusan mengenai masalah
melakukan termasuk masalah kesehatan yang ada, termasuk masalah
tindakan yang Ibu M. Biasanya Ibu M akan kesehatan Ibu T. Biasanya
tepat membeli obat di warung Ibu T akan membeli obat di
terdekat jika pusingnya warung terdekat jika
kambuh. Namun jika masih pusingnya kambuh. Namun
belum membaik maka Ibu M jika masih belum membaik
akan periksa ke klinik maka Ibu T akan periksa ke
terdekat. klinik terdekat.
Kemampuan Keluarga Bapak M dalam Keluarga Bapak S dalam
memberikan merawat anggota keluarganya merawat anggota
perawatan pada yang sakit maka akan lebih keluarganya yang sakit maka
anggota yang diperhatikan, seperti akan lebih diperhatikan,
sakit membelikan obat atau seperti membelikan obat atau
mengantarnya ke klinik. mengantarnya ke klinik.
Selama Ibu M mengalami Selama Ibu T mengalami
hipertensi anggota hipertensi Bapak S selalu
keluarganya selalu mengingatkannya untuk
mengingatkannya untuk menjaga pola makan dan
menjaga pola makan dan aktivitasnya sehari-hari. Jika
aktivitasnya sehari-hari. ada masalah yang
Bapak M selalu mengganggu Ibu T harus
mengingatkan jika ada diceritakan agar tidak terlalu
masalah harus diceritakan dipikirkan sendiri.
agar tidak terlalu dipikirkan.
Kemampuan Lingkungan rumah keluarga Lingkungan rumah keluarga
keluarga Bapak M tergolong bersih Bapak S tergolong bersih
memelihar dan rapi. Anggota keluarga namun sedikit berantakan.
lingkungan yang selalu bekerja sama untuk Barang-barang yang jarang
sehat bersih-bersih rumah setiap dipakai diletakkan di pojok
hari saat waktu luang. Mereka ruangan dan tidak ditata
membersihkannya agar di dengan rapi. Ibu M
keluarga Bapak M selalu mengatakan membersihkan
menjaga kesehatannya dan rumah seperti menyapu
terhindar dari penyakit. sudah setiap hari namun
untuk menata barang-barang
kadang-kadang.
Kemampuan Keluarga Tn. M Keluarga Tn. S
keluarga memanfaatkan fasilitas memanfaatkan fasilitas
memanfaatkan kesehatan dari klinik terdekat. kesehatan dari klinik
fasilitas Sebelum ada klinik keluarga terdekat. Sebelum ada klinik
kesehatan Bapak M akan periksa ke keluarga Bapak S tidak
puskesmas. Karena sekarang pernah periksa ke puskesmas.
klinik lebih dekat dengan Karena sekarang ada klinik
rumahnya maka keluarga Tn. yang dekat dengan rumahnya
M lebih sering periksa ke maka akan periksa ke klinik
klinik saat ada anggota saat ada anggota keluarga
keluarga yang sakit. yang sakit.

i. Stress dan Koping Keluarga


Tabel 4.9
Jenis
Klien 1 Klien 2
Pengkajian
Stressor jangka Stressor jangka pendek yang Stressor jangka pendek yang
pendek dan dirasakan keluarga adalah Ibu dirasakan keluarga adalah
jangka panjang M yang masih sering merasa Ibu T yang masih sering
pusing. Sedangkan stressor merasa pusing. Sedangkan
jangka panjang yang stressor jangka panjang yang
dirasakan adalah Ibu M yang dirasakan adalah Ibu T yang
takut jika darah tingginya takut jika darah tingginya
semakin parah. semakin parah.
Kemampuan Keluarga Bapak M saling Keluarga Bapak S saling
keluarga memberikan dukungan dan memberikan dukungan dan
berespon semangat pada anggota semangat pada anggota
terhadap keluarganya jika ada yang keluarganya jika ada yang
situasi/stressor sakit dan akan mengantarnya sakit dan akan mengantarnya
ke klinik. ke klinik.
Strategi koping Ketika ada masalah maka Ketika ada masalah maka
yang digunakan akan di diskusikan oleh akan di diskusikan bersama.
semua anggota keluarga.
j. Pemeriksaan Fisik
1) Pemeriksaan Fisik pada Keluarga Bapak
M Tabel 4.10

Komponen Bapak M Ibu M Anak L Anak P

Keadaan umum Composmentis Composmentis Composmentis Composmentis

Pemeriksaan TD: 110/90mmHg TD: 150/100 mmHg TD: 100/80mmHg TD: 110/80mmHg
tanda-tanda vital N : 86x/menit N : 88x/menit N : 80x/menit N : 78x/menit
RR : 20x/menit RR : 20x/menit RR : 20x/menit RR : 18x/menit
S : 36,7 ℃ S : 36 ℃ S : 36,3 ℃ S : 36,2 ℃

Kepala Bentuk kepala Bentuk kepala Bentuk kepala Bentuk kepala


mesochepal, kulit mesochepal, kulit mesochepal, kulit mesochepal, kulit
kepala bersih, dan tidak kepala bersih, dan tidak kepala bersih, dan tidak kepala bersih, dan
ada lesi. Rambut ada lesi. Rambut ada lesi. Rambut tidak ada lesi. Rambut
berwarna hitam sedikit panjang berwarna berwarna hitam, tidak panjang berwarna
beruban, tidak ada hitam, tipis, mudah mudah rontok, tidak ada hitam, tidak mudah
ketombe. rontok, tidak ada ketombe. rontok, tidak ada
ketombe. ketombe.

55
Mata Konjungtiva tidak Konjungtiva tidak Konjungtiva tidak Konjungtiva tidak
anemis, sclera tak anemis, sclera tak anemis, sclera tak anemis, sclera tak
ikterik, reflek pupil ikterik, reflek pupil ikterik, reflek pupil ikterik, reflek pupil
baik. baik. baik. baik.

Hidung Bentuk hidung simetris, Bentuk hidung simetris, Bentuk hidung simetris, Bentuk hidung
tidak ada polip, fungsi tidak ada polip, fungsi tidak ada polip, fungsi simetris, tidak ada
penciuman baik. penciuman baik. penciuman baik. polip, fungsi
penciuman baik.

Telinga Terdapat sedikit Terdapat sedikit Tidak ada serumen, Tidak ada serumen,
serumen, fungsi serumen, fungsi fungsi pendengaran fungsi pendengaran
pendengaran baik. pendengaran baik. baik. baik.

Mulut Bibir tidak pecah- Bibir tidak pecah- Bibir tidak pecah- Bibir tidak pecah-
pecah, mukosa lembab, pecah, mukosa lembab, pecah, mukosa lembab, pecah, mukosa
lidah bersih dan tidak lidah bersih dan tidak lidah bersih dan tidak lembab, lidah bersih
ada lesi. ada lesi. ada lesi. dan tidak ada lesi.

Paru I : Simetris, tidak ada I : Simetris, tidak ada I : Simetris, tidak ada I : Simetris, tidak ada
retraksi dada retraksi dada retraksi dada retraksi dada

56
P : Tidak ada nyeri P : Tidak ada nyeri P : Tidak ada nyeri P : Tidak ada nyeri
tekan tekan tekan tekan
P : Suara paru sonor P : Suara paru sonor P : Suara paru sonor P : Suara paru sonor
A : Vesikuler A : Vesikuler A : Vesikuler A : Vesikuler

Jantung I : Ictus cordis tidak I : Ictus cordis tidak I : Ictus cordis tidak I : Ictus cordis tidak
tampak tampak tampak tampak
P : Teraba ictus cordis P : Teraba ictus cordis P : Teraba ictus cordis P : Teraba ictus cordis
pada intercosta ke 5 pada intercosta ke 5 pada intercosta ke 5 pada intercosta ke 5
P : Terdapat bunyi P : Terdapat bunyi P : Terdapat bunyi P : Terdapat bunyi
redup redup redup redup
A : Terdengar bunyi A : Terdengar bunyi A : Terdengar bunyi A : Terdengar bunyi
jantung I dan II reguler jantung I dan II reguler jantung I dan II reguler jantung I dan II
reguler

Abdomen I : Tidak tampak asites, I : Tidak tampak asites, I : Tidak tampak asites, I : Tidak tampak
tidak ada lesi tidak ada lesi tidak ada lesi asites, tidak ada lesi
A : Peristaltik usus A : Peristaltik usus A : Peristaltik usus A : Peristaltik usus 18
20x/mnt 18x/mnt 18x/mnt x/mnt
P : Terdengar suara P : Terdengar suara P : Terdengar suara P : Terdengar suara

57
tympani tympani tympani tympani
P : Tidak ada nyeri P : Tidak ada nyeri P : Tidak ada nyeri P : Tidak ada nyeri
tekan tekan tekan tekan
Kulit Tidak ada lesi, turgor Tidak ada lesi, turgor Tidak ada lesi, turgor Tidak ada lesi, turgor
kulit <2detik. kulit <2detik. kulit <2detik. kulit <2detik.

Ekstremitas Normal, tidak ada jejas, Normal, tidak ada jejas, Normal, tidak ada jejas, Normal, tidak ada
tidak bengkak, tidak bengkak, tidak bengkak, jejas, tidak bengkak,
kekuatan otot kekuatan otot kekuatan otot kekuatan otot
maksimal. maksimal. maksimal. maksimal.

58
2) Pemeriksaan Fisik pada Keluarga Bapak
S Tabel 4.11

Komponen Bapak S Ibu T

Keadaan umum Composmentis Composmentis

Pemeriksaan TD: 130/80 mmHg TD: 140/90 mmHg


tanda-tanda N : 84x/menit N : 85x/menit
vital RR : 20x/menit RR : 20x/menit
S : 36,5 ℃ S : 36,3 ℃

Kepala Bentuk kepala mesochepal, kulit Bentuk kepala mesochepal, kulit


kepala bersih, dan tidak ada lesi. kepala bersih, dan tidak ada lesi.
Rambut berwarna hitam sedikit Rambut panjang berwarna hitam,
beruban, tidak ada ketombe. tipis, mudah rontok, tidak ada
ketombe.

Mata Konjungtiva tidak anemis, sclera Konjungtiva tidak anemis, sclera


tak ikterik, reflek pupil baik. tak ikterik, reflek pupil baik.

Hidung Bentuk hidung simetris, tidak ada Bentuk hidung simetris, tidak ada

59
polip, fungsi penciuman baik. polip, fungsi penciuman baik.

Telinga Terdapat sedikit serumen, fungsi Terdapat sedikit serumen, fungsi


pendengaran baik. pendengaran baik.

Mulut Bibir tidak pecah-pecah, mukosa Bibir tidak pecah-pecah, mukosa


lembab, lidah bersih dan tidak ada lembab, lidah bersih dan tidak ada
lesi. lesi.

Paru I : Simetris, tidak ada retraksi dada I : Simetris, tidak ada retraksi dada
P : Tidak ada nyeri tekan P : Tidak ada nyeri tekan
P : Suara paru sonor P : Suara paru sonor
A : Vesikuler A : Vesikuler
Jantung I : Ictus cordis tidak tampak I : Ictus cordis tidak tampak
P : Teraba ictus cordis pada P : Teraba ictus cordis pada
intercosta ke 5 intercosta ke 5
P : Terdapat bunyi redup P : Terdapat bunyi redup
A : Terdengar bunyi jantung I dan A : Terdengar bunyi jantung I dan
II reguler II reguler

60
Abdomen I : Tidak tampak asites, tidak ada I : Tidak tampak asites, tidak ada
lesi lesi
A : Peristaltik usus 20x/mnt A : Peristaltik usus 15x/mnt
P : Terdengar suara tympani P : Terdengar suara tympani
P : Tidak ada nyeri tekan P : Tidak ada nyeri tekan

Kulit Tidak ada lesi, turgor kulit Tidak ada lesi, turgor kulit <2detik.
<2detik.
Ekstremitas Normal, tidak ada jejas, tidak Normal, tidak ada jejas, tidak
bengkak, kekuatan otot maksimal. bengkak, kekuatan otot maksimal.

61
3. Analisa Data
Tabel 4.12
No Data Etiologi Masalah
1. Klien 1 Ketidakmampuan Ketidakefektifan
Data Subjektif : keluarga dalam manajemen kesehatan
- Ibu M mengatakan mengalami hipertensi sejak 5 tahun merawat anggota keluarga
yang lalu keluarga yang
- Ibu M mengatakan masih mengkonsumsi obat namun mengalami hipertensi
sudah tidak pernah kontrol rutin
- Ibu M mengatakan seminggu yang lalu merasa pusing,
kepalanya berat, dan lemas
- Ibu M mengatakan masih mengkonsumsi makanan yang
bersantan, ikan asin, dan garam berlebihan
- Ibu M mengatakan tidak pernah berolahraga atau senam
- Keluarga khawatir jika tekanan darah Ibu M semakin
tinggi
- Keluarga mengatakan kurang memahami mengenal
masalah dan cara merawat Ibu M

62
Data Objektif :
- TD : 150/100 mmHg
- N : 88 x/mnt
- S : 36 oC
- RR : 20 x/mnt

Klien 2
Data Subjektif :
- Ibu T mengatakan mengalami hipertensi sejak 1 tahun
yang lalu
- Ibu T mengatakan tidak pernah mengkonsumsi obat dan
tidak kontrol rutin
- Ibu T mengatakan jarang pusing jadi tidak pernah kontrol
rutin
- Ibu T mengatakan masih mengkonsumsi makanan yang
bersantan, ikan asin, dan garam berlebihan
- Ibu T mengatakan tidak pernah berolahraga atau senam
- Keluarga khawatir jika tekanan darah Ibu M semakin
tinggi

63
- Keluarga mengatakan kurang memahami mengenal
masalah dan cara merawat Ibu M
Data Objektif :
- TD : 140/990 mmHg
- N : 85 x/mnt
- S : 36,3 oC
- RR : 20 x/mnt

4. Diagnosis Keperawatan
Ketidakefektifan manajemen kesehatan keluarga berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota
keluarga yang mengalami hipertensi.

5. Intervensi
Tabel 4.13
No. Diagnosis Keperawatan NOC NIC
1. Ketidakefektifan manajemen TUK 1 Pengajaran : Proses Penyakit
kesehatan keluarga Setelah dilakukan tindakan keperawatan, 1. Kaji tingkat pengetahuan
berhubungan dengan keluarga mampu mengenal masalah kesehatan keluarga terkait proses penyakit

64
ketidakmampuan keluarga dengan kriteria hasil : 2. Review pengetahuan keluarga
dalam merawat anggota Pengetahuan : Manajemen Hipertensi mengenai kondisinya
keluarga yang mengalami Tingkat pemahaman yang disampaikan tentang 3. Jelaskan mengenai proses
hipertensi. tekanan darah tinggi, pengobatan dan penyakit
Klien 1 pencegahan komplikasinya meningkat dari 2 4. Jelaskan tanda dan gejala yang
Data Subjektif : (pengetahuan terbatas) menjadi 4 (pengetahuan umum dari penyakit
- Ibu M mengatakan baik) dengan indikator : 5. Berikan informasi tentang
mengalami hipertensi 1. Kisaran normal untuk tekanan darah sistolik kondisi pasien
sejak 5 tahun yang lalu 2. Kisaran normal untuk tekanan darah diastolik 6. Diskusikan perubahan gaya
- Ibu M mengatakan masih 3. Komplikasi potensial hipertensi hidup lebih sehat untuk
mengkonsumsi obat 4. Pilihan pengobatan yang tersedia mencegah komplikasi
namun sudah tidak pernah 5. Tanda dan gejala eksaserbasi hipertensi 7. Diskusikan pilihan terapi
kontrol rutin 6. Pentingnya mematuhi pengobatan 8. Jelaskan alasan program terapi
- Ibu M mengatakan 7. Diet yang disarankan yang dianjurkan
seminggu yang lalu 8. Manfaat olahraga teratur
merasa pusing, kepalanya
berat, dan lemas TUK 2 Dukungan Keluarga
- Ibu M mengatakan masih Setelah dilakukan tindakan keperawatan, 1. Berikan informasi yang
mengkonsumsi makanan keluarga mampu mengambil keputusan yang dibutuhkan bagi keluarga untuk

65
yang bersantan, ikan asin, tepat terhadap masalah kesehatan dengan kriteria membantu mereka membuat
dan garam berlebihan hasil : keputusan terkait
- Ibu M mengatakan tidak Perilaku Patuh : Aktivitas yang Disarankan 2. Libatkan anggota keluarga dan
pernah berolahraga atau Tindakan personal untuk mengikuti kegiatan pasien dalam membuat
senam fisik sehari-hari yang direkomendasikan oleh keputusan terkait perawatan
- Keluarga khawatir jika seorang profesional kesehatan untuk kondisi klien
tekanan darah Ibu M kesehatan tertentu meningkat dari 2 (jarang 3. Dukung pengambilan
semakin tinggi menunjukkan) menjadi 4 (sering menunjukkan) keputusan dalam merencanakan
- Keluarga mengatakan dengan indikator : perawatan jangka panjang bagi
kurang memahami 1. Membahas aktivitas yang direkomendasikan pasien yang bisa mempengaruhi
mengenal masalah dan 2. Mengidentifikasi manfaat yang diharapkan struktur dan keuangan keluarga
cara merawat Ibu M dari aktivitas fisik 4. Ajarkan perencanaan perawatan
Data Objektif : 3. Menetapkan tujuan jangka pendek dari pada keluarga terhadap anggota
- TD : 150/100 mmHg aktivitas yang akan dicapai keluarga yang sakit
- N : 88 x/mnt 4. Menetapkan tujuan jangka panjang dari
- S : 36 oC aktivitas yang akan dicapai
- RR : 20 x/mnt 5. Mengalokasikan waktu untuk aktivitas fisik
Perilaku Patuh : Diet yang Disarankan
Tindakan pribadi untuk mengikuti rekomendasi

66
Klien 2 makanan dan intake cairan oleh seorang
Data Subjektif : profesional kesehatan untuk kondisi kesehatan
- Ibu T mengatakan tertentu meningkat dari 2 (jarang menunjukkan)
mengalami hipertensi menjadi 4 (sering menunjukkan) dengan
sejak 1 tahun yang lalu indikator :
- Ibu T mengatakan tidak 1. Berpartisipasi dalam menetapkan tujuan diet
pernah mengkonsumsi yang akan dicapai
obat dan tidak kontrol 2. Memilih makanan dan cairan yang sesuai
rutin dengan diet yang ditentukan
- Ibu T mengatakan jarang 3. Rencana makan sesuai dengan diet yang
pusing jadi tidak pernah ditentukan
kontrol rutin
- Ibu T mengatakan masih TUK 3 Peningkatan Latihan
mengkonsumsi makanan Setelah dilakukan tindakan keperawatan, 1. Hargai keyakinan klien terkait
yang bersantan, ikan asin, keluarga mampu memberikan perawatan latihan fisik
dan garam berlebihan terhadap anggota keluarga yang sakit dengan 2. Dukung ungkapan perasaan
- Ibu T mengatakan tidak kriteria hasil : mengenai latihan atau
pernah berolahraga atau Partisipasi Keluarga Dalam Perawatan kebutuhan untuk melakukan
senam Profesional latihan

67
- Keluarga khawatir jika Kapasitas keluarga untuk terlibat dalam 3. Libatkan keluarga dalam
tekanan darah Ibu M pemberian perawatan dan evaluasi perawatan merencanakan dan
semakin tinggi yang diberikan oleh tenaga kesehatan meningkat meningkatkan program latihan
- Keluarga mengatakan dari 2 (jarang menunjukkan) menjadi 4 (sering 4. Informasikan mengenai
kurang memahami menunjukkan) dengan indikator : manfaat latihan bagi kesehatan
mengenal masalah dan 1. Berpartisipasi dalam perencanaan perawatan 5. Demonstrasikan latihan fisik
cara merawat Ibu M 2. Berpartisipasi dalam menyediakan perawatan bersama keluarga
Data Objektif : 3. Bekerjasama dalam menentukan perawatan 6. Kenali respon keluarga
- TD : 140/90 mmHg 4. Berpartisipasi dalam tujuan bersama terkait terhadap program latihan
- N : 85 x/mnt dengan perawatan 7. Berikan umpan balik positif
- S : 36,3 oC 5. Mengevaluasi efektivitas perawatan atas usaha yang dilakukan
- RR : 20 x/mnt Manajemen Diri : Hipertensi Manajemen Nutrisi
Tindakan seseorang untuk mengelola hipertensi, 1. Identifikasi adanya alergi atau
pengobatan, pencegahan perkembangan penyakit pantangan makanan bagi pasien
dan komplikasinya meningkat dari 2 (jarang 2. Tentukan apa yang menjadi
menunjukkan) menjadi 4 (sering menunjukkan) preferensi dari pasien
dengan indikator : 3. Berikan pilihan makanan
1. Memantau tekanan darah 4. Atur diet yang diperlukan
2. Berpartisipasi dalam olahraga yang

68
direkomendasikan
3. Mengikuti diet yang direkomendasikan

TUK 4 Bantuan Pemeliharaan Rumah


Setelah dilakukan tindakan keperawatan, 1. Identifikasi pemeliharaan
keluarga mampu memodifikasi lingkungan rumah klien yang ditentukan
untuk menjamin kesehatan dengan kriteria hasil: 2. Libatkan klien dan keluarga
Iklim sosial keluarga untuk menentukan
Kapasitas dari sebuah keluarga untuk pemeliharaan rumah yang telah
menyediakan lingkungan yang mendukung yang ditentukan
ditandai dengan hubungan dan tujuan anggota 3. Berikan informasi tentang cara
keluarga meningkat dari skala 2 (jarang menciptakan lingkungan rumah
menunjukan) menjadi 4 (sering menunjukan), yang bersih dan aman
dengan indikator:
1. Berpartisipasi dalam kegiatan bersama
2. Menjaga kebersihan rumah
3. Mendukung satu sama lain
4. Bekerjasama untuk mencapai tujuan
5. Memecahkan masalah bersama-sama

69
TUK 5 Panduan Sistem Pelayanan
Setelah dilakukan tindakan keperawatan, Kesehatan
keluarga mampu memanfaatkan fasilitas 1. Bantu klien dan keluarga
pelayanan kesehatan dengan kriteria hasil : memilih perawatan kesehatan
Pengetahuan : Sumber-Sumber Kesehatan yang profesional
Tingkat pemahaman yang disampaikan tentang 2. Informasikan klien dan
sumber-sumber asuhan kesehatan yang elevan keluarga mengenai perbedaan
meningkat dari skala 2 (pengetahuan terbatas) berbagai jenis fasilitas
menjadi 4 (pengetahuan banyak), dengan pelayanan kesehatan
indikator : 3. Anjurkan klien dan keluarga
1. Sumber perawatan kesehatan yang termuka untuk konsultasi dengan tenaga
2. Sumber-sumber perawatan darurat kesehatan profesional lainnya
3. Strategi untuk mengakses layanan kesehatan.

70
4. Implementasi
Tabel 4.14
Diagnosis
Klien Tanggal Jam Implementasi Respon TTD
Keperawatan
Ketidakefektifan TUK 1
Ibu M manajemen 9 April 2020 08.10 1. Mengkaji tingkat DS : Izza
kesehatan pengetahuan keluarga Keluarga mengatakan kurang
keluarga tentang hipertensi paham mengenai hipertensi.
berhubungan DO :
dengan Keluarga tidak dapat
ketidakmampua menjawab pertanyaan yang
n keluarga diberikan.
dalam merawat
anggota 9 April 2020 08.20 2. Memberikan informasi DS :
keluarga yang mengenai hipertensi Keluarga mengatakan siap
mengalami kepada keluarga menerima informasi mengenai
hipertensi hipertensi.
DO :
Keluarga mendengarkan dan

71
memperhatikan informasi yang
diberikan.

9 April 2020 08.45 3. Mengevaluasi DS :


pengetahuan keluarga Keluarga mengatakan
tentang hipertensi hipertensi adalah keadaan
tekanan darah yang naik atau
diatas normal dengan gejala
seperti pusing, pandangan
kabur, badan lemas.
DO :
Keluarga menjawab pertanyaan
yang diberikan dengan cukup
baik.

12 April 2020 09.00 4. Memberikan informasi DS :


tentang diet yang - Ibu M mengatakan sudah
disarankan bagi Ibu M tahu jika harus mengurangi
yang mengalami garam berlebih namun

72
hipertensi kepada terkadang masih suka
keluarga melanggar.
- Ibu M dan keluarga
mengatakan belum terlalu
paham tentang makanan yang
disarankan dan tidak
disarankan bagi orang yang
mengalami hipertensi.
- Keluarga siap menerima
informasi tentang diet yang
disarankan.
DO :
Ibu M dan keluarga
mendengarkan penjelasan
dengan baik.

10 April 2020 08.00 5. Memberikan informasi DS :


tentang senam - Keluarga mengatakan belum
hipertensi kepada tahu tentang senam

73
keluarga hipertensi.
- Keluarga mengatakan siap
menerima informasi tentang
senam hipertensi.
DO :
Keluarga mendengarkan dan
memperhatikan penjelasan
dengan baik.

TUK 2
10 April 2020 08.30 1. Menyarankan Ibu M DS :
untuk melakukan Ibu M mengatakan akan
senam hipertensi mencoba senam hipertensi.
DO : -

10 April 2020 08.35 2. Membuat jadwal senam DS :


hipertensi bersama Keluarga mengatakan siap
keluarga membuat jadwal pelaksanaan
senam hipertensi.

74
DO : -

12 April 2020 09.15 3. Menyarankan Ibu M DS :


untuk melakukan diet Ibu M mengatakan akan
yang dianjurkan berusaha mengubah pola
makan sesuai diet yang
dianjurkan.
DO : -
TUK 3
9 April 2020 08.00 1. Mengukur tekanan DS :
darah Ibu M untuk Ibu M mengatakan bahwa ia
menentukan adanya mengalami hipertensi.
hipertensi DO :
TD : 150/100 mmHg

11 April 2020 07.45 2. Memeriksa TTV pada DS : -


12 April 2020 08.00 Ibu M sebelum senam DO :
13 April 2020 08.00 hipertensi - Tanggal 11 April 2020
14 April 2020 08.15 TD : 140/100 mmHg

75
15 April 2020 08.15 N : 93 x/mnt
S : 36,3 oC
RR : 20 x/mnt
- Tanggal 15 April 2020
TD : 130/90 mmHg
N : 80 x/mnt
S : 36,5 oC
RR : 20 x/mnt

11 April 2020 07.50 3. Mendemonstrasikan DS :


12 April 2020 08.10 cara senam hipertensi Ibu M dan keluarga siap
13 April 2020 08.05 bersama keluarga mencoba latihan senam
14 April 2020 08.20 hipertensi bersama.
15 April 2020 08.20 DO : -

11 April 2020 08.20 4. Memeriksa TTV pada DS : -


12 April 2020 08.40 Ibu M setelah senam DO :
13 April 2020 08.35 hipertensi - Tanggal 11 April 2020
14 April 2020 08.50 TD : 120/90 mmHg

76
15 April 2020 08.50 N : 90 x/mnt
S : 36,3 oC
RR : 20 x/mnt
- Tanggal 15 April 2020
TD : 120/80 mmHg
N : 88 x/mnt
S : 36,6 oC
RR : 20 x/mnt

TUK 4
14 April 2020 09.00 1. Menyarankan keluarga DS :
untuk menciptakan Keluarga mengatakan akan
lingkungan rumah yang menciptakan lingkungan rumah
bersih dan aman yang bersih dan aman.
DO :
Rumah keluarga Bapak M
tampak bersih dan rapi namun
sedikit gelap. Keadaan rumah
cukup bersih dan aman bagi

77
keluarga karena anggota
keluarga saling membantu
membersihkan rumah.

13 April 2020 08.45 2. Menyarankan keluarga DS :


untuk memberikan Keluarga mengatakan akan
dukungan kepada Ibu selalu memberi dukungan
M untuk melakukan kepada Ibu M agar selalu
senam hipertensi secara semangat untuk menjaga
rutin kesehatannya.
DO : -

13 April 2020 08.50 3. Menyarankan keluarga DS :


untuk menyiapkan Keluarga mengatakan akan
makanan diet yang mencoba menyiapkan menu
dianjurkan untuk Ibu M diet yang dianjurkan untuk Ibu
M.
DO : -

78
TUK 5
15 April 2020 09.00 1. Menyarankan keluarga DS :
untuk memeriksakan Keluarga mengatakan akan
tekanan darah tinggi mengingatkan dan mengantar
Ibu M ke fasilitas Ibu M untuk memeriksakan
kesehatan secara rutin tekanan darah tingginya ke
klinik dekat rumahnya.
DO : -
Ketidakefektifan TUK 1
Ibu T manajemen 9 April 2020 09.15 1. Mengkaji tingkat DS : Izza
kesehatan pengetahuan keluarga Keluarga mengatakan kurang
keluarga tentang hipertensi paham mengenai hipertensi.
berhubungan DO :
dengan Keluarga tidak dapat
ketidakmampua menjawab pertanyaan yang
n keluarga diberikan.
dalam merawat
anggota 9 April 2020 09.25 2. Memberikan informasi DS :
keluarga yang mengenai hipertensi Keluarga mengatakan siap

79
mengalami kepada keluarga menerima informasi mengenai
hipertensi. hipertensi.
DO :
Keluarga mendengarkan dan
memperhatikan informasi yang
diberikan.

9 April 2020 09.55 3. Mengevaluasi DS :


pengetahuan keluarga - Keluarga mengatakan
tentang hipertensi hipertensi adalah tekanan
darah diatas normal.
- Keluarga mengatakan gejala
hipertensi yaitu pusing dan
kepala terasa berat,
pandangan kabur.
DO :
Keluarga menjawab pertanyaan
yang diberikan dengan cukup
baik.

80
12 April 2020 10.10 4. Memberikan informasi DS :
tentang diet yang - Keluarga mengatakan belum
disarankan bagi Ibu T paham tentang makanan yang
yang mengalami disarankan dan tidak
hipertensi kepada disarankan bagi orang yang
keluarga mengalami hipertensi.
- Keluarga siap menerima
informasi tentang diet yang
disarankan.
DO :
Keluarga mendengarkan
penjelasan dengan baik.

10 April 2020 09.00 5. Memberikan informasi DS :


tentang senam - Keluarga mengatakan belum
hipertensi kepada tahu tentang senam
keluarga hipertensi.
- Keluarga mengatakan siap

81
menerima informasi tentang
senam hipertensi.
DO :
Keluarga mendengarkan dan
memperhatikan penjelasan
dengan baik.

TUK 2
10 April 2020 09.30 1. Menyarankan Ibu T DS :
untuk melakukan Ibu T mengatakan akan
senam hipertensi mencoba senam hipertensi.
DO : -

10 April 2020 09.40 2. Membuat jadwal senam DS :


hipertensi bersama Keluarga mengatakan siap
keluarga membuat jadwal pelaksanaan
senam hipertensi.
DO : -

82
12 April 2020 10.20 3. Menyarankan Ibu T DS :
untuk melakukan diet Ibu T mengatakan akan
yang dianjurkan mencoba makan sesuai dengan
diet yang dianjurkan.
DO : -

TUK 3
9 April 2020 09.10 1. Mengukur tekanan DS :
darah Ibu T untuk Ibu T mengatakan bahwa ia
menentukan adanya mengalami hipertensi.
hipertensi DO :
TD : 140/90 mmHg

11 April 2020 08.40 2. Memeriksa TTV pada DS : -


12 April 2020 09.30 Ibu T sebelum senam DO :
13 April 2020 09.05 hipertensi - Tanggal 11 April 2020
14 April 2020 09.10 TD : 130/100 mmHg
15 April 2020 09.15 N : 86 x/mnt
S : 36,0 oC

83
RR : 20 x/mnt
- Tanggal 15 April 2020
TD : 120/80 mmHg
N : 84 x/mnt
S : 36,6 oC
RR : 20 x/mnt

11 April 2020 08.45 3. Mendemonstrasikan DS :


12 April 2020 09.35 cara senam hipertensi Ibu T siap mencoba latihan
13 April 2020 09.10 bersama keluarga senam hipertensi bersama.
14 April 2020 09.15 DO : -
15 April 2020 09.20

11 April 2020 09.15 4. Memeriksa TTV pada DS : -


12 April 2020 10.05 Ibu T setelah senam DO :
13 April 2020 09.40 hipertensi - Tanggal 11 April 2020
14 April 2020 09.45 TD : 120/80 mmHg
15 April 2020 09.50 N : 89 x/mnt
S : 36,2 oC

84
RR : 20 x/mnt
- Tanggal 15 April 2020
TD : 110/80 mmHg
N : 88 x/mnt
S : 36,7 oC
RR : 20 x/mnt

TUK 4
14 April 2020 09.50 1. Menyarankan keluarga DS :
untuk menciptakan Keluarga mengatakan akan
lingkungan rumah yang menciptakan lingkungan rumah
bersih dan aman yang bersih dan aman.
DO :
Rumah keluarga Bapak S
tampak bersih namun sedikit
gelap dan berantakan. Keadaan
rumah cukup bersih dan aman
bagi keluarga karena anggota
keluarga saling membantu

85
membersihkan rumah.

13 April 2020 09.45 2. Menyarankan keluarga DS :


untuk memberikan Bapak S mengatakan akan
dukungan kepada Ibu T selalu memberi dukungan
untuk melakukan kepada Ibu T agar selalu
senam hipertensi secara semangat untuk menjaga
rutin kesehatannya.
DO : -

13 April 2020 09.50 3. Menyarankan keluarga DS :


untuk menyiapkan Keluarga mengatakan akan
makanan diet yang mencoba menyiapkan menu
dianjurkan untuk Ibu T diet yang dianjurkan untuk Ibu
T.
DO : -

TUK 5
15 April 2020 10.00 1. Menyarankan keluarga DS :

86
untuk memeriksakan Keluarga mengatakan akan
tekanan darah tinggi mengingatkan dan mengantar
Ibu T ke fasilitas Ibu T untuk memeriksakan
kesehatan secara rutin tekanan darah tingginya ke
klinik dekat rumah.

5. Evaluasi
Tabel 4.15
Klien Hari/Tanggal Diagnosis Evaluasi TTD
Rabu, Ketidakefektifan TUK 1
Ibu M 15 April 2020 manajemen S: Izza
kesehatan keluarga 1. Keluarga mengatakan bahwa hipertensi adalah keadaan
berhubungan dimana naiknya tekanan darah diatas normal.
dengan 2. Keluarga mengatakan tanda dan gejala hipertensi yaitu
ketidakmampuan sakit kepala, mual muntah, mudah lelah, dan sulit tidur.
keluarga dalam 3. Keluarga mengatakan penyebab hipertensi adalah
merawat anggota keturunan, kegemukan, konsumsi garam berlebih.
keluarga yang 4. Keluarga mengatakan pencegahan hipertensi adalah

87
mengalami mengurangi garam dan makanan berlemak, menghindari
hipertensi stress, berolahraga.
5. Keluarga mengatakan komplikasi yang dapat terjadi
karena hipertensi yaitu gagal jantung, gagal ginjal, dan
kerusakan mata.
6. Keluarga mengatakan makanan yang perlu dibatasi yaitu
makanan bersantan dan mengandung garam berlebihan.
7. Keluarga mengatakan senam hipertensi adalah olahraga
yang bertujuan untuk menurunkan tekanan darah tinggi.
O : Keluarga mampu menjawab pertanyaan mengenai
hipertensi, makanan yang harus dibatasi, dan olahraga yang
bisa dilakukan.
A : Keluarga mampu mengenal masalah kesehatan Ibu M
yaitu penyakit hipertensi
P : Hentikan intervensi

TUK 2
S:
1. Ibu M mengatakan membuat jadwal senam hipertensi

88
setiap pagi hari.
2. Ibu M mengatakan sudah jarang makan ikan asin dan
makanan bersantan.
O : Ibu M sudah melakukan usaha untuk mencegah naiknya
tekanan darah.
A : Keluarga mampu mengambil keputusan yang tepat
terhadap masalah kesehatan Ibu M
P : Hentikan intervensi

TUK 3
S : Ibu M mengatakan telah mempraktikkan senam
hipertensi bersama keluarga dan merasa tubuhnya lebih
segar setelah melakukan senam.
O:
- Tanggal 11 April 2020
TD : 120/90 mmHg N : 90 x/mnt
S : 36,3 oC RR : 20 x/mnt
- Tanggal 15 April 2020
TD : 120/80 mmHg N : 88 x/mnt

89
S : 36,6 oC RR : 20 x/mnt
A : Keluarga mampu merawat Ibu M untuk menurunkan
tekanan darah tinggi
P : Hentikan intervensi

TUK 4
S:
1. Keluarga mengatakan selalu membersihkan rumah setiap
hari agar bersih dan nyaman
2. Keluarga mengatakan selalu memberikan dukungan
kepada Ibu M untuk melakukan senam hipertensi secara
rutin
3. Keluarga mengatakan mencoba menyediakan menu diet
yang disarankan dan selalu mengingatkan Ibu M untuk
mengurangi makanan bersantan dan garam berlebih

O:-
A: Keluarga mampu memodifikasi lingkungan
P : Hentikan intervensi

90
TUK 5
S : Keluarga mengatakan akan rutin memeriksakan
kesehatan Ibu M di klinik dan rutin minum obat hipertensi.
O:-
A : Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas pelayanan
kesehatan namun belum optimal
P : Hentikan intervensi
Rabu, Ketidakefektifan TUK 1
Ibu T 15 April 2020 manajemen S: Izza
kesehatan keluarga 1. Keluarga mengatakan bahwa hipertensi adalah
berhubungan meningkatnya tekanan darah diatas 120/80 mmHg.
dengan 2. Keluarga mengatakan tanda dan gejala hipertensi yaitu
ketidakmampuan sakit kepala, pandangan kabur, gelisah, dan sulit tidur.
keluarga dalam 3. Keluarga mengatakan penyebab hipertensi adalah
merawat anggota keturunan, konsumsi garam berlebih dan bersantan,
keluarga yang kurang olahraga.
mengalami 4. Keluarga mengatakan pencegahan hipertensi adalah
hipertensi mengurangi garam dan makanan berlemak, menghindari
stress, berolahraga.

91
5. Keluarga mengatakan komplikasi yang dapat terjadi
karena hipertensi yaitu stroke, gagal jantung, gagal
ginjal, dan kerusakan mata.
8. Keluarga mengatakan makanan yang perlu dibatasi yaitu
makanan bersantan dan mengandung garam berlebihan.
9. Keluarga mengatakan senam hipertensi adalah olahraga
yang bertujuan untuk menurunkan tekanan darah tinggi.
O : Keluarga mampu menjawab pertanyaan mengenai
hipertensi, makanan yang harus dibatasi, dan olahraga yang
bisa dilakukan.
A : Keluarga mampu mengenal masalah kesehatan Ibu T
yaitu penyakit hipertensi
P : Hentikan intervensi

TUK 2
S:
1. Ibu T mengatakan membuat jadwal senam hipertensi
setiap pagi hari.
2. Ibu T mengatakan sudah membatasi makanan berlemak,

92
bersantan, dan garam berlebih.
O : Ibu T sudah melakukan usaha untuk mencegah naiknya
tekanan darah.
A : Keluarga mampu mengambil keputusan yang tepat
terhadap masalah kesehatan Ibu T
P : Hentikan intervensi

TUK 3
S : Ibu T mengatakan telah mempraktikkan senam
hipertensi bersama keluarga namun belum rutin
O:
- Tanggal 11 April 2020
TD : 130/100 mmHg N : 86 x/mnt
S : 36,0 oC RR : 20 x/mnt
- Tanggal 15 April 2020
TD : 120/80 mmHg N : 84 x/mnt
S : 36,4 oC RR : 20 x/mnt
A : Keluarga mampu merawat Ibu T untuk menurunkan
tekanan darah tinggi

93
P : Hentikan intervensi

TUK 4
S:
1. Keluarga mengatakan selalu membersihkan rumah setiap
hari agar bersih dan nyaman.
2. Bapak S mengatakan akan selalu memberikan dukungan
kepada Ibu T untuk melakukan senam hipertensi secara
rutin.
3. Ibu T mengatakan mencoba menyediakan menu diet
yang disarankan.

O:-
A: Keluarga mampu memodifikasi lingkungan
P : Hentikan intervensi

TUK 5
S : Bapak S mengatakan akan rutin memeriksakan
kesehatan Ibu T di klinik dan rutin minum obat hipertensi.

94
O:-
A : Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan namun belum optimal
P : Hentikan intervensi

95
96

B. Pembahasan

Setelah dilakukan asuhan keperawatan pada keluarga Bapak M dan


Bapak S khususnya pada Ibu M dan Ibu T dengan hipertensi di Kelurahan
Ketapang pada tanggal 9-15 April 2020, maka pada pembahasan ini
menjelaskan adanya kesesuaian dan kesenjangan yang terdapat antara teori
dan kasus. Tahapan pembahasan sesuai dengan tahapan asuhan keperawatan
yang dimulai dari pengkajian, merumuskan diagnosis keperawatan,
intervensi, implementasi dan evaluasi.

1. Pengkajian

Pengkajian adalah suatu tahapan dimana seorang perawat mengambil


informasi secara terus menerus terhadap anggota keluarga yang dibinanya
(Padilla, 2012). Pengkajian kepada keluarga Bapak M dan Bapak S
dilakukan pada tanggal 9 April 2020. Metode pengumpulan data yang
digunakan oleh penulis adalah dengan wawancara dan observasi secara
langsung terhadap klien, keluarga dan lingkungan.
Berdasarkan hasil pengkajian diketahui bahwa di dalam keluarga
Bapak M dan Bapak S memiliki anggota keluarga yang mengalami
hipertensi, yaitu Ibu M dan Ibu T. Ibu M mengalami hipertensi sejak 5
tahun yang lalu. Keluarga dari Ibu M ada yang memiliki riwayat
hipertensi yaitu Ibunya. Ibu M sering pusing, kepala terasa berat dan
mudah lelah. Menurut Hidayat (2014) bahwa gejala umum yang terjadi
pada penderita hipertensi yaitu sakit kepala, jantung berdebar, penglihatan
buram, gelisah dan mudah lelah. Ketika dilakukan pemeriksaan tekanan
darah didapatkan hasil 150/100 mmHg. Ibu M biasa mengkonsumsi obat
hipertensi namun sudah tidak pernah kontrol lagi ke puskesmas. Keluarga
Bapak M sudah mengingatkan Ibu M untuk mengontrol hipertensinya
namun Ibu M masih belum bisa sehingga keluarga bingung harus
melakukan tindakan ke Ibu M.
97

Pada pengkajian keluarga Bapak S diketahui bahwa Bapak S


mengeluh pegal-pegal pada punggungnya. Bapak S memiliki riwayat
merokok sejak masih muda sampai sekarang. Namun Bapak S tidak
memiliki riwayat hipertensi. Sedangkan Ibu T mengalami riwayat
hipertensi sejak 1 tahun yang lalu namun jarang mengalami gejala
hipertensi sehingga tidak pernah minum obat ataupun kontrol rutin.
Namun jika gejalanya belum sembuh maka akan membeli obat di warung.
Hasil pemeriksaan tekanan darah Ibu T adalah 140/90 mmHg. Selama ini
Ibu T tidak pernah mengontrol hipertensinya karena belum memahami
masalah kesehatannya. Ibu T tidak tahu apa yang sebaiknya dilakukan
agar hipertensinya tidak semakin tinggi.
Ibu M dan Ibu T sama-sama masih mengkonsumsi garam berlebih,
gorengan, dan makanan bersantan. Ramayulis (2010) mengatakan pola
makan yang salah dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah seperti
kebiasaan mengkonsumsi makanan berlemak terutama pada asupan lemak
jenuh dan kolesterol. Ibu M dan Ibu T juga tidak pernah melakukan
olahraga atau senam. Perilaku yang dilakukan Ibu M dan Ibu T belum
menunjukkan kearah pencegahan atau pengendalian terhadap penyakit
hipertensinya. Menurut Muhammadun (2010) faktor penyebab hipertensi
terjadi karena kebiasaan pola hidup yang tidak baik seperti
mengkonsumsi makanan yang mengandung tinggi garam, lemak dan
rendah serat, minum alkohol, merokok dan kurangnya aktivitas atau
olahraga. Apabila perilaku tersebut dilakukan terus-menerus akan
berdampak pada masalah kesehatan yang lebih serius. Kedua keluarga
belum memahami masalah hipertensi dan merasa bingung tindakan apa
yang sebaiknya dilakukan.

2. Diagnosis Keperawatan

Diagnosis keperawatan yang muncul pada kedua klien diatas adalah


ketidakefektifan manajemen kesehatan keluarga berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang
98

mengalami hipertensi. Ketidakefektifan manajemen kesehatan keluarga


adalah pola pengaturan dan pengintegrasian ke dalam kebiasaan
terapeutik hidup sehari – hari untuk pengobatan penyakit dan sekuelanya
yang tidak memuaskan untuk memenuhi tujuan kesehatan spesifik
(NANDA, 2015). Faktor yang berhubungan pada masalah
ketidakefektifan manajemen kesehatan keluarga diantaranya adalah
kerumitan regimen terapeutik, kerumitan sistem pelayanan kesehatan,
konflik ekonomi, konflik keluarga dan ketidakmampuan keluarga dalam
merawat anggota keluarga yang mengalami hipertensi.
Diagnosis tersebut didukung oleh data yang menunjukkan bahwa
keluarga belum mengetahui mengenai hipertensi saat dikaji
pengetahuannya. Keluarga belum mampu merawat anggota keluarga yang
mengalami hipertensi, keluarga hanya bisa mengingatkan agar
mengurangi makanan yang mengandung garam berlebih dan jangan
sampai stress. Keluarga akan membelikan obat saat keadaan klien belum
membaik. Keluarga juga belum memanfaatkan fasilitas kesehatan dengan
optimal. Keluarga tidak pernah melakukan pemeriksaan kesehatannya
secara rutin khusunya pada Ibu M dan Ibu T yang mengalami hipertensi.
Ibu M merasa cukup minum obat saja jadi tidak kontrol rutin, sedangkan
Ibu T merasa jarang sakit kepala atau mengalami gejala hipertensi jadi
tidak pernah kontrol kesehatannya. Dari data tersebut penulis mengambil
diagnosis keperawatan ketidakefektifan manajemen kesehatan keluarga
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota
keluarga yang mengalami hipertensi karena sesuai dengan batasan
karakteristik yang ada di NANDA 2015 yaitu kurang perhatian pada
penyakit dan kegagalan melakukan tindakan untuk mengurangi faktor
resiko.
99

3. Intervensi

Intervensi untuk masalah ketidakefektifan manajemen kesehatan


keluarga berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam merawat
anggota keluarga yang mengalami hipertensi yaitu :
1. TUK 1 : Keluarga klien mampu mengenal masalah kesehatan
Kriteria hasil :
Tingkat pemahaman yang disampaikan tentang tekanan darah tinggi,
pengobatan dan pencegahan komplikasinya meningkat dari 2
(pengetahuan terbatas) menjadi 4 (pengetahuan baik).
Intervensi :
1) Kaji tingkat pengetahuan keluarga terkait proses penyakit
2) Review pengetahuan keluarga mengenai kondisinya
3) Jelaskan mengenai proses penyakit
4) Jelaskan tanda dan gejala yang umum dari penyakit
5) Berikan informasi tentang kondisi pasien
6) Diskusikan perubahan gaya hidup lebih sehat untuk mencegah
komplikasi
7) Diskusikan pilihan terapi
8) Jelaskan alasan program terapi yang dianjurkan
b. TUK 2 : Keluarga klien mampu mengambil keputusan terhadap
masalah kesehatan
Kriteria hasil :
Kemampuan keluarga untuk membuat penilaian dan keputusan diantara
dua pilihan atau lebih meningkat dari skala 2 (banyak terganggu)

menjadi 5 (tidak terganggu).


Intervensi :
1) Berikan informasi yang dibutuhkan bagi keluarga untuk membantu
mereka membuat keputusan terkait
2) Libatkan anggota keluarga dan pasien dalam membuat keputusan
terkait perawatan klien
100

3) Dukung pengambilan keputusan dalam merencanakan perawatan


jangka panjang bagi pasien yang bisa mempengaruhi struktur dan
keuangan keluarga
4) Ajarkan perencanaan perawatan pada keluarga terhadap anggota
keluarga yang sakit
c. TUK 3 : Keluarga klien mampu memberikan perawatan pada anggota
keluarga yang sakit
Kriteria hasil :
Kapasitas dari sebuah keluarga untuk terlibat dalam pengambilan
keputusan, pemberian perawatan dan evaluasi perawatan yang diberikan
oleh tenaga kesehatan meningkat dari skala 2 (jarang meunjukkan)

menjadi 4 (sering menunjukan).


Intervensi :
1) Identifikasi adanya alergi atau pantangan makanan bagi pasien
2) Berikan pilihan makanan
3) Atur diet yang diperlukan
4) Libatkan keluarga dalam merencanakan dan meningkatkan program
latihan senam hipertensiInformasikan mengenai manfaat latihan bagi
kesehatan
5) Demonstrasikan latihan fisik bersama keluarga
d. TUK 4 : Keluarga klien mampu memodifikasi lingkungan
Kriteria hasil
Kapasitas dari sebuah keluarga untuk menyediakan lingkungan yang
mendukung yang ditandai dengan hubungan dan tujuan anggota
keluarga meningkat dari skala 2 (jarang menunjukan) menjadi 4 (sering
menunjukan).
Intervensi :
1) Identifikasi pemeliharaan rumah klien yang ditentukan
2) Libatkan klien dan keluarga untuk menentukan pemeliharaan rumah
yang telah ditentukan
101

3) Berikan informasi tentang cara menciptakan lingkungan rumah yang


bersih dan aman
e. TUK 5 : Keluarga klien mampu memanfaatkan pelayanan kesehatan
Kriteria hasil :
Tingkat pemahaman yang disampaikan tentang sumber-sumber asuhan
kesehatan yang elevan meningkat dari skala 2 (pengetahuan terbatas)
menjadi 4 (pengetahuan banyak).
Intervensi :
1) Bantu klien dan keluarga memilih perawatan kesehatan yang
profesional
2) Informasikan klien dan keluarga mengenai perbedaan berbagai jenis
fasilitas pelayanan kesehatan
3) Anjurkan klien dan keluarga untuk konsultasi dengan tenaga
kesehatan profesional lainnya
Intervensi yang disusun pada kedua klien adalah sama, dimulai dari
TUK 1-5. Intervensi yang disusun untuk mengendalikan tekanan darah
tinggi pada kasus Ibu M dan Ibu T berfokus pada senam hipertensi dan
diet hipertensi. Senam hipertensi bertujuan untuk meningkatkan aliran
darah dan pasokan oksigen kedalam otot-otot dan rangka yang aktif
khususnya terhadap otot jantung (Mahardani, 2010). Menurut penelitian
yang dilakukan oleh Sianipar dan Putri (2018) menunjukkan adanya
pengaruh pelaksanaan senam hipertensi pada tekanan darah. Jika
melakukan olahraga secara rutin dan terus menerus, maka penurunan
tekanan darah akan berlangsung lebih lama dan pembuluh darah akan
lebih elastis. Mekanisme penurunan tekanan darah setelah berolahraga
adalah karena olahraga dapat merilekskan pembuluh darah. Senam
hipertensi ini dapat dilakukan kapan saja karena tidak membutuhkan
waktu yang lama ataupun media.
Tidak hanya meningkatkan aktivitas fisik, mengubah pola makanan
juga perlu dilakukan. Menurut penelitian yang dilakukan (Sunarto Kadir,
2019) tentang hubungan pola makan dengan kejadian hipertensi
102

didapatkan hasil bahwa terdapat hubungan pola makan dengan hipertensi.


Dimana dijelaskan bahwa pola makan yang salah dapat meningkatkan
tekanan darah seperti kebiasaan mengkonsumsi makanan yang berlemak
terutama pada asupan lemak jenuh dan kolesterol. Memodifikasi makanan
dengan tujuan untuk mengatur kontrol tekanan darah dapat dilakukan
dengan cara mengkonsumsi makanan yang lebih sehat.

4. Implementasi

Implementasi adalah suatu proses aktualisasi intervensi yang


memanfaatkan berbagai sumber di dalam keluarga dan memandirikan
keluarga dalam bidang kesehatan. Keluarga di didik untuk dapat menilai
potensi yang dimiliki dan mengembangkannya melalui implementasi
yang bersifat memampukan keluarga untuk mengenal masalah
kesehatannya, mengambil keputusan berkaitan dengan persoalan
kesehatanyang dihadapi, merawat dan membina anggota keluarga sesuai
kondisi kesehatannya, memodifikasi lingkungan yang sehat bagi setiap
anggota keluarga, serta memanfaatkan sarana pelayanan kesehatan
terdekat (IPPKI, 2017).
Tindakan yang diberikan kepada Ibu M dan Ibu T sesuai dengan
intervensi yang telah disusun. Implementasi yang dilakukan yaitu
mengukur tanda-tanda vital, mengkaji pengetahuan tentang hipertensi,
memberikan pendidikan kesehatan tentang hipertensi kemudian
mengevaluasinya, dilanjutkan memberikan informasi mengenai makanan
yang disarankan bagi penderita hipertensi dan senam hipertensi. Kedua
keluarga menerima informasi yang diberikan dengan respon baik. Kedua
keluarga mengatakan lebih memahami tentang penyakit hipertensi.
Selanjutnya membuat keputusan bagi keluarga mengenai keadaan
kesehatan klien dengan menyarankan Ibu M dan Ibu T untuk melakukan
senam hipertensi, membuat jadwal senam hipertensi bersama keluarga,
dan menyarankan untuk melakukan diet yang dianjurkan bagi penderita
hipertensi. Keluarga memutuskan menerima saran yang diberikan dengan
103

tujuan agar anggota keluarga yang sakit dapat diberikan perawatan yang
tepat dan mengatakan akan mencoba saran tersebut. Kemudian
mengajarkan senam hipertensi kepada kedua keluarga. Senam hipertensi
dilakukan setiap pagi selama kurang lebih 30 menit. Keluarga sangat
bersemangat dan saling memberi dukungan. Kemudian mendukung
keluarga untuk menyediakan menu diet yang dianjurkan bagi penderita
hipertensi, menganjurkan keluarga untuk menciptakan lingkungan rumah
yang bersih dan nyaman. Kedua keluarga mengatakan sudah
membersihkan rumah setiap hari sehingga tampak nyaman dan mencegah
datangnya penyakit. Kemudian menganjurkan keluarga untuk
memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada dengan mengecek kesehatan
secara rutin. Kedua keluarga mendengarkan penjelasan tentang fasilitas
kesehatan dan akan menggunakan kartu kesehatan yang dimilkinya.
Metode yang digunakan dalam memberikan informasi mengenai
hipertensi, diet hipertensi dan senam hipertensi adalah dengan ceramah,
tanya jawab dan menggunakan leaflet. Informasi yang diberikan tidak
hanya ditujukan kepada kedua klien yaitu Ibu M dan Ibu T tetapi juga
untuk anggota keluarga karena keluarga memiliki peranan penting dalam
merawat dan memelihara kesehatan klien. Tindakan merawat pasien
hipertensi dengan senam hipertensi dilakukan dengan demontrasi dan
melibatkan anggota keluarga. Selama implementasi dilaksanakan keluarga
kooperatif dengan memperhatikan penjelasan dan mengikuti arahan yang
diberikan dengan baik.

5. Evaluasi

Evaluasi dilakukan pada akhir pemberian asuhan keperawatan untuk


mengetahui tingkat keberhasilan tindakan keperawatan yang telah
dilakukan. Masalah ketidakefektifan manajemen kesehatan keluarga
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota
keluarga yang mengalami hipertensi telah teratasi oleh kedua keluarga.
Hasil evaluasi menunjukan bahwa keluarga mampu mencapai tujuan yang
104

telah ditetapkan sebelumnya. Tujuan yang telah tercapai diantaranya


keluarga mampu menjelaskan kembali penyakit hipertensi, keluarga
mampu mengambil keputusan yang tepat pada klien untuk meningkatkan
aktivitasnya dengan membiasakan senam hipertensi dan mengubah pola
makan untuk mengurangi asupan garam berlebih, makanan berlemak dan
bersantan. Keluarga mampu merawat anggota keluarga yang sakit seperti
yang dilakukan kepada klien untuk menurunkan tekanan darah tingginya
dengan melakukan senam hipertensi bersama-sama. Keluarga mampu
menyiapkan menu diet hipertensi kepada klien dengan mengurangi
asupan garam dan lemak. Keluarga mampu memodifikasi lingkungan
dengan membersihkan dan merapikan barang-barang yang biasanya
berantakan menjadi lebih rapi dan tampak nyaman. Keluarga selalu
mendukung untuk memberikan perawatan yang baik kepada Ibu M dan
Ibu T serta akan memeriksakan kesehatan Ibu M dan Ibu T secara rutin.

C. Keterbatasan Penulisan

Dalam studi kasus ini penulis menemui hambatan sehingga menjadi


keterbatasan dalam penyusunan studi kasus ini. Keterbatasan ini adalah
keterbatasan waktu dalam pengelolaan klien dengan senam hipertensi
memerlukan waktu yang lama. Sehingga dengan waktu yang singkat, ini
tentunya diharapkan baik pada kedua keluarga agar dapat melaksanakan
senam hipertensi secara teratur sehingga dapat menurunkan atau mengontrol
tekanan darah tinggi kedua klien diatas.

Anda mungkin juga menyukai