Anda di halaman 1dari 5

Skenario 4

Pencegahan Penyakit Gigi dan Mulut berdasarkan Faktor Resiko

Dalam merancang program pencegahan dan pengendalian penyakit gigi dan mulut,
terdapat banyak strategi dan teknik berdasarkan macam bahan dan cara aplikasi. Tim
program pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut pada suatu yayasan sosial ingin membuat
program pencegahan penyakit gigi dan mulut untuk masyarakat perkotaan di Indonesia.
Mereka menyadari bahwa masyarakat perkotaan memiliki latar belakang sosial budaya yang
heterogen sehingga berdasarkan bukti, mereka memiliki faktor resiko yang berbeda-beda.
Oleh karena itu, mereka membagi kelompok masyarakat berdasarkan faktor resiko yang sama
dan menetapkan cara memilih metode dan bentuk intervensi yang efektif.
Kata kunci : pencegahan, sosial budaya, berdasarkan bukti

Narasumber :
1. drg. Avina Anin Nasia, M.Sc.
2. Tira Hamdillah, SKG, M.Kes.

Referensi :
1. John, Joseph. 2017. Textbook of Preventive and Community Dentistry. Elsevier
2. Hackshaw, Allan., dkk. 2006. Evidence Based Dentistry: An Introduction. London:
Blackwell Munksgaard
3. Rencana Aksi Nasional Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut. 2016. Jakarta:
Kemenkes RI. (no 4)
4. Pedoman Upaya Kesehatan Gigi Masyarakat. 2004. Jakarta: Depkes RI. No 4
5. Rencana Program Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut. 2012. . Jakarta: Kemenkes
RI. No 4
6. Pedoman Usaha Kesehatan Gigi Sekolah. 2012. . Jakarta: Kemenkes RI. No 4
7. SIGN. 2014. Dental Interventions to Prevent Caries in Children. (no 7)
8. AAPD. 2019. Guideline on Caries-risk Assessment and Management for Infants,
Children, and Adolescents. AA PD Journal. (no 7)

TERMINOLOGI
1. Sosial budaya:
Sosial budaya adalah pola dalam suatu wilayah lokal, seringkali dipandang
secara birokratis dan sesuatu yang terorganisir, berkembang, berbudaya termasuk
teori pemikiran sistem kepercayaan dan aktivitas sehari-hari. Segala sesuatu atau
tatanilai yang berlaku dalam sebuah masyarakat yang menjadi ciri khas masyarakat
tersebut.
2. Faktor resiko:
faktor-faktor yang berhubungan dgn peningkatan terjadinya suatu penyakit.
Contohnya obat-obatan, lingkungan, dan kebiasaan
3. Heterogen
Menurut KBBI heterogen adalah terdiri atas berbagai unsur yang berbeda sifat
atau berlainan jenis; beraneka ragam
4. Intervensi
Intervensi : merupakan tindakan yang dirancang untuk membantu klien dalam
beralih dari tingkat kesehatn yang saat ini ke tingkat kesehatan yang diinginkan.
Perbuatan yang dilakukan oleh seseorang atau suatu badan terhadap permasalahan.
Suatu upaya untuk meningkatkan kesehatan atau mengubah persebaran penyakit.
5. Strategi
Suatu pedekatan yang semua berkaitan dengan pelaksanaan gagasa,
perencanaan serta eksekusi dalam aktivitas yang memiliki kurun waktu tertentu.
Sarana bersama dengan tujuan jangka panjang yang hendak dicapai dengan orientasi
masa depan yang guna berinteraksi dengan kondisi persaingan untuk mencapai tujuan
organisasi
RUMUSAN MASALAH
1. Apa tujuan dari dilakukannya pencegahan dan pengendalian penyakit gigi dan mulut?
2. Apa hubungan sosial budaya dengan penyakit gigi mulut?
3. Apa saja program serta pencegahan dan pengendalian penyakit gigi dan mulut?
4. Bagaimana ciri-ciri masyarakat di perkotaan?
5. Latar belakang sosial budaya yang heterogen di masyarakat perkotaan apa saja?
6. Mengapa dalam skenario masyarakat dibagi sesuai faktor resiko?
HIPOTESIS
1. Tujuan
- Agar masyarakat lebih mengerti penyakit gigi dan mulut sehingga mempermudah
pengendalian.
- Melakukan sebuah program untuk mencapai indeks pembangunan kesehatan dan
meningkatkan kualitas hidup
- Meningkatkan mutu, cakupan, efisiensi pelayanan kesehatan gigi dan mulut
- Memacu kemandirian masyarakat dalam pencegahan dan pengendalian suatu
penyakit,
- Untuk menurukan kasus terjadinya suatu penyakit gigi dan mulut, sehingga
mengurangi pengeluaran masyarakat untuk penyakit gigi dan mulut
2. Apa hubungan sosial budaya dengan penyakit gigi mulut?
- Gaya hidup mempengaruhi konsumsi masyarakat
- Pendapatan, berhubungan dngan akses ke pelayanan kesehatan
- Budaya, adat mengunyah tembakau
- Pendidikan, penerimaan informasi tentang pencegahan gigi dan mulut
- Kebiasaan, mengunyah pinang
- Pola hidup
- Faktor lingkungan
- Waktu
- Bahasa dan komunikasi, perbedaan bahsa dapat menyebabkan distorsi antara
penerima dan pemberi
3. Apa saja program serta pencegahan dan pengendalian penyakit gigi dan mulut?
- Melakukan pendataan kadar fluor
- Program pasta gigi berfluoride
- Aplikasi topikal fluor dari dokter gigi pada indikasi tertentu
- Ada 3 tahapan: pencegahan primer (fluoridasi air minum), pencegahan sekunder
(metode perawatan secara rutin), pencegahan tersier (pembuatan gigi palsu)
- Program kunjungan siswa
- Penyuluhan kesehatan gigi dan mulut
- Program UKGS pada siswa sekolah
4. Bagaimana ciri-ciri masyarakat di perkotaan?
- keagamaan kurang, daripada desa
- Individual
- Lapangan kerja untuk mendapatkan kerja lebih tinggi
- Solidaritas social kurang
- Kepadatan penduduk tinggi sh psiko social tidak terlalu bergantungan
- Inovatif, tidak puas dengan kondisi yang ada
- Heterogen
- Pendidikan tinggi
- Tuntutan tinggi
- Lebih rasional, tidak terlalu memikirkan perasaannya
- Lebih menerima seseorang berdasarkan mutu dan prestasi
5. Latar belakang sosial budaya yang heterogen di masyarakat perkotaan apa saja?
- Perilaku kesehatan invidu, keluarga (sudah memiliki pengethuan kesehatan gigi
dan mulut), lingkungan umum
- Jenis makanan yang dikonsumsi
- Banyak masyarakat pedesaan yang masuk ke kota
- Pendatang dari kota, negara lain serta pedesaan
6. Mengapa dalam skenario masyarakat dibagi sesuai faktor resiko?
- Dapat memberikan program penanganan yang sesuai di masyarakat
- Untuk memudahkan dalam penatalaksanaan pasien

PETA KONSEP

Program
pencegahan
penyakit gigi dan
mulut

faktor yang
konsep program
kebijakan mempengaruhi
pencegahan
program

EBD

SASARAN BELAJAR
1. Mampu mengetahui dan menjelaskan konsep pencegahan dan pengendalian penyakit
gigi mulut (konsep menurut Leavell & clark: 5 level of prevention)
2. Mampu mengetahui dan menjelaskan faktor penentu kesehatan menurut Bloom
3. Mampu mengetahui dan menjelaskan aplikasi pencegahan penyakit gigi dan mulut
dengan teori Leavell & Clark. misal penyakt karies gigi, periodontal dan kanker
rongga mulut
4. Mampu mengetahui dan menjelaskan kebijakan mengenai program pencegahan dan
pengendalian penyakit gigi mulut (tahapan UKGS
5. Mampu mengetahui dan menjelaskan faktor sosial budaya yang mempengaruhi
keberhasilan program pencegahan dan pengendalian penyakit gigi mulut
6. Mampu mengetahui dan menjelaskan EBD terhadap program pencegahan dan
pengendalian penyakit gigi dan mulut
7. Mampu mengetahui dan menjelaskan mengenai guideline tentang pencegahan
penyakit gigi dan mulut

Anda mungkin juga menyukai