Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH BAHASA INDONESIA

“ PRESENTASI ILMIAH ”

Disusun Oleh : Kelompok VIII

Dirnawanty : 20600119029

Fadhel Anshori Muslihat : 20600119062

Hardianti : 20600119045

Nurul Padhila Bahar : 20600119013

JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR

2020
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh

Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
senantiasa memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya kepada kami dalam
menyelesaikan makalah ini, sehingga kami bisa menyelesaikannya tepat pada
waktunya. Kami juga mengucapkan kepada semua pihak yang telah memberi
bantuan dan dukungan kepada kami dalam menyusun dan menyelesaikan makalah
ini. Makalah ini sebagai salah satu tugas kelompok mata kuliah Bahasa Indonesia.

Selaku manusia biasa, kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih
banyak kekurangan dan kekeliruan yang tidak disengaja. Oleh karena itu kami
membutuhkan kritik dan saran untuk menyempurnakan pembuatan makalah
selanjutnya. Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Gowa, 09 Maret 2020

Penyusun

DAFTAR ISI

ii
KATA PENGANTAR.........................................................................................ii

DAFTAR ISI.......................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN...................................................................................1

A. Latar Belakang.........................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................1
C. Tujuan Penulisan.....................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................3

A. Pengertian dan Tujuan Presentasi Ilmiah................................................3


B. Perencanaan Presentasi Ilmiah................................................................4
C. Hal-Hal yang di Perlukan Sebelum Melakukan Presentasi Ilmiah..........5
D. Tata Cara dalam Presentasi Ilmiah..........................................................10
E. Teknik Presentasi Ilmiah.........................................................................13
F. Cara Sukses dalam Presentasi Ilmiah......................................................14
G. Etika dalam Presentasi Ilmiah.................................................................16

BAB III PENUTUP.............................................................................................17

Kesimpulan...................................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................19

iii
iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Prentasi merupakan salah satu hal yang harus dikuasai di era teknologi dan
komunikasi dizaman milenial saat ini. Prentasi ilmiah adalah kegiatan
memaparkan sebuah hasil tulisan atau karya ilmiah dihadapan khalayak
umum (Publik) untuk menyampaikan sebuah informasi.
Prentasi ilmiah sangat penting dikuasai dengan tujuan mempertanggung
jawabkan sesuatu yang telah ditulis atau diteliti. Seringkali kita menjumpai
sebuah karya tulis ilmiah yang sempurna, akan tetapi yang menjadi masalah
yaitu dalam mempresentasikan hasil karya tulis tersebut sehingga audiens
sulit memahami apa yang disampaikan. Adapun faktor yang menyebabkan
kegagalan dalam presentasi ilmiah, yaitu kurang percaya diri, dan kurangnya
penguasaan kata dalam berbicara. Dengan membiasakan diri berbicara
dihadapan publik, bisa menjadi modal awal dalam menghadapi dunia kerja
yang nantinya menuntut kemampuan berpresentasi.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian dan tujuan dari presentasi ilmiah ?
2. Apakah yang menjadi perencanaan presentasi ilmiah?
3. Apa saja yang perlu diperhatikan sebelum melakukan presentasi ilmiah?
4. Apa saja tata cara dalam presentasi ilmiah?
5. Apa saja teknik dalam presentasi ilmiah?
6. Bagaimana cara agar presentasi ilmiah sukses?
7. Bagaimana etika dalam presentasi ilmiah?

1
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian dan tujuan dari presentasi ilmiah.
2. Untuk mengetahui perencanaan dalam presentasi ilmiah.
3. Untuk mengetahui hal-hal yang diperhatikan sebelum melakukan
presentasi ilmiah.
4. Untuk mengetahui tata cara dalam presentasi ilmiah.
5. Untuk mengetahui teknik dalam presentasi ilmiah.
6. Untuk mengetahui cara agar presentasi ilmiah sukses.
7. Untuk mengetahui etika dalam presentasi ilmiah.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian dan Tujuan Presentasi Ilmiah


1. Pengertian Presentasi Ilmiah
Presentasi (presentation) sering dipahami sebagai suatu kegiatan
menyampaikan informasi mengenai suatu hal, baik gagasan ataupun objek,
di hadapan orang banyak. Oleh karena itu, presentasi sering diartikan juga
sebagai berbicara di hadapan publik (public speaking). Morrisey dan
Sechrest mendeskripsikan bahwa presentasi melibatkan penyiapan dan
penyampaian suatu pokok bahasan kritis dalam bentuk yang logis dan
ringkas, sehingga menghasilkan komunikasi yang efektif. Maka dapat
disimpulkan presentasi merupakan kegiatan berbicara di hadapan publik
untuk mengomunikasikan secara efektif suatu pokok bahasan yang
merupakan informasi mengenai suatu gagasan atau objek.
Robert M. French mengatakan bahwa “You are scientist or you
wouldn’t be giving the talk.” Pandangan itu bisa dijadikan dasar untuk
mendefinisikan presentasi ilmiah. Dari segi pelaku, yang memberikan
presentasi ilmiah adalah seorang ilmuwan. Informasi yang disampaikan
tentu adalah yang bersifat ilmiah. Untuk dapat memahami dengan baik
informasi yang disampaikan, yang hadir pun seharusnya adalah khalayak
ilmiah. Jadi, presentasi ilmiah merupakan presentasi yang disampaikan
oleh seorang ilmuwan mengenai suatu gagasan atau objek ilmiah di
hadapan khalayak ilmiah.
Berdasarkan penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa presentasi
ilmiah merupakan kegiatan berbicara dihadapan banyak orang (publik)
untuk menyampaikan informasi berdasarkan sesuatu yang telah ditulis atau
diteliti.

3
2. Tujuan Presentasi Ilmiah
Presentasi ilmiah mempunyai tujuan antara lain sebagai berikut :
a. Memberikan informasi
Presentasi yang bertujuan untuk memberikan informasi dilakukan
ketika peserta belum mengenal topik yang dibahas. Presentasi jenis ini
biasanya banyak memberikan fakta dan data agar peserta memahami
apa yang akan terjadi. Pada akhir presentasi diharapkan peserta
mengerti akan informasi baru yang sebelumnya tidak diketahui.
Presentasi jenis ini banyak dilakukan untuk menjelaskan materi
perkuliahan, melaksanakan proyek, dan mempresentasikan hasil
penelitian.
b. Mengharapkan masukan
Presentasi ini bertujuan mendapatkan masukan atas materi yang
dibentangkan. Dari masukan yang diperoleh dari peserta, penyaji dapat
menindaklanjutinya dengan melakukan tindakan atau
menyempurnakan materinya untuk ditindaklanjuti ke suatu media
cetak ilmiah. Presentasi proposal atau hasil penelitian, misalnya
bertujuan untuk itu.
c. Memengaruhi atau membujuk
Presentasi bertujuan memengaruhi orang lain untuk melakukan
tindakan yang diusulkan penyaji. Berdasarkan data konkret, penyaji
mengajak peserta untuk berbuat sesuatu setelah selesai mendengarkan
presentasi. Presentasi yang membujuk harus mampu menggugah emosi
peserta sehingga dapat mengubah sikap dan mengajak mereka untuk
melakukan sesuatu. Presentasi yang menggugah peserta untuk
bertindak, misalnya presentasi penelitian tindakan, yaitu hasil
penelitian yang memberi masukan kebijakan atau pembaruan bagi
pihak tertentu agar segera melakukan apa yang diusulkan.

4
B. Perencanaan Presentasi Ilmiah
Sebelum mempersiapkan suatu presentasi beberapa hal perlu diketahui
terlebih dahulu:
a. Situasi, perhatikan waktu dan tempat anda akan memberikan presentasi.
b. Tujuan. Apa tujuan yang ingin dicapai dari presentasi yang dilakukan.
c. Audience. Perhatikan siapa saja yang menjadi peserta dan presentasi
anda.
d. Metode. Metode yang dapat dipakai agar tujuan presentasi dapat tercapai.
C. Hal-Hal yang diPerhatikan Sebelum Melakukan Presentasi Ilmiah
Suatu keberhasilan dalam bidang apapun dapat diraih karna adanya
persiapan yang baik. Begitu pula dengan presentasi ilmiah. Presentasi ilmiah
yang baik hanya akan dapat dicapai jika persiapan melakukan presentasi
tersebut dipersiapkan dengan sebaik-baiknya.
1. Persiapan dan Penguasaan Materi
a. Penguasaan Pokok-Pokok Pikiran
Hal utama yang dilakukan dalam penguasaan materi adalah
mempersiapkan pokok-pokok pikiran yang ingin disampaikan dalam
presentasi ilmiah. Poin-poin penting ini ditulis dalam wujud kerangka
karangan. Agar praktis, ditulis kedalam kertas berukuran kartu pos
atau jika menggunakan komputer, tuangkan dengan menggunakan
komputer, tuangkan dengan menggunakan program power point.
Buatlah naskah yang cantik dan menarik.
b. Penjabaran Pokok-Pokok Pikiran
Setelah mempersiapkan pokok-pokok pikiran yang akan disampaikan
dalam presentasi ilmiah, langkah selanjutnya adalah mengembangkan
pokok-pokok pikiran tersebut menjadi lebih terperinci dan diwujudkan
dalam bentuk naskah lengkap dan tunggal.
c. Siapkan Bahan Humor

5
Humor merupakan salah satu alat komunikasi yang efektif. Melalui
humor, anda juga dapat menyampaikan pesan-pesan ilmiah. Agar
suasana tidak kaku, berikan selingan berupa humor segar dan positif di
sela-sela presentasi. Cerita singkat, lelucon, atau anekdot dapat anda
siapkan sebagai bahan humor.
2. Alat Bantu Presentasi
Alat bantu presentasi dihadirkan dengan tujuan agar pesan-pesan yang
ingin dikomunikasikan kepada audiens atau pembaca lebih jelas.
Pemikiran alat bantu presentasi bergantung pada suasana lokasi/ tempat
seorang pembicara akan melakukan presentasi ilmiah. Ketidaktepatan
pemilihan alat bantu tidak hanya menganggu jalannya presentasi, tetapi
juga akan mempengaruhi penilaian yang kurang baik bagi pembicara.
Cukup bervariasi alat bantu presentasi saat ini sejalan dengan
perkembangan teknologi multimedia, mulai dari alat bantu presentasi yang
konvensional seperti blackboard, whiteboard, flipchart, Transparancy
Overhead Projektor (OHP), slide dan papan tulis elektronik sampai
dengan alat bantu presentasi yang modern seperti panel Liquid Crhystal
Display (LCD). Sebelum menggunakan alat bantu presentasi tersebut,
seorang pembicara hatus memilki kemampuan mengoperasikan alat bantu.
Hal ini harus diperhatikan agar tidak terjadi kesalahan teknik.

3. Analisis Bahasa Tubuh


Kontak mata, senyuman, ekspresi wajah, cara berdiri dan gerakan
yang harus anda perhatikan sebelum melakukan presentasi ilmiah.
Mengapa demikian? Dalam melakukan presentasi ilmiah, bukan saja
ucapan pembicara yang menjadi perhatian, melainkan gerakan-gerakan
yang muncul dilakukan oleh pembicara dan bahasa tubuh (body language)
ini sebenarnya penting karena akan berpengaruh pada keberhasilan
penyampaian pesan yang ingin dikomunikasikan.
a. Kontak Mata

6
“ Apa yang harus saya lakukan dihadapan audiens agar saya bisa
memulai presentasi dengan baik?” Itulah pertanyaan yang sering
diajukan oleh mahasiswa yang akan melakukan presentasi ilmiah dan
jawabannya adalah “ Mainkan kontak mata!” Pada menit-menit
pertama presentasi ilmiah sebaiknya anda jangan langsung berbicara,
tetapi pandanglah sekilas para audiens. Pandanglah mereka dengan
senyuman manis dan hindari ekspresi wajah masam.
Tatapan mata pada pandangan pertama ini menunjukkan bahwa
kita, si pembicara, berharap semua audiens pun memerhatikan apa
yang akan dipresentasikan dan audiens pun merasakan bahwa mereka
memperoleh perhatian yang sama. Kontak mata merupakan
kepercayaan atau keyakinan. Ungkapan “ Mari kita lihat” berarti mari
kita buktikan dengan mata kepala kita sendiri. Oleh karena itu,
mainkan kontak mata yang baik dalam menyampaikan pesan-pesan
kepada audiens.
b. Senyuman
Menurut penelitian, senyuman merupakan komunikasi yang
efektif. Melalui senyuman kita dapat menilai seseorang itu bersahabat
atau tidak, dan melalui senyuman juga kita bisa memengaruhi
seseorang atau tidak. Senyuman didentifikasikan menjadi beberapa
jenis, yaitu senyuman tipis, senyuman lebar, senyuman netral, dan
senyuman sosial. Jenis yang terakhir inilah yang harus dimiliki oleh
pembicara. Berbeda dengan senyuman netral yang tidak memihak,
tidak gugup, tidak takut, tidak marah, dan sudah diwariskan sejak
kecil, senyuman sosial adalah bentuk senyuman yang mungkin tidak
diwarisi sejak kecil, tetapi bisa dipelajari dan ditiru. Tebarkan
senyuman sosial ini saat pembicara merespon audiens.
c. Ekspresi Wajah
Pada saat presentasi, seorang pembicara harus berlatih
menampilkan ekspresi wajah untuk mengekspresikan kesenangan,
kesedihan, atau kemarahan terhadap sesuatu. Strategi manusia untuk

7
menyatakan kesopansantunan sering kali dibangun dan diselamatkan
oleh ekspresi wajah. Melalui ekspresi wajah kita dapat memulai
pembicaraan yang positif.
Sama halnya ketika kita ingin mengetahui isi sebuah buku, hal
pertama yang akan dilihat adalah sampulnya. Begitu juga ketika kita
ingin mengetahui keadaan dalam seseorang, yang pertama kita lihat
adalah wajahnya. Oleh karena itu, wajah atau ekspresi wajah sebagai
kekuatan saluran komunikasi nonverbal harus diperhatikan.
d. Gerakan Anggota Tubuh
Gerakan tangan pada saat melakukan presentasi sangat membantu
pembicara dalam meyakinkan atau memperkuat topik bahasan tertentu.
Gerakan yang dilakukan pembicara saat presentasi bermacam-macam
sesuai dengan tujuan yang dikehendaki. Pembicara menggerakkan
tangan secara terbuka menunjukkan kejujuran atau keterbukaan.
Tangan mengepal seraya diangkat menunjukkan ketegasan. Jangan
sekali-kali menunjuk ke arah audiens dengan jari telunjuk karena
tindakan tersebut dianggap kurang sopan.
Untuk menunjukkan sikap percaya diri, gerakan bahu atau
tegakkan bahu diiringi gerakan kepala yang diarahkan ke depan untuk
menunjukkan suatu sikap yang percaya diri, bergairah, dan siap untuk
tampil. Gerakan kepala pembicara juga menandakan sikap setuju atau
tidak. Dalam budaya Indonesia, anggukan kepala berarti setuju dan
gelengan berarti tidak setuju atau menolak sesuatu.
Presentasi ilmiah biasanya dilakukan dengan cara duduk atau
berdiri. Namun, agar situasi tidak kaku, berdiri merupakan cara yang
lebih baik karena akan memberikan keleluasaan dalam
mengekspresikan kemampuan menyampaikan pesan-pesan. Selain itu,
berdiri merupakan hal yang positif karena posisi seseorang tampak
lebih tinggi dan juga mempermudah gerak pernapasan. Cara pembicara
berdiri di hadapan audiens adalah faktor yang menentukan
keberhasilan presentasi. Oleh karena itu, seorang pembicara harus

8
memerhatikan posisi berdiri. Berdirilah dengan tegap, tegakkan dada,
bernapslah dengan perut, condongkan kepala sedikit ke depan, dan
bukalah kedua tangan.
4. Percaya Diri
Percaya diri sangat diperlukan ketika seseorang berpresentasi.
Dengan memiliki rasa percaya diri, seorang pembicara dapat
menyampaikan pesan-pesan dengan lancar. Sebaliknya, pembicara yang
telah memilki rasa percaya diri yang kuat akan berdampak pada
penyampaian presentasi ilmiah. Gemetar, bicara putus-putus, napas
tersengal-sengal merupakan tanda ketidakpercayaan diri.
Bagaimanakah seseorang dapat membuktikan sikap percaya diri?
Bukalah mata, tersenyum, dan mulailah berbicara perlahan-lahan dan
percepatlah secara bertahap.
Bukalah presentasi dengan mengatakan sesuatu secara sungguh-
sungguh dan yakinlah bahwa hanya anda yang mengetahui topik yang
akan dipresentasikan dan jangan lupakan, berdoa. Balutlah atau kemaslah
tubuh anda dengan pakaian yang terbaik dan tersopan. Bicaralah dan
hiasilah wajah dengan senyuman. Berkatalah pada diri sendiri betapa
nyamannya perasaan anda. Tubuh anda pun akan merespon secara positif.
5. Cara Menanggapi Pertanyaan
Ketika presentasi sudah selesai, tibalah pada sesi tanya jawab. Pada
sesi inilah kemampuan anda tentang penguasaan materi diuji oleh
audiens, termasuk para dosen penguji jika anda sedang menghadapi ujian
sedang skripsi.
Pertanyaan-pertanyaan yang sering diajukan oleh para penguji dalam
sidang, biasanya berkisar
a. Mengapa anda memilih judul ini?
b. Mengapa anda memilih obyek penelitian ini?
c. Bagaimana cara anda melakukan penelitian?
d. Jelaskan dasar teori yang berhubungan dengan masalah yang sedang
diteliti!

9
e. Bagaimana kesesuaian antara rumusan masalah dan hasil penelitian?
f. Bagaimana hasil penelitian yang anda temukan?
g. Apa yang dapat anda simpulkan?
h. Apa saran anda terhadap permasalahan ini?
Jawablah pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan bahasa yang baik dan
benar. Karena situasi sidang adalah formal, gunakan bahasa Indonesia
resmi. Gunakan kata ganti saya, pilihlah kata baku dan ilmiah, efektifkan
kalimat, dan kemukakan pendapat anda secara runtut dan logis. Ingat,
kecermatan dalam berbahasa mencerminkan ketelitian pola berpikir.
Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh audiens atau penguji skripsi
harus kita anggap sebagai usaha untuk mendapat kejelasan, bukan untuk
memojokkan kita. Sebaiknya, pertanyaan dari audiens atau penguji skripsi
diulang agar tidak keliru dengan yang dimaksud oleh penanya. Pertanyaan
yang berliku-liku jangan dibiarkan terus, ambillah salah satu pokok
pertanyaan yang ada relevansinya dengan pokok pembicaraan dan segera
dijawab. Tidak semua pertanyaan harus kita jawab. Kita harus berani
mengakui pertanyaan yang tidak dapat kita jawab. Jika perlu pertanyakan
pada audiens lain. Terakhir, ingatlah agar anda tetap tenang, tersenyum,
dan percaya diri ketika menjawab pertanyaan.

D. Tata Cara dalam Presentasi Ilmiah


Meskipun sudah mempunyai tujuan yang jelas, jika tidak mengetahui
aturan atau tata cara presentasi yang baik, presentasi tidak berlangsung seperti
yang diharapkan. Karena itu, beberapa cara berikut perlu diperhatikan.
a. Berikan informasi kepada peserta secara memadai
Informasi yang memadai akan dipahami dengan baik jika peserta
memperoleh materi secara tertulis, baik materi lengkap (makalah) maupun
materi dalam slide ppt (power point). Jika memang diperlukan, materi
dapat dilengkapi dengan ilustrasi yang relevan. Jadi, ketika materi
ditayangkan, pastikan semua peserta dapat melihat layar dan dapat
membaca teks yang disajikan.

10
b. Manfaatkan waktu seefektif mungkin
Penyaji membentangkan materi dalam waktu yang terbatas. Karena waktu
yang terbatas, sebaiknya materi berbentuk butir-butir atau gagasan-
gagasan penting yang pengembangannya dilakukan penyaji secara lisan.
Untuk itu, penyaji perlu merencanakan materi dengan alokasi waktu yang
diberikan dan menaati arahan yang diberikan oleh moderator (pemandu).
c. Patuhi etika yang berlaku
Etika berkaitan dengan keyakinan dan prinsip mengenai mana yang benar
dan mana yang salah, serta mana yang patut dan yang tidak patut. Etika
dalam presentasi perlu diperhatikan karena forum ilmiah merupakan
wahana bagi ilmuwan dan akademisi, wadah untuk saling mengasah otak
dan hati, serta bertukar informasi akademik, baik sebagai hasil pemikiran
maupun hasil penelitian.
Dalam forum ilmiah ada beberapa peran yang dimainkan oleh penyaji,
pemandu, notulis (jika ada), peserta, dan teknisi. Semua pihak wajib
melakukan tugasnya masing-masing dan menjaga agar presentasi ilmiah
berjalan lancar sesuai dengan aturan. Satu nilai yang harus dipegang
dalam menjaga etika adalah menjaga perilaku agar tidak merugikan orang
lain.
Kerugian mencakup hak atau kesempatan, kehilangan muka, atau
ketersinggungan perasaan. Hak dalam forum ilmiah meliputi hak
berbicara, hak membela dan mempertahankan pendapat, serta hak untuk
mendapatkan pengakuan. Kehilangan muka dapat terjadi jika aib atau
kekurangan diungkapkan secara vulgar di depan peserta. Sementara itu,
jika seseorang telah melakukan sesuatu yang sangat berharga, ia
mempunyai hak untuk mendapatkan pengakuan. Etika dalam forum
ilmiah penting dipahami dan dijaga agar presentasi berjalan lancar.
Etika lain yang perlu diperhatikan oleh penyaji adalah kejujuran.
Dalam dunia ilmiah, kejujuran merupakan hal terpenting. Setiap penyaji
wajib bersikap terbuka dalam segala hal yang menyangkut informasi yang
disajikan. Jika menyajikan data, penyaji harus secara jujur menyebutkan

11
apakah data itu merupakan hasil penelitiannya ataukah data diambil dari
sumber lain. Jika diambil dari sumber lain, harus disebutkan sumbernya
secara lengkap sesuai dengan kaidah ilmiah.
Adapun etika yang harus dijaga oleh peserta antara lain adalah
sebagai berikut. Setiap peserta pertama-tama harus jujur pada diri sendiri.
Artinya, peserta pantas bertanya jika memang tidak mengetahui apa yang
disajikan, peserta ingin mengklarifikasi hal yang membingungkan atau
belum diyakininya, ingin mengecek apakah pemahamannya tepat atau
tidak, dan sebagainya. Selain itu, setiap peserta perlu menghargai
pendapat/ gagasan/ ide orang lain. Hal itu mensyaratkan bahwa peserta
harus menyimak materi presentasi. Sebagai contoh, ketika peserta lain
telahmengusulkan suatu gagasan, tersebut. Ketika pertanyaan telah
diajukan oleh peserta lain, ia tidak perlu mengulangi pertanyaan itu.
Ketika peserta lainnya telah menyatakan sesuatu dan ia menyetujuinya, ia
dapat mengungkapkan dukungannya.
Terkait dengan perilaku bertanya untuk memperoleh klarifikasi atau
informasi, satu kewajiban penanya adalah menyimak jawaban penyaji.
Akan lebih baik jika penanya menunjukkan apresiasi positif terhadap
jawaban yang telah diberikan. Jika terpaksa penanya harus meninggalkan
ruangan sebelum jawaban diberikan, penanya wajib meminta maaf dan
meminta izin untuk meninggalkan ruangan.
Keberlangsungan forum ilmiah banyak ditentukan oleh moderator.
Etika yang harus dijaga moderator adalah adil. Artinya, semua peserta
memperoleh kesempatan yang sama dalam berpartisipasi aktif selama
forum berlangsung. Keseimbangan tempat duduk peserta dan kesetaraan
gender pun perlu benar-benar dijaga dan diperhatikan. Demikian juga
keseimbangan dalam hal waktu atau jumlah pertanyaan yang boleh
diajukan oleh peserta.
Selain adil, seorang moderator juga perlu menaati waktu atau
rangkaian acara yang telah ditentukan. Moderator sebaiknya tidak terlalu
banyak menggunakan waktu untuk memberikan komentar yang tidak

12
fungsional. Ia juga harus mampu mengatur waktu yang digunakan oleh
semua pihak, baik penyaji maupun peserta. Karena itu, moderator
diharapkan mempunyai keberanian untuk mengintrupsi dengan santun
pembicaraan peserta yang tidak relevan dengan pembicaraan penyaji.
Dengan demikian, moderator berperan sebagai pengendali forum yang
mengatur jalannya kegiatan ilmiah.
Semua hal yang terungkap selama forum, baik inti uraian penyaji,
pertanyaan peserta, atau jawaban penyaji sebaiknya dicatat oleh notulis.
Hasil catatan yang telah ditata ringkas dicetak dan dibagikan minimal
kepada semua orang yang terlibat di dalam forum tersebut. Hal itu
memberi kesempatan kepada pemilik gagasan untuk meluruskannyajika
terdapat hal-hal yang kurang tepat.

E. Teknik Presentasi Ilmiah


Presentasi perlu disiapkan secara strategis. Selain mengetahui siapa
peserta, mempersiapkan media pendukung presentasi dan materi yang efektif,
perlu juga anda memilih teknik presentasi yang tepat sesuai dengan materi
dan tujuan presentasi. Ada tiga teknik yang umum digunakan, yaitu
menghafal materi, membaca materi, dan mencatat pokok-pokok materi yang
penting.
a. Menghafal
Teknik ini dilakukan oleh penyaji dengan cara menghafal urutan materi,
kata demi kata yang akan disampaikan tanpa menggunakan catatan.
Penyaji yang memilih teknik ini akan tampak gelisah atau panic apabila
tiba-tiba terlupa. Kesan yang tampak adalah penyaji tampak kaku dan
menjemukan peserta. Ada kecenderungan penyaji berbicara terlalu cepat
tanpa menghayati maknanya.
b. Membaca
Materi presentasi disiapkan penyaji untuk dibaca. Teknik ini dinamakan
juga teknik naskah. Presentasi dengan membaca naskah dapat dilakukan
jika materi yang hendak dibentangkan kompleks dan teknis, tetapi lebih

13
baik jika tidak dibaca seluruhnya. Begitu pula bahasa tubuh dimanfaatkan
semaksimal mungkin supaya presentasi menarik. Membaca tanpa
memandang peserta akan membuat peserta merasa tidak diakui
kehadirannya.
c. Mencatat
Teknik ini yang dinamakan teknik ekstemporan, paling efektif karena
penyaji tampil hanya dengan catatan berbentuk poin-poin pikiran yang
akan disampaikan dalam presentasinya. Penyaji mengembangkan sendiri
poin-poin tersebut dalam uraian yang jelas dan tetap menjaga kontak mata
dengan peserta. Teknik ini memberikan kesempatan kepada penyaji untuk
merespon peserta.

F. Cara Sukses dalam Presentasi Ilmiah


Untuk menarik minat dan perhatian pada topik/masalah yang dibahas,
seorang penyaji dapat menggunakan media yang menarik (media visual
seperti gambar dengan warna yang menarik, ilustrasi, dan lain-lain),
mengetahui latar belakang peserta, dan menjaga suara agar tidak monoton
serta terdengar jelas oleh seluruh peserta yang berada di suatu ruangan. Untuk
menjaga agar presentasi tetap fokus pada masalah yang dibahas, penyaji harus
menaati bahan yang telah disiapkan dan memberi penjelasan singkat dan
padat terhadap butir-butir inti. Untuk menjaga etika dapat dilakukan dengan
cara menghindari hal-hal yang dapat merugikan (menyinggung perasaan)
orang lain.
Dalam menyiapkan presentasi, langkah-langkah yang dapat ditempuh
adalah sebagai berikut.
a. Tentukan butir-butir terpenting bahan yang dibahas. Penyebutan butir
hendaknya tidak boleh terlalu singkat, tetapi juga tidak boleh terlalu
singkat, tetapi juga tidak boleh terlalu elaboratif karena elaborasi akan
dilakukan secara lisan oleh penyaji.
b. Atur butir-butir tersebut agar alur penyajian runtut dan runut ( koheren
dan kohesif)

14
c. Kerangka piker perlu diungkapkan/disajikan dalam diagram atau bagan
alur untuk menunjukkan alur penalarannya.
Melaksanakan presentasi ilmiah pada dasarnya adalah mengomunikasikan
bahan ilmiah kepada peserta forum ilmiah. Oleh karena itu, dalam presntasi
ilmiah berlaku prinsip-prinsip komunikasi. Beberapa prinsip komunikasi,
yaitu :
a. Mengurangi gangguan komunikasi secara antisipatif.
b. Memastikan kecukupan pencahayaan dan ruang gerak.
c. Memperhatikan tingkat kapasitas peserta ketika memilih bahasa dan
media.
d. Menghindari kemungkinan multitafsir ungkapan yang dipilih.
e. Berpikir positif tentang peserta.
f. Membuat peserta dihormati dan dihargai.
g. Mempertimbangkan budaya peserta.
h. Bersikap terbuka terhadap perbedaan sikap dan pendapat orang lain.
i. Memastikan bahwa pakaian yang akan dipakai tepat pilihan dari segi
situasi formal dan budaya setempat.
j. Memaksimalkan keefektivan dalam proses presentasi.
k. Memastikan bahwa suaranya dapat didengar oleh semua peserta.
l. Memastikan bahwa penyaji dapat melihat semua peserta.
m. Menjadi penyimak/ pendengar yang baik jika ada peserta yang bertanya.
n. Memberikan kesempatan kepada peserta untuk bertanya.
o. Mendorong peserta untuk aktif terlibat.
p. Menggunakan media yang menarik dan tepat guna.
Agar presentasi ilmiah dapat berjalan dengan efektif, ada kiat-kiat yang
perlu di terapkan, yakni :
a. Menarik minat dan perhatian peserta.
b. Menjaga agar presentasi tetap fokus pada masalah yang dibahas.
c. Menjaga etika ketika tampil didepan forum ilmiah.

15
G. Etika dalam Presentasi Ilmiah
Tata cara dan etika presentasi ilmiah akan berhasil jika penyaji menaati
tata cara yang lazim. Pertama, penyaji perlu memberi informasi kepada
peserta secara memadai. Informasi tersebut akan dipahami dengan baik jika
peserta memperoleh bahan tertulis, baik bahan lengkap maupun bahan
presentasi powerpoint. Jika diperlukan, bahan dapat dilengkapi dengan
ilustrasi yang relevan. Apabila bahan ditayangkan, harus dipastikan bahwa
semua peserta dapat melihat layar dan dapat membaca tulisan yang disajikan.
Kedua, penyaji menyajikan bahan dalam waktu yang tersedia. Untuk itu,
penyaji perlu merencanakan penggunaan waktu dan menaati panduan yang
diberikan oleh moderator.
Ketiga, penyaji menaati etika yang berlaku di forum ilmiah karena forum
ilmiah merupakan wahana bagi ilmuwan dan akademisi dan berbagai disiplin
ilmu saling asah otak dan hati serta bertukar berbagai informasi akademik,
baik sebagai hasil pemikiran maupun hasil penelitian. Dalam forum tersebut
ada beberapa peran yang dimainkan oleh aktor yang berbeda, yakni penyaji,
pemandu (moderator), notulis, peserta, dan teknisi. Semua pihak wajib
melakukan tugasnya dan menjaga agar jalannya presentasi ilmiah dapat
berjalan dengan lancar sesuai dengan aturan main yang telah ditetapkan.

16
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

1. Presentasi ilmiah adalah kegiatan yang lazim dilakukan dalam dunia ilmiah.
Presentasi ilmiah adalah suatu kegiatan berbicara di hadapan banyak orang
(publik) atau kalangan terbatas untuk menyampaikan temuan penelitian,
pemikiran kritis, atau informasi ilmiah dalam dunia akademik. Selain itu,
presentasi ilmiah memilik tujuan untuk memberikan informasi kepada peserta,
mengharapkan masukan atas materi yang dibentangkan, dan memengaruhi
atau membujuk orang lain untuk melakukan tindakan yang diusulkan penyaji.
2. Sebelum melakukan presentasi ilmiah ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan, yaitu situasi pada saat memberikan presentasi, tujuan dari
presentasi yang dilakukan, peserta presentasi, serta metode yang tapat agar
tujuan presentasi tercapai.
3. Hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum melakukan presentasi ilmiah, yaitu,
persiapan dan penguasaan materi agar presentasi berjalan lancar, alat bantu
presentasi agar pesan-pesan yang ingin dikomunikasikan kepada audiens lebih
jelas, analisis bahasa tubuh karena akan berpengaruh pada keberhasilan
penyampaian pesan, percaya diri, serta cara menanggapi pertanyaan.
4. Meskipun sudah mempunyai tujuan yang jelas, jika kita tidak mengetahui
aturan atau tata cara presentasi yang baik, presentasi tidak berlangsung seperti
yang diharapkan. Adapun tata cara presentasi yang baik, yaitu memberikan
informasi kepada peserta secara memadai, manfaatkan waktu seefektif
mungkin, serta patuhi etika yang berlaku.

17
5. Ada tiga teknik yang umum digunakan dalam presentasi ilmiah, yaitu
menghafal urutan materi, membaca materi yang disipkan penyaji, serta
mencatat atau penyaji tampil dengan catatan berbentuk poin-poin.
6. Agar presentasi ilmiah dapat berjalan dengan efektif, ada kiat-kiat yang perlu
diterapkan, yaitu menarik minat dan perhatian peserta, menjaga agar presentasi
tetap fokus pada masalah yang dibahas, serta menjaga etika ketika tampil di
depan forum ilmiah.
7. Dalam presentasi ilmiah penyaji harus menaati etika yang berlaku di forum
ilmiah karena merupakan wahana bagi ilmuwan dan akademisi dari berbagai
disiplin ilmu saling asah otak dan hati serta bertukar berbagai informasi
akademik, baik sebagai hasil pemikiran maupun hasil penelitian.

18
DAFTAR PUSTAKA

Kuntarto, Niknik M. 2011. Cermat dalam Berbahasa Teliti dalam Berpikir.


Jakarta : Mitra Wacana Media

Nugraheni, Aninditya Sri, dkk. 2017. Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi


Berbasis Pembelajaran Aktif. Jakarta : Kencana

Wijayanti, Sri Hapsari. 2017. Bahasa Indonesia Penulisan dan Penyajian


Karya Ilmiah. Depok : PT Raja Grafindo

19

Anda mungkin juga menyukai