Anda di halaman 1dari 2

Nama : Nabilla Novia Mahdi

NIM : 182310101146
Kelas : Paliatif E

RANGKUMAN SEMINAR
“STRENGTHENING PALLIATIVE CARE IN COMMUNITY”
Oleh: Ns. Muhamad Zulfatul A’la, S.Kep., M.Kep

Perawatan paliatif paling baik diberikan oleh sebuah tim multidisiplin, sebagai contoh
dokter, perawat, relawan haruslah bekerja sama dalam meningkatkan kualitas hidup klien.
Perawatan primer dan perawatan komunitas penting untuk memberikan layanan perawatan
paliatif kepada sebagian besar orang yang membutuhkan. Menurut WHO di dalam paliatif
dibagi menjadi 3 bagian besar, yaitu hospital based, home based, dan community based yang
saling terintegrasi. Layanan perawatan paliatif berbasis komunitas adalah yang ditawarkan di
Puskesmas atau yang dapat dijalankan dengan partisipasi komunitas. Layanan perawatan
paliatif berbasis komunitas biasanya disediakan oleh perawatan kesehatan profesional dan
pekerja kesehatan komunitas/relawan. Pada community based terdapat key actors yang
berperan penting yaitu relawan tidak terlatih, relawan terlatih (dukungan enosional, tugas
keperawatan dasar, bantuan dengan mobilitas, melaporkan distress yang tidak terkendali ke
tingkat yang lebih tinggi), community health workers, perawat (kunci profesional di dalam
tim, memberikan perawatan di rumah dan/atau di puskesmas), serta dokter. Berdasarkan
jurnal Burbeck et al (2014), relawan merupakan bagian penting dalam perawatan paliatif,
namun relawan tersebut tidak dapat menggantikan perawat, relawan berperan sebagai
mediator antara health care services dengan pasien.

Konsep Volunteers/ Relawan


 Volunteering Framework in health context : (A’la et al., 2020)
 Volunteer memberikan bantuan dengan gratis
 Volunteer itu harus long-term planned
 Volunteer harus memberikan benefit yang positif
 Volunteer harus bekerja dengan organisasi formal
 Volunteer tidak mempunyai batasan usia

Faktor yang mempengaruhi dari relawan adalah motivasi, demografik sosial, serta
perilaku filantropis. Konsekuensi atau pentingnya relawan pada bidang kesehatan sebagai
berikut (A’la et al, 2020):
 Konsekuensi untuk relawan, seperti mengubah persepsi diri, meningkatkan kepuasan
hidup, menurunkan stres dan depresi, mencegah kesehatan diri yang buruk
 Konsekuensi untuk pasien, seperti sebagai support system, menurunkan rasa
kesendirian, meningkatkan menajemen perawatan diri
 Konsekuensi untuk sistem perawatan kesehatan, seperti menghadapi dan
meningkatkan permintaan untuk perawatan informal dalam perawatan kesehatan
profesional

Relawan paliatif di Indonesia dapat didatangkan dari 2 aspek yaitu dari government
volunteering (kader) dan community volunteering (NGO). Manfaat relawan di dunia
pendidikan keperawatan yaitu sebagai bentuk pengabdian masyarakat, bentuk pengajaran
(memberikan pengalaman dalam meningkatkan pemahaman materi paliatif), dan sebagai
bentuk penelitian.

Anda mungkin juga menyukai