Anda di halaman 1dari 13

Departemen Keperawatan (Kegawatdaruratan)

ASUHAN KEPERAWATAN DIARE PADA ANAK

Disusun Oleh:

IRMA RIDWAN
19. 04. 011

CI LAHAN CI INSTITUSI

( ) ( )

YAYASAN PERAWAT SULAWESI SELATAN


STIKES PANAKKUKANG MAKASSAR
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
T.A 2019-2020

SKENARIO KASUS DIARE PADA ANAK


An. R, laki-laki 2 tahun, dibawah oleh keluarganya ke Rumah sakit karena
keluarga pasien mengatakan pasien buang air besar 7 kali dalam sehari dengan
konstistensi encer, lendir, mual dan muntah 3x dalam sehari, dan perut kembung.
Pemeriksaan TTV didapatkan N : 120 x/menit, RR : 24 x/menit dan : 37,70C.
SUMBER RSUP. Dr. WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR
MR.3/BEDAH/R.I/B/2012

Lampiran 1
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PANAKKUKANG
Jl. Adyaksa No. 5 Telp. (0411) 444133-449574-5058660 Fax. (0411) 4662561-430614
Makassar 90231
e-mail: stikes pnk@yahoo.com. Website:http:/stikespanakkukang.ac.id.
FORMAT IGD

Ruangan : ANAK Tanggal : 20 -10-2020 Jam : 15.00 WITA


No. Rekam Medik :
Nama Inisial : An.R
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Tanggal Lahir/Umur : 20/07/2018 (2 Tahun)
Alamat : Makassar
Rujukan : -
Diagnosa : Diare
 Tidak  Datang sendiri  Diantar
Nama keluarga yang bisa dihubungi : Ny. S
Alamat : Makassar
Transportasi waktu datang : Mobil pribadi
Keluhan utama : mencret ± 7 kali dalam sehari disertai mual dan muntah
sebanyak 3 kali, sakit perut dan kembung pada perut.
Riwayat keluhan utama :

Keluarga pasien mengatakan pasien buang air besar 7 kali dalam

sehari dengan konstistensi encer, lendir, mual dan muntah 3x dalam

sehari, dan kembung pada perut kemudian pasien segera di bawa ke RS..
PRIMARY SURVEY

A. Airway
Tidak terdapat sumbatan pada jalan nafas
B. Breathing
Dada : simetris
Sesak napas : pasien tidak mengalami sesak nafas
Respirasi : 24 x/menit
Suara napas : Teratur (vesicular), dan tidak ada suara napas tambahan
Saturasi O2 : 99%
C. Circulation
1. Tensi :-
2. Nadi : 120x / mnt
3. Suhu Axilla : 37,7 0 C
4. Temperatur Kulit : : hangat
5. Gambaran Kulit : : lembab
D. Disability
Kesadaran composmentis dengan GCS 15
E. Exposure
Terdapat peningkatan suhu tubuh , dengan suhu : 37,7oC

PENGKAJIAN SEKUNDER

1. Riwayat kesehatan
a. S: (sign and symptom)
Keluarga pasien mengatakan pasien buang air besar 7 kali dalam sehari dengan
konstistensi encer, lendir, mual dan muntah 3x dalam sehari kemudian pasien
segera di bawa ke RS.
b. A (allergies)
Keluarga mengatakan tidak ada riwayat alergi pada makanan maupun obat –
obatan.
c. M: (medications)
Klien mengataka tidak memiliki riwayat meminum obat
d. P: past medical history)
Klien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit
e. L(last meal)
Keluarga pasien mengatakan makanan terakhir nasi, sayur, lauk pauk dan juga
minum ASI. Sebelum diare pasien makan makanan yang kecut.
f. E: (event)
Awalnya pasien memakan makanan yang pedas dan kecut, lalu beberapa hari
kemudian pasien mulai buang buang air mual muntah.
2. Riwayat mekanisme trauma
Tanda-tanda Vital
a. Keadaan Umum : Lemah
b. Kesadaran : Composmentis
c. Vital Sign
 TD :-
 Nadi : 120x/menit
 RR : 24 x/menit
 Suhu : 37,7 0C
 SpO2 : 99%
3. Pemeriksaan head to to
1. Kepala
a. Kulit kepala :
1) Inspeksi : Rambut berwarna hitam, kulit kepala tampak bersih.
2) Palpasi : tidak ada nyeri tekan
b. Mata
1) Inspeksi :Tidak ada perdarahan subkujungtiva, konjungtiva tidak
anemis,skelera tampak jernih, tidak ada cedera pada
kornea, dan pupil isokor.
2) Palpasi : Tidak teraba adanya massa
c. Telinga
1) Inspeksi : Simetris kiri dan kanan, tidak tampak adanya serumen
2) Palpasi : Tidak teraba adanya massa dan tidak ada nyeri tekan

d. Hidung
1) Inspeksi : Tampak bersih, tidak ada benjolan pada hidung
2) Palpasi : Tidak teraba adanya massa
e. Mulut dan gigi
Inspeksi : Mukosa mulut tampak lembab, gigi tampak bersih dan
tidak terdapat stomatitis.
f. Wajah
Inspeksi : Wajah tampak pucat
2. Leher
Inspeksi : Tidak terdapat pembesaran kelenjar tiroid
3. Dada/thoraks
a. Paru-paru ;
1) Inspeksi : Simetris antar kedua lapang paru, tidak ada penggunaan
otot bantu pernapasan, frekuensi napas : 24 x/menit.
2) Palpasi :Tidak ada nyeri tekan
3) Perkusi :-
4) Auskultasi : Suara napas teratur (vesicular), dan tidak ada suara
napas tambahan.
b. Jantung
1) Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
2) Perkusi : Suara pekak, batas atas intekostal 3 kiri, batas kanan
linea paasteral kanan, batas kiri linea mid clavicularis
kiri, batas bawah intercostals 6 kiri
3) Auskultasi :Bunyi jantung I dan II murni reguler, bising tidak ada.
4. Abdomen
a. Inspeksi : Tidak ada ascites, warna kulit sawo matang
b. Auskultasi : Peristaltik usus 39 x/menit.
c. Palpasi : ada masaa dan nyeri tekan
d. Perkusi :Terdengar bunyi tympani
5. Perineum dan rectum: -
6. Genitalia:-
7. Ekstremitas
a. Status sirkulasi : Pengisian kapiler >2 detik.
8. Neurologis
Fungsi sensorik : Pasien dapat merasakan stimulus berupa sentuhan
ringan pada anggota tubuh.
Fungsi Motorik : Pasien tidak mampu menggerakkan tubuhnya

4. Pemeriksaan laboratorium
-
5. Terapi
Pada pasien diberikan terapi:

Terapi Dosis Kegunaan


Inf NaCl 0,9 % 20 tpm Untuk penambah cairan dan elektrolit
tubuh untuk mengembalikan
keseimbangannya.
20 mg Untuk membantu mengatasi diare pada
Zinc anak, bersama dengan memberikan
cairan untuk dehidrasi.
Inf .Paracetamol 15 mg/kg Untuk meredakan demam dan rasa sakit

ANALISA DATA
Data Masalah Keperawatan

DS:

- Keluarga pasien mengatakan pasien buang air


besar sudah 4 kali dalam sehari dengan
konsistensi encer dan di sertai lendir.
Kekurangan volume cairan
- Keluarga pasien mengatakan pasien sudah muntah
3 kali dalam sehari

DO:

- Pasien nampak mual


- Turgor kulit lembab
- Perut kembung
- Terpasang IVFD RL 1000 cc/24 jam, 12 tpm,
terpasang di kaki kanan.

DS:
Hipertermi
- Keluarga pasien mengatakan anaknya demam.

- Keluarga pasien mengatakan anaknya lemah

DO:

- Kulit teraba hangat


- Suhu tubuh 37,7 ˚C.
- Klien nampak lemah
DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan aktif


2. Hipertermi berhubungan dengan proses inflamasi
INTERVENSI KEPERAWATAN

Rencana Keperawatan
No Diagnosa Keperawatan
Tujuan Dan Kriteria Hasil (NOC) Intervensi Keperawatan (NIC)

Setelah diberikan asuhan keperawatan 1. Awasi masukan haluaran, karakter,


1 Kekurangan volume cairan selama 3x24 jam diharapkan pasien dan jumlah feses ; perkirakan
mampu mempertahankan volume cairan kehilangan yang tak terlihat
dengan kriteria hasil : misalnya berkeringat. Ukur berat
1. membran mukosa lembab jenis urine ; observasi oliguria.
2. turgor kulit membaik 2. Observasi kulit kering berlebihan
3. tidak terjadi gangguan elektrolit dan membran mukosa, penurunan
turgor kulit, pengisian kapiler
lambat.
3. Berikan obat sesuai indikasi anti
diare.
4. kolaborasi dalam pemberian cairan
Elektrolit dan tambahan kalium

2 Hipertermi Setelah di lakukan tindakan keperawatan 1. Monitor suhu sesering mungkin,


selama 3x24 jam pasien merasa nyaman 2. Monitor nadi dan RR
dan tidak demam dengan kriteria hasil:
3. Monitor tingkat kesadaran
1. Suhu tubuh dalam batas normal 4. Kompres pasien pada lipatan paha
dan aksila.
2. Nadi dan RR dalam rentang normal 5. Berkolaborasi dalam pemberian
obat antipiretik
3. Tidak ada perubahan warna kulit

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN

Hari /Tgl No.Dx Jam Implementasi Evaluasi


Selasa/ 1 S:
15.00 1. Mengawasi masukan haluaran, karakter, dan jumlah
20-10-2020 - Keluarga klien mengatakan pasien
feses ; perkirakan kehilangan yang tak terlihat
misalnya berkeringat. BAB ± 7 kali dalam sehari disertai
Hasil : pasien BAB ± 7 kali dalam sehari disertai
muntah 3 kali sehari
muntah 3 kali sehari
15.05 2. Mengobservasi kulit kering berlebihan dan membran O:
mukosa, penurunan turgor kulit, pengisian kapiler
- Turgor kulit kering
lambat.
Hasil : turgor kulit kering, membran mukosa bibir - Membrane mukosa bibir lembab
lembab
A:
15.10 3. Memberikan obat sesuai indikasi anti diare.
Hasil : penatalaksanaan pemberian obat zinc 20 mg/ - Kekurangan volume cairan belum
hari
teratasi
15.15 4. Berkolaborasi dalam pemberian cairan Elektrolit
Hasil : pemberian cairan NaCl 0,9 % 20 tpm P:
Lanjutkan intervensi
- Awasi masukan haluaran, karakter,
dan jumlah feses ; perkirakan
kehilangan yang tak terlihat misalnya
berkeringat. Ukur berat jenis urine ;
observasi oliguria.
- Observasi kulit kering berlebihan
dan membran mukosa, penurunan
turgor kulit, pengisian kapiler
lambat.
- Berikan obat sesuai indikasi anti
diare.
- kolaborasi dalam pemberian cairan
Elektrolit dan tambahan kalium

2 15.25 S:
1. Memonitor suhu sesering mungkin,
- Keluarga pasien mengatakan pasien
0
Hasil : Suhu : 37,7 C demam
15.30 2. Memonitor nadi dan RR - Keluarga pasien mengatakan anaknya
lemah
Hasil : Nadi : 120 x/menit dan RR : 24 x/menit
15.40 O:
3. Memonitor tingkat kesadaran
- Pasien nampak lemah
Hasil : Pasien dengan kesadaran composmetis - S : 37,70C
15.42 4. Mengompres pasien pada lipatan paha dan aksila. A:
- Hipertermi belum teratasi
Hasil : pasien dikompres dengan air dingin
15.45 Lanjutkan intervensi
- Monitor suhu sesering mungkin,
5. Berkolaborasi dalam pemberian obat antipiretik
- Monitor nadi dan RR
Hasil : penatalaksanaan pemberian obat inj. - Monitor tingkat kesadaran
Paracetamol 15 mg/kg/ 6 jam
- Kompres pasien pada lipatan paha dan
aksila.
- Berkolaborasi dalam pemberian obat
antipiretik

Anda mungkin juga menyukai