1.Mengapa pak Kater tidak bisa BAK sejak 6 jam yang lalu,BAK nya berdarah, dan nyeri
punggung yang hebat?
2.Mengapa dokter menyimpulkan pak Kater mengalami retensio urine?
3.Apa hubungan jenis kelamin dan umur dengan penyakit yang dialaminya?
4.Apa tujuan pemasangan ,komplikasi dan indikasi pemasangan kateter uretra?
5.Kenapa kateter tertahan dan ga ditemukan urine mengalir tidak bisa masuk t tertahan dan saat
dikeluarkan terjadi perdarahan?
6.Mengapa doter merujuk pak Kater ke dokter
7.Mengapa dilakuan pemeriksaan retrograde uretrography dan bagaimana inetrpretasi hasilnya?
8.Apa penyebab ruptur uretra dan manifestasi klinis nya?
9.Apa tujuan , indikasi dilakukan cystostomy pada Pak Kater dan apa interpretasinya setelah
dilakukan tindakan?
10.Mengapa dokter mengatakan Pak kater mengalami retensio urine karna keganasann prostat
dan ruptur uretra akibat trauma iatragenic?
11.Bagaimana interpretasi colok dubur pak Kater?
12.Mengapa dokter menyarankan periksa labor lengkap termasuk pemeriksaan ginjal,dll?
13.Apa penyebab keganasan prostat dan manifestasi klinis?
Step 3
1. Tidak bisa dibuang air kecil :Retensio urine .Bisa disebabkan banyak hal .Untuk laki
laki karna prostat yang membesar. Pak kater tidak BAK 6 jam anuria akut
Bisa karna terjadinya sumbatan bisa juga karna pasca operasi,terjadi infeksi yang sangat
akut . dan bisa juga terjadi gangguan saraf
Nyeri punggung yang hebat pada laki laki berumur khas manifestasi klinis keganasan
prostat
Hematuria bisa karna infeksi atau inflamasi,tumor jinak,kelainan bawaan sistem
urogenital,trauma urogenital,batu saluran kemih
2. Karena keluhan tak bisa BAK dan didapatkan pada pemeriksaan fisik buli-buli
3. 59 tahun dan lakilaki menyebabkan tingginya resiko keganasan prostat. Dikaitkan
peningkatan kadar estrogen saat tua.
4. Tujuan kateterisasi diagnosis, terapi
Tujuan diagnosis:
a. Wanita dewasa memperoleh sampel urin guna kultur urin (mengurangi risiko
kontaminasi sampel urin dengan bakteri komensal sekitar kulit vulva atau vagina)
b. Mengukur residu (sisa) urin yang dikerjakan sesaat setelah pasien miksi
c. Memasukkan bahan kontras untuk pemeriksaan radiologi sistografi, voiding
cysto-urethrography/VCUG (pemeriksaan reflux vesiko ureter)
d. Pemeriksaan urodinamik menentukan tekanan intravesika
e. Menilai produksi urin pada saat dan setelah operasi
Tujuan terapi:
f. Mengeluarkan urin dari buli-buli pada keadaan obstruksi infravesikal oleh
hyperplasia prostat, benda asing (bekuan darah) yang menyumbat uretra
g. Mengeluarkan urin pada disfungsi buli-buli
h. Diversi urin setelah tindakan operasi sistem urinaria bagian bawah
prostatektomi, vesikolitotomi
i. Sebagai splint setelah operasi rekonstruksi uretra untuk stabilisasi uretra
j. Pada tindakan kateterisasi bersih mandiri secara berkala (KBMB) atau clean
intermitten catheterization
k. Memasukkan obat-obatan intravesika sitostatika atau antiseptic untuk buli-buli
Komplikasi/penyulit:
l. Jika kurang hati-hati lesi dan perdarahan uretra
m. Kerusakan uretra akibat balon kateter sudah dikembangkan sebelum ujung
kateter masuk ke dalam buli-buli
n. Risiko timbulnya infeksi
o. Fiksasi kateter keliru nekrosis uretra di bagian penoskrotal dapat
menimbulkan fistula, abses, striktura uretra
p. Kateter yang dipasang dapat bertindak sebagai inti dari timbulnya batu saluran
kemih
q. Pemakaian dalam waktu lama menginduksi timbulnya keganasan pada buli-
buli
5. Kemungkinan kateter terhambat Terdapat obstruksi pada uretra (dapat berupa
striktura, hyperplasia prostat/keganasan, dll), pemasangan kateter yang tidak benar
(iatrogenic)
Kasus Pak Kater saat dicoba didorong ada sedikit perubahan posisi kateter namun
tidak dapat masuk total serta tidak ada air seni yang mengalir keluar kemungkinan
pemasangan kateter tidak benar (iatrogenic) trauma uretra masuk sekitar 7cm
(masih di uretra anterior) – panjang uretra pria sekitar 20cm
6. Ekstravasasi kontras daerah bumbomembranacea kemungkinan trauma rupture
uretra anterior
Ekstravasasi pars bulbosa rupture uretra anterior
Ekstravasasi pars prostate-membranacea, elongasi uretra rupture uretra
posterior
Kontusio uretra anterior tidak ada ekstravasasi
Dapat dilakukan pemeriksaan colok dubur agar dapat lebih jelas membedakan
rupture posterior/anterior rupture posterior akan didapatkan adanya floating
prostate di dalam suatu hematom
Prostatic
Membranous
Bulbou
s
Pendulou
s