Anda di halaman 1dari 14

CAPAIAN

PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN


EKOSISTEM GAMBUT DI INDONESIA
2015-2019
SPM Budisusanti
Direktur Pengendalian Kerusakan Gambut
Direktorat Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
September 2019 1
GAMBUT EMISI
KERING KARHUTLA
KARBON
DRAINASE
(Pengelolaan Air
Yang Buruk)

SUBSIDENCE DEPRESI BENCANA


(Lahan dan LAHAN BANJIR
Permukaan Air)
Arahan Presiden Joko Widodo dalam Penanganan
Kebakaran Hutan dan Lahan 2015
“Semua hal yang berkaitan dengan Ekosistem Gambut, Corrective action kita harus betul-
betul dirubah… setelah moratorium Gambut, masalah pelestarian Gambut di
lapangannya harus betul-betul dilihat…”

1. Penekanan dan pengendalian kebakaran di lahan gambut dengan semua upaya


yang memungkinkan dilakukan, diantaranya: waterbombing, re-wetting, sekat
kanal, pembangunan bendungan kecil, dan sumur dalam;
2. Penegakan hukum yang melibatkan sanksi administratif, hukum perdata dan
hukum pidana;
3. Mempromosikan pencegahan dengan cara pengelolaan dan tata kelola lahan
gambut;
4. Area yang terbakar di konsesi (private sector) harus dikendalikan oleh pemerintah.
Fungsi Lindung Gambut : Ketebalan > 3m yang berada di hulu sungai dan rawa

Fungsi Lindung Ekosistem Gambut : min. 30% dari luas KHG + Ketebalan >3m, dll.
Peraturan Menteri LHK
MOA Regulation No. 14/2009
UU No. 26/2007 Pedoman Pemanfaatan Lahan Gambut P.14_2017
Untuk Budidaya Kelapa Sawit Tata Cara Inventarisasi dan
PP No. 47 / 1997 TATA RUANG Penetapan Fungsi Ekosistem
Tata Ruang Nasional (RTRWN) PP No. 71 Th. 2014 Gambut (Skala 1:50.000)
Perlindungan dan Pengelolaan
PP No. 26/2008 Ekosistem Gambut
P.15_2017
Tata Cara Pengukuran Muka Air
RTRWN Inpres No. 10 / 2011 Tanah di Titik Penaatan
Keppres No. 32 / 1990 Strategi Nasional Peta Indikatif Penundaan Ijin PP No. 57 / 2016 Ekosistem Gambut
Pengelolaan Kawasan Lindung Pengelolaan Lahan Gambut Baru (PIPIB) Change over PP No. 71 / 2014 P.16_2017
Pedoman Teknis Pemulihan
Fungsi Ekosistem Gambut

P.17_2017
1990 1992 1997 2000 2006 2007 2008 2009 2011 2013 2014 2015 2016 Perubahan dari P.12_2015
tentang Pembangunan Hutan
Tanaman Industri

P.10_2019
Penentuan, Penetapan Dan
Inpres No. 8 / 2015 Pengelolaan Puncak Kubah Gambut
Berbasis Kesatuan Hidrologis
Peta Indikatif Penundaan Ijin Baru
PP No. 150 / 2000 Gambut
(PIPIB)/Moratorium Lahan Gambut
Pengendalian Kerusakan UU No. 32 / 2009 SK.129_2017
Tanah Untuk Produksi Perlindungan dan Pengelolaan Penetapan Peta Kesatuan
Biomassa Hidrologis Gambut Nasional
Inpres No. 2 / 2007 Lingkungan Hidup
UU No. 24 / 1992 Inpres No. 6 / 2013 SK.130_2017
PENATAAN RUANG Percepatan Rehabilitasi dan
Revitalisasi Kawasan Pengembangan Peta Indikatif Penundaan Ijin Baru Penetapan Peta Fungsi
Lahan Gambut di Kalimantan Tengah (PIPIB) /Moratorium Lahan Gambut Ekosistem Gambut Nasional

Kriteria Baku Kerusakan Lahan Gambut: Kedalaman Air Tanah > 25 cm

Kriteria Rusak Fungsi Budidaya Gambut : Tinggi Muka Air Tanah > 0,4 m
(PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN EKOSISTEM
1 PENETAPAN KHG DAN
PERATURAN PEMERINTAH NO. 71/2014 JUNCTO

FUNGSI EKOSISTEM
1. Ruang Lingkup : Perencanaan, GAMBUT (F. Lindung dan RPPEG
PERATURAN PEMERINTAH NO. 57/2016

Pemanfaatan, Pengendalian, F. Budidaya)


Pemeliharaan, Supervisi dan
Sanksi Administratif [Keputusan MENLHK No.
2 PENGUKURAN TINGGI P.15/MENLHK/SETJEN/
KUM.1/2/2017]
MUKA AIR TANAH
Perusahaan/
Lahan Masyarakat
2. Penetapan Fungsi Ekosistem
GAMBUT)

Gambut
3 DEGRADASI GAMBUT RESTORASI
3. Rencana Perlindungan dan
Pengelolaan Ekosistem [Keputusan MENLHK No.
P.16/MENLHK/SETJEN/
Gambut (RPPEG) INVENTARISASI KUM.1/2/2017]

[Keputusan MENLHK No.


P.14/MENLHK/SETJEN/KUM.1/
4. Kriteria Baku Kerusakan 2/2017]
Lahan
Ekosistem Gambut Masyarakat Areal Konsesi/
(Tidak Ada Ijin) Perijinan
5. Larangan dalam Pemanfaatan
di Lahan Gambut
Isi Dokumen Rencana Kegiatan Pemulihan Hutan Tanaman Perkebunan (HGU) Total
Pemulihan Ekosistem Gambut:
Industri
1. Penentuan titik penaatan Jumlah perusahaan 68 173 241
TMAT (Manual dan
Automatic/Data Logger), Luas pemulihan 2.226.780,80 1.035.426,11hektar 3.262.206,91 hektar
2. Penentuan stasiun curah hektar
hujan, Titik penaatan TMAT 5.669 unit 4.662 unit 10.331 unit
3. Pembangunan sekat kanal Stasiun curah hujan 263 unit 416 unit 679 unit
(dengan atau tanpa spillway),
4. Pembangunan pintu air dan Sekat kanal terbangun 8.012 unit 12.802 unit 20.814 unit
embung,
Rehabilitasi vegetasi 4.438,70 hektar - 4.438,70 hektar
5. Rehabilitasi dengan tanaman
endemik/lokal, Suksesi alami 306.112 hektar - 306.112 hektar
6. Suksesi alami.
Output Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Total

Dokumen Identifikasi Masalah - 17 12 24 18 71


dan Analisis Situasi (IMAS)
SK Tim Kerja Perlindungan dan - 17 12 24 18 71
Pengelolaan Ekosistem Gambut
(TK-PPEG) oleh Kepala Desa
Rencana Kerja Masyarakat (RKM) - 54 40 66 18 178

Jumlah sekat kanal yang dibangun 12 model 205 (Aceh, Riau, 130 (Aceh, 196 (Aceh, 81 624
(unit) (Riau, Kalbar, Jambi, Kalbar, Sumut, Kaltim) Sumut, (Aceh, Sumut, Sumbar,
Kalteng) Kaltim) Sumbar, Riau, Jambi, Kalbar,
Kaltim) Kalteng, Kaltim)
Luas Lahan yang Terbasahi 173 ha 2.870 ha 2.139 ha 3.200 ha 1.512 9.894 ha
Melalui Pembangunan Sekat
Kanal
Jumlah fasilitator terbentuk 144 Orang (Aceh, Sumut,
Sumbar, Riau, Kalbar,
Kalteng, Kaltim)
No Uraian Jumlah KHG Keterangan
Tahun Tahun Tahun Tahun 2018 Tahun 2019
2015 2016 2017
1 Inventarisasi karakteristik ekosistem Gambut
a. Skala 1:250.000 865
a. Skala 1:50.000 5 8 4 12 42 (10 APBN, Total inventarisasi 71 KHG
(lengkap (lengkap (lengkap (lengkap 4, 32 Hibah)
5) 8) 4) kurang
lengkap 8)
2 Penetapan peta fungsi Ekosistem Gambut
a. Skala 1:250.000 865
a. Skala 1:50.000 5 16 Sudah ditetapkan 5 KHG, sudah
lengkap 16 KHG (usulan
penetapan), 8 KHG perlu
dilengkapi data inventarisasi di
lahan konsesi
SISTEM INFORMASI PERLINDUNGAN
DAN PENGELOLAAN EKOSISTEM GAMBUT
INTEGRASI DATA LAPANG (GROUND CHECK) DAN SATELITE IMAGERY

USES:
1. Peatland Water Level INTERNET
2. Early Warning System Based on User
Peatland Water Level
3. Calculation of GHG Emission reduction
4. Peat Environmental Performance Rating
for Concession (PROPER)
SiPPEG
Data Center
Communication Technology: OTHER DATA AND
GSM/radio frequency based INFORMATION

Data Center TMAT

Parameters : SiMATAG-0.4m
1. Ground water level
2. Soil moisture
3. Rainfall
OTHER DATA:
• SIPONGI MANUAL
• BMKG MONITORING SYSTEM
SIPALAGA (non- Reat time TMAT TO DATA CENTER
(consession & (CONSESSION)
consession) non-consession)
9
INTEGRASI DATA LAPANG (GROUND CHECK) DAN SATELITE IMAGERY
DI SALAH SATU AREA KONSESI HTI
INTEGRASI DATA LAPANG (GROUND CHECK) DAN SATELITE IMAGERY
DI SALAH SATU AREA KONSESI HTI
INTEGRASI DATA LAPANG (GROUND CHECK) DAN SATELITE IMAGERY
DI SALAH SATU AREA KONSESI HGU (PALM OIL PLANTATION)
Website Resmi
Direktorat PKG

http://pkgppkl.menlhk.go.id
Media untuk menyediakan informasi :
 Informasi TMAT
 Deteksi Dini Potensi Kebakaran Hutan
 Capaian IKEG
 Capaian Data Perhitungan GRK
 Media penyampaian kebijakan, pelaksanaan
kegiatan, dan capaian PPEG
 Publikasi Best Practices
 Tutorial PPEG
 Clearing House tentang hasil riset dan ilmu
pengetahuan untuk mendukung pelaksanaan
PPEG

13
Thank You

LETS WORK TOGETHER FOR


MAKING A BETTER AND FRIENDLY
ENVIRONMENT
IN THE WORLD

Anda mungkin juga menyukai