Anda di halaman 1dari 10

PROSES DENITRIFIKASI DENGAN SISTEM BIOFILTER

UNTUK PENGOLAHAN AIR LIMBAH


YANG MENGANDUNG NITRAT
Arie Herlambang dan Ruliasih Marsidi
Peneliti di Pusat Pengkajian dan Penerapan Teknologi Lingkungan
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, Jakarta

Abstrak
Industri yang mengeluarkan limbah amoniak merupakan jenis industri yang
cukup banyak keberadaannya di Indonesia, oleh sebab itu suatu penelitian dan
pengkajian pengolahan limbah amoniak akan bermanfaat untuk memberi
masukan pada pihak pemerintah maupun pihak industri dalam menjaga
kelestarian liangkungan perairan. Penelitian dan pengkajian pengolahan limbah
amoniak konsentrasi tinggi telah dilakukan dengan cara biologis menggunakan
reaktor biofilter tercelup. Pemilihan sistem ini karena telah diketahui cara
biologis adalah cara yang paling ekonomis dan reaktor biofilter tercelup
merupakan sistem yang mudah dioperasikan dengan hasil yang cukup optimal.
Pengolahan limbah amoniak dilaksanakan melalui dua proses yaitu proses
nitrifikasi dan proses denitrifikasi. Pada percobaan terdahulu telah dilakukan
percobaan penurunan amonia dengan proses nitrifikasi dan berhasil baik, dan
percobaan kali ini prosesnya adalah denitrifikasi. Proses denitrifikasi bertujuan
untuk menghilangkan senyawa nitrit dan nitrat, sehingga pada akhirnya hasil
olahan air limbah yang keluar telah bebas dari senyawa nitrat dan selanjutnya
dapat dibuang ke perairan umum. Hasil percobaan proses denitrifikasi
menghasilkan penurunan rata-rata nitrit 100% dan nitrat 99%, dengan volume
reaktor 45 liter, kapasitas maximum 4,8 liter/jam dan waktu tinggal 72 jam.
Kemampuan optimal biofilter dalam menurunkan nitrat adalah 5351 mg/liter/m3
media biofilter, dengan waktu tinggal optimal 3 hari.

Kata kunci : denitrifikasi, nitrat, biofilter

1. PENDAHULUAN Limbah industri merupakan sumber


terbesar yang mengalirkan nitrogen organik
Kadar amoniak yang tinggi pada air
ke dalam sistem perairan, industri yang
sungai menunjukkan terjadinya pencemaran.
banyak mengeluarkan buangan nitrogen
Pada air sungai kadar amoniak harus
adalah jenis-jenis industri kimia yang
dibawah 1 mg/l (syarat mutu air sungai di
memproduksi senyawa nitrogen atau
Indonesia). Sementara itu pada air minum
menggunakan bahan baku senyawa nitrogen
kadar amonia harus nol, disamping
serta unsur-unsur biologis seperti binatang
berbahaya, adanya amoniak menimbulkan
dan bahan makanan.
rasa kurang enak.
Sesungguhnya zat amoniak dan
Amoniak berasal dari nitrogen
senyawa nitrogen adalah zat kimia yang
organik yang diuraikan oleh organisme
penting sebagai bahan baku bagi beberapa
heterotrop, yaitu organisme yang
jenis industri. Industri pupuk disamping
membutuhkan nutrientnya dalam bentuk
memproduksi urea, biasanya memproduksi
senyawa organik dan memperoleh energi
pula beberapa senyawa nitrogen seperti
dengan cara mengoksidasi senyawa organik
amoniak, asam nitric, amonium nitrat dan
tersebut. Nitrogen organik berasal dari
amonium sulfat. Asam nitrat merupakan
beberapa sumber antara lain limbah domestik
senyawa utama untuk nitrasi beberapa
yang termasuk didalamnya sampah, kotoran
material, seperti cotton linters untuk
manusia dan binatang, kemudian berasal dari
nitrocellulose, toluen untuk TNT kemudian
limbah industri dan dapat pula berasal dari air
glycerine untuk nitroglycerine dan dinamit.
alam yang terpapar oleh sisa-sisa tumbuhan.

46 Herlambang. A. dan R. Marsidi. 2003: Proses Denitrifikasi dengan Sistem Biofilter….


Mengingat perkembangan industri di Gas nitrogen akan terbuang ke
Indonesia maka sudah saatnya dilakukan udara, sehingga tidak ada lagi unsur zat
pengkajian dan penelitian pengolahan limbah nitrogen yang mencemari air yang keluar dari
khususnya limbah amoniak, yang pada proses pengolahan limbah amoniak. Gas
akhirnya hasil penelitian ini diharapkan dapat nitrogen adalah senyawa yang sangat stabil.
digunakan sebagai informasi bagi pelaku
Percobaan proses nitrifikasi pada
industri.
program pengolahan limbah amoniak telah
Pada penelitian ini telah dilaksanakan dan hasil yang diperoleh
dilaksanakan pengkajian dan penelitian menunjukkan penurunan kadar amoniak yang
pengolahan air limbah yang mengandung cukup baik, yaitu rata-rata penurunan
amoniak. Sebagai bahan penelitian, limbah 97,98%. Makalah hasil percobaan nitrifikasi
amoniak diambil dari industri yang telah dipublikasikan pada Journal Teknologi
memproduksi amonium nitrat. Limbah cair Lingkungan Vol 3 No 2 Tahun 2002.. Pada
yang keluar dari industri ini mengandung makalah kali ini akan diuraikan hasil
amoniak dan nitrat. percobaan proses denitrifikasi yang
merupakan kelanjutan proses nitrifikasi.
Hasil analisa laboratorium
Sesuai dengan urutan proses maka air baku
menunjuk-kan polutan utama yang dikandung
yang masuk pada proses denitrifikasi
air limbah adalah senyawa amoniak dengan
merupakan air limbah hasil proses nitrifikasi.
konsentrasi 300 mg/l – 3000 mg/l dan nitrat
dengan konsentrasi 1000 – 4425 mg/l.
2. TUJUAN PENELITIAN
Sedangkan konsentrasi BOD sangat kecil
yakni sekitar 20-50 mg/l. Berdasarkan Tujuan penelitian ini adalah untuk
karakteristik limbah ini, maka proses mengkaji proses pengolahan air limbah
pengolahan yang akan diterapkan adalah yang mengandung konsentrasi amoniak yang
kombinasi antara proses biologi nitrifikasi tinggi, melalui suatu pengolahan sistem
dengan biologi denitrifikasi. biologis yang menggunakan reaktor biofilm
tercelup dengan media plastik tipe sarang
Pengolahan secara biologi ini
tawon. Proses yang dikaji secara keseluruhan
mempunyai beberapa keuntungan:
adalah proses biologis nitrifikasi-denitrifikasi,
1. Hasil akhir hasil penguraian senyawa namun pada tulisan ini hanya dibahas proses
amonia dan nitrat adalah nitrogen yang denitrifikasi yang merupakan kelanjutan dari
sangat stabil. proses nitrifikasi.
2. Biaya operasi relatif lebih murah karena Dari hasil penelitian ini diharapakan
tidak memerlukan senyawa kimia diperoleh gambaran karakteristik proses
tambahan sebagaimana halnya pada denitrifikasi, sehingga dapat digunakan
pengolahan secara kimia-fisika. sebagai dasar pada pembuatan alat
pengolahan limbah amoniak.
Proses denitrifikasi adalah salah satu
bagian proses dari proses pengolahan limbah
amoniak, dan merupakan kelanjutan dari 3. TINJAUAN PROSES DENITRIFIKASI
proses nitrifikasi. Jadi dalam hal ini proses 3.1. Senyawa Amoniak
yang pertama adalah proses nitrifikasi yang
Amoniak (NH3) merupakan senyawa
hasilnya telah diperoleh dan telah
nitrogen yang menjadi NH4+ pada pH rendah
dipublikasikan.
yang disebut dengan ammonium. Amoniak
Pada proses nitrifikasi dihasilkan dalam air permukaan berasal dari air seni,
senyawa nitrat dan nitrit, kedua senyawa tinja serta penguraian zat organik secara
tersebut masih merupakan zat polutan, mikrobiologis yang berasal dari air alam atau
sehingga masih diperlukan suatu proses air buangan industri ataupun limbah
untuk menghilangkan kedua senyawa domestik.
tesebut. Oleh karena itu setelah proses Konsentrasi amoniak dapat berubah-
nitrifikasi dilanjutkan dengan proses ubah sepanjang tahun. Pada musin panas
denitrifikasi, yaitu proses yang merubah konsentrasi senyawa ini dapat sangat rendah,
unsur nitrit dan nitrat menjadi gas nitrogen hal ini disebabkan amoniak diserap oleh
(N2) yang merupakan produk akhir dari tumbuhan, selain itu dapat dipengaruhi oleh
proses pengolahan limbah amoniak secara temperatur air yang tinggi yang dapat
keseluruhan. mempengaruhi proses nitrifikasi. Sedangkan

J.Tek.Ling. P3TL-BPPT. 4 (1): 46-55 47


pada suhu yang rendah yaitu musim dingin nitrogen dan proses yang terjadi dinamakan
sewaktu pertumbuhan bakteri berkurang dan fiksasi.
proses nitrifikasi berjalan lambat Dalam lingkungan perairan, nitrogen
menyebabkan konsentrasi amoniak pada terlarut dapat diikat oleh sejumlah bakteri dan
sungai tinggi (2). alga. Nitrogen organik yang disintesa oleh
Amoniak dapat menyebabkan kondisi tumbuhan dan alga merupakan sumber
toksik bagi kehidupan perairan. Konsentrasi nitrogen bagi hewan. Dalam metabolismenya
tersebut tergantung dari pH dan temperatur hewan akan membuang nitrogen yang
yang mempengaruhi air. Nitrogen amonia berada dalam bentuk senyawa-senyawa yang
berada dalam air sebagai amonium (NH4+) kemudian senyawa tersebut dimineralisasi
berdasarkan reaksi kesetimbangan sebagai oleh mikroorganisme dan nitrogen akan
berikut : dilepaskan sebagai amoniak. Proses yang
sama juga akan terjadi jika tumbuh-tumbuhan
dan hewan mati dan akan mengalami
NH3 + H2O → NH4+ + OH-
dekomposisi. Proses pelepasan amoniak ini
disebut juga dengan amonifikasi. Amoniak
Kadar amoniak bebas dalam air
sangat berguna bagi tumbuhan dan
meningkat sejalan dengan meningkatnya pH
mikroorganisme untuk asimilasi menjadi sel
dan temperatur. Kehidupan air terpengaruh
baru yang memberikan lebih banyak nitrogen
oleh amoniak pada konsentrasi 1 mg/l dan
organik.
dapat menyebabkan ikan mati lemas karena
dapat mengurangi kapasitas oksigen dalam Untuk mengetahui sejauh mana
air. peran senyawa nitrogen dalam proses
Senyawa amoniak dapat mengurangi pertumbuhan, maka perlu diketahui bentuk
efektifitas khlorin yang biasanya digunakan serta perubahannya yang terjadi di alam
sebagai tahap akhir dalam pengolahan air dalam suatu siklus yang disebut siklus
untuk menghilangkan bahan organik yang nitrogen. Siklus nitrogen yang terjadi di
tersisa serta untuk proses disinfeksi. Asam Lingkungan perairan secara sederhana dapat
hipoklorid dapat bereaksi dengan amoniak diilustrasikan seperti pada Gambar 1.
membentuk khloramin, dimana kurang efektif Senyawa nitrat dan amoniak dalam
sebagai disinfektan sehingga amoniak dapat air digunakan oleh tumbuhan dan
dikatakan memakai “kebutuhan klorin” pada mikroorganisme dalam proses biosintesis
proses khlorinasi 2). Di dalam air limbah, (asimilasi) untuk membentuk sel baru yang
senyawa amoniak ini dapat diolah secara akan menghasilkan nitrogen organik.
mikrobiologis dengan cara aerasi melalui
proses nitrifikasi hingga menjadi nitrit dan 4NO3- + 8H2O → 4NH3 + 4O2 + 4OH-
nitrat.
NH3 + CO2 + tumbuhan hijau + cahaya
3.2. Siklus Nitrogen
matahari → protein
Senyawa nitrogen merupakan
Setelah hewan dan tumbuhan mati,
senyawa yang sangat penting dalam
maka akan didekomposisi oleh proses
kehidupan, karena nitrogen merupakan salah
biokimia dan bahan-bahan nitrogen organik
satu nutrien utama yang berperan dalam
akan diubah kembali dalam bentuk amoniak.
pertumbuhan organisme yang hidup.
Proses ini dinamakan sebagai proses
Senyawa ini juga merupakan komponen
mineralisasi. Sebagian besar amoniak di
dasar protein yang keberadaannya di
alam akan dioksidasi menjadi bentuk nitrit
perairan digunakan oleh produsen untuk
(NO2-) dan kemudian menjadi nitrat (NO3-)
memproduksi sel oleh hewan dan tumbuh-
yang dilakukan oleh bakteri autotrof dalam
tumbuhan.
proses yang disebut nitrifikasi.
Jumlah nitrogen yang terdapat di
atmosfir, paling banyak berada dalam bentuk
gas nitrogen sebesar 78 % dan sangat
terbatas nutriennya dalam lingkungan air dan
daerah pertanian. Pada umumnya gas
nitrogen ini tidak dapat dipergunakan secara
langsung oleh makhluk hidup, hanya
beberapa organisme khusus yang dapat
mengubahnya ke dalam bentuk organik

48 Herlambang. A. dan R. Marsidi. 2003: Proses Denitrifikasi dengan Sistem Biofilter….


proses denitrifikasi memerlukan bioreaktor
tertutup yang tidak bersentuhan dengan
udara luar.
Reaksi denitrifikasi senyawa nitrat
adalah sebagai berikut :
A RCOOH + b NO3- ==> c CO2 + d H2O +
-
e N2 + fOH
a, b, c, d, e, f = koefisien reaksi
R = gugus alkil senyawa organik

Gambar 1. Siklus nitrogen diperairan (2). Reaksi reduksi senyawa nitrat


menjadi nitrogen memerlukan senyawa
Senyawa nitrit merupakan bahan karbon organik sebagai sumber elektron
peralihan yang terjadi pada siklus biologi. (elektron donor). Oleh karena itu pada
Senyawa ini dihasilkan dari suatu proses proses reduksi ini diperlukan penambahan
oksidasi biokimia ammonium, tetapi sifatnya senyawa karbon organik dari luar.
tidak stabil karena pada kondisi aerobik,
selama nitrit terbentuk dengan cepat nitrit 3.3.1. Mikrobiologi Proses Denitrifikasi
dioksidasi menjadi nitrat oleh bakteri
nitrobacter. Sedangkan pada kondisi Dua mekanisme penting pada proses
anaerobik, nitrat dapat direduksi menjadi nitrit biologi pengurangan nitrat yaitu asimilatory
yang selanjutnya hasil reduksi tersebut pengurangan nitrat dan disimilatory
dilepaskan sebagai gas nitrogen. Nitrit yang pengurang-an nitrat (2) :
ditemui pada air minum dapat berasal dari
bahan inhibitor korosi yang dipakai di pabrik a. Asimilatory Pengurangan Nitrat
yang mendapatkan air dari sistem distribusi
Melalui mekanisme ini nitrat dirubah
PAM. Pada air permukaan, konsentrasi nitrit
menjadi nitrit dan kemudian menjadi
sangat rendah (µg/l), tetapi konsentrasi yang
amonium oleh mikroorganisme. Pada proses
tinggi dapat ditemukan pada limbah dan rawa
ini melibatkan enzim yang mengubah NO3-
dimana kondisi anaerobik sering dijumpai.
menjadi NH3, yang kemudian bersatu
Senyawa nitrat adalah bentuk kedalam protein dan asam nucleic.
senyawa nitrogen yang merupakan senyawa Pengurangan nitrat didorong oleh asimilatory
yang stabil. Senyawa ini dapat berasal dari pengurangan nitrat, yang aktifitasnya tidak
buangan industri bahan peledak, pupuk dan dipengaruhi oleh oksigen.
cat. Secara alamiah kadar nitrat relatif
Mikroorganisme tertentu (seperti
rendah, tetapi kadar ini dapat menjadi tinggi
pseudomonas aeruginosa) memiliki
sekali pada air tanah di daerah-daerah yang
keduanya yaitu asimilatory pengurangan
diberi pupuk yang mengandung nitrat. Di
nitrat dan disimilatory pengurangan nitrat,
Indonesia konsentrasi nitrat dalam air minum
yang sensitif terhadap oksigen. Kedua
tidak boleh melebihi 10 mg/l (1).
enzym diberi nama dengan gene yang
berbeda.
3.3. Proses Denitrifikasi
b. Disimilatory Pengurangan Nitrat
Denitrifikasi adalah proses tahap
kedua dalam proses penghilangan amoniak Proses ini adalah proses pernafasan
dengan sistem nitrifikasi-denitrifikasi. Proses anaerobic yang dalam hal ini NO3- berlaku
denitrifikasi adalah perubahan senyawa nitrat sebagai penerima elektron. NO3- direduksi
menjadi gas nitrogen (N2). Gas nitrogen menjadi nitrious oxide (N2O), dan gas
adalah senyawa yang sangat stabil. nitrogen (N2). Pembebasan N2 adalah hal
yang dominan pada denitrifikasi. Namun N2
Bakteri yang bekerja pada proses
mempunyai kelarutan yang rendah dalam air
denitrifikasi adalah bakteri anaerobik, yaitu
sehingga cenderung keluar naik sebagai
bakteri yang tidak memerlukan oksigen dalam
gelembung (2). Mikroorganisme yang terlibat
aktifitasnya, bahkan kehadiran oksigen dapat
dalam denitrifikasi adalah aerobic autotrophic
menyebabkan bakteri ini mati. Untuk itu
atau heterotrophic mikroorganisme, yang

J.Tek.Ling. P3TL-BPPT. 4 (1): 46-55 49


dapat berubah menjadi anaerobic pada saat tergantung pada konsentrasi nitrat dan
nitrat dipergunakan sebagai penerima mengikuti kinetik tipe Monod.
electron.
Denitirifikasi berlangsung menurut b. Kondisi anoxic
urutan sebagai berikut : O2 bersaing secara efektif dengan
nitrat sebagai penerima elektron dalam
proses pernafasan. Oksidasi glukosa
Nitrate -----> Nitrit ---- > Nitric oxide ----> mengeluarkan lebih banyak energi bebas
dengan adanya oksigen (686 kcal/mole
Nitrous Oxide ---- > Nitrogen glokosa) dari pada adanya nitrat (570
kcal/mole glukosa) (2). Inilah alasan mengapa
Reduksi Reduksi Reduksi proses denitrifikasi harus dilaksanakan tanpa
NO3 ---------> NO2 ------------> NO -----------Æ adanya oksigen. Denitrifikasi mungkin terjadi
didalam flok lumpur aktif dan pada biofilm
Reduksi walaupun tingkat oksigen relatif tinggi pada
N2O -----------> N2 cairannya. Oleh karena itu adanya oksigen
pada air buangan tidak mencegah terjadinya
Denitrifiers berasal dari beberapa denitrifikasi pada tingkat lingkungan mikro (3).
grup fisiological dan taksonomi
(organotrophs, lithotrophs dan phototrophs) (2) c. Keberadaan zat organik
dan dapat menggunakan berbagai sumber Bakteri denitrifying harus mempunyai
energi (kimia organik atau kimia anorganik elektron donor untuk melaksanakan proses
atau cahaya). denitrifikasi. Beberapa sumber elektron telah
Mikroorganisme yang mampu dipelajari. Sumber- sumber tersebut termasuk
melakukan denitrifikasi berasal dari genera senyawa murni (contoh, asam asetat, asam
berikut ini: Pseudomonas, Bacillus, Spirillum, sitrat, methanol), air buangan domestik,
Hyphomicrobium, Agrobacterium, buangan dari industri makanan (bir, molases)
Acinetobacter, Propionobacterium, dan lumpur. Sumber elektron yang disenangi
Rhizobium, Corynebacterium, Cytophaga, adalah methanol walaupun agak mahal,
Thiobacillus dan Alcaligenes. Genera dalam hal ini berperan sebagai sumber
Pseudomonas (P. fluorescens, P. aeruginosa, karbon untuk mendorong denitrifikasi (3).
P.denitrificans) dan Alcaligenes merupakan Biogas, mengandung methan hampir
yang paling banyak terlibat. Mikroorganisme 60 %, dapat juga berlaku sebagai sumber
ini ditemukan di tanah, air dan air buangan. karbon pada denitrifikasi. Telah lama
Nitrous oxide (N2O) kemungkinan diketahui bahwa methan dapat digunakan
dihasilkan pada saat denitrifikasi, menyusul sebagai sumber karbon pada proses
terjadinya ketidak sempurnaan penghilangan denitrifikasi, karena bakteri methanotrophic
nitrat. Gas ini merupakan polutan udara, mengoksidasi methan menjadi methanol 2).
sehingga keberadaannya perlu dicegah atau
dikurangi. Pada kondisi tertentu, nitrat 6 NO3 + 5 CH3OH -----------> 3 N2 + 5 CO2
dirubah menjadi N2O sampai dengan 8 %. + 7 H2O + 6 (OH)-
Kondisi yang diinginkan adalah COD/NO3-N
rendah, waktu tinggal pendek dan pH rendah. 5/6 mol methanol diperlukan untuk
denitrifying satu mol NO3. Namun sebagian
3.3.2. Kondisi Proses Denitrifikasi methanol digunakan untuk pernafasan cell
dan sintesa cell. Penghilangan nitrat
Faktor-faktor utama yang maksimum dicapai apabila perbandingan
mempengaruhi denitrifikasi pada pengolahan CH3OH/NO3 mendekati 2,5 (3). Dalam
air buangan dan pada lingkungan lainnya saringan upflow anaerobic penghilangan
adalah sebagai nitrat hampir sempurna (99,8 %) dicapai pada
berikut : rasio > 2,65 (2). Diusulkan pada nilai 3,0 dapat
dicapai denitrifikasi sempurna.
a. Konsentrasi nitrat.
d. Kemasaman Air Limbah (pH)
Disebabkan nitrat berlaku sebagai
elektron penerima untuk bakteri denitrifying, Dalam air buangan, denitrifikasi
maka laju pertumbuhan denitrifiers paling efektif pada pH antara 7,0 dan 8,5, dan

50 Herlambang. A. dan R. Marsidi. 2003: Proses Denitrifikasi dengan Sistem Biofilter….


optimal sekitar 7,0 7). Alkalinity dan pH naik buangan dengan biomassa yang
selama terjadi denitrifikasi. Secara teoritis, menempel
denitrifikasi menghasilkan 3,6 mg alkalinity
sebagai CaCO3, per 1 mg nitrat yang Faktor terpenting yang
berkurang menjadi N2. Namun dalam praktek, mempengaruhi pertumbuhan bakteri pada
nilai ini lebih kecil dan nilai 3,0 diusulkan media penyangga adalah kecepatan aliran
untuk tujuan desain. Denitrifikasi serta bentuk dan jenis konfigurasi media.
menggantikan lebih kurang setengah dari Media yang digunakan dapat berupa kerikil,
alkalinity yang dikonsumsi selama batu pecah (split), media plastik (polivinil
denitrifikasi. chlorida), dan partikel karbon aktif dan
lainnya. Media yang sering digunakan pada
e. Temperatur proses biologis khususnya biofiter adalah
Denitrifikasi terjadi antara 35oC dan media plastik yang terbuat dari PVC (Gabriel
o
50 C. Tejadi pula pada temperatur rendah (5 Bitton, 1994). Kelebihan dalam penggunaan
– 10 oC) namun dengan laju yang lebih media plastik ini antara lain :
rendah.
a. Ringan serta mempunyai luas permukaan
f. Efek logam spesifik besar (luas pemmukaan per
satuan volume) berkisar antara sebesar
Denitrifikasi sangat terpengaruh 85 - 226 m2/m3.
dengan adanya molybdenum dan selenium, b. Volume rongga yang besar dibanding
yang aktif dalam pembentukan formate media lainnya (hingga 95%) sehingga
dehydrogenase, salah satu enzym yang resiko kebuntuan kecil.
berpengaruh dalam metabolisme methanol.
Molybdenum sangat penting pada sintesa Di dalam reaktor biofilter, mikro-
pengurangan nitrat. organisme tumbuh melapisi keseluruhan
permukaan media dan pada saat beroperasi
g. Kimia beracun air mengalir melalui celah-celah media dan
Organisme denitrifying lebih kurang berhubungan langsung dengan lapisan
sensitif terhadap kimia beracun dibandingkan massa mikroba (biofilm). Mekanisme
organisme nitrifiers. perpindahan massa yang terjadi pada
permukaan suatu media dinyatakan sebagai
3.4. Reaktor Biologis berikut :
Struktur reaktor biofilter menyerupai a. Diffusi substansi air buangan dari cairan
saringan (filter) yang terdiri atas susunan atau induk ke dalam massa mikroba yang
tumpukan bahan penyangga yang disebut melapisi media.
dengan media penyangga yang disusun baik b. Reaksi penguraian bahan organik
secara teratur maupun acak di dalam suatu maupun anorganik oleh mikroba.
bejana. Fungsi media penyangga adalah c. Diffusi produk peruraian ke luar kecairan
sebagai tempat tumbuh dan berkembangnya induk limbah.
mikroorganisme yang akan melapisi
permukaan media membentuk lapisan massa Permukaan media yang kontak dengan
yang tipis (biofilm). Mikroorganisme ini nutrisi yang terdapat dalam air buangan ini
menguraikan bahan organik yang ada dalam mengandung mikroorganisme yang akan
air. Air yang diolah akan dikontakkan dengan membentuk lapisan aktif biologis. Proses
sejumlah mikroba dalam bentuk lapisan film awal pertumbuhan mikroba dan pembentukan
(slime) yang melekat pada permukaan media. lapisan film pada media membutuhkan waktu
Media penyangga merupakan salah beberapa minggu, yang dikenal dengan
satu kunci pada proses biofilter. Efektifitas “proses pematangan”. Pada awalnya tingkat
dari suatu media tergantung pada : efisiensi penjernihan sangat rendah yang
kemudian akan mengalami peningkatan
a. Luas permukaan, semakin luas dengan terbentuknya lapisan film.
permukaan media maka semakin besar
jumlah biomassa per unit volume. 3.5. Lapisan Biomassa
b. Volume rongga, semakin besar volume Lapisan biomassa atau biofilm
rongga/ruang kosong maka semakin menurut Siebel (1987) didefinisikan sebagai
besar kontak antara substrat dalam air

J.Tek.Ling. P3TL-BPPT. 4 (1): 46-55 51


lapisan sel mikroba yang berkaitan dengan (HARI) INLET OUTLET
penguraian zat organik yang melekat pada 1 3 1738 195,4 88,95
suatu permukaan media. 2 2 242 2,5 98,82
Kecepatan pertumbuhan lapisan 3 1 1219,7 7 98,06
biofilm pada permukaan akan bertambah
akibat perkembang-biakan dan adsorpsi yang Dari hasil percobaan nitrifikasi telah
terus berlanjut sehingga terjadi proses berhasil menurunkan kandungan amoniak
akumulasi lapisan biomassa yang berbentuk lebih dari 90%, dengan volume reaktor 45
lapisan lendir (slime). Pertumbuhan liter dan waktu tinggal 1 hari. Namun
mikroorganisme akan terus berlangsung pada penurunan amoniak ini diikuti dengan
slime yang sudah terbentuk sehingga terbentuknya nitrit dan nitrat yang selanjutnya
ketebalan slime bertambah. Difusi makanan akan dihilangkan dengan proses denitrifikasi.
akan terus berlangsung sampai tercapai Tabel 1 - 3 berikut adalah hasil rata-rata dari
ketebalan maksimum, sehingga pada kondisi proses nitrifikasi pada amoniak, nitrit dan
ini difusi makanan ini tidak mampu lagi nitrat.
mencapai permukaan padatan disebelah
dalam. Pada kondisi ini mulai terjadi Tabel 2. Hasil rata-rata dari proses nitrifikasi
pengelupasan lapisan biomassa yang Nitrit.
selanjutnya segera terbentuk koloni No Waktu Nitrit EFISIENSI
mikroorganisme yang baru sehingga Tinggal (mg/l) (%)
pembentukan biofilm akan terus berlangsung. (HARI) INLET OUTLET
Proses pengelupasan ini juga disebabkan 1 3 26,4 259,4 -882,6
oleh pengikisan cairan yang berlebih yang
2 2 0 0,41
mengalir melalui biofilm (2). Penghilangan 3 1 2,5 15,75 -530
substrat oleh lapisan mikroorganisme akan
bertambah secara linier dengan Tabel 3. Hasil rata-rata dari proses nitrifikasi
bertambahnya ketebalan film sampai dengan Nitrat.
ketebalan maksimum, sedangkan
No Waktu Nitrat EFISIENSI
penghilangan akan tetap konstan dengan Tinggal (%)
(mg/l)
bertambahnya ketebalan biomassa lebih
(HARI) INLET OUTLET
lanjut.
1 3 3245 4772,6 -47,1
4. BAHAN DAN METODOLOGI 2 2 51,75 317,25 -513
PENELITIAN 3 1 400 525,25 -31,15

4.1. Bahan
4.1.2. Mikroorganisme dan Nutrien
4.1.1. Air Baku
Kondisi reaktor denitrifikasi diatur
Air baku (Influent) yang masuk ke
dalam keadaan anaerobik. Pertama, reaktor
dalam reaktor denitrifikasi merupakan hasil
diiisi dengan sludge dari IPAL Industri Tahu-
olahan efluent dari reaktor nitrifikasi,
Tempe untuk proses pembiakan bakteri
sehingga kualitas air baku pada denitrifikasi
(seeding). Proses pembiakan mikroba di
sangat tergantung pada proses nitrifikasi,
dalam reaktor denitrifikasi dilakukan selama
dalam hal ini sangat diharapkan hasil dari
kurang lebih 4 - 5 minggu, dengan waktu
proses nitrifikasi sedikit atau sama sekali
tinggal di dalam reaktor sekitar 3 hari, sampai
tidak mengandung amoniak, karena pada
dengan tumbuhnya lendir pada permukaan
proses denitrifikasi yang menjadi tujuan
biofilter. Setelah ketebalan biofilm pada
utama adalah mengurangi kandungan nitrit
reaktor cukup tebal, selanjutnya air limbah
dan nitrat. Reaksi yang terjadi pada reaktor
hasil proses nitrifikasi diinjeksikan ke dalam
denitrifikasi adalah perubahan senyawa nitrit
reaktor denitrifikasi. Oleh karena kandungan
menjadi nitrat dan akhirnya nitrat menjadi gas
Organik (C ) di dalam air limbah amonium
nitrogen (N2)
nitrat sangat rendah, maka agar proses
denitrifikasi dapat berjalan dengan baik
Tabel 1. Hasil rata-rata dari proses nitrifikasi
ditambahkan senyawa organik agar
Amoniak.
perbandingan C/N cukup untuk proses
denitrifikasi. Penambahan senyawa organik
No Waktu AMONIAK EFISIENSI dilakukan dengan menambahkan asam
Tinggal (mg/l) (%)
asetat atau larutan gula.

52 Herlambang. A. dan R. Marsidi. 2003: Proses Denitrifikasi dengan Sistem Biofilter….


Pada awal proses pengamatan DOSING :
dilakukan secara visual dengan cara Tipe Uni – Dose U04
Jumlah 2 unit
mengamati pertumbuhan biofilm yang Kapasiata min. 0,95 liter per jam
melekat pada media biofilter serta gas yang Kapasitas 4,8 liter per jam
terbentuk. Setelah proses berjalan selama 5 maksimum
minggu baru dilakukan analisa air sebelum 3 WAKTU
dan sesudah pengolahan. TINGGAL :
Minimum 6 jam
4.1.3. Model Reaktor Biologis Maksimum 33 jam
Model dari reaktor biologis yang
digunakan dalam penelitian ini adalah
reaktor biologis dengan sistem biakan Tabel 5. Spesifikasi Teknis Media Biofilter.
melekat. Spesifikasi Reaktor Denitrifikasi
tertera pada Tabel 4. Sedangkan spesifikasi No MEDIA BIOFILTER SPESIFIKASI
media yang digunakan dapat dilihat pada 1 Bahan PVC Sheet
Tabel 5. Diagram proses reaktor denitrifikasi 2 Tipe Sarang Tawon
3 Ukuran Lubang 2 cm x 2 cm
dapat dilihat pada Gambar 1. Air limbah dari 4 Ketebalan Media 0,5 mm
pabrik amonium nitrat digunakan sebagai air 5 Ukuran Modul Disesuaikan dengan
baku limbah reaktor nitrifikasi, sedangkan air ukuran reaktor
2 3
olahan dari reaktor nitrifikasi ditampung dan 6 Luas Permukaan + 226 m / m
Spesifik
digunakan sebagai umpan atau air baku 7 Berat Spesifik Media 30 – 35 kg / m
3

reaktor denitrifikasi. 8 Porositas Media 98 %


9 Warna Bening / transparant
4.2. Metode Penelitian

Penelitian ini dilakukan dalam skala


pilot, dan merupakan penelitian lanjutan dari
proses nitrifikasi yang sudah dilakukan
terlebih dahulu. Proses nitrifikasi
menghasilkan nitrat yang konsentrasinya
cukup tinggi dan dikhawatirkan mengganggu
lingkungan. Oleh karena itu dilakukan proses
Denitrifikasi, dengan mengalirkan limbah hasil
proses nitrifikasi kedalam reaktor anaerobik
untuk proses denitrifikasi. Percobaan
dilakukan selama tiga bulan, dengan
menggunakan berbagai macam konsentrasi
Gambar 2. Reaktor Nitrifikasi dan
limbah dan variasi waktu tinggal untuk proses
Denitrifikasi yang digunakan Untuk
pengolahan serta pengaturan pH.
Percobaan.
Tabel 4. Spesifikasi Reaktor Denitrifikasi
5. HASIL PERCOBAAN DAN
Anaerobik.
PEMBAHASAN
ITEM SPESIFIKASI 5.1. Efisiensi Proses
1 REAKTOR : DENITRIFIKASI- Setelah proses berjalan selama 5
ANAEROBIK
Dimensi Total 15 cm x 30 cm x 150 cm minggu baru dilakukan analisa air sebelum
(67,5 liter) dan sesudah pengolahan. Hasil analisa
Volume Reaktor 15 cm x 30 cm x 140 cm (63 air sebelum dan sesudah proses denitrifikasi
Biofilter liter)
setelah proses pembiakan bakteri berjalan 5
Tnggi Bed 120 cm
Media minggu ditunjukkan seperti pada Tabel 6 – 8.
Volume Media 15 cm x 30 cm x 120 cm (54 Percobaan dilakukan dengan waktu tinggal 5
liter) hari dan air baku yang digunakan langsung
Tinggi Ruang 10 cm
Lumpur
dari pabrik tanpa pengenceran, konsentrsi
Tinggi kolom air 10 cm nitrat berkisar 2324 – 6247 ppm. Pada
di atas media awalnya percobaan hasilnya cukup bagus,
Tinggi Ruang 10 cm efisiensi dapat mencapai 87,34%, tetapi
Bebas
secara perlahan efisiensinya turun mencapai
2 POMPA 17,93% pada minggu ke lima. Penurunan

J.Tek.Ling. P3TL-BPPT. 4 (1): 46-55 53


efisiensi ini dapat mengindikasikan kurangnya
pasokan nutrien untuk bakteri, terutama
Percobaan selanjutnya dilakukan dengan
faktor karbon sehingga kemampuan
mempersingkat waktu tinggal dari tiga hari
degradasi limbahnya menurun atau media
menjadi satu hari (Tabel 8). Konsentrasi nitrat
biofilter yang digunakan kurang banyak,
yang digunakan berkisar 293 – 996 ppm.
sehingga maksimum loading-nya untuk
Hasil percobaan menunjukkan penurunan
penguraian limbah terlampaui. Ada dua cara
tajam pada efisiensi proses denitrifikasi, baik
untuk megatasi ini, yaitu dengan menambah
pada konsentrasi rendah maupun pada
media biofilter atau dilakukan pengenceran
konsentrasi yang agak tinggi. Kondisi ini
limbah yang masuk kedalam reaktor.
menunjukkan waktu tinggal satu hari terlalu
cepat jika dipakai untuk pengolahan limbah
Tabel 6. Konsentrasi Nitrat, sebelum nitrat dengan media biofilter.
dan sesudah proses denitrifikasi
dengan waktu tinggal 5 hari
Tabel 8. Konsentrasi Nitrat, sebelum dan
TGL WT NITRAT (mg/l) EFISIENS
I (%) sesudah proses denitrifikasi
PERCOBAAN (HARI)
INLET OUTLET dengan waktu tinggal 1 hari
11 Juni 6247 791 87,34
TGL. WT NITRAT EFISIENSI
14 Juni 6137 3591 41,48
PERCOBAAN (mg/l) (%)
18 Juni 5 2324 1853 20,24 HARI INLET OUTLET
21 Juni 3346 1174 64,92
14 Ags 293 242 17,48
25 Juni 4370 3587 17,93
15 Ags 1 404 224 44,54
Rata2 4485 2199 46,38 20 Ags 663 609 8,13
Percobaan selanjutnya dilakukan 21 Ags 996 775 22,21
pengenceran, dengan waktu tinggal 3 hari, Rata-rata 589 462,5 23
dengan konsentrasi nitrat berkisar 250 – 337
ppm. Hasilnya cukup mengejutkan ternyata
pada minggu pertama 100% nitrat dapat 5.2. Waktu Tinggal
hilang, kemudian pada minggu berikutnya Penelitian nitrifikasi dan penelitian
turun, tetapi masih stabil pada kisaran 98 – denitrifikasi dalam rangka pengolahan limbah
99%. Kondisi ini menceminkan proses amoniak konsentrasi tinggi, dilakukan secara
denitrifikasi berjalan baik dan media terpisah. Hal ini dilakukan karena waktu
biofilternya dapat bekerja optimal. Media tinggal di dalam reaktor yang optimal pada
biofilter mempunyai kemampuan yang tidak kedua proses tersebut harus diteliti secara
sama untuk setiap proses penguraian limbah, terpisah. Setelah diperoleh waktu tinggal
penentuan kemampuan media biofilter yang optimal untuk masing-masing proses,
menentukan banyaknya media biofilter yang maka rencana selanjutnya adalah melakukan
dipakai dalam pengolahan limbah. Jika penelitian dengan menggabungkan kedua
limbah yang diuraikan terlalu pekat dan proses tersebut, sehingga proses pengolahan
melebihi kemampuan bebannya, maka limbah amoniak dapat berjalan secara
proses menjadi tidak efisien (Gambar 1.). keseluruhan dan secara kontinu untuk untuk
memperoleh air limbah olahan yang sudah
Tabel 7. Konsentrasi Nitrat, sebelum tidak mengandung senyawa nitrogen.
dan sesudah proses
denitrifikasi dengan waktu Tabel 9. Korelasi Waktu Tinggal dan
tinggal 3 hari Penurunan Konsentrasi Nitrat Serta
Efisiensi
TGL. WT NITRAT EFISIENS
PERCOBAAN (mg/l) I No Waktu Nitrat EFISIENSI
(%) Tinggal RATA2 (%)
(mg/l)
HARI INLET OUTLET
(HARI) INLET OUTLET
7 Ags 250 0 100,00 1 5 4485 2199 46,38
8 Ags 3 252 4 98,49
2 3 291,75 2,75 99
9 Ags 328 3 99,04
3 1 589 462,5 23
10 Ags 337 4 98,95
Rata-rata 291,75 2,75 99

54 Herlambang. A. dan R. Marsidi. 2003: Proses Denitrifikasi dengan Sistem Biofilter….


Dari hasil percobaan ini dapat
diketahui bahwa reaktor denitrifiasi dapat
bekerja optimal dengan waktu tinggal 3 hari,
dengan konsentrasi nitrat 250 – 337 ppm.
Keterbatasan kemampuan media biofilter
dalam menguraikan limbah merupakan Saran
hambatan utama, sehingga ketika reaktor 1. Perlu dilakukan percobaan lanjutan untuk
dijalankan pada waktu tinggal 1 hari terjadi limbah nitrat dengan konsentrasi tinggi
penurunan efisiensi yang cukup signifikan. dengan penambahan nutrien dan karbon
Untuk meningkatkan efisiensi pada waktu yang cukup, sehingga proses denitrifikasi
tinggal satu hari dapat dilakukan dengan cara dapat berjalan efisien pada waktu tinggal
menambah media biofilter yang digunakan yang singkat.
atau penambahan pasokan nutrien untuk
mikroba yang bekerja. 2. Perlu penambahan waktu percobaan, agar
3 stabilitas proses dapat diamati lebih
Dengan volume media 0,054 m
panjang waktunya.
dapat menurunkan nitrat 289 mg/l dengan
waktu tinggal 3 hari. Dengan demikian
kemampuan biofilter dalam menurunkan nitrat DAFTAR PUSTAKA
adalah 5 351 mg/liter tiap meter kubik.
1. Alaerts, G. Dan Santika, S.S. 1987. Metode
Penelitian Air. Usaha Nasional. Surabaya
6. KESIMPULAN DAN SARAN
2. Bitton,G., 1994, Wastewater Microbiology, Wiley –
Kesimpulan Liss, A John Wiley & Sons, Inc, NY.
3. Cristensen, M.H., dan P. Harremoes, 1978,
1. Denitrifikasi menggunakan reaktor
Nitrification and denitrification in wastewater
anarobik dengan media biofilter dapat
Treatment, pp 391 – 414, in “ Water Pollution
berjalan dengan baik pada konsentrasi
Microbiology, Vol. 2. 12., Mitchell, ed. Wiley, NY.
nitrat yang tidak terlalu tinggi, yaitu
4. Graff.A. dkk., 1995, Anaerobic Oxidation of
berkisar konsentrasi nitrat 250 – 337 ppm,
Ammonium Is a Biologicallly Mediated Process,
dengan efisiensi rata-rata mencapai 99%.
Journal of Applied and Environ-mental Microbiology.
5. Henze. M. dkk, 1995, Wastewater Treatment,
2. Pada konsentrasi nitrat tinggi perlu Biological and Chemical Process, Springer-Verlag,
penambahan nutrien, terutama untuk Lyngby.
menjaga keseimbangan karbon dan fosfor 6. Kida, K. dkk., 1992, Efficient Removal of NH
sebagai unsur penunjang pertumbuhan Accomulation during Anaerobic Treatment of
bakteri. Distilerry Wastewater from Sochu Making. Journal
of Fermentation and Bioengineering, Vol. 75, No. 4.
3. Kemampuan biofilter dalam menurunkan
7. Kida. K. dkk., 1999, Efficient Removal of Organic
nitrat adalah 5351 mg/liter/m3 media
Matter and NH from Pot Ale by a Combination of
biofilter, dengan waktu tinggal optimal 3
Methane Fermentation and Biological Denitrification
hari.
and Nitrification Process. Journal of Process
Engineering.
8. Metcalf dan Eddy, 2003, Wastewater Engineering,
Treatment and Reuse, fourth edition, Metcalf&Eddy,
Inc, McGraw Hill, New York.

J.Tek.Ling. P3TL-BPPT. 4 (1): 46-55 55

Anda mungkin juga menyukai