DI SUSUN OLEH:
Rahmat Sabuhari
rahmat.sabuhari@unkhair.ac.id
Ruslan Kamis
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Khairun Ternate
Abstrak
Penelitian ini bertujuan: 1). Menganalisis pengaruh variabel budaya organisasi
terhadap kinerja pelayanan publik pegawai PT. Pos Cabang Ternate
2).Menganalisis variabel karakateristik kompetensi terhadap kinerja pelayanan
publik pegawai PT. Pos Indonesia cabang Ternate. 3) Menganalisis variabel
kepuasan kerja terhadap kinerja pelayanan publik pegawai PT. Pos Indonesia
cabang Ternate. 4). Menganalisis variabel budaya organisasi, karakteristik
kompetensi, dan kepuasan kerja secara simultan terhadap
kinerja pelayanan publik pegawai PT. Pos Indonesia cabang Ternate. Data yang
digunakan adalah data sekunder yang diperoleh melalui kuesioner yang
selanjutnya diolah dan dianalisis. Metode analisis yang digunakan dalam
penelitian ini adalah Model Regresi Linier Berganda dengan pengujian
hipotesismenggunakan uji statistik uji-t dan uji-F, setelah dilakukan uji
ekonometrik berupa uji normaitas, uji multikolinieritas, uji heteroskedastisitas dan
uji autokorelasi. Hasil analisis menunjukkan bahwa secara parsial baik variabel
budaya organisasi, karakteristik kompetensi, dan kepuasan kerja berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kinerja layanan publik. Demikian pula pengujian
secara simultan menunjukkan bahwa ketiga variabel tersebut di atas berpengaruh
positif terhadap kinerja layanan publik pegawai PT. Pos Indonesia diKota Ternate.
Pendahuluan
Salah satu fungsi pemerintahan yang kini semakin disorot masyarakat adalah
pelayanan publik yang diselenggarakan oleh instans-instansi pemerintah yang
menyelenggarakan
pelayanan publik. Peningkatan kualitas pelayanan publik yang diselenggarakan
instansi pemerintahan kini semakin mengemuka; bahkan menjadi tuntutan
masyarakat.
Persoalan yang sering dikritisi masyarakat atau para penerima layanan adalah
persepsi
terhadap “kualitas” yang melekat pada seluruhaspek pelayanan. Istilah “kualitas”
ini,
menurut Tjiptono (1996:55) mencakup:kesesuaian dengan persyaratan; kecocokan
untuk pemakaian; perbaikan berkelanjutan; bebas dari kerusakan/cacat;
pemenuhan
kebutuhan pelanggan sejak awal dan setiap saat; melakukan segala sesuatu secara
benar;
dan sesuatu yang dapat membahagiakan pelanggan.Oleh karena itu, organisasi
yang
menyelenggarakan usaha pada pelayanan publik diharapkan dapat meningkatkan
kinarja
layanan dengan cara membangun budaya organisasi yang kuat, memiliki
sumberdaya.manusia dengan karakteristik kompetensi tertentu, dan pegawa inya
merasa puas dalam bekerja.
Budaya Organisasi
Kebiasaan-kebiasaan dan tradisi yang umumnya terjadi pada suatu organisasi
merupakan cikal bakal dari tumbuhnya budaya organisasi, yang dikembangkan
oleh pimpinan puncak organisasi. Biasanya cikal bakal tumbuhnya organisasi
dimulaidarikebiasaankebiasaanyangdilakukanpimpinanorganisasiitusendiri,
jika pimpinan memberikan suatu contoh kebiasaan buruk seperti tidak disiplin,
acuh tak acuh terhadap pegawai, tidak pernah melakukan control terhadap kinerja
pegawai, akibatnya pegawai cenderung akan meniru perilaku yang demikian.
Walaupun tidak semuanya demikian, paling tidak segala perilaku pemimpin akan
menjadi cermin bagi pegawai untuk bersikap dan bertindak dalam melaksanakan
tugas maupun dalan berinteraksi dengan sesama teman kerja maupun dengan
atasan.Budaya organisasi mengacu kesuatu sistem ma
kna bersama yang dianut oleh anggota-anggota yang membedakan organisasi itu
dari organisasi-organisasi lain (Robbins 2003). Selanjutnya.Budaya merupakan
suatu pola asumsi dasar yang dimiliki bersama
b.Self confidence,
yaitu adanya kepercayaan diri dalam menjalankan profesi yang
dimiliki
c.Flexibility, yaitu keleluasasaan dalam menjalankan pekerjaan
d.Organizational commitment,yaitu komitmen pada organisasi dalam pencapaian
visi dan misi organisasiTujuan kebutuhan dalam penentuan tingkat atau level
kompetensi seseorang hanyalah untuk mengetahui tingkat kinerja orang tersebut
apabila ia akan melakukan suatu pekerjaan, apakah hasilnya masuk dalam
katagori level tinggi atau dibawah rata-rata. Kemampuanatau kompetensi
seseorang termasuk dalam katagori tinggi atau nantinya akan dibuktikan dan
ditunjukkan apabila ia sudah melakukan pekerjaannya. Sebaliknya,
apabila mempunyai kompetensi tingkat rendah, ia akan cenderung berkinerja
rendah pula. Dalam setiapindividu seseorang terdapat beberapa karakteristik
kompetensi dasar.
Metode Penelitian
Materi
Materi penelitian ini mencakup kajian dan analisis pengaruhbudaya organisasi,
karakteristik kompetensi, dan kepuasan kerjaterhadap kinerja layanan publik
pegawai pada kantor P.T. Pos Indonesia (Persero) di Kota Ternatebaik secara
parsial maupun secara simultan.
Pengumpulan Data
Penelitian ini disebut metode survey, yang termasukkategori penelitian “
explanatoryatau confirmatory”, yaitu untuk menjelaskan hubungan kausal dan
pengujian hipotesis, yang dilaksanakan pada pegawai PT. Pos Indonesia (Persero)
Kantor Pos Kota Ternate yang berjumlah35 orang pegawai tetap dan direncanakan
untuk meneliti pegawai dimaksud,dengan syarat pegawai tersebut
memahami apa yang menjadi tugas dan tanggungjawabnya
.Data dikumpulkan dengan menggunakan angket pilihan berganda model skala
Likert, setelah terlebih dahulu diujicobakan. Alat analisis
yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier
berganda.Pengujian hipotesis dilakukan dengan memanfaatkan:
Uji F (Uji Serentak)dan Uji T (uji parsial) berdasarkan hipotesis yang telah
diajukan.
Defenisi Operasional Variabel
Variabel penelitian adalah ubahan yang memiliki variasi nilai (Ferdinand, 2006).
Ubahan dimaksud
ialah konsep abstrak yang telah diubah dengan menyebutkan dimensi
tertentu yang dapat diukur. Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu:
a.Variabel terikat (Dependent Variable).
Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah kinerja layanan publik
(Y).
Menurut Sinambela (2008) untuk mencapai kepuasan masyarakat, dituntut
pelayanan prima yang tercermin dari:
1.Transparansi, yaitu bersifat terbuka, mudah dan dapat diakses oleh semua pihak
dan disediakan secara memadai sertamudah dimengerti.
2.Akuntabilitas, yaitu dapat dipertanggung jawabkan sesuai dengan paraturan
perundang-undangan
3.Kondisional, yaitu sesuai dengan kondisidan kemampuan pemberi dan penerima
layanan dengan berpegang pada prinsip efektif dan efisien.
4.Partisipatif, yaitu mendorong peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan
pelayanan publik dengan memperhatikan aspirasi, kebutuhan dan harapan
masyarakat.Rahmat SabuhariJurnal Manajemen Bisnis IndonesiaRuslan Kamis
Vol. 6, Nomor 1, Oktober20181485.Kesamaan hak, yaitu tidak diskriminatif
dalam arti tudak membedakan suku, ras, agama, golongan, gender, dan status
ekonomi
6.Keseimbangan hak dan kewajiban.yaitu pemberi dan penerima layanan publik
harus memenuhi hak dan kewajiban masing-masing pihak.
b. Variabel bebas (Independent Variable).
Variabel bebas yaitu variabel yang mempengaruhi variabel terikat, baik itu secara
positif atau negatif, serta sifatnya dapat berdiri sendiri. Dalam penelitian ini yang
menjadi variabel bebas ialah :
Budaya Organisasi (X1), Budaya organisasi mengacu kesuatu sistem makna
bersama yang dianut oleh anggota-
anggota yang membedakan organisasi itu dari
organisasi-organisasi lain (Robbins, 2003).
Karakteristik Kompetensi(X2),
Spencer dan Spencer (1993) membagi
karakteristik kompetensi individu, yaitu sebagai berikut
(1) Motif, adalah sesuatu yang secara konsisten dipikirkan atau diinginkan
orang yang menyebabkan tindakan;
(2) Sifat, adalah karakteristik fisik dan respon yang konsisten terhadap situasi
atau informasi
(3) Konsep diri, adalah sikap, nilai-nilai, atau citra diri sesorang
(4) Pengetahuan, adalah informasi yang dimiliki orang dalam bidang spesifik atau
kompetensi yang kompleks;
(5) Keterampilan, adalah kemampuan mengerjakan tugas fisik atau mental
tertentu. Kompetensi mental atau keterampilan kognitif termasuk berpikir analitis
dan konseptual.Kepuasan KerjaX3),
Pendapat dari Gilmer (1966) tentang faktor-
faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja sebagai berikut,
(1) Kesempatan untuk maju, dalam hal ini ada tidaknya kesempatan untuk
memperoleh pengalaman dan peningkatan kemampuan selama kerja;
(2) Keamanan kerja.Faktor ini sering
disebut sebagai penunjang kepuasan kerja, baik bagi karyawan pria maupun
wanita;
(3) Gaji, lebih banyak menyebabkan ketidakpuasan, dan jarang orang
mengekspresikan kepuasan kerjanya dengan sejumlah uang yang diperolehnya;
(4) Perusahaan dan manajemen.Perusahaan dan manajemen yang baik adalah
yang mampu memberikan situasi dan kondisi kerja yang stabil;
(5) Pengawasan (Supervise),
Bagi karyawan, supervisor dianggap sebagai figur ayah dan
sekaligus atasannya;
(6) Faktor intrinsik dari pekerjaan. Atribut yang ada pada
pekerjaan mensyaratkan ketrampilan tertentu;
(7) Kondisi kerja,termasuk di sini
adalah kondisi tempat, ventilasi, penyinaran, kantin dan tempa
t parkir;
(8) Aspek sosial dalam pekerjaan,merupakan salah satu sikap yang sulit
digambarkan tetapi dipandang sebagai faktor yang menunjang puas atau tidak
puas dalam kerja;
(9) Komunikasi. Komunikasi yang lancar antar karyawan dengan pihak
manajemenbanyak dipakai alasan untuk menyukai jabatannya;
(10) Fasilitas.Fasilitas kantor, cuti, dana pensiun, atau perumahan merupakan
standar suatu jabatan dan apabila dapat dipenuhi akan menimbulkan rasa puas.
(As’ad, 2004: 115).
Metode Analisis
yang digunakan adalah statistik deskriptif dan statistik inferensial. Untuk menguji
tingkat kondisi setiap variabel digunakan statistik deskriptif berupa distribusi
frekuensi, sedangkan untuk pengujian hipotesis digunakan statistik inferensial
yakni regresiberganda, dengan didahului uji asumsi klasik, dan hipotesis
diuji pada tingkat signifikansi 5%.Hasil Penelitian dan PembahasanAnalisis
Deskriptif Variabel PenelitianPengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan
dengan menyebarkan kuesioner kepada setiap responden.
Analisis deskriptif variabel bertujuan untuk menginterprestasikan
distribusijawaban responden.Hasil rekapitulasi jawaban responden terhadap setiap
item pada masing-masing variabel yang dianalisis dapat
dilihat pada Tabel 1.berikut:
Tabel 1.
Nilai rerata semua indikator dalam stiap variabel yang dianalisis
Simbol Nama Variabel Rerata
X1 Budaya Organisasi Nilai 4,16
X2 Karakteristik Kompetensi
4,17
X3 Kepuasan Kerja 4,00
Y Kinerja Layanan 3,99
Saran
Saran-saran yang dapat diberikan berdasarkan hasil penelitiaini adalah sebagai
berikut:
1.Kinerja layanan publik akan dapat meningkat ketika organisasi/instansi ketika
kepuasan kerjapara pegawainya dapat dipertahankan dengan baik, sehingga
pegawai dapat melaksanakan pekerjaan dengan baik pula.
2.Untuk lebih meningkatkan kinerja layanan publikdi lingkungan PT. Pos
Indonesia CabangTernate, maka pimpinan atau instansi sebaiknya memperhatikan
budaya organisasidan karakteristik kompetensi yang dimiliki oleh pegawai
menyangkut dengan keahlian dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh
pimpinan.
3.Bagi peneliti lain yang ingin mengembangkan penelitian dengan masalah yang
sama agar dapat menyempurnakan kekurangan–kekurangan yang terdapat dalam
penelitian ini yang menyangkut dengan variabel-variabel penelitian yang
berhubungan dengan kinerja pegawai yaitu seperti motivasi, pendidikan dan
pelatihan pegawai, kompensasi, lingkungan kerja, komitmen organisasional dan
kepemimpinan.
Daftar Pustaka
Anderson, E., Weitz B. 1992. The use of pledges to build and sustain commitment
in distribution channels. Journal of Marketing Research; 29 (Feb): 18-34.
Arijanto, A. and Taufik, M. 2017. Analysis of Effect of Organizational Culture
and Organization Commitment to Performance,European Journal of Business and
Management Vol.9, No.3, 2017, ISSN 2222-1905 (Paper) ISSN 2222-2839
(Online).As’ad, M. 1991. Seri Ilmu Sumber Daya Manusia: Psikologi Industri.
Edisi IV. Liberty,Yogyakarta.Asmiddin, Sri Asmidar, 2013.Pengaruh Kompetensi
Pegawai Kelurahan Terhadap Kualitas Pelayanan Administrasi Kependudukan Di
Wilayah Kecamatan Murhum Kota Baubau.Masters T, Universitas Terbuka.