Anda di halaman 1dari 3

TM 2

Nama : Ni Ketut Santiani


NIM :859008968
Makul :Pendidikan Bahasa Indonesia di SD
Kelas : G2

Jawaban :

1. Pembelajaran Terpadu Lintas Materi merupakan pembelajaran yang dilakukan dengan


cara memadukan materi-materi yang ada di dalam mata pelajaran tersebut.
Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD atau SMP,SMA di mulai dengan pemilihan
tema, dimana tema merupakan wadah untuk belajar Bahasa.

Contoh :
Materi pembelajaran : Bahasa Indonesia
Satuan pendidikan : Sekolah Dasar
Kelas/semester : 3/1
Waktu : 1 kali pertemuan (2 x 40’)
Tema : Lingkungan
Standar Kompetensi : Mampu membaca dengan pemahaman teks agak panjang
dengan cara membaca lancar, dan membaca dalam hati
secara intensif, dan membaca secara memindai suatu denah
serta membaca dongeng dan puisi.
Kompetensi Dasar : Membaca bersuara (membacakan teks)
Hasil Belajar : Membaca teks untuk diri sendiri dan orang lain
Indikator hasil belajar : 1. Siswa dapat membaca teks dengan lafal dan intonasi yang
tepat 
2. Siswa dapat menjawab pertanyaan isi teks secara 
    lisan atau tertulis
Langkah – Langkah Pembelajaran :
1. Salah satu siswa disuruh membaca nyaring sebuah teks yang sudah disiapkan guru
yang berjudul Lingkungan di sekitar kita.
2. Siswa lainnya disuruh menyimak.
3. Setelah selesai membaca siswa tersebut disuruh menceritakan isi teks yang telah
dibacanya dengan kalimat sendiri (membaca dipadukan dengan berbicara)
4. Siswa yang lain disuruh mendengarkan dan mencatat jika ada kekurangan isi yang
diceritakan, ada kesalahan kalimat atau penggunaan kata yang kurang tepat
(berbicara dipadukan dengan mendengarkan dan menulis serta kebahasan)
5. Seluruh siswa disuruh menjawab pertanyaan-pertanyaan bacaan secara tertulis
(membaca dipadukan dengan menulis).
6. Setelah selesai menjawab pertanyaan bacaan secara tertulis, salah seorang siswa
disuruh membacakan jawabannya, sedangkan yang lain diberi kesempatan untuk
mengajukan pendapatnya yang lain yang berhubungan dengan jawaban pertanyaan
bacaan tersebut secara menulis (menulis dipadukan berbicara).

Sumber : Lancar Berbahasa Indonesia 1


Penilaian : Dilakukan selama dalam kegiatan pembelajaran.

2. Contoh proses pembelajaran untuk melatih keterampilan berbicara siswa yaitu:


a. Tanya Jawab tentang bermacam-macam sumber energy
b. Salah satu siswa di suruh menceritakan pengalamannya tentang penggunaan
sumber energy dalam kehidupan sehari-hari.
c. Guru memberikan tanggapan tentang kata-kata atau kalimat yang digunakan oleh
siswa dalam menceritakan pengalamannya tersebut.
d. Tanya jawab tentang bagaimana cara menghemat sumber energy.
e. Salah satu siswa di suruh menjelaskan bagaimana cara untuk menghemat energi,
contohnya hemat air bersih.
f. Meyimpulkan pembelajaran yang dilakukan dan guru memberikan tugas tentang
dampak yang terjadi apabila sumber energy tidak dimanfaatkan dengan baik untuk
bahan pembelajaran pada pertemuan yang akan datang.

3. Prinsip penyusunan buku teks menurut W.F. Mackey yaitu,


a. Seleksi, dalam hal ini yang harus di pertimbangkan yaitu,
1. Tujuan pengajaran bahasa, level bahasa dan jumlah waktu belajar.
2. Tipe bahasa yang diajarkan mencakup dialek, register, style dan media.
3. Jumlah materi
4. Fonetik, tata bahasa, kosakata dan makna kata
5. Kreteria yang melandasi pilihan.
b. Gradasi bahan pelajaran yaitu mencakup tataan yang dipandang paling baik untuk
menyajikan bahan pelajaran yang telah diseleksi.
c. Presentasi Bahan yaitu mempersoalkan pengomunikasian bahan kepada siswa,
yang meliputi.
1. Penahapan bahan pelajaran
2. Pendemonstrasian bahan pelajaran secara lisan atau tertulis.
3. Prosedur yang ditempuh yaitu eksplanasi, translasi, otentik, gambar dan
konteks.
d. Repetisi Bahan Pelajaran, mempersoalkan hal-hal yang patut dilakukan guru
dalam kelas, serta menyajikan bahan pelajaran yang telah tertata dalam buku
pelajaran. Repitisi ini menyangkut tentang perilaku guru dalam mengajar dan
siswa dalam belajar.
4. Pembelajaran membaca dan menulis permulaan lebih menekankan pada aspek
mekanik maksudnya anak-anak dilatih agar dapat menuliskan lambing-lambang tulis
yang jika dirangkaikan dalam sebuah struktur akan menjadi bermakna. Melalui
kemampuan ini, perlahan-lahan anak-anak akan digiring pada kemampuan
menuangkan gagasan, persaan, pikiran ke dalam bentuk tulis melalui lambing-
lambang tulis yang dikuasainya.

Anda mungkin juga menyukai