DOSEN PEMBIMBING :
MUDJIATKO, S.T., M.T
DISUSUN OLEH :
RIZKA MARDIANA (1707111289)
d. Sistem Tandon
Sistem tandon yaitu petakan atau lahan yang dibuat sebagai tempat penampungan
air laut atau air sungai sebagai sumber pemasukan air tambak. Pada sistem ini, air di
dalam tandon biasanya diberi perlakuan teknis sebelum dimasukkan ke dalam
tambak, sehingga kualitas air yang dimasukkan sudah terkontrol dari segi kuantitas
dan kualitasnya. Sistem ini dapat dikatakan merupakan cara yang relatif ideal bagi
kegiatan budidaya karena air dari laut telah diendapkan dan segala faktor yang
merrugikan bagi kegiatan budidaya telah diminimalkan melalui perlakuan teknis
yang telah diberikan.
2.3 Pasang Surut
Pasang surut adalah gelombang panjang dengan periode sekitar 12 jam dan 24
jam. Puncak gelombang pasang surut biasa disebut muka air pasang (high tide) dan
lembahnya biasa disebut air surut (low tide), sedangkan tinggi gelombang disebut
”tidal range”.
Pengambilan data pasang surut bisa dilakukan dengan menggunakan bak ukur
berskala yang dipasang di dasar pantai dimana skala nol terletak dibawah permukaan
air laut pada saat terjadi air rendah terendah dan bacaan skala masih dapat terbaca pada
saat terjadi air tinggi tertinggi. Setelah bak ukur berskala terpasang, dilakukan
pengamatan pasang surut dengan interval 5 menit selama 24 jam (satu kali
pengamatan). Hasil yang diperoleh nantinya akan dimasukkan kedalam kurva pasang
surut untuk menentukan jenis pasang surut. Pasang surut air laut dapat dibedakan atas 3
(tiga) jenis yaitu:
a. Diurnal tide yaitu pasang surut tunggal yang terjadi apabila dalam waktu 24 jam
terjadi dua kali air tinggi dan satu kali air rendah.
b. Semi diurnal tide yaitu pasang surut ganda terjadi apabila dalam waktu 24 jam
terjadi dua kali air tinggi dan dua kali air rendah.
c. Mixed tide yaitu pasang surut campuran terjadi apabila dalam waktu 24 jam terdapat
kedudukan air tinggi dan rendah yang tidak teratur.
2.5 Estuaria
Estuaria adalah suatu perairan semi tertutup yang berada dibagian hilir sungai dan
masih berhubungan dengan laut, sehingga memungkinkan terjadinya percampuran
antara air tawar dan air laut (Dahuri, 2004; Efrieldi, 1999).
Kombinasi pengaruh air laut dan air tawar akan menghasilkan suatu komunitas
yang khas, dengan lingkungan yang bervariasi, antara lain:
a. Tempat bertemunya arus air tawar dengan arus pasang-surut, yang berlawanan
menyebabkan suatu pengaruh yang kuat pada sedimentasi, pencampuran air, dan
ciri-ciri fisika lainnya, serta membawa pengaruh besar pada biotanya.
b. Pencampuran kedua macam air tersebut menghasilkan suatu sifat fisika lingkungan
khusus yang tidak sama dengan sifat air sungai maupun sifat air laut.
c. Perubahan yang terjadi akibat adanya pasang-surut mengharuskan komunitas
mengadakan penyesuaian secara fisiologis dengan lingkungan sekelilingnya.
d. Tingkat kadar garam di daerah estuaria tergantung pada pasang-surut air laut,
banyaknya aliran air tawar dan arus-arus lainnya, serta topografi daerah estuaria
tersebut.