REKAYASA TAMBAK
DOSEN PEMBIMBING :
MUDJIATKO, S.T., M.T
DISUSUN OLEH :
RIZKA MARDIANA (1707111289)
1. Dasar Analisa
Pasang surut laut merupakan suatu fenomena pergerakan naik turunnya permukaan
air laut secara berkala yang diakibatkan oleh kombinasi gaya gravitasi dan gaya tarik
menarik dari benda-benda astronomi terutama oleh matahari, bumi dan bulan.
Faktor lokal yang dapat mempengaruhi pasang surut suatu perairan seperti topografi
dasar laut, lebar selat, bentuk teluk dan sebagainya, sehingga berbagai lokasi memiliki ciri
pasang surut yang berlainan. Memilih lokasi tambak perlu diketahui tinggi dan macam
pasang surut yang terjadi. Macam- macam pasang surut adalah sebagai berikut:
a. Pasang Surut Harian Tunggal (Diurnal Tide), yaitu bila dalam sehari terjadi satu kali
pasang dan satu kali surut. Biasanya terjadi dilaut sekitar khatulistiwa, antara lain di
Sumatera Selatan dan Kalimantan Barat.
b. Pasang Surut Harian Ganda (Semi Diurnal Tide), yaitu bila dalam sehari terjadi dua
kali pasang dan dua kali surut yang tinginya hampir sama. Terjadi di Selat Malaka
hingga Laut Andaman, yaitu di Sumatera Utara dan Kalimantan Timur.
Elevasi di laut selalu berubah satiap saat, maka diperlukan suatu elevasi yang
ditetapkan berdasar data pasang surut, yang dapat digunakan sebagai pedoman dalam
perencanaan pelabuhan. Beberapa elevasi tersebut adalah sebagai berikut :
a. Muka air tinggi (high water level), muka air tertinggi yang dicapai pada saat air pasang
dalam satu siklus pasang surut.
b. Muka air rendah (low water level), kedudukan air terendah yang dicapai pada saat air
surut dalam satu siklus pasang surut.
c. Muka air tinggi rerata (mean high water level, MHWL), adalah rerata dari muka air
tinggi selama periode 19 tahun.
d. Muka air rendah rerata (mean low water level, MLWL), adalah rerata dari muka air
rendah selama periode 19 tahun.
e. Muka air laut rerata (mean sea level, MSL), adalah muka air rerata antara muka air
tinggi rerata dan muka air rendah rerata. Elevasi ini digunakan sebagai referansi untuk
elevasi di daratan.
f. Muka air tinggi tertinggi (highest high water level, HHWL), adalah air tertinggi pada
saat pasang surut purnama atau bulan mati.
g. Higher high water level, adalah air tertinggi dari dua air tinggi dalam satu hari, seperti
dalam pasang surut tipe campuran.
h. Lower low water level, adalah air terendah dari dua air rendah dalam satu hari.
3. Rawa
3.1 Pengertian Rawa
Rawa adalah lahan genangan air secara ilmiah yang terjadi terus-menerus atau
musiman akibat drainase yang terhambat serta mempunyai ciri-ciri khusus secara
fisika, kimiawi dan biologis.
Rawa adalah bagian permukaan bumi yang tergenang air dan ditumbuhi oleh
tumbuh-tumbuhan serta letaknya lebih rendah dari daerah sekitarnya. Air yang
menggenangi daerah rawa pada umumnya dangkal sehingga mudah ditumbuhi oleh
tumbuh-tumbuhan, seperti kayu ulin, rumput-rumputan, enceng gondok, dan
sebagainya.
Gambar 1 Rawa
3. Rawa sungai, yakni rawa yang terjadi karena di bagian sisi kiri-kanan sungai
terdapat daerah-daerah yang rendah di mana air sungai selalu
menggenanginya. Rawa seperti ini banyak terdapat pada wilayah- wilayah
pedalaman sungai di Kalimantan dan bagian timur pulau Sumatera. Contoh:
rawa-rawa di sungai Musi antara Kota Palembang sampai Kota Sebayu
(Sumatera Selatan), rawa-rawa sungai Mahakam antara Muara Kaman sampai
Muara Amuntai dan Kahala di Kalimantan Timur.
5. Rawa danau, yakni rawa yang terjadi akibat pasang surut-nya air danau. Pada
musim hujan, danau menggenangi daerah sekitarnya dan pada musim kemarau
air danau surut. Di daerah sekeliling danau yang mengalami pasang surut
itulah terbentuk rawa danau. Contoh, rawa di sekitar danau Tempe.
2. Pengendapan sedimen
Pengendapan sedimen membuat wilayah rawa sudah cukup dangkal sehingga
tumbuhan rawa sudah bisa tumbuh.
3. Proses pembusukan
Wilayah yang tergenang air tersebut ditumbuhi berbagai jenis tumbuhan rawa,
pembusukan sisa tanaman dan organisme lainnya terjadi di tempat tanpa ada
sirkulasi air yang berarti. Proses pembusukan menghasilkan asam (asam humus)
sehingga air rawa memiliki pH yang rendah (bersifat asam), dan berwarna coklat.