Mini Research Varicella
Mini Research Varicella
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Stase Ilmu Kedokteran Masyarakat Pada Program Profesi
Kedokteran di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Disusun oleh :
i
HALAMAN PENGESAHAN
“GAMBARAN PENGETAHUAN IBU YANG MEMPUNYAI BALITA
TENTANG VARICELA DI PUSKESMAS SEDAYU II”
Disusun Oleh :
Ammalia Mutiara Hikmah
Fajar Rifki Prasetya
Berlian Nila Sukma
Asri Auliana Anggraeni
Talitha Inas Lailina
Maz’uliyah Ansor Pratama
ii
KATA PENGANTAR
Penulis
iii
DAFTAR ISI
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Cacar air merupakan jenis penyakit kulit yang amat mudah menular dan sangat
berkaitan erat dengan sistem kekebalan tubuh. Artinya, seseorang yang kekebalan
tubuhnya sedang menurun beresiko besar terkena cacar air. Cacar air dikenal dengan
berbagai istilah, seperti chicken pox, varicela atau cangkrangen dalam bahasa jawa
(Sefrrina, 2012).
Cacar air di sebabkan oleh virus varicela-zoster, yang ditularkan melalui percikan
ludah penderita atau bisa juga kontak langsung dengan cairan lepuhan dari penderita atau
secara tidak langsung melalui benda–benda yang terkontaminasi oleh cairan lepuhan
penderita (Novel, 2011).
Cacar air, juga di sebut varicela biasanya menyebabkan gatal ruam yang di mulai
dengan benjolan merah kecil. Ruam seringkali muncul pertama kali di wajah, kulit kepala
atau batang leher (Marmi, 2011).
Meskipun kasus-kasus individu dapat dicegah atau dimodifikasi oleh varicella-
zoster immune globulin atau diobati dengan obat antivirus. Setelah pengamatan populasi
penelitian untuk jangka waktu sampai 20 tahun di Jepang dan 10 tahun di Amerika
Serikat, lebih dari 90% dari orang imunokompeten yang divaksinasi sebagai anak-anak
masih dilindungi dari varicella. Di Amerika Serikat, vaksinasi anak terhadap varicella
menyediakan 70% -90% perlindungan terhadap varicella zoster (WHO, 2008).
Sekitar 50% kasus terjadi pada anak-anak usia 5-9 tahun, banyak pula ditemukan
pada usia 1-4 tahun dan 10-14 tahun. 11.000 kasus diperlukan perawatan di rumah sakit
dan 100 orang meninggal setiap tahunnya. Data Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas
menyebutkan, selama periode Januari hingga November 2007, sedikitnya 619 warga
terkena panyakit cacar air atau varicela (Kurniawaan, Dessy, Tatang, 2009).
TAMBAHIN ANGKA KEJADIAN DI PSUKESMAS SEDAYU II
2. Manfaat klinis
a. Bagi peneliti
b. Bagi Instansi
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengetahuan (knowledge)
1. Pengertian Pengetahuan
Pengetahuan adalah hasil tahu “tahu”, ini setelah orang melakukan
penginderaan terhadap sesuatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca
indera menusia, yakni : indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba.
Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga
(Notoatmodjo, 2011).
3. Tingkat Pengetahuan Dalam Domain Kognitif
Menurut Notoatmodjo (2011) pengetahuan yang mencakup dalam domain
kognitif mempunyai 6 tingkatan, yakni :
a. Tahu (know)
3
dari penggunaan kata- kata kerja dapat menggambarkan (membuat bagan)
membedakan, memisahkan, mengelompokkan dan sebagainya.
g. Sintesis (synthesis)
E. Varicella
1. Defenisi Varicella
Varicella adalah penyakit infeksi akut dengan gejala erupsi kulit dengan
macula, papula, vesikel, dan crusta Organ tubuh yang diserang adalah kulit, selaput
lendir mata dan mulut, serta kerongkongan dan organ lain misalnya otak (Zein, 2008)
Cacar air, dalam bahasa inggris disebut sebagai Chickenpox, atau dalam bahasa
kedokteran disebut sebagai Varicella. Penyakit yang sangat menular ini disebabkan
oleh virus bernama Varicella Zoster. penyakit ini umum ditemui pada anak-anak
(Rukiyah, Yulianti, 2010).
4. Etiologi
Penyebab penyakit ini adalah oleh infeksi virus Varicella-Zoster (VZV), virus
ini di tularkan melalui percikan ludah penderita atau melalui benda-benda yang
terkontaminasi oleh cairan dari lepuhan kulit. Penderita biasa menularkan penyakitnya
mulai dari timbulnya gejala sampai lepuhan yang terakhir telah mengering. Untuk
mencegah penularan, sebaiknya penderita diisolasi (diasingkan). Tetapi virusnya bisa
tetap tertidur di dalam tubuh manusia, lalu kadang menjadi aktif kembali dan
menyebabkan herpes zoster (Rukiyah, Yulianti, 2010).
5. Patogenesis
Infeksi virus masuk bersama air borne droplet (udara) masuk ke traktus
respiratorius (pernafasan), tidak tertutup kemungkinan penularan juga lewat lesi kulit
4
tapi penyebaran paling efektif melalui sistem respirasi. Selanjutnya virus akan
berkembang di dalam system retikuloendotelial, kemudian akan terjadi virema
disertai gejala konstitusi yang diikuti dengan munculnya lesi di permukaan virus
(Ngastiyah, 2005).
6. Manifestasi klinik
Masa inkubasi varicela pada anak 14-21 hari, penyakit ini umumnya ringan, ini
di tandai dengan demam ringan dan ruam yang gatal di seluruh tubuh (Rukyah,
Yulianti, 2010). Perjalanan penyakit dibagi menjadi 2 stadium yaitu:
1. Stadium prodromal: 24 jam sebelum kelainan kulit timbul terdapat gejala panas,
perasaan lemah (malaise), anoreksia. Kadang-kadang terdapat kelainan
skarlatinaform atau morbiliform.
2. Stadium erupsi: dimulai dengan terjadinya papula merah kecil yang berubah
menjadi vesikel yang berisi cairan jernih dan mempunyai dasar eritomatous.
Permukaan vesikel tidak memperlihatkan cekungan di tengah (unumbilicated). Isi
vesikel berubah menjadi keruh dalam waktu 24 jam. Biasanya vesikel menjadi
kering sebelum isinya menjadi keruh. Dalam 3-4 hari erupsi tersebar, mula-mula
di dada kemudian ke muka, bahu dan anggota gerak. Erupsi ini disertai dengan
rasa gatal (Ngastiyah, 2005).
7. Komplikasi
Pada anak yang imunkompeten, biasanya dijumpai varicela yang ringan sehinga
jarang dijumpai komplikasi. Komplikasi yang dapat dijumpai pada varicela yaitu:
1. Infeksi sekunder pada kulit yang disebabkan oleh bakteri
Sering dijumpai infeksi pada kulit dan timbul pada anak-anak yang berkisar antara
5-10% .
2. Scar (Jaringan parut)
Timbulnya scar yang berhubungan dengan infeksi staphylococcus atau
atrepococcus yang berasal dari garukan.
3. Pneumonia
Dapat timbul pada anak-anak dan pada orang dewasa yang dapat menimbulkan
keadaan fatal.
4. Neurologic
Manisfestasinya berupa tidak dapat mempertahankan posisi berdiri hingga tidak
mampu untuk berdiri dan tidak adanya koordinasi dan dysarthria.
5
5. Herpes zoster
Komplikasi yang lambat dari varicela yaitu timbulnya herpes zoster, timbul
beberapa bulan hingga tahun terjadinya infeksi primer ( Dumasari, 2008).
8. Pengobatan
a. Penanganan penyakit cacar air
6
a. Anak dengan usia antara 12-18 bulan yang belum pernah mengalami cacar air
harus mendapat satu dosis vaksinasi.
i. Anak dengan usia 19 bulan hingga 13 tahun yang belum pernah mengalami cacar
air harus mendapat satu dosis vaksinasi.
k. Bekerja atau tinggal di lingkungan di mana penularan cacar air sangat mungkin
terjadi, misalnya di sekolah, penitipan anak, rumah sakit, asramah, penjara, atau
barak militer (Rukiyah, Yulianti, 2010).
F. Karakteristik Ibu
1. Umur
Umur adalah lamanya seseorang hidup dihitung dari tahun lahirnya sampai
dengan ulang tahun terakhir (Zaluchu, 2006). Umur sangat erat hubungannya dengan
tingkat pengetahuan seseorang karena semakin bertambahnya umur seseorang
semakin bnayak pengetahuan dan pengalaman yang di dapat (Notoatmodjo, 2003).
10. Pendidikan
Pendidikan adalah suatu proses belajar yang berarti dalam pendidikan itu terjadi
proses pertumbuhan, perkembangan atau perubahan kearah yang lebih dewasa, lebih
baik, dan lebih matang, pada diri individu, kelompok atau masyarakat. Konsep ini
berangkat dari asumsi bahwa manusia sebagai makhluk social dalam kehidupannya
dalam mencapai nilai-nilai hidup dalam masyarakat selalu memerlukan bantuan orang
lain yang mempunyai kelebihan (lebih dewasa, lebih pandai, lebih mampu, lebih tahu
dan sebagainya) (Notoatmodjo, 2011).
11. Pekerjaan
Pekerjaan adalah suatu kegiatan atau aktivitas seseorang untuk memperoleh
penghasilan, guna memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari dimana pekerjaan
tersebut sangat erat hubungannya dengan kebutuhan sehari-hari dalam memenuhi
kebutuhan hidup. Pekerjaan dapat mempengaruhi tingkat pengetahuan yang didapat
melalui pengalaman pribadi maupun orang lain (Notoatmodjo, 2011).
12. Sumber Informasi
Saluran atau media adalah alat atau saran yang digunakan oleh komunikasi
dalam menyampaikan pesan atau informasi kepada komunikan. Umumnya informasi
7
didapat dari media masa (tv, radio, internet, tenaga kesehatan, majalah,
keluarga/teman dll (Notoatmodjo, 2003).
13. Paritas
Paritas adalah anak yang di lahirkan oleh seorang ibu baik hidup maupun yang
mati. Paritas 2-3 merupakan paritas yang paling aman ditinjau dari sudut kematian
prenatal. Sedang paritas 1 dan paritas lebih dari 3 mempunyai angka kematian lebih
tinggi. Paritas 2-3 merupakan yang dapat di tangani dengan asuhan obstetri,
sedangkan paritas lebih dari 3 dapat di tangani dengan keluarga berencana (Sarwono,
2005)
8
BAB 3
METODE PENELITIAN
A. Kerangka Konsep
1. Karakteriristik Ibu :
1. Umur
2. Pendidikan
Pengetahuan Ibu yang
3. Pekerjaan
Mempunyai Balita tentang
4. Sumber Informasi
Varicela
5. Paritas
Umur adalah lamanya usia ibu yang mempunyai balita dihitung dari tahun
lahirnya sampai dengan ulang tahun yang terakhir. Dinyatakan dalam tahun yang
dikategorikan menjadi
1) 20-35 tahun
2) 36-45 tahun
m. Pendidikan
Pendidikan adalah tingkat pendidikan formal terakhir yang pernah
diselesaikan oleh ibu yang mempunyai balita yang dikategorikan menjadi :
1) SD
2) SMP
3) SMU
4) PT (Perguruan Tinggi) / Akademi
n. Pekerjaan
Pekerjaan adalah kegiatan yang dilakukan ibu yang mempunyai balita sehari-
hari yang dikerjakan secara rutinitas baik mendapatkan penghasilan maupun tidak
yang dikategorikan menjadi:
1) Ibu Rumah Tangga
2) Wiraswasta
3) Pegawai swasta
4) PNS
o. Sumber Informasi
10
17. Populasi dan Sampel
a. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang mempunyai balita di
Puskesmas Sedayu 2 tahun 2018 sebanyak ----- orang.
b. Sampel
Sampel yang di ambil dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang mempunyai
balita di Puskesmas Sedayu 2 tahun 2018 sebanyak 30 orang, cara pengambilan
sampel dalam penelitian ini dengan menggunakan teknik simpel random sampling
(acak sederhana).
Berdasarkan perhitungan menggunakan rumus sebagai berikut :
seluruh ibu yang memiliki anak balita yang datang ke puskesmas sedayu 2
p. eksklusi
11
2. Jawaban yang salah diberi skor nilai ( 0 )
Total nilai tertinggi untuk pengetahuan adalah 20 x 1 = 20. Dengan demikian
pengetahuan responden dapat di ukur dengan menggunakan rumus :
= 100%
Keterangan
S : Skor
X : Jawaban
R : Jumlah nilai maksimum (20 soal) (Notoatmodjo, 2003)
Setelah selesai semua data yang diolah kemudian dimasukkan kedalam kategori
pengetahuan kemudian dimasukkan kategori standart absolute sebagai berikut:
1. Pengetahuan baik, apabila jawaban benar 16-20 (76-100 %)
2. Pengetahuan cukup, apabila jawaban benar 12-15 (56-75 %)
3. Pengetahuan kurang, apabila jawaban benar 0-11 (0-55 %) (Nursalam, 2008)
12
BAB 4
Tabel 4.1 Distribusi Pengetahuan Ibu yang Mempunyai Balita Tentang Varicela
di Lingkungan X Kelurahan Tegal Sari Mandala III Kecamatan
Medan Denai Tahun 2013
Dari tabel 4.1 di atas diketahui bahwa pengetahuan ibu yang mempunyai balita
tentang varicela terbanyak pengetahuannya baik yaitu sebanyak 24 responden
(51,06%), kemudian pengetahuan cukup sebanyak 16 responden (34,04%), dan paling
sedikit berpengetahuan kurang sebanyak 7 responden (14,90%).
13
No Umur Jumlah Persentase
1 20-35 tahun 37 78,72
2 36-45 tahun 10 21,28
Total 47 100,00
22 22
14
Dari tabel 4.2 di atas dapat di ketahui bahwa responden terbanyak berumur 20-
35 tahun yaitu sebanyak 37 responden (78,72%), dan paling sedikit berumur 36-45
tahun yaitu sebanyak 10 responden (21,28%).
15
23
16
4.1.4 Distribusi Pekerjaan Ibu yang Mempunyai Balita
1 IRT 36 76,60
2 Wiraswasta 11 23,40
Total 47 100
Dari tabel 4.4 di atas dapat diketahui bahwa responden terbanyak dengan
pekerjaan IRT sebanyak 36 responden (76,60%), dan paling sedikit Wiraswasta
sebanyak 11 responden (23,40%).
17
4 Grandemultipara 2 4,26
Total 47 100,00
Dari tabel 4.5 di atas diketahui bahwa responden terbanyak dengan paritas
multipara sebanyak 20 responden (42,55%), scundipara dengan sebanyak 14
responden (29,79%), primipara sebanyak 11 responden (23,40%), paling sedikit
grandemultipara sebanyak 2 responden (2,26%).
24
18
4.1.6 Distribusi Sumber Informasi Ibu yang Mempunyai Balita
Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Ibu yang Mempunyai Balita Berdasarkan Umur
di Lingkungan X Kelurahan Tegal Sari Mandala III Kecamatan
Medan Denai Tahun 2013
Pengetahuan Jumlah
No Umur Baik Cukup Kurang
f % f % f % f %
19
1 20-35 tahun 21 56,76 13 35,14 3 8,10 37 100
2 36-45 tahun 3 30 3 30 4 40 10 100
Dari tabel 4.7 di atas dapat diketahui bahwa dari 37 responden yang berumur
20-35 tahun, 21 responden (56,76%) berpengetahuan baik, 13 responden (35,14%)
berpengetahuan cukup, dan 3 responden (8,10%) berpengetahuan kurang. Dari 10
25
20
responden yang berumur 36-45 tahun, 3 responden (30%) berpengetahuan baik, 3
Pengetahuan Jumlah
No Pendidikan Baik Cukup Kurang
f % f % f % f %
1 SD 1 16,67 3 50 2 33,33 6 100
2 SMP 7 38,89 6 33,33 5 27,78 18 100
3 SMA 15 68,18 7 31,82 0 0 22 100
4 Perguruan 1 100 0 0 0 0 1 100
Tinggi
Dari tabel 4.8 di atas diketahui bahwa dari 22 responden yang berpendidikan
SMA, 15 responden (68,18%) berpengetahuan baik, 7 responden (31,82%)
berpengetahuan cukup. Dari 18 responden yang berpendidikan SMP, 7 responden
(38,89%) berpengetahuan baik, 6 responden (33,33%) berpengetahuan cukup, 5
responden (27,78%) berpengetahuan kurang. Dari 6 responden yang berpendidikan
SD, 3 responden (50%) berpengetahuan cukup, 2 responden (33,33%) berpengetahuan
21
kurang, 1 responden (16,67%) berpengetahuan baik. Dari 1 responden berpendidikan
Perguruan Tinggi, 1 responden (100%) berpengetahuan baik.
26
22
4.1.9 Pengetahuan Ibu yang Mempunyai Balita Tentang Varicela Berdasarkan
Pekerjaan
Pengetahuan Jumlah
No Pekerjaan Baik Cukup Kurang
f % f % f % f %
1 IRT 17 47,22 14 38,89 5 13,89 36 100
2 Wiraswasta 7 63,64 2 18,18 2 18,18 11 100
Dari tabel 4.9 di atas diketahui bahwa dari 36 responden bekerja sebagai IRT,
17 responden (47,22%) berpengetahuan baik, 14 responden (38,89%) berpengetahuan
cukup, 5 responden (13,89%) berpengetahuan kurang. Dari 11 responden bekerja
sebagai Wiraswasta, 7 responden (63,64%) berpengetahuan baik, 2 responden
(18,18%) berpengetahuan cukup, 2 responden (18,18%) berpengetahuan kurang.
Tabel 4.10 Distribusi Frekuensi Ibu yang Mempunyi Balita Berdasarkan Paritas
di Lingkungan X Kelurahan Tegal Sari Mandala III Kecamatan
Medan Denai Tahun 2013
23
h
Baik Cukup Kurang
f % f % f % f %
1 Primipara 8 72,73 2 18,18 1 9,09 11 100
2 Scundipara 8 57,14 5 35,72 1 7,14 14 100
3 Multipara 7 35 9 45 4 20 20 100
4 Grandemultipara 1 50 0 0 1 50 2 100
Dari tabel 4.10 di atas diketahui bahwa dari 20 responden dengan paritas
27
24
berpengetahuan cukup, 4 responden (20%) berpengetahuan kurang. Dari 14 responden
dengan paritas scundipara, 8 responden (57,14%) berpengetahuan baik, 5 responden
(35,72%) berpengetahuan cukup, 1 responden (7,14%) berpengetahuan kurang. Dari
11 responden dengan paritas primipara, 8 responden (72,73%) berpengetahuan baik, 2
responden (18,18%) berpengetahuan cukup, 1 responden (9,09%) berpengetahuan
kurang, 2 responden dengan paritas grandemultipara, 1 responden (50%)
berpengetahuan baik, 1 responden (50%) berpengetahuan kurang.
Pengetahuan Jumlah
No Sumber Baik Cukup Kurang
informasi f % f % f % f %
1 Teman 7 38,89 7 38,89 4 22,22 18 100
/keluarga
25
Dari tabel 4.11 di atas diketahui bahwa dari 18 responden yang mendapatkan
informasi dari teman atau keluarga, 7 responden (38,89%) berpengetahuan baik, 7
responden (38,89%) berpengetahuan cukup, 4 responden (22,22%) berpengetahuan
kurang. Dari 11 responden yang mendapatkan informasi dari media cetak, 6
responden (54,55%) berpengetahuan baik, 4 responden (36,36%) berpengetahuan
28
26
cukup, 1 responden (9,09%) berpengetahuan kurang. Dari 10 responden yang
mendapatkan informasi dari media elektronik, 6 responden (60%) berpengetahuan
baik, 3 responden (30%) berpengetahuan cukup, 1 responden (10%) berpengetahuan
kurang. Dari 8 responden yang mendapatkan informasi dari tenaga kesehatan, 5
responden (62,5%) berpengetahuna baik, 2 responden (25%) berpengetahuan cukup,
dan 1 responden (12,5%) berpengetahuan kurang.
27
29
28
4.2 Pembahasan
60 56,76
50
40
40
35,14
29
bai
30 30 k
30
cukup
20 kurang
8,1
10
Dari diagram 4.1 diatas dapat diketahui pengetahuan responden berumur 20-35
tahun dengan 21 responden (56,76%) tingkat pengetahuan baik dan responden
berumur 36-45 tahun dengan 4 responden (40%) berpengetahuan kurang.
Menurut zaluchu (2006), umur adalah lamanya seseorang hidup dihitung dari
tahun lahirnya sampai dengan ulang tahun terakhir. Umur sangat erat hubungannya
dengan tingkat pengetahuan seseorang karena semakin bertambahnya umur seseorang
semakin banyak pengetahuan dan pengalaman yang didapat (Notoatmodjo, 2003).
30
30
Menurut asumsi peneliti, tingginya proporsi pengetahuan baik pada kategori
umur 20-35 tahun dimana ibu masih muda dan merupakan usia reproduksi sehingga
ibu lebih mudah menerima informasi dan rasa penasaran atau ingin tahu masih tinggi.
31
31
32
4.2.2 Distribusi Pengetahuan Ibu yang Mempunyai Balita Tentang Varicela
Berdasarkan Pendidikan
120
100
100
80
68,18
baik
60 cuku
50 p
kuran
g
38,89 38,82
40 33,33 33,33
27,78
16,67
20
0 0 0
0
SD SMP SMA Perguruan Tinggi
33
Diagram 4.2 Distribusi Pengetahuan Ibu yang Mempunyai Balita Tentang
Varicela Berdasarkan Pendidikan di Lingkungan X kelurahan
Tegal Sari Mandala III Kecamatan Medan Denai Tahun 2013
32
34
Menurut asumsi peneliti, bahwa tingginya proporsi pengetahuan baik pada
pendidikan PT dan SMA, karena responden yang berlatar pendidikan tersebut
memiliki wawasan yang luas sehingga responden lebih mudah menerima ide-ide baru
dan menerima informasi dengan jelas.
35
33
36
4.2.3 Distribusi Pengetahuan Ibu yang Mempunyai Balita Tentang Varicela
Berdasarkan Pekerjaan
70
63,64
60
50 47,22
38,89
40 baik
cuku
p
30 kuran
g
18,18 18,18
20
13,89
10
0 Wiraswast
IRT a
37
Diagram 4.3 Distribusi Pengetahuan Ibu yang Mempunyai Balita Tentang
Varicela Berdasarkan Pekerjaan di Lingkungan X kelurahan
Tegal Sari Mandala III Kecamatan Medan Denai Tahun 2013
34
38
Menurut asumsi peneliti, tingginya proporsi pengetahuan baik yang bekerja
sebagai Wiraswasta di karenakan ibu bekerja diluar rumah maka ibu semakin banyak
berinteraksi dengan orang- orang di sekitar mereka, sehingga ibu mendapatkan
informasi-informasi terbaru dan pengetahuan lain seputar kesehatan.
39
35
40
4.2.4 Distribusi Pengetahuan Ibu yang Mempunyai Balita Tentang Varicela
Berdasarkan Paritas
80
72,73
70
60 57,14
50 50
50
45
baik
cuku
40 35,72 35 p
kuran
30 g
20
18,18
20
9,09
10 7,14
0
0
Primipara Scundipara Multipara Grandemultipara
41
Diagram 4.4 Distribusi Pengetahuan Ibu yang Mempunyai Balita Tentang
Varicela Berdasarkan Paritas di Lingkungan X kelurahan Tegal
Sari Mandala III Kecamatan Medan Denai Tahun 2013
Dari diagram 4.4 diatas diketahui responden dengan jumlah paritas primipara
berpengetahuan baik dengan 8 responden (72,73%), scundipara berpengetahuan baik
8 responden (57,14%), multipara berpengetahuan cukup sebanayak 9 responden
(45%), grandemultipara berpengetahuan baik dan kurang masing-masing sebanyak 1
responden (50%).
Menurut Sarwono (2005) paritas adalah jumlah anak yang dilahirkaan oleh
seseorang ibu yang hidup maupun meninggal. Paritas 2-3 merupakan paritas yang
paling aman ditinjau dari sudut maternal. Paritas lebih dari 3 mempunyai angka
36
42
kematian maternal lebih tinggi, paritas lebih dari 3 dapat dikurangi atau dicegah
dengan keluarga berencana.
Tingginya proporsi pengetahuan cukup pada paritas multipara karena ibu lebih
banyak paritasnya maka semakin banyak pengalaman yang di dapat ibu. Dengan
pengalaman ibu sebelumnya ibu telah memiliki wawasan dan pengetahuan tentang
kesehatan sebelumnya.
43
37
44
4.2.5 Distribusi Pengetahuan Ibu yang Mempunyai Balita Tentang Varicela
Berdasarkan Sumber Informasi
70
62,5
60
60
54,55
50
38,8938,89
40 36,36 baik
cuku
30 p
30 25 kuran
g
22,22
20
12,5
9,09 10
10
0 Teman/Keluarga Tenaga
Kesehatan Media Cetak Media Elektronik
45
kelurahan Tegal Sari Mandala III Kecamatan Medan Denai
Tahun 2013
Dari diagram 4.5 diatas diketahui responden pada informasi yang di dapat dari
tenaga kesehatan berpengetahuan baik sebanyak 5 responden (62,5%), media
elektronik berpengetahuan baik sebanyak 6 responden (60%), media cetak
berpengetahuan baik sebanyak 5 responden (62,5%), teman/keluarga berpengetahuan
baik sebanyak 7 responden (38,89%).
Menurut Notoatmodjo (2003) saluran atau media adalah alat atau saran yang
digunakan oleh komunikasi dalam menyampaikan pesan atau informasi kepada
38
46
komunikan. Umumnya informasi didapat dari media masa (tv, radio, internet, tenaga
kesehatan, majalah, keluarga/teman dll.
Berbeda dengan ibu yang mendapat informasi dari tenaga kesehatan, media
cetak, dan media elektronik yang memiliki proporsi pengetahuan baik. Itu karena ibu
mendapatkan informasi terbaru dengan cara yang lebih gampang dan lebih cepat
selain itu ibu lebih mudah memahami apa yang dilihat dan langsung di baca dari
buku, koran/majalah, tv, radio dan internet sehingga ibu mendapatkan informasi yang
lebih luas dan pengetahuan yang baik.
47
39
48
BAB 5
5.1 Kesimpulan
5.1.1 Gambaran pengetahuan ibu yang mempunyai balita tentang varicela yang
terbanyak berpengetahuan baik 24 responden (51,06%).
5.1.2 Berdasarkan umur, responden yang paling banyak berumur 20-35 tahun dari 37
responden sebanyak 21 responden (56,76%) berpengetahuan baik.
5.1.3 Berdasarkan pendidikan, responden yang paling banyak pendidikan SMA dari
5.1.4 Berdasarkan pekerjaan, responden yang paling banyak bekerja sebagai IRT dari
5.1.5 Berdasarkan paritas, responden yang paling banyak dengan paritas multipara
dari 20 responden sebanyak 9 responden (45%) berpengetahuan cukup.
49
5.1.6 Berdasarkan Sumber Informasi, responden yang paling banyak mendapat
informasi dari teman/keluarga dari 18 responden sebanyak 7 responden
(38,89%) berpengetahuan baik dan cukup.
40
40
50
5.2 Saran
5.2.2 Di harapkan kepada tenaga kesehatan lebih aktif memberikan informasi yang
mudah diterima dan dimengerti kepada masyarakat khususnya pada ibu yang
memiliki balita.
51
41
52
DAFTAR PUSTAKA
Dumasari, Ramona, 2008. Varicella dan Herpes Zoster. Medan :Jurnal Fakultas
Kedokteran USU
Kurniawan,Martin, Dessy, Norberta dan Tatang Matheus, 2009. Varicela Zoster Pada
Anak. Tanggerang : Medicinus
Pustaka Pelajar
53
Familia
Rukiyah, Yeyeh, Lia Yulianti. 2010. Asuhan Kebidanan IV. Jakarta Timur : Trans
Info Media
42
54
Sefrina, Andin, Suhendri Cahya Purnama, 2012. Penyakit Berbahaya Bayi dan
Balita. Jakarta Timur: Dunia Sehat
55
43
56