Anda di halaman 1dari 7

105

p-ISSN 2338-980X Elementary School 6 (2019) 105 -111 e-ISSN 2502-4264


Volume 6 nomor 2 Juli 2019

EKSTRAKURIKULER SENI TARI SEBAGAI UPAYA PELESTARIAN BUDAYA


LOKAL DI SD NEGERI SAWAH BESAR 02

Rizqi Amanda*, Ari Widyaningrum, Husni Wakhyudin


Universitas PGRI Semarang

Diterima: 20 Februari 2019. Disetujui: 1 Maret 2019. Dipublikasikan: Juli 2019

Abstrak
Ekstrakurikuler seni tari di SD Negeri Sawah Besar 02 diadakan bukan hanya untuk
sarana kegiatan pengembangan diri siswa saja, namun digunakan sebagai sarana pelestarian
budaya lokal. Salah satu dampak negatif globalisasi yaitu budaya asing dapat masuk dengan
mudah ke dalam negeri sehingga sehingga muncul kekhawatiran dalam dunia pendidikan.
Budaya lokal akan terseser apabila generasi penerus bangsa tidak dapat mengapresiasinya
dengan baik. Upaya pelestarian budaya lokal tersebut yakni melalui kegiatan ekstrakurikuler seni
tari di SD Negeri Sawah Besar 02 siswa memperoleh pengetahuan dan pengalaman estetik
terhadap tari tradisional.Mulai dari mengenal melalui perasaan atau kepekaan batin, memahami
dan mengakui nilai-nilai keindahan tari tradisional, hingga siswa dapat menghayati dan
menghargai keberadaan nilai seni itu sendiri.Selain itu kegiatan ekstrakurikuler seni tari
ditujukan agar siswa dapat mengekspresikan sikap cinta tanah air dan mengerti bahwa sebagai
generasi penerus bangsa, siswa wajib untuk melestarikan budaya lokal.
Kata Kunci : Ekstrakurikuler, Budaya Lokal, Sekolah Dasar

Abstract
The extracurricular dance at SD Negeri Sawah Besar 02 is held not only for the means of
The extracurricular dance at SD Negeri Sawah Besar 02 is held not only for the means of student
self-development activities, but is used as a means of preserving local culture. One of the
negative impacts of globalization is that foreign cultures can easily enter the country so that
concerns arise in the world of education. Local culture will be shifted if the next generation of
the nation cannot appreciate it well. The effort to preserve the local culture, namely through
dance extracurricular activities at SD Negeri Sawah Besar 02 students gain knowledge and
aesthetic experience of traditional dance.Starting from knowing through feelings or inner
sensitivity, understanding and acknowledging the beauty values of traditional dance, so students
can appreciate and appreciate the existence of the value of art itself. In addition, dance
extracurricular activities are intended so that students can express the attitude of love for the
homeland and understand that as the nation's next generation, students are required to preserve
local culture.
Keywords: Extracurricular, Local Culture, Elementary school

*Alamat Korespondensi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas PGRI Semarang
Email : Rizqiamanda91@gmail.com
Rizqi A, Ari W, Husni W, Ekatrakurikuler Seni Tari Sebagai Upaya Pelestarian Budaya Lokal... 106

PENDAHULUAN budaya. Transformasi budaya berarti


pelestarian budaya dengan mewariskan
Salah satu dampak globalisasi adalah
budaya kepada generasi penerus bangsa
tergesernya budaya lokal dengan budaya
untuk dilestarikan dan dikembangkan.
asing yang tidak sesuai dengan tradisi
Dengan demikian, generasi muda (anak
bangsa. Kekhawatiran ini muncul dan
didik) adalah generasi pewaris sekaligus
menjadi permasalahan yang harus
penerus, sasaran (obyek) sekaligus pelaku
dipecahkan dalam dunia pendidikan.
(subyek) kebudayaan. Transaksi budaya
Berkaitan dengan permasalahan tersebut
berarti proses tukar menukar budaya, saling
maka SD Negeri Sawah Besar 02 sebagai
mendapatkan dan memberi, saling
lembaga pendidikan memberikan solusi
mempengaruhi antar budaya untuk
dengan diadakannya kegiatan
mengembangkan jati diri individu,
ekstrakurikuler. Ekstrakurikuler yang
keluarga, masyarakat, dan bangsanya.
dimaksud adalah ekstrakurikuler seni tari
Transfer budaya berarti peralihan,
karena seni tari merupakan salah satu
penyaluran, pewarisan budaya, dari
budaya lokal yang dimiliki Indonesia.
generasi tua kepada generasi muda sebagai
Ekstrakurikuler seni tari di SD Negeri
generasi pewaris atau penerus (Soegeng,
Sawah Besar 02 memiliki tujuan sebagai
2018: 87).
salah satu usaha untuk melestarikan
Maka dari itu generasi penerus bangsa
kebudayaan lokal Jawa Tengah sesuai
perlu melestarikan dan mengembangkan
dengan daerah atau tempat berdirinya
kebudayaan yang ada agar tidak tergerus
sekolah. Maka, dapat disimpulkan bahwa
oleh kebudayaan asing. Melestarikan tari
SD Negeri Sawah Besar 02 mengajak
tradisional tidak hanya sebatas mengamati
peserta didiknya dalam upaya pelestarian
dan menonton suatu bentuk karya tari,
budaya lokal Jawa Tengah melalui kegiatan
tetapi juga lebih kepada mencermati dan
ekstrakurikuler.
menganalisis isi (makna) yang terkandung
Pendidikan merupakan salah satu sarana
dalam seni tari tersebut yang ditentukan
yang tepat untuk mengenalkan budaya
dengan budaya atau kebiasaan masyarakat
kepada generasi penerus bangsa. Dalam
setempat sebagai seni.
Undang-undang Republik Indonesia Nomor
Kebudayaan adalah ekspresi eksistensi
20 Tahun 2003 Pasal 4 ayat 3 dijelaskan
manusia di dunia.Dengan kebudayaannya,
bahwa pendidikan diselenggarakan sebagai
suatu proses pembudayaan dan manusia mampu menampakkan jejak-
jejaknya dalam panggung sejarah dunia
pemberdayaan peserta didik yang
(Herimanto & Winarno, 2010: 27).Dengan
berlangsung sepanjang hayat.
ragam budaya lokal yang memiliki ciri khas
Undang-undang tersebut menjelaskan
masing-masing tiap daerahnya, maka setiap
bahwa proses pembudayaan berlangsung
generasi penerus bangsa wajib memiliki
secara terus menerus sampai kepada
sensitivitas yang tinggi terhadap
generasi penerus bangsa. Tidak hanya
kebudayaan lokal khususnya seni
pembudayaan yang diwariskan dari generasi
tari.Sehingga memiliki rasa kecintaan dan
sebelumnya namun pemberdayaan potensi
penghargaan yang tinggi terhadap kesenian.
peserta didik juga perlu dikembangkan.
Fakta dilapangan kegiatan
Untuk menghadapi globalisasi pendidikan
ekstrakurikuler seni tari disekolah saat ini
juga berperan dalam usaha pelestarian
difokuskan untuk menghadapi lomba yang
budaya lokal seperti penjelasan dibawah ini :
Pendidikan berfungsi dalam proses akan ada atau pentas seni di akhir tahun,
lomba tersebut misalnya Festival Lomba
transformasi dan transaksi serta transfer
Elementary School 6 (2019) 105-111 107

Seni Siswa Nasional (FLS2N), Pekan Olah Pada penelitian ini data yang diperoleh
Raga dan Seni (PORSENI), dan lomba merupakan data atau informasi yang sesuai
lainnya. Seharusnya ekstrakurikuler seni dengan kenyataan dilapangan. Dan diolah
tari bukan hanya diperuntukkan untuk siswa dengan pendekatan deskriptif kualitatif yang
yang lebih berpotensi dari siswa lainnya. akan disimpulkan mengenai bagaimana
Namun, ekstrakurikuler seni tari peran ekstrakurikuler seni tari sebagai upaya
dilaksanakan dan dikemas sekreatif peningkatan apresiasi peserta didik dalam
mungkin agar semua peserta didik pelestarian budaya lokal.
merasakan semangat yang sama dalam Agar data yang diperoleh menjadi
belajar tari kebudayaan daerah atau tari sistematis, pengambilan data dengan metode
tradisi yang disebut tari tradisional. observasi jenis instrumen yang digunakan
Sebagai generasi penerus bangsa, adalah lembar observasi dengan sumber data
sudah seharusnya siswa mengapresiasi dan kegiatan ekstrakurikuler seni tari di SDN
belajar kebudayaan lokal.Melalui kegiatan Sawah Besar 02, sarana dan prasarana
ekstrakurikuler peneliti berharap peserta sekolah serta anggota ekstrakurikuler seni
didik memiliki wadah yang tepat dalam tari yaitu siswa dan pelatih kegiatan
belajar seni tari asal daerahnya. Apalagi ekstrakurikuler seni tari.
jika peserta didik dapat mengikuti Pengambilan data dengan metode
pembelajaran seni tari diluar sekolah interview jenis instrumen yang digunakan
misalnya sanggar tari, ini merupakan bukti adalah pedoman wawancara dengan sumber
kecintaan peserta didik terhadap bangsanya data guru pendamping ekstrakurikuler dan
dan merupakan apresiasi yang patut pelatih ekstrakurikuler seni tari,
diacungi jempol. pengambilan data dengan kuesioner dengann
Kegiatan ekstrakurikuler seni tari yang instrumennya angket , Pengambilan data
dikemas dengan kreatif dan inovatif akan dengan metode dokumentasi dengan sumber
menarik perhatian peserta didik untuk data dokumen sekolah yaitu daftar hadir
mengikuti kegiatan ekstrakurikuler tersebut. kegiatan ekstrakurikuler seni tari, visi misi
Harapannya peserta didik mampu sekolah, sarana prasarana sekolah serta
melestarikan budaya lokal yang dimiliki dokumen pelaksanaan kegiatan
daerahnya.Atas dasar permasalahan tersebut ekstrakurikuler.
serta diperkuat dengan hasil observasi dan Uji keabsahan data dalam penelitian ini
wawancara kepada guru pendamping menggunakan teknik triangulasi
ekstrakurikuler SD Negeri Sawah Besar data.Triangulasi dalam penelitian ini
02, peneliti tertarik melakukan penelitian menganut teknik yang dikemukakan oleh
dengan judul “Ekstrakurikuler Seni Tari Moleong (2017: 321). Dalam
Sebagai Upaya Pelestarian Budaya Lokal di mengumpulkan data, data yang diperoleh
SD Negeri Sawah Besar 02”. dengan teknik observasi, interview,
kuesioner diperkuat dengan studi
METODE PENELITIAN dokumentasi dan dicocokan dengan sumber
data yaitu informan yakni guru pendamping
Penelitian ini menggunakan pendekatan
ekstrakurikuler, pelatih ekstrakurikuler seni
kualitatif yaitu penelitian yang bersifat
tari dan siswa agar data yang diperoleh
deskriptif. Terdaftar sebagai metode-metode
saling mendukung dan dapat dikatakan
penelitian kualitatif adalah angket
sebagai data yang valid
(questionnaire), wawancara (interview),
pengamatan (observation), dan dokumentasi
(documentation) (Arikunto, 2007: 101)
Rizqi A, Ari W, Husni W, Ekatrakurikuler Seni Tari Sebagai Upaya Pelestarian Budaya Lokal... 108

HASIL DAN PEMBAHASAN ekstrakurikuler menjelaskan bahwa sekolah


memiliki tujuan khusus dalam
Depdiknas dalam Hastuti (2018: 46)
ekstrakurikuler seni tari ini yaitu pelestarian
menjelaskan bahwa kegiatan ekstrakurikuler
budaya lokal, jadi ekstrakurikuler seni tari
merupakan program sekolah, berupa
bukan semata-mata dipersiapkan untuk
kegiatan siswa yang bertujuan untuk
persiapan lomba saja namun juga
memperdalam dan memperluas pengetahuan
pembekalan pengetahuan tentang tari
siswa, optimasi pelajaran terkait,
tradisional kepada siswa sesuai dengan
menyalurkan bakat dan minat, kemampuan
pernyataan “Jika tari tradisional tidak
dan keterampilan serta untuk lebih
diajarkan kepada generasi penerus bangsa
memantapkan kepribadian siswa. Hasil
nanti tidak ada yang mengembangkannya
wawancara dengan guru pendamping
lagi”. Karena upaya pelestarian merupakan
ekstrakurikuler seni tari Ibu Rani Yuliyanti
upaya memelihara untuk waktu yang sangat
ekstrakurikuler seni tari di SD Negeri Sawah
lama maka perlu dikembangkan pelestarian
Besar 02 selain untuk mengembangkan
sebagai upaya yang berkelanjutan
bakat dan minat peserta didik juga memiliki
(sustainable) (Karmadi, 2017: 3).Inilah
tujuan lain yaitu mengenalkan budaya lokal
perlunya memperkenalkan budaya lokal
kepada generasi selanjutnya. Dalam hal ini
kepada anak-anak sedini mungkin agar
yang dimaksud adalah siswa-siswi SD
budaya lokal tetap lestari.
Negeri Sawah Besar 02. Pengetahuan siswa
Dari penjelasan diatas dapat
terhadap tari tradisional juga akan
disimpulkan bahwa budaya lokal merupakan
bertambah dari hasil belajar melalui
ciri khas dari suatu masyarakat.Seperti tari
kegiatan ekstrakurikuler. Sesuai dengan
tradisional yang merupakan salah satu
pernyataan Ibu Rani Yulianti “ya walaupun
budaya lokal yang memiliki perbedaan atau
sedikit pengalaman menari tetapi setidaknya
ciri khas tiap daerahnya. Jika tari tradisional
siswa mengerti dan kenal tari tradisional
tidak diperkenalkan dan dipelajari oleh
jangan sampai tidak tahu sama sekali,
generasi penerus bangsa maka bisa jadi
sebagai generasi penerus bangsa sudah
budaya lokal yang satu ini akan punah.
selayaknya anak-anak diperkenalkan dengan
Ekstrakurikuler seni tari di SD Negeri
budaya supaya tidak asing lagi dengan
Sawah Besar 02 telah memegang peranan
budaya sendiri, terlebih jika melalui
dalam hal ini. Sebagai lembaga pendidikan
ekstrakurikuler siswa menemukan
potensinya maka potensi ini dapat yang mempersiapkan anak didik kembali ke
masyarakat SD Negeri Sawah Besar 02 telah
dikembangkan”.
berhasil menanamkan nilai cinta budaya
Seperti dijelaskan oleh Andreas
daerah secara tidak langsung melalui
Eppink dalam Herimanto & Winarno (2010:
kegiatan ekstrakurikuler seni tari dan
25) kebudayaan mengandung keseluruhan
membekalinya dengan pengetahuan-
pengertian, nilai, norma, ilmu pengetahuan,
pengetahuan yang berkaitan dengan tari
serta keseluruhan struktur-struktur sosial,
tradisional sebagai salah satu wujud budaya
religius, dan lain-lain, ditambah lagi dengan
lokal yang dimiliki oleh Kota Semarang.
segala pernyataan intelektual dan artistik
Ekstrakurikuler seni tari di SD Negeri
yang menjadi ciri khas suatu masyarakat,
Sawah Besar 02 sudah berjalan cukup baik.
maka dapat digaris bawahi bahwa
Melalui ekstrakurikuler seni tari setelah
kebudayaan berkembang di dalam suatu
siswa dapat mencintai sebuah karya seni,
komunitas masyarakat dan menjadi ciri
khassuatu masyarakat. Diperkuat dengan maka timbullah dorongan dari dalam diri
sendiri untuk mempelajari tari tradisional.
wawancara dengan Gracilia selaku pelatih
Elementary School 6 (2019) 105-111 109

Terlebih jika siswa dapat bersedia untuk dengan tepat dan menjelaskan nilai estetis
berbagi. Ketika peleliti melakukan observasi dari gerakan tersebut.Hal ini dapat
siswa dapat melakukan semua hal mulai dari membantu siswa untuk melatih kepekaan
terlihat senang ketika diajar oleh pelatih, batin, memahami nilai estetis suatu gerakan
mampu mempelajari atau mengikuti tari, serta dapat menimbulkan penghargaan
serangkaian gerakan yang diajaran dan terhadap suatu karya seni, khususnya tari
mampu berbagi dengan teman yang artinya tradisional.
kelak akan mengenalkan budaya lokal Dalam pelaksanaan ekstrakurikuler di
kepada orang lain. SD Negeri Sawah Besar 02 siswa mampu
Berkaitan dengan pelestarian budaya menikmati, menghargai, memahami,
lokal tidak cukup dengan dukungan atau menghayati, dan mengimplikasi sebuah
motivasi dari sekolah namun para generasi karya seni. Walaupun untuk tingkat
penerus bangsa juga harus memiliki pemahaman gerakan belum sempurna, hal
motivasi dalam diri sendiri.Sekolah sebagai ini terjadi karena faktor usia dan tidak
lembaga pendidikan hanya dapat semua siswa memiliki bakat menari. Usia
menjembatani siswa untuk hal ini, misalnya perkembangan peserta didik kelas tiga dan
memberikan fasilitas yang memadahi untuk empat tentunya berbeda dalam hal
melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler. penangkapan bahan ajar, baik gerakan
Selebihnya upaya pelestarian budaya lokal maupun penghayatan tari yang dibawakan.
harus muncul dari hati para generasi penerus Untuk kelas lima, tingkat pemahaman bahan
bangsa bahwa budaya lokal memang perlu ajar sudah lebih sempurna dibanding dengan
dilestarikan.Perlunya penanaman nilai cinta kelas tiga ataupun empat. Melalui proses
tanah air dapat ditanamkan di sekolah agar dan pengalaman lambat laun siswa akan
mampu untuk membantu pelestarian budaya mampu memahami sebuah karya seni dan
lokal. mampu mengimplikasikannya. Karena pada
Untuk melestarikan budaya lokal siswa kegiatan ekstrakurikuler siswa hanya
siswa dibekali pengetahuan supaya dapat pengenalan saja sesuai dengan wawancara
mencermati dan menganalisis isi (makna) guru pendamping ekstra maka untuk
yang terkandung dalam seni tari pengetahuan dan implikasi akan mengalir
tersebut.Kecintaan terhadap karya seni dapat sejalan dengan perkembangan usia.
muncul ketika siswa mampu menikmati, Melalui pelaksanaan ekstrakurikuler
menghargai, memahami, menghayati dan seni tari peneliti dapat melihat antusiasme
mengimplikasi sebuah karya seni tersebut. siswa dalam belajar mengapresiasi tari
Supaya siswa dapat berjalan kearah sana, tradisional.Dari pembelajaran satu hingga
maka diperlukan suatu wadah bagi siswa tiga apresiasi siswa dalam menghargai karya
untuk mempelajari semua itu. Wadah tari tradisional naik.Ini menandakan bahwa
tersebut adalah kegiatan pengembangan diri kualitas pembelajaran dalam pelaksanaan
disekolah yakni kegiatan ekstrakurikuler. ekstrakurikuler di SD Negeri Sawah Besar
Peran pelatih ekstrakurikuler seni tari dalam 02 mengalami peningkatan. Jika kualitas
hal ini sangat besar. Karena yang mampu pembelajaran ekstrakurikuler seni tari
membekali siswa dengan hal itu adalah meningkat maka dapat dipastikan bahwa
pelatih ekstrakurikuler dengan proses yang apresiasi siswa terhadap karya seni akan
tidak sebentar. semakin matang.
Dari hasil observasi Kegiatan SD Negeri Sawah Besar 02 berusaha
ekstrakurikuler seni tari di SD Negeri Sawah membekali siswa dengan pengetahuan
Besar 02 pelatih mengajarkan teknik gerak tentang tari tradisional kepada
Rizqi A, Ari W, Husni W, Ekatrakurikuler Seni Tari Sebagai Upaya Pelestarian Budaya Lokal... 110

siswa.Pengetahuan yang diberikan kepada mengajak siswa melakukan pemanasan,


siswa sesuai dengan hasil wawancara dan masuk ke kegiatan inti yaitu penyampaian
angket siswa siswa dapat menyebutkan materi dan ditutup dengan berdoa setelah
nama-nama tari tradisional Jawa Tengah pembelajaran usai telah dilakukan oleh
baik tari kreasi maupun tari klasik.Siswa pelatih dan siswa dengan baik.Namun
juga diajarkan teknik-teknik dalam tari kenyataan dilapangan pelaksanaan
tradisional oleh pelatih ekstrakurikuler. eksttrakurikuler juga masih diwajibkan dan
Diperlihatkan kostum tarian Jawa Tengah tidak sesuai dengan prinsip ekstrakurikuer
melalui laptop yang dibawa oleh pelatih yaitu prinsip pilihan.Sesuai dengan
ketika kegiatan ekstrakurikuler berlangsung. Permendikbud RI Nomor 81A Tahun 2013
Pengalaman estetik yang diberikan kepada dalam Wibowo & Andriyani (2015: 5-6)
siswa yakni siswa dapat membawakan tari bahwa prinsip pilihan merupakan prinsip
tradisional melalui pembelajaran yang sesuai dengan keinginan dan diikuti
eksreakurikuler seni tari. Terdapat pula secara sukarela perserta didik. Faktanya
beberapa siswa yang dapat mengikuti lomba dalam pelaksanaan ekstrakurikuler seni tari
PORSENI, yang merupakan salah satu dari di SD Negeri Sawah Besar belum menganur
pengalaman estetik.Pengalaman estetik yang prinsip tersebut, jadi pelaksanaan
timbul setelah siswa dibekali dengan ekstrakurikuler kurang maksimal karena
pengetahuan dapat diterapkan ketika siswa akan menjadi kendala jika memang
menyaksikan suatu pertunjukan seni. Siswa ekstrakurikuler seni tari tersebut bukan
yang dapat menghayati dan mengerti isi dan merupakan minat dari dalam diri siswa.
makna sebuah tarian akan dapat Pelaksanaannya tidak akan maksimal ketika
memberikan komentar positif dan negatif terdapat siswa yang melakukannya dengan
daam sebuah karya seni dengan tetap hati yang terpaksa.
menghargai dan menghormati susatu karya Sesuai dengan teori yang dikemukakan
seni tersebut. oleh Direktorat Pembinaan SMA dalam
Kegiatan ekstrakurikuler seni tari dapat Wibowo & Andriyani (2015: 3) bahwa
mengupayakan peningkatan apresiasi siswa kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan
untuk melestarikan budaya lokal dari yang dilakukan diluar jam pelajaran yang
sebelumnya yang belum pernah mengenal berfungsi untuk mewadahi dan
tari tradisional menjadi dapat mengapresiasi mengembangkan potensi, minat dan bakat
sebuah karya seni.Sesuai dengan wawancara siswa, seharusnya sekolah hanya
dengan Salwa Rahma Putri sebagai salah memberikan wadah dan pilihan bagi siswa
satu siswa yang mengatakan bahwa dirinya untuk mengembangkan potensi, bakat dan
baru pertama kali belajar tari tradisional minat peserta didik. Jadi kegiatan
karena dilokasi tempat tinggalnya tidak ada ekstrakurikuler seharusnya tidak diwajibkan
sanggar tari yang mewadahi dirinya untuk untuk siswa namun menjadi program
belajar tari tradisional dengan pernyataan pengembangan siri siswa yang menjadi
“di rumahku tidak ada sanggar tari, pilihan sesuai dengan Misi SD Negeri
kelihatannya temen-temenku juga nggak Sawah Besar 02 yang berbunyi
ada”. “Memberdayakan potensi siswa secara dini
Pelaksanaan ekstrakurikuler seni tari di melalui kegiatan ekstra pilihan”.
SD Negeri Sawah Besar 02 secara garis Selain mengembangkan bakat dan minat
besar sudah cukup baik. Mulai dari kegiatan hasil belajar menari mempunyai nilai
awal pembelajaran guru mempersiapkan keuntungan dari hanya sekedar
pembelajaran, mengajak siswa berdoa, mempertunjukan ketrampilan menari siswa
Elementary School 6 (2019) 105-111 111

dan ditonton banyak orang. Belajar menari dapat menghayati dan menghargai
untuk tujuan pendidikan bukanlah untuk keberadaan nilai seni itu sendiri.Selain itu
menjadi penari atau artis, tetapi lebih kegiatan ekstrakurikuler seni tari ditujukan
bertujuan untuk pembentukan karakter, agar siswa dapat mengekspresikan sikap
mengembangkan kreativitas dan multi cinta tanah air dan mengerti bahwa sebagai
kecerdasan (Arisyanto, dkk: 2018: 2). Dari generasi penerus bangsa, siswa wajib untuk
penjelasan tersebut tari tradisional juga melestarikan budaya lokal.
mempunyai hubungan antara kebudayaan
DAFTAR PUSTAKA
lokal dengan karakter yang dimiliki bangsa
Arikunto, S. (2007). Manajemen
Indonesia. Jadi apabila siswa belajar tari
Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
tradisional dengan mendalami makna yang
Arisyanto, P., Sundari, R. S., & Untari, M.
terkandung, siswa akan mendalami
A. (2018). "Pembelajaran
pembawaan dalam sebuah tarian tersebut.
Ekstrakurikuler Tari Untuk
Jadi pelaksanaan ekstrakurikuler yang
Penanaman Karakter Bagi Siswa
dilakukan di SD Negeri Sawah Besar 02
SD Negeri Gayamsari 02
pada semester genap tahun pelajaran
Semarang". Jurnal Pendidikan dan
2019/2020 telah berkontribusi dalam
Kajian Seni, 3.1.
pelestarian budaya lokal dan telah mewadahi
Hastuti, T. A. (2008). "Kontribusi
peserta didik dengan fasilitas yang diberikan
Ekstrakurikuler Bolabasket Terhadap
sekolah walaupun hasilnya belum sempurna.
Pembibitan Atlet dan Peningkatan
Siswa telah mempelajari tari tradisional
Kesegaran Jasmani". Jurnal Pendidikan
melalui kegiatan ekstrakurikuler seni tari
Jasmani Indonesia, 5.1.
namun pengetahuan yang diberikan oleh
Herimanto, & Winarno. (2010). Ilmu Sosial
pelatih masih kurang siswa hanya paham
dan Budaya Dasar. (R. Rachmatika,
menari namun tidak paham dengan nilai-
Penyunt.) Jakarta: PT Bumi Aksara.
nilai yang terkandung didalam tarian yang
Karmadi, A. D. (2007). Budaya lokal
dibawaakan.
sebagai warisan budaya dan upaya
SIMPULAN pelestariannya. Makalah disampaikan
Berdasarkan temuan penelitian dan pada Dialog Budaya Daerah Jawa
pembahasan dalam bab sebelumnya maka Tengah yang diselenggarakan oleh
dapat disimpulkan bahwa kegiatan Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai
ekstrakurikuler seni tari di SD Negeri Sawah Tradisional Yogyakarta bekerjasama
Besar 02 pada semester genap tahun dengan Dinas Pendidikan dan
pelajaran 2018/2019 telah mengupayakan Kebudayaan Propinsi Jawa Tengah, di
peningkatan apresiasi siswa terhadap Semarang, 8-9.
pelestarian budaya lokal dengan mewadahi Moleong, L. J. (2017). Metode Penelitian
peserta didik untuk mengapesiasi salah satu Kualitatif. Bandung: PT. Remaja
budaya lokal yakni tari tradisional. Upaya Pusdakarya.
pelestarian budaya lokal tersebut yakni Soegeng, A. (2018). Filsafat Pendidikan. (P.
melalui kegiatan ekstrakurikuler seni tari di Sudarmo, Penyunt.) Yogyakarta:
SD Negeri Sawah Besar 02 siswa Magnum Pustaka Utama.
memperoleh pengetahuan dan pengalaman Wibowo, Y. A., & Andriyani, F. D. (2015).
estetik terhadap tari tradisional.Mulai dari Pengembangan Ekstrakurikuler
mengenal melalui perasaan atau kepekaan Olahraga Sekolah. Yogyakarta: UNY
batin, memahami dan mengakui nilai-nilai Press.
keindahan tari tradisional, hingga siswa

Anda mungkin juga menyukai