2. Kompetensi Manajerial
Kompetensi manajerial adalah kemampuan kepala sekolah dalam
mengorganisasi dan mengembangkan sumber saya sekolah untuk menciptakan
lingkungan belajar yang efektif dan efisien. Pelaksanakan tugas pokok
manajerial kepala sekolah di satuan pendidikan sebagai suatu sistem organisasi,
dimaksudkan untuk mencapai tujuan, yaitu untuk dapat meningkatkan kualitas
pendidikan di satuan pendidikan yang dipimpinnya. Oleh karena itu,
dibutuhkan adanya pelaksanan tugas kepala sekolah di bidang manajerial
secara profesional. Kemampuan manajerial kepala sekolah semakin penting
untuk ditingkatkan sejalan dengan semakin kompleksnya tuntutan tugas kepala
sekolah.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam kegiatan
pendidikan di sekolah juga cenderung bergerak maju semakin pesat sehingga
menuntut penguasaan secara profesional. Perkembangan yang semakin maju
mendorong perubahan kebutuhan peserta didik dan masyarakat. Dengan
kemampuan manajerial yang kuat, kepala sekolah diharapkan mampu
memenuhi tuntutan kebutuhan tersebut. Kompetensi manajerial kepala sekolah,
diatur dalam Permendiknas Nomor 13 Tahun 2007, antara lain :
Menyusun perencanaan sekolah/madrasah untuk berbagai tingkatan
perencanaan.
Mengembangkan organisasi sekolah/madrasah sesuai dengan kebutuhan.
Memimpin sekolah/madrasah dalam rangka pendayagunaan sumber daya
sekolah/ madrasah secara optimal.
Mengelola perubahan dan pengembangan sekolah/madrasah menuju
organisasi pembelajar yang efektif.
Menciptakan budaya dan iklim sekolah/madrasah yang kondusif dan
inovatif bagi pembelajaran peserta didik.
Mengelola guru dan staf dalam rangka pendayagunaan sumber daya
manusia secara optimal.
Mengelola sarana dan prasarana sekolah/ madrasah dalam
rangkapendayagunaan secara optimal.
Mengelola hubungan sekolah/madrasah dan masyarakat dalam rangka
pencarian dukungan ide, sumber belajar, dan pembiayaan sekolah/
madrasah.
Mengelola peserta didik dalam rangka penerimaan peserta didik baru, dan
penempatan dan pengembangan kapasitas peserta didik.
Mengelola pengembangan kurikulum dan kegiatan pembelajaran sesuai
dengan arah dan tujuan pendidikan nasional.
Mengelola keuangan sekolah/madrasah sesuai dengan prinsip pengelolaan
yang akuntabel, transparan, dan efisien.
Mengelola ketatausahaan sekolah/madrasah dalam mendukung pencapaian
tujuan sekolah/ madrasah.
Mengelola unit layanan khusus sekolah/ madrasah dalam mendukung
kegiatan pembelajaran dan kegiatan peserta didik di sekolah/madrasah.
Mengelola sistem informasi sekolah/madrasah dalam mendukung
penyusunan program dan pengambilan keputusan.
Memanfaatkan kemajuan teknologi informasi bagi peningkatan
pembelajaran dan manajemen sekolah/madrasah.
Melakukan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan program
kegiatan sekolah/ madrasah dengan prosedur yang tepat, serta
merencanakan tindak lanjutnya.
3. Kompetensi Kewirausahaan
Kompetensi kewirausahaan adalah kemampuan kepala sekolah dalam
mewujudkan aspirasi kehidupan mandiri yang dicirikan dengan kepribadian
kuat, bermental wirausaha. Kompetensi ini merupakan kompetensi yang cukup
sentral dan merupakan pokok dari keberlanjutan program sekolah. Sebagai
salah satu cara bagaimana sekolah mampu mewujudkan kemampuan dalam
wirausahanya ini maka kepala sekolah harus mampu menunjukkan kemampuan
dalam menjalin kemitraan dengan pengusaha atau donatur, serta mampu
memandirikan sekolah dengan upaya berwirausaha. Berikut beberapa sikap
kompetensi kewirausahaan yang harus dimiliki oleh seorang kepala sekolah,
antara lain :
Menciptakan inovasi yang berguna bagi pengembangan sekolah/madrasah.
Bekerja keras untuk mencapai keberhasilan sekolah/madrasah sebagai
organisasi pembelajar yang efektif.
Memiliki motivasi yang kuat untuk sukses dalam melaksanakan tugas
pokok dan fungsinya sebagai pemimpin sekolah/madrasah.
Pantang menyerah dan selalu mencari solusi terbaik dalam menghadapi
kendala yang dihadapi sekolah/madrasah.
Memiliki naluri kewirausahaan dalam mengelola kegiatan produksi/jasa
sekolah/madrasah sebagai sumber belajar peserta didik.
4. Kompetensi Supervisi
Kompetensi supervisi adalah pengetahuan dan kemampuan kepala
sekolah dalam merencanakan, melaksanakan, dan menindaklanjuti supervisi
dalam upaya meningkatkan kualitas sekolah. Kompetensi supervisi ini sangat
strategis bagi seorang kepala sekolah dalam memahami apa tugas dan fungsi
kepala sekolah sebagai pemimpin sekolah/madrasah. Kepala sekolah
melaksanakan tanggung jawab paling produktif jika terdapat kesamaan tentang
tujuan sekolah dan semua pihak bersama-sama berusaha mencapainya. Posisi
kepala sekolah dalam hal ini adalah bertanggung jawab untuk
menyelenggarakan sekolah secara produktif demi tercapainya tujuan yang
dikehendaki bersama. Kompetensi supervisi yang harus dilakukan oleh kepala
sekolah, antara lain :
Merencanakan program supervisi akademik dalam rangka peningkatan
profesionalisme guru.
Melaksanakan supervisi akademik terhadap guru dengan menggunakan
pendekatan dan teknik supervisi yang tepat.
Menindaklanjuti hasil supervisi akademik terhadap guru dalam rangka
peningkatan profesionalisme guru.
5. Kompetensi Sosial
Kompetensi sosial adalah kemampuan seorang kepala sekolah dalam
bekerjasama dengan orang lain, peduli sosial dan memiliki kepekaan sosial.
Kompetensi kepala sekolah yang berhubungan dengan kemampuan untuk
mengelola hubungan sekolah dengan masyarakat bisa diwujudkan mellui
kemampuannya dalam hal sosial yang berhubungan langsung dengan
masyarakat lingkungan sosialnya. Kompetensi sosial ini terkadang juga sering
berhubungan dengan tuntutan kepala sekolah dalam hal mengembangkan
budaya sekolah atau madrasah secara adaptif, lebih baik, dan maju. Sikap yang
berkaitan dengan kompetensi sosial yang harus dimiliki oleh seorang kepala
sekolah, yaitu :
Bekerja sama dengan pihak lain untuk kepentingan sekolah/madrasah
Berpartisipasi dalam kegiatan sosial kemasyarakatan.
Memiliki kepekaan sosial terhadap orang atau kelompok lain.
Sumber :
https://bit.ly/3ikjGL4
https://bit.ly/3n3YQmK
https://bit.ly/30nkjxv
https://bit.ly/3n6OliA
https://bit.ly/33gk5dh
https://bit.ly/34a0x9D
https://bit.ly/3jkSvB6
https://bit.ly/3l0Ur2m