Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

BELAJAR DAN PEMBELAJARAN

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Materi “Media dan Teknologi Pembelajaran

PAI”

Dosen Pengampu : Firda Ayu Wahyuni, S. PD, M. PD

Oleh:

Wardatul Jamilah

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI ”B)

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT DIROSAT ISLAMIYAH AL-AMIEN PRENDUAN

SUMENEP MADURA

2020
BAB I
PENDAHULUAN
A.   Latar Belakang
Ada berbagai rumusan yang dikemukakan orang dalam upaya
menjawab pertanyaan dengan melihat pendidian dari salah satu aspek
kehidupan tertentu atau kacamata disiplin keilmuan tertentu. Misal pandangan
sosiologi melihat pendidikan dari aspek sosial antara lain mengatikan bahwa
pendidikan adalah sebagai usaha menstranformasikan pengetahuan dari
generasi kegenerasi. Pandangan lain diliat dari aspek budaya menyebutksn
bahwa pendidikan adalah sebagai usaha pemindahan pengetahuan dan nilai-
nilai kepada generasi berikutnya. Sedangkan pandangan psikologi melihat
pendidikan dari aspek tingkah laku individual, antara lain mengartikan
pendidikan sebagai perkembangan kapasitas individu secara optimal.
            Dari uraian diatas dapat menarik benang merahnya bahwa pendidikan
itu adalah suatu kebutuhan yang akan menjamin kelangsungan hidup bagi
setiap manusia. Hal ini telah terbukti dengan adanya proses dari pendidikan itu
sendiri dimana pada masa sekarang ini, seseorang yang berkependidikan akan
memegang peranan penting dalam setiap aspek kehidupan masyarakat.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah konsep belajar untuk siswa?
2.     Apakah konsep dasar pembelajaran?
C. Tujuan Penulisan
1.    Menjelaskan tentang apa saja konsep belajar untuk siswa.
2.    Menjelaskan konsep dasar pembelajaran.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Konsep Belajar dan Pembelajaran


Istilah belajar dan pembelajaran  merupakan suatu istilah yang
memiliki keterkaitan yang sangat erat dan tidak dapat dipisahkan satu sama
lain dalam proses pendidikan. Pembelajaran yang sesungguhnya merupakan
kegiatan yang dilakukan untuk menciptakan suasana atau memberikan
pelayanan agar siswa belajar.
Untuk itu, harus dipahami jika bagaimana siswa memperoleh
pengetahuan dari kegiatan belajarnya. Jika guru dapat memahami proses
pemeolehan pengetahuan, maka guru akan dapat menentukan strategi
pembelajaran yang tepat bagi siswanya.
B. Perbedaan Antara Belajar dan Pembelajaran
Perbedaan antara belajar dan pembelajaran terletak pada
penekanannya. Pembahasan masalah belajar lebih menekankan pada bahasan
tentang siswa dan proses yang menyertai dalam ranga perubahan tingkah
lakunya.
Adapun pembahasan mengenai pembelajaran lebih menekankan pada
guru dalam upayanya untuk membuat siswa dapat belajar.
BAB III
PEMBAHASAN
A. Konsep Dasar Belajar
1 Pengertian Belajar
Belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku sebagai
hasil interaksi individu dengan lingkungannya dalam memenuhi
kebutuhan hidupnya. Santrock dan Yussen mendefinisikan belajar sebagai
perubahan yang relatif permanen karena adanya pengalaman. Reber
mendefinisikan belajar dalam 3 pengertian. Pertama, belajar sebagai
proses memperoleh pengetahuan dan kedua, belajar sebagai perubahan
kemampuan bereaksi yang relatif langgeng sebagai hasil latihan yang
diperkuat. Dari beberapa definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa belajar
merupakan suatu proses memperoleh pengetahuan dan pengelaman dalam
wujud perubahan tingkah laku dalam kemampuan bereaksi yang relatif
permanen atau menetap karena adanya interaksi individu dan
lingkungannya.
2. Ciri-ciri Perilaku Belajar
a) Perubahan tingkah laku terjadi secara sadar
Suatu perilaku digolongkan sebagai aktivitas belajar apabila
pelaku menyadari terjadinya perubahan tersebut atau sekurang-
kurangnyamerasakan adanya suatu perubahan dalam dirinya misalnya
menyadari pengetahuannya bertambah. Oleh karena itu perubahan
yang terjadi karena mabauk atau dalam keadaan tidak sadar tidak
termasuk dalam pengertian beajar.
b) Perubahan bersifat kontinue dan fungsional
Sebagai hasil belajar, perubahan yang terjadi dalam diri
seseorang berlangsung secara kesnambungan dan tidak statis. Satu
perubahan berikutnya dan selanjutnya aka berguna bagi kehidupan
atau bagi proses belajar berikutnya. Misalnya, jika seorang anak
belajar membaca, ia akan mengalami perubahan dari tidak dapat
membaca menjadi dapat membaca. Perubahan ini akan berlangsung
terus sampai kecakapan membacanya mmenjadi cepat dan lancar.
Bahkan dapat membaca berbagai macam bentuk tulisan maupun
berbagai tulisan diberagam media.
c) Perubahan bersifat positif dan aktif
Dikatakan positif apabila perilaku senantiasa bertambah dan
tertuju untuk memperoleh sesuatu yang lebih bai dari sebelumnya.
Perubahan bersifat aktif berarti bahwa perubahan tidak terjadi dengan
sendirinya, melainkan karena usaha individu sendiri. Oleh karena itu
perubahan tingkah laku karena proses kematangan yang terjadi karena
sendirinya karena dorongan dari dalam tidak termasuk perubahan
dalam pengertin belajar.
d) Perubahan bersifat permanen
Perubahan yang terjadi karena belajar bersifat menetap. Misalnya,
seorang anak dalam bermain sepepeda setelah belajar tidak akan hilang
begitu saja melainkan akan terus dimiliki bahkan akan makin
berkembang jika terus dilatih.
e) Perubahan dalam belajar bertjuan atau terarah
Adanya tujuan yang akan dicapai oleh perilaku belajar dan terarah
kepada perubahan tingkah laku yang benar-benar disdari. Misalnya
belajar mengetik, sebelumnya telah menetapkan apa yang mungkin
dapat dicapai dengan belajar mengetik.
f) Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku
Perubahan yang diperoleh seseorang setelah melalaui proses
belajar sesuatu, sebagai hasilnya ia akan mengalami perubahan
keseluaruhan tingkah laku. Jika seseorang belajar sesuatu, sebagai
hasilnya ia akan mengalami perubahan tingkah laku secara menyeluruh
dalam sikap, keterampilan, pengetahuan dan sebagainya.
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar
Ada 2 faktor yang mempengaruhi belajar yaitu :
a) Faktor internal adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang
belajar. Contoh : faktor jasmani ( faktor kesehatan dan cacat tubuh)
dan faktor psikologi (intelegensi,perhatian,minat,bakat,motif dan laini-
lain).
b) Faktor eksternal adalah faktor yang ada diluar individu. Contoh : faktor
keluarga (cara orang tua mendidik,relasi antar anggota
keluarga,suasana rumah dan lian-lain) ,faktor sekolah (metode
mengajar,relasi antar guru dan siswa, relasi antar siswa,disiplin sekolah
dan lain-lainnya) dan faktor masyarakat (kegiatan siswa dalam
masyarakat,teman bergaul media masa dan lain-laninnya).
B. Konsep Dasar Pembelajaran
1. Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran adalah perpaduan dari dua aktivitas, yaitu aktivitas
mengajar dan aktivitas belajar. Aktivitas mengajar menyangkut peranan
seorang guru dalam konteks mengupayakan terciptanya jalinan komunikasi
harmonis antara pengajar itu sendiri dengan si belajar. 
2. Metode Pembelajaran
a) Metode Latihan
Metode ini merupakan metode penyampaian pembelajaran
melalu kebiasan-kebiasaan. Dalam metode pembelajaran ini pengajar
memberikan latihan-latihan kepada peserta didik untuk mengetahui
proses  tujuan, fungsi , manfaat dan kegunaan sesuatu. Metode latihan
ini bertujuan membentuk kebiasaan atau pola yang otomatis pada
peserta didik
b) Metode Tanya jawab
Metode tanya jawab merupakan cara penyajian materi pelajaran
melalui bentuk pertanyaan yang harus dijawab oleh peserta didik.
Metode ini dikembangkan ketrampilan mengamati, menginterpretasi,
mengklarifikasikan dan membuat kesimpulan tentang pelajaran yang
sedang diajarkan. Metode ini bertujuan untuk memotivasi anak untuk
mengajukan pertanyaan selama proses pembelajaran.
c) Metode Karyawisata
Metode mengajar dengan mengajak peserta didik mengunjungi
suatu objek guna memperluas pengetahuan dan selanjutnya peserta
didik membuat laporan dan mendiskusikan serta membukukan hasil
kunjungan tersebut dengan didampingi oleh pendidik.
d) Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi merupakan metode pembelajaran yang
sangat efektif untuk menolong siswa mencari jawaban atas pertanyaan-
pertanyaan seperti: Bagaimana cara mengaturnya? Bagaimana proses
bekerjanya? Bagaimana proses mengerjakannya. Demonstrasi sebagai
metode pembelajaran adalah bilamana seorang guru atau seorang
demonstrator (orang luar yang sengaja diminta) atau seorang siswa
memperlihatkan kepada seluruh kelas sesuatau proses. Misalnya
bekerjanya suatu alat pencuci otomatis, cara membuat kue, dan
sebagainya.
e) Metode bermain peran

Metode bermain peran adalah metode yang mengajarkan


pembelajaran melalui pengembangan imajinasi dan penghayatan anak
didik dengan cara memerankan suatu tokoh. Dalam metode ini dapat
mengembangkan penghayatan, tanggung jawab, dan terampil dalam
memaknai materi yang dipelajari.

f) Metode Diskusi

Muhibbin Syah mendefinisikan bahwa metode diskusi adalah


metode mengajar yang sangat erat hubungannya dengan memecahkan
masalah (problem solving). Metode ini lazim juga disebut sebagai
diskusi kelompok (group discussion) dan resitasi bersama (socialized
recitation).
Metode diskusi adalah metode pembelajaran yang
menghadapkan siswa pada suatu permasalahan. Tujuan utama metode
ini adalah untuk memecahkan suatu permasalahan, menjawab
pertanyaan, menambah dan memahami pengetahuan siswa, serta untuk
membuat suatu keputusan.

g) Metode Pemberian Tugas dan Resitasi

Metode pemberian tugas dan resitasi adalah metode penyajian


bahan dimana guru memberikan tugas tertentu agar siswa melakukan
kegiatan belajar. Metode ini diberikan karena dirasakan bahan
pelajaran terlalu banyak, sementara waktu sedikit. Metode pemberian
tugas adalah cara dalam proses belajar mengajar dengan jalan memberi
tugas kepada siswa.

h) Metode Eksperimen

Metode eksperimen menurut Syaiful Bahri Djamarah adalah


cara penyajian pelajaran, di mana siswa melakukan percobaan dengan
mengalami sendiri sesuatu yang dipelajari. Dalam proses belajar
mengajar, dengan metode eksperimen, siswa diberi kesempatan untuk
mengalami sendiri atau melakukan sendiri, mengikuti suatu proses,
mengamati suatu obyek, keadaan atau proses sesuatu.

i) Metode Proyek

Metode proyek adalah metode pembelajaran berupa penyajian


kepada siswa materi pelajaran yang berpusat dari suatu masalah. Yang
selanjutnya dibahas dari berbagai sisi yang relevan,sehingga diperoleh
pemecahan secara menyeluruh dan bermakna.

3. Peran Guru dalam Aktivitas Pembelajaran

Peran guru dalam aktifitas pembelajaran sangat kompleks. Guru


tidak sekedar menyampaikan ilmu pengetahuan kepada anak didiknya,
akan tetapi guru juga dituntut untuk memainkan berbagai peran yang
bertujuan untuk mengembangkan potensi anak didiknya secara optimal.
Djamarah merumuskan peran guru dalam pembelajaran sebagai berikut:
a. Korektor
b. Inspirator
c. Informator
d. Organisator
e. Motivator
f. Inisiator
g. Fasilitator
h. Pembimbingi
i. Demonsrator
j. Pengelola kelas
k. Mediator
l. Supervisor
m. Evaluator
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pembahasan diatas, dapat disimpulkan :

1. Belajar adalah tingkah laku dan tindakan yang kompleks, maka belajar
hanya dialami oleh siswa itu sendiri.
2. Salah satu tugas guru adalah mengajar, dalam kegiatan mengajar tentu ada
cara-caranya dan tidak asal mengajarkan.
3. Proses belajar mengajar harus dijalankan sesuai dengan prinsip yang ada
sehingga dapat menciptakan suasana kelas yang di inginkan bersama
B. Saran

Dalam proses mengajar kita sebagai calon pendidik harus memberikan


prinsip-prinsip belajar yang baik bagi peserta didik. Meningkatkan kualitas
mengajar agar dapat terbentuk kelas yang diinginkan calon pendidik ataupun
peserta didik.
DAFTAR PUSTAKA

http://belajarpsikologi.com/macam-macam-metode-pembelajaran/
http://blogahmadmansur.blogspot.com/2012/04/makalah-belajar-dan-
pembelajaran.html
http://majalahsiantar.blogspot.com/2012/05/berbagai-macam-metode-guru-
dalam.html
http://www.tokoblog.net/2010/10/macam-macam-metode-pembelajaran.html
Sugihartono, dkk.2007.Psikologi Pendidikan.Yogyakarta:UNY Press
http://www.sarjanaku.com/2012/11/pengertian-pembelajaran-menurut-para.html

Anda mungkin juga menyukai