Anda di halaman 1dari 11

1 | TEKNIKA, ISSN 1410-4202

ANALISIS MANAJEMEN RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN


KERJA (K3) PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG DI
SEMARANG

Sofiatul Muflihah1*, Hari Setijo Pudjihardjo2

Jurusan Teknik, Fakultas Teknik, Universitas Semarang


Jalan Arteri Soekarno Hatta – Tlogosari - Semarang
e-mail : sofiatulmuf24@gmail.com

ABSTRACT

The activity of building construction projects is generally an activity that contains


many elements of danger. The situation in the project location reflects a strong
character and its activities look very complex and difficult to implement so that it
requires excellent stamina from the workers who carry it out. However, it is
undeniable that this construction work is a significant contributor to the number of
accidents. This research will discuss the factors that influence occupational safety
and health, the application of occupational safety and health and occupational
safety and health risks with the aim to find out the types of risks, the factors that
influence and manage occupational safety and health risk management. building
construction projects in semarang. Data analysis was carried out by making
questionnaires and distributing questionnaires to 45 respondents. The respondents
themselves consist of directors, consultants and contractors. This study concludes
that the application of occupational safety and health risk management is very
influential in building construction.

Keywords : occupational safety and health; risk management; building


development project.

ABSTRAK

Aktivitas pembangunan proyek konstruksi bangunan gedung pada umumnya


merupakan kegiatan yang sangat komplek dan sangat berbahaya. Kondisi seperti
ini menunjukan karakter yang keras dan sulit dilaksanakan, sehingga dibutuhkan
tenaga yang sangat kuat dari pekerja. Karena pekekerjaan didalam proyek yang
sangat komplek, tidak dapat dipungkiri bahwa dalam proses pelaksanaan kegiatan
konstruksi menunjukan angka kecelakaan yang terjadi cukup tinggi. Dalam
penelitian ini akan dibahas mengenai faktor - faktor yang mempengaruhi
keselamatan dan kesehatan kerja ( K3 ), tindakan penerapan keselamatan dan
kesehatan kerja ( K3 ) dan risiko keselamatan dan kesehatan kerja ( K3 ) dengan
tujuan untuk mengetahui jenis – jenis risiko, faktor – faktor yang mempengaruhi dan
pengelolaan manajemen risiko keselamatan dan kesehatan kerja pada proyek
pembangunan gedung di semarang. Analisis data yang dilakukan dengan membuat
kuisioner dan penyebaran kuisioner kepada 45 responden. Responden itu sendiri
terdiri dari direktur, konsultan dan kontraktor. Penelitian ini simpulkan bahwa
penerapan manajemen risiko keselamatan dan kesehatan kerja sangatlah
berpengaruh dalam pembangunan gedung.
Kata kunci : keselamatan dan kesehatan kerja; manajemen risiko; proyek
pembangunan gedung.

PENDAHULUAN

Kegiatan jasa konstruksi telah terbukti memberikan kontribusi penting


dalam perkembangan dan pertumbuhan ekonomi disemua negara di dunia,
termasuk Indonesia, baik yang diselenggarakan oleh pemerintah maupun swasta.
Seperti diketahui kegiatan proyek merupakan permasalahan yang sangat komplek
banyak kegiatan kegiatan yang melibatkan banyak tenaga kerja, material dan
peralatan berat. Karena dalam pelaksanaan proyek konstruksi ini permasalahan
keselamatan dan kesehatan kerja (K3) kurang mendapat perhatian banyak sekali
kecelakaan dan penyakit yang terjadi dan menimpa tenaga kerja baik yang ahli
maupun terampil. Untuk meminimalkan kecelakaan dan penyakit yang timbul
dalam pelaksanaan proyek konstruksi perlu dilakukannya manajemen risiko.

METODE PENELITIAN

Teknik Pengumpulan Data


Dalam penelitian ini teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data
penelitian, yaitu dengan kuisioner sebagai instrument untuk menjawab
seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden yang terdiri
dari direktur, kontraktor dan konsultan. Kuisioner dibuat dengan menggunakan
pertanyaan terbuka, yaitu terdiri dari pertanyaan – pertanyaan untuk menjelaskan
identitas responden, dan pertanyaan tertutup, yaitu pertanyaan yang meminta
responden untuk memilih salah satu jawaban yang tersedia dari setiap
pertanyaan.
Teknik Analisa Data
Metode statistik yang dipakai dalam penelitian ini disesuaikan dengan
sasaran penelitian yang akan dicapai. Setelah data primer diperoleh, maka semua
jawaban kuisioner pada semua jawaban menggunakan skala likert 1 – 4,
sedangkan metode statistik yang telah digunakan adalah Indeks Kepentingan
Relatif (IKR).
= (1)

Keterangan :
= nilai rata – rata ( mean )

n = jumlah responden
Xi = frekuensi pada ( i ) yang diberikan reponden
Sebagai presentasi jumlah responden terhadap masing – masing permasalahan :
i = kategori indeks responden
Dari hasil data kuisioner tersebut diperbandingkan sebagai koefisien rangking,
kemudian dapat ditentukan rangking dari masing – masing faktor dengan cara
mengurutkan nilai mean dari yang tertinggi sebagai rangking 1.
IKR = (2)

Keterangan :
IKR = Indeks kepentingan relative
= rata-rata ukuran nilai faktor

m = 4 ( pada faktor yang mempengaruhi )

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Hasil pengisian kuisioner merupakan indikator dari jabatan, usia, pendidikan serta
lama responden bekerja. Hasil analisis tersebut tertuang dalam gambar 1 sampai
4.
12
10
8
6
4
2
0

Gambar 1. Jabatan Responden


Sumber : Hasil Analisis Peneliti, 2019

35
30
25
20
15
10
5
0
< 20 Tahun 20 - 30 Tahun 30 - 40 Tahun > 40 Tahun

Gambar 2. Jabatan Responden


Sumber : Hasil Analisis Peneliti, 2019

Gambar 3. Jabatan Responden


Sumber : Hasil Analisis Peneliti, 2019
Gambar 4. Jabatan Responden
Sumber : Hasil Analisis Peneliti, 2019
Hasil analisis ranking pada faktor – faktor yang mempengaruhi K3 dapat dilihat pada tabel
1, 2, dan 4.

Tabel 1. Hasil Rangking Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Penerapan K3


No. Pertanyaan Mean Rank Ket.

1 Kompetensi keahlian dan ketrampilan 3.44 1 Sangat


pekerja Berpengaruh

2 Kondisi Fisik 3.42 2 Sangat


Berpengaruh

3 Pelatihan dan ketrampilan 3.36 3 Sangat


Berpengaruh

4 Keadaan Lingkungan Kerja 3.33 4 Sangat


Berpengaruh

5 Kondisi Psikologis 3.31 5 Sangat


Berpengaruh

6 Kondisi Fisiologis 3.29 6 Sangat


Berpengaruh

7 Banyak pekerja beranggapan bahwa 3.27 7 Sangat


Keselamatan dan Kesehatan Kerja ( K3 ) Berpengaruh
tidak penting dan mengganggu kebebasan
bergerak dalam pelaksanaan proyek
konstruksi ( kesadaran yang kurang )

8 Kesadaran para pekerja proyek yang 3.24 8 Berpengaruh


rendah akan terjadinya kecelakaan

9 Minimnya keahlian para pekerja proyek 3.22 9 Berpengaruh

10 Peralatan Alat Pelindung Diri ( APD ) yang 3.18 10 Berpengaruh


tidak mempunyai standar SNI sehingga
sering terjadi kerusakan

11 Kurangnya pengetahuan mengenai 3.09 11 Berpengaruh


Keselamatan dan Kesehatan Kerja ( K3 )

12 Para pekerja tidak mengetahui bahaya dan 3.07 12 Berpengaruh


resiko pekerjaan yang dilakukannya
4202

13 Keadaan Tenaga Kerja (tingkat pendidikan) 3.04 13 Berpengaruh

14 Bersendau gurau pada saat melakukan 3.02 14 Berpengaruh


pekerjaan yang berbahaya.

15 Petunjuk, pengarahan dan rambu – rambu 3 15 Berpengaruh


Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
yang di abaikan

16 Tindakan perbaikan 2.98 16 Berpengaruh

17 Komitment dan dukungan manajemen 2.96 17 Berpengaruh


puncak

18 Persiapan dan Respon tanggap darurat 2.93 18 Berpengaruh

19 Kurangnya komunikasi antar pekerja 2.91 19 Berpengaruh


sehingga para pekerja tidak saling
mengingatkan pada saat pekerja
melakukan pekerjaan yang mempunyai
resiko level bahaya

20 Tidak adanya sanksi terhadap pekerja 2.89 20 Berpengaruh


proyek yang melanggar peraturan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja ( K3 )

21 Kurangnya rambu – rambu aturan K3 di 2.87 21 Berpengaruh


area proyek

22 Tidak nyaman saat memakai peralatan Alat 2.84 22 Berpengaruh


Pelindung Diri ( APD )

23 Biaya untuk penyediaan Alat Pelindung Diri 2.82 23 Berpengaruh


(APD)

24 Pemantauan dan Pengukuran kerja 2.8 24 Berpengaruh

25 Ketidaksesuaian peralatan yang dipakai 2.78 25 Berpengaruh


dengan pekerjaan yang akan dilaksanakan

26 Pengendalian Dokumen Keselamatan dan 2.76 26 Berpengaruh


Kesehatan Kerja ( K3 )

27 Metode dan Cara Kerja terkait dengan 2.73 27 Berpengaruh


kemajuan teknologi

28 Penyelidikan Insiden 2.56 28 Berpengaruh

29 Kecelakaan kerja lebih sering terjadi pada 2.51 29 Berpengaruh


shift malam dari pada shift pagi ataupun
sore

30 Peraturan dan prosedur Keselamatan dan 2.49 30 Kurang


Kesehatan Kerja ( K3 ) yang sulit di Berpengaruh
mengerti

31 Audit internal 2.31 31 Kurang


Berpengaruh
(Sumber : Hasil Analisis Peneliti, 2019)

Dari hasil analisis pengisian kuisioner yang diperoleh dari Responden terkait dengan factor
factor penerapan K3 ternyata yang sangat berpengaruh atau sangat dominan adalah
Kompetensi keahlian dan ketrampilan pekerja, Kondisi Fisik, Pelatihan dan ketrampilan,
Keadaan Lingkungan Kerja, Kondisi Psikologis, Kondisi Fisiologis dan Kesadaran pekerja
akan pentingnya Keselamatan dan Kesehatan Kerja ( K3 ).

Tabel 2. Hasil Rangking Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)


NO. Pertanyaan Mean Rank Ket.

1 Jaminan Kemampuan : 1.67 1 Dilaksanakan


a. Pelatihan dan Keterampilan
Tidak
b. Tanggung jawab dan tanggung gugat.
1.76 2 Dilaksanakan
Sepenuhnya
c. Sumber daya manusia, fisik dan Tidak
financial 1.84 3 Dilaksanakan
Sepenuhnya
d. Konsultasi, Motivasi dan Kesadaran Tidak
1.91 4 Dilaksanakan
Sepenuhnya
e. Integrasi Tidak
2.22 5 Dilaksanakan
Sepenuhnya
1.88
2 Dukungan Tindakan : Dilaksanakan
a. Pengendalian Dokumen 1.64 1
b. Pencatatan Manajemen Operasi 1.71 2 Dilaksanakan
c. Pelaporan Tidak
1.76 3 Dilaksanakan
Sepenuhnya
d. Komunikasi Tidak
1.87 4 Dilaksanakan
Sepenuhnya
e. Dokumentasi Tidak
1.91 5 Dilaksanakan
Sepenuhnya
1.77
3 Identifikasi Sumber Bahaya dan Dilaksanakan
Pengendalian Resiko : 1.67 1
a. Instruksi Keselamatan Kerja
b. Tindakan Pengendalian 1.71 2 Dilaksanakan
c. Identifikasi Sumber Bahaya 1.73 3 Dilaksanakan
d. Penilaian Resiko Tidak
1.78 4 Dilaksanakan
Sepenuhnya
e. Tinjauan Ulang Kontrak Tidak
1.8 5 Dilaksanakan
Sepenuhnya
f. Prosedur Rencana Pemulihan Tidak
1.82 6 Dilaksanakan
Sepenuhnya
g. Prosedur Menghadapi Insiden Tidak
1.89 7 Dilaksanakan
Sepenuhnya
h. Pengendalian Administratif Tidak
1.93 8 Dilaksanakan
Sepenuhnya
i. Perencanaan dan Rekayasa Tidak
1.98 9 Dilaksanakan
Sepenuhnya
j. Prosedur Tanggap Darurat atau Tidak
Bencana 2 10 Dilaksanakan
Sepenuhnya
k. Pembelian Tidak
2.02 11 Dilaksanakan
Sepenuhnya
l. Penghargaan dan Saksi Tidak
2.07 12 Dilaksanakan
Sepenuhnya
1.86
4 Pengukuran dan Evaluasi : Dilaksanakan
1.49 1
a. Pemeliharaan Peralatan
b. Tindakan perbaikan dan pencegahan 1.58 2 Dilaksanakan
c. Inspeksi dan pengujian Tidak
1.78 3 Dilaksanakan
Sepenuhnya
d. Audit SMK3 Tidak
1.91 4 Dilaksanakan
Sepenuhnya
1.69
5 Tinjauan Oleh Pihak Manajemen :
a. Tujuan, sasaran dan kinerja 1.67 1 Dilaksanakan
keselamatan dan kesehatan kerja
b. Evaluasi terhadap penerapan Tidak
kebijakan keselamatan dan kesehatan 1.76 2 Dilaksanakan
kerja. Sepenuhnya
c. Hasil temuan audit Sistem Manajemen Tidak
K3. 1.98 3 Dilaksanakan
Sepenuhnya
d. Jaminan sosial bagi setiap staff dan Tidak
pekerjanya 2 4 Dilaksanakan
Sepenuhnya
1.85
6 Alat Pelindung Diri ( APD ) :
1.31 1 Dilaksanakan
a. Sepatu Kerja (Safety Shoes)
b. Helm Proyek (Safety Helmet) 1.33 2 Dilaksanakan
c. Pelindung Mata (Safety glass) 1.38 3 Dilaksanakan
d. Kacamata las dengan pelindung muka 1.44 4 Dilaksanakan
e. Pelindung Tangan 1.47 5 Dilaksanakan
f. Pelindung telinga (Ear plug /ear muff) 1.49 6 Dilaksanakan
g. Rompi Traffic 1.64 7 Dilaksanakan
h. Masker 1.67 8 Dilaksanakan
i. Body harness Tidak
1.76 9 Dilaksanakan
Sepenuhnya
j. Rambu – rambu tanda K3 Tidak
1.87 10 Dilaksanakan
Sepenuhnya
k. Jas hujan Tidak
2 11 Dilaksanakan
Sepenuhnya
l. Pelindung dada Tidak
2,02 12 Dilaksanakan
Sepenuhnya
1.70
(Sumber : Hasil Analisis Peneliti, 2019)

Dari hasil analisis pengisian kuisioner yang diperoleh dari Responden terkait dengan
Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) ternyata yang dilaksanakan adalah .
Pelatihan dan Keterampilan, Pengendalian Dokumen, Pencatatan Manajemen Operasi,
Instruksi Keselamatan Kerja, Identifikasi Sumber Bahaya, Pemeliharaan Peralatan,
Tindakan perbaikan dan pencegahan, Tujuan, sasaran dan kinerja keselamatan dan
kesehatan kerja, Sepatu Kerja (Safety Shoes), Helm Proyek (Safety Helmet), Pelindung
Mata (Safety glass), Kacamata las dengan pelindung muka, Pelindung Tangan, Pelindung
telinga (Ear plug /ear muff), Rompi Traffic, Masker

Tabel 3. Hasil Rangking Risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)


NO. Pertanyaan Mean Rank Ket.
1 Klasifikasi menurut jenis kecelakaan :
2.84 1 Jarang
a. Terpeleset / Tergelincir
b. Iritasi 2.96 2 Jarang

c. Tertumbuk atau terkena benda-benda 3.04 3 Jarang

d. Tertimpa benda jatuh 3.11 4 Jarang

e. Terbentur 3.13 5 Jarang

f. Terjatuh 3.16 6 Jarang

g. Kontak dengan bahan-bahan berbahaya/radiasi


3.18 7 Jarang

h. Terjepit oleh benda 3.2 8 Jarang

i. Pengaruh suhu tinggi 3.22 9 Jarang

Tidak
j. Terkena arus listrik
3.29 10 Pernah

Tidak
k. Tersengat
3.33 11 Pernah

Tidak
l. Terpapar
3.36 12 Pernah

Tidak
m. Gerakan yang melebihi kemampuan
3.42 13 Pernah

Tidak
n. Terhisap
3.51 14 Pernah

Tidak
o. Terperangkap
3.53 15 Pernah
2 Penyebab terjadinya kecelakaan :
Jarang
a. Penggunaan peralatan yang menggunakan 3.04 1
Mesin
b. Kondisi kerja di luar bangunan, di dalam
bangunan dan di bawah tanah 3.09 2 Jarang

c. Alat angkut dan angkat : darat, udara, air 3.24 3 Jarang

d. Bahan-bahan,zat-zat dan radiasi, misalnya Tidak


bahan peledak, gas, zat kimia 3.36 6 Pernah

3 Jenis luka yang terjadi pada kecelakaan


pelaksanaan proyek : Jarang
2.71 1
a. Cedera lainnya
b. Terkilir 2.73 2 Jarang

c. Luka-luka luar 2.78 3 Jarang

d. Pengaruh cuaca 2.84 4 Jarang

e. Luka-luka lainnya 2.87 5 Jarang

f. Memar dan remuk 3.07 6 Jarang

g. Sesak nafas 3.09 7 Jarang

h. Akibat arus listrik 3.2 8 Jarang

Tidak
i. Dislokasi 3.29 9 Pernah

Tidak
j. Fraktur / retak 3.33 10 Pernah

Tidak
k. Akibat radiasi 3.58 11 Pernah

Tidak
l. Luka majemuk berlainan 3.6 12 Pernah

Tidak
m. Terbakar 3.69 13 Pernah

Tidak
n. Gegar otak dan luka dalam lainnya 3.78 14 Pernah

Tidak
o. Keracunan akut 3.76 15 Pernah

Tidak
p. Amputasi 3.82 16 Pernah

4 Klasifikasi menurut letak kecelakaan / luka tubuh: 2.98 1


Jarang
a. Anggota bawah
4202

b. Badan 3.04 2 Jarang

c. Anggota atas 3.18 3 Jarang

d. Banyak tempat 3,22 5 Jarang

e. Kepala 3,24 6 Jarang

f. leher 3.27 7 Jarang

(Sumber : Hasil Analisis Peneliti, 2019)

Dari hasil analisis pengisian kuisioner yang diperoleh dari responden terkait dengan resiko
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) ternyata pernyataan yang ada pada tabel 4.7
jarang dan tidak pernah terjadi.

KESIMPULAN

Dari hasil analisis data ternyata penerapan Keselamatan dan Kesehatan


Kerja (K3) dipengaruhi oleh kompetensi keahlian / ketrampilan pekerja, kondisi
(fisik, psikologis, dan fisiologis), pelatihan dan ketrampilan, keadaan lingkungan
kerja. Untuk Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dari ke 6
pertanyaan yang paling dilaksanakan yaitu dalam Pengukuran dan Evaluasi
seperti : pemeliharaan peralatan, tindakan perbaikan (pencegahan), audit SMK3,
inspeksi dan pengujian, serta Alat Pelindung Diri ( APD ) yang meliputi : sepatu
kerja, helm proyek pelindung mata, kacamata las dengan pelindung muka,
pelindung tangan dan telingga, rompi traffic, dan masker, body harnes, rambu -
rambu dan tanda K3, jas hujan, dan pelindung dada. Dan Pada Risiko K3 yang
Terjadi di Lokasi Proyek, Menurut jenis kecelakaan, penyebab, berdasarkan jenis
luka-luka dan letak kecelakaan masing – masing jarang dan tidak ternah terjadi di
lokasi proyek.

DAFTAR PUSTAKA

Hakim, A.R. (2017). Implementasi Manajemen Risiko Sistem Kesehatan,


Keselamatan Kerja dan Lingkungan (K3l) pada Pembangunan Flyover
Pegangsaan 2 Kelapa Gading Jakarta Utara : Media Komunikasi Teknik
Sipil (MKTS), Vol. 23, No. 2.

Salawati, Liza, 2015. Penyakit Akibat Kerja dan Pencegahan : Jurnal Kedokteran
Syiah Kuala Vol. 15 No. 2

Sepang dan Bryan A. W. (2013). Manajemen Risiko Keselamatan dan Kesehatan


Kerja (K3) pada Proyek Pembangunan Ruko Orlens Fashion Manado :
Jurnal Sipil Statik, Vol.1, No.4.

Soputan, G.E.M. (2014). Manajemen Risiko Kesehatan dan Keselamatan Kerja


(K3) (Study Kasus pada Pembangunan Gedung SMA Eben Haezar) : Jurnal
Ilmiah Media Engineering, Vol.4, No.4.

Sucita, I.K., dan Broto, A.A. (2011). Indentifikasi dan Penanganan Risiko K3 pada
Proyek Konstruksi Gedung (Studi kasus : Proyek Gedung Centro City
Recidences), Jurnal Poli Teknologi, Vol.10, No.1.
Tagueha, W.P. (2018). Manajemen Resiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(K3) pada Proyek Konstruksi (Studi Kasus: Pembangunan Gedung
Laboratorium Fakultas Teknik Unsrat), Jurnal Sipil Statik, Vol.6, No.11.

Anda mungkin juga menyukai