KMB II Sistematic Lupus Erythematosus Siti
KMB II Sistematic Lupus Erythematosus Siti
(SLE)
(Ditujukan untuk memenuhi tugas Keperawatan Medikal Bedah)
Disusun Oleh:
Selain itu, gejala atau tanda lainnya yang sering ditemukan antara lain penurunan berat
- Pembengkakan sendi
- Nyeri tekan
- Sistem Muskuloskeletal
Artralgia, artritis (sinovitis), pembengkakan sendi, nyeri tekan dan rasa nyeri
- Sistem integumen
o Lesi akut pada kulit yang terdiri atas ruam berbentuk kupu-kupu yang
- Sistem kardiak
- Sistem pernafasan
- Sistem vaskuler
eritematous dan purpura di ujung jari kaki, tangan, siku serta permukaan
ekstensor lengan bawah atau sisi lateral tangan dan berlanjut nekrosis.
- Sistem perkemihan
- Sistem saraf
Spektrum gangguan sistem saraf pusat sangat luas dan mencakup seluruh
5. Komplikasi
a. Vaskulitis : berupa garis kecil warna merah pada ujung lipatan kuku dan ujung
jari. Selain itu, bisa berupa benjolan merah di kaki yang dapat menjadi borok
b. Hematuri
c. Anemia
d. Arthritis remathoid
6. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan darah
b. Imunologi
- Penurunan GFR
Adanya pita Fg 6 yang khas dan atau deposit Ig M pada persambungan dermo-
a. Medis
ringan SLE
imun.
b. Non Medis
- Diet
Restriksi diet ditentukan oleh terapi yang diberikan. Sebagian besar pasien
tradisional.
- Aktivitas
Pasien lupus sebaiknya tetap beraktivitas normal. Olah raga diperlukan
untuk mempertahankan densitas tulang dan berat badan normal. Tetapi tidak
1. Pengkajian
a. Anamnesis
Riwayat kesehatan sekarang dan pemeriksaan fisik difokuskan pada gejala sekarang
dan gejala yang pernah dialami seperti pasien mengeluh terdapat ruam-ruam merah
demam/panas, lemas, bengkak dan nyeri sendi, sendi kaku pada pagi hari dan
b. Pemeriksaan fisik
1.) Sistem integumen : Lesi akut pada kulit yang terdiri atas ruam berbentuk kupu-
kupu yang melintang pangkal hidung serta pipi.Ulkus oral dapat mengenai
tangan, siku, jari kaki dan permukaan ekstensor lengan bawah atau sisi lateral
tangan.
3.) Sistem muskuloskeletal : Pembengkakan sendi, nyeri tekan dan rasa nyeri ketika
5.) Sistem vaskuler : Inflamasi pada arteriole terminalis yang menimbulkan lesi
papuler, eritematous dan purpura di ujung jari kaki, tangan, siku serta permukaan
ekstensor lengan bawah atau sisi lateral tangan dan berlanjut nekrosis.
7.) Sistem saraf : Sering terjadi depresi dan psikosis, juga serangan kejang-kejang,
DO:
3. Gelisah
DS: -
5. Menarik diri
7. Diaforesis
Terjadi artritis
Nyeri inflamasi
Nyeri
Tanda mayor Genetik, kuman/virus,sinar Kerusakan integritas
DS: - ultraviolet dan obat-obatan kulit
DO: tertentu
meningkat
Tanda minor
2. Nyeri
4. Kemerahan
menerus
Pencetus penyakit
Kulit
diwajah
1. mengungkapkan tertentu
organ tubuh
Tanda minor
hidup
1. Menyembunyikan/menunjukan diwajah
tubuh
organ tubuh
Tanda minor
DO:
3. Gerakan terbatas
Terjadi artritis
Pembengkakan, efusi
Aktivitas menurun
Diagnosa keperawatan
1. Nyeri b.d inflamasi kerusakan jaringan
3. Gangguan citra tubuh b.d perubahan pada struktur kulit (proses penyakit
SLE)
Intervensi/perencanaan keperawatan
masalah teratasi
nyeri
4. Menyatakan rasa
Terapeutik Terapeutik
nyaman
1. Fasilitasi istirahat 1. Agar pasien merasa rileks
Edukasi
yang dirasakan
Kolaborasi
Kolaborasi
1. Kolaborasi
1. Untuk mengurasi rasa
pemberian obat
nyeri
analgetik
1. Mempertahankan
alami/ringan dan
hipoalergik pada
kulit sensitif
Edukasi
Edukasi
1. Agar dapat menjaga
1. Anjurkan
kelembaban pada kulit
menggunakan
pelembab 2. Menjaga kesegaran
positif perkembangan
harapan
Edukasi
gambaran diri
4. 4 Setelah dilakukan tindakan Observasi Observasi
Kriteria hasil
Edukasi
Edukasi
1. ajarkan cara
1. untutk bisa memandirikan
melakukan aktifitas pasien
yang dipilih
penguatan
Kolaborasi Kolaborasi
dalam merecanakan
dan memonitor
program aktifitas
TINJAUAN KASUS
KASUS 1
Nn. C, 20 tahun mengeluhkan lemah seluruh badan, nyeri persendian, dan ruam. Pasien merasa tidak
nyaman karena tidak dapat melanjutkan pekerjaannya sebagai penjaga pantai. Pasien mengungkapkan
bahwa ruam biasanya terjadi setelah dia bekerja dan ruam tersebut sangat mengganggu karena berada
di daerah wajahnya. Dia mengatakan bahwa nyeri sendi terasa bertambah dan berkurang di daerah
tangan dan lutut. Dia mengatakan bahwa akhir-akhir ini dia tidak bekerja di luar ruangan dan
menyangkal telah menggunakan obat resep.
Pemeriksaan fisik menunjukkan pembengkakan di daerah sendi interphalangeal dan lutut. Sebuah
ruam terdapat di daerah wajah yang terekspos sinar matahari, khususnya pada wajah bagian malar.
Lymphadenopathy juga terdeteksi.
Tes laboratorium :
Kimia darah :
Urinalisis :
Protein = +3
Cellular cast = positif
Serologi :
Ruang perawatan :-
No. MR/CM :-
Tgl. Masuk Rs :-
Tgl. Pengkajian :-
Pukul :-
I. Biodata
a. Nama : Nn C
Umur : 20 th
Bangsa :-
Agama :-
Alamat :-
Alamat :-
3. Riwayat Penyakit sekarang : pasien datang ke rumah sakit dengan keluhan lemah seluruh
badan, nyeri persendian dan ruam. Pasien merasa tidak nyaman karena tidak dapat melanjutkan
pekerjaannya sebagai penjaga pantai. Pasien mengungkapkan bahwa ruam biasanya terjadi setelah dia
bekerja dan ruam tersebut sangat mengganggu karena berada di daerah wajahnya. Dia mengatakan
bahwa nyeri sendi terasa bertambah dan berkurang di daerah tangan dan lutut. Dia mengatakan bahwa
akhir-akhir ini dia tidak bekerja di luar ruangan dan menyangkal telah menggunakan obat resep.
III. Pemeriksaan Fisik
1. Sistem muskuloskeletal :
pembengkakan didaerah sendi interphalangeal dan tulut
2. Sistem integumen :
ruam terdapat diderah wajah, khususnya pada wajah bagian malar
3. Sistem imunologi :
lymphadenopati terdeteksi
4. Sistem hematologi
HgB = 10.0 g/dL
WBC = 3000/dL
Platelet = 65000/dL
5. Sistem perkemihan
Protein = +3
Cellular cast = positif
Laboratorium
V. ANALISA DATA
DO: tertentu
pembengkakan di daerah sendi
interphalangeal dan tulut
Peningkatan autoimun
meningkat
organ tubuh
Pembentukan lupus
menerus
multi organ
Sendi
Terjadi artritis
Nyeri inflamasi
Nyeri
DS: Genetik,kuman/virus,sinar Intoleransi aktivitas
Pasien mengeluh lemah seluruh
badan, nyeri persendian. Pasien ultraviolet dan obat-obatan
merasa tidak nyaman karena
tidak dapat melanjutkan tertentu
pekerjaannya sebagai penjaga
pantai
organ tubuh
Pembentukan lupus
menerus
multi organ
Sendi
Terjadi artritis
Pembengkakan, efusi
Aktivitas menurun
Intolerasni aktivitas
DS: Genetik, kuman/virus,sinar Kerusakan integritas kulit
Pasien mengeluhkan ruam.
Pasien mengungkapkan bahwa ultraviolet dan obat-obatan
ruam biasanya muncul setelah
dia bekerja. tertentu
DO:
Terdapat ruam/kemerahan
didaerah wajah Peningkatan autoimun
meningkat
Autoimun menyerang organ-
organ tubuh
Pembentukan lupus
menerus
Pencetus penyakit
Kulit
diwajah
DO:
Ruam terdapat didaerah wajah Peningkatan autoimun
bagian malar
meningkat
organ tubuh
Pembentukan lupus
Produksi antibody terus
menerus
Pencetus penyakit
Kulit
diwajah
DO:
Terdapat ruam didaerah wajah
yang terekspos sinar matahari Pembentukan ruam karena
Difisiensi pengetahuan
1. Nyeri hilang
Terapeutik
Terapeutik
1. Agar pasien merasa
1. Fasilitasi
rileks tanpa ada
istirahat dan
stress
tidur
Edukasi
rasa nyeri
2. Untuk mengalihkan
2. Ajarkan teknik
rasa nyeri misalnya
nonfarmakolog
tehnik relaksasi atau
i
distraksi
Kolaborasi
1. Untuk
1. Kolaborasi nyeri
pemberian obat
analgetik
2. 2 Setelah dilakukan tindakan Observasi Observasi
keperawatan selama 3x24jam
pasien mampu 1. identifikasi 1. untuk mengetahui
Kriteria hasil
1. klien meningkat defisit tingkat tingkat aktivitas fisik
dalam aktifitas fisik
aktifitas klien
Terapeutik Terapeutik
aktifitas
2. untuk mesesuaikan
2. koordinasi keadaan fisik klien
pemilihan
aktivitas
Edukasi Edukasi
aktifitas yang
dipilih
memberikan
penguatan
Kolaborasi Kolaborasi
okupasi dalam
merecanakan
dan memonitor
program
aktifitas
3. 3 Setelah dilakukan tindakan Observasi Observasi
2. Gunakan 2. Untuk
produk meminimalisir
alami/ringan alergi
dan
hipoalergik
pada kulit
sensitif
Edukasi Edukasi
menggunakan menjaga
pelembab kelembaban
pada kulit
2. Anjurkan 2. Menjaga
mengidentifikasi perkembangan
kekuatan personal
3. Mempertahankan
tubuh dan
fungsinya
2. Diskusikan 2. untuk meningkatkan
an harapan
Edukasi Edukasi
untuk selalu
memberi
dukungan
penampilan
diri (mis:
diri
5. 5 Stelah dilakukan tindakan Observasi Observasi
1. Berikan 1. Memberikan
kesempatan peluang pada
memperoleh
informasi
tentang
penyakitnya
Edukasi Edukasi
kesehatan pencegahannya
sehat terjadinya
kekambuhan
DAFTAR PUSTAKA
Priscilla LeMone, RN, DSN, FAAN; Karen M. Burke, RN, MS; Gerene Bauldoff, RN, PHD,
FAAN (2015) Keperawatan Medikal Bedah Edisi 5: Buku kedokteran EGC
SDKI (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. Jakarta: Dewan Pengurus Pusat
Persatuan Perawat Nasional Indonesia.
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. (2018). Standar Intevensi Keperawatan Indonesia. Jakarta:
DPP PPNI