BAB I
PENDAHULUAN
Guru adalah sumber daya manusia yang diharapkan mampu mengerahkan dan
mendayagunakan faktor-faktor lainnya sehingga tercipta proses belajar
mengajar yang bermutu. Tanpa mengabaikan faktor lain, guru dapat dianggap
sebagai faktor utama yang paling menentukan terhadap meningkatnya mutu
pendidikan. Tingkat kemampuan profesional guru akan berpengaruh pada
keberhasilan proses pendidikan itu sendiri. Keberhasilan itu sendiri sangat
bergantung dari perencanaan.
konvensional dan tidak menyentuh ranah dimensi peserta didik itu sendiri,
yaitu bagaimana sebenarnya belajar itu. Dalam arti yang lebih substansial,
bahwa proses pembelajaran hingga dewasa ini masih memberikan dominasi
guru dan tidak memberikan akses bagi anak didik untuk berkembang secara
mandiri melalui penemuan dalam proses berpikirnya. Oleh karena itu, perlu
menerapkan suatu model pembelajaran yang dapat membantu siswa untuk
memahami materi ajar dan aplikasi serta relevensinya dalam kehidupan sehari-
hari.
Kenyataan yang ada sampai saat ini masih banyak guru yang masih
menerapkan model pembelajaran konvensional, khususnya dalam
pembelajaran IPS. Masih terdapat kelemahan dalam pelaksanaan proses
pembelajaran pendidikan IPS, sekalipun berbagai inovasi telah dilakukan tetapi
hasilnya belum memuaskan. Beberapa kelemahan dari model pembelajaran
konvensional ini diantaranya, guru kurang mengikutsertakan peserta didik
dalam proses pembelajaran, namun guru lebih cenderung mengunakan ceramah
yang hanya menuntut siswa pada kekuatan ingatan dan hafalan kejadian-
kejadian serta nama-nama tokoh, tanpa mengembangkan wawasan berpikir dan
penyelesaian masalah yang memungkinkan peserta didik dapat belajar lebih
aktif.
Penelitian ini pernah dilakukan oleh Nourma Ervitasari, S. Pd. Yang berjudul
“Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas IV B Semester Genap
TP. 2017/2018 SDN 1 Gunung Madu menggunakan Model Team Quiz”.
Penelitian ini dilakukan dengan dua siklus yang hasilnya sebagai berikut:
Dari jumlah peserta didik kelas IV A SDN 1 Gunung Madu yang berjumlah 24
peserta didik didapatkan hasil belajar pada siklus pertama banyaknya peserta
didik yang nilainya mencapai KKM yaitu ≥70 sebanyak 58,33% dari jumlah
total dengan nilai rata-rata 69,2. Kemudian di siklus kedua rata-rata hasil
belajar peserta didik menjadi 77,9 dengan persentase jumlah siswa yang
nilainya mencapai KKM adalah 83,33%. Data ini menunjukkan bahwa dengan
penerapan model pembelajaran cooperative tipe TQ dapat meningkatkan hasil
belajar peserta didik.
5
Oleh sebab itu peneliti memilih metode pembelajaran cooperative tipe Team
Quiz sebagai alternative untuk meningkatkan hasil belajar.
1. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang permasalahan di atas maka dapat diidentifiaksi beberapa
masalah yang muncul pada rencana penelitian ini :
a. Minat belajar siswa masih rendah terutama pada pelajaran IPS.
b. Pembelajaran yang masih bersifat satu arah (Teacher Center)
2. Analisis Masalah
a. Kurangnya variasi penggunaan model pembelajaran yang dilakukan oleh
guru sehingga siswa merasa jenuh, yang mengakibatkan hasil belajar
rendah.
b. Selama proses belajar dikelas, guru belum melibatkan siswa secara aktif
dan belum menggunakan metode yang tepat dan menyenangkan dalam
pembelajaran sehingga hanya beberapa siswa yang aktif dan lainnya
merasa jenuh.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan yang diuraikan diatas, maka rumusan
masalah pada penelitian ini adalah “Apakah dengan penerapan model
pembelajaran cooperative tipe TQ (Team Quiz) dapat meningkatkan hasil
6
belajar IPS materi keragaman suku dan budaya pada siswa kelas IV A SD
Negeri 1 Gunung Madu semester ganjil Tahun Pelajaran 2019/2020.”.
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah, mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran
melalui penerapan model Team Quiz yang dapat meningkatkan hasil belajar
IPS materi keragaman suku dan budaya pada siswa kelas IVA SDN 1 Gunung
Madu semester ganjil Tahun Pelajaran 2019/2020.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan:
a. Sumbangan bagi khasanah ilmu pengetahuan, khususnya dalam
pembelajaran IPS.
b. Sumbangan dan memperluas kajian pengetahuan khususnya penggunaan
model pembelajaran yang sederhana dalam pembelajarn IPS untuk
meningkatkan pemahaman konsep.
2. Manfaat Secara Praktis
a. Bagi peserta didik, hasil belajar IPS peserta didik kelas IV A SDN 1
Gunung Madu yang menjadi subyek penelitian dapat mengalami
peningkatan yang signifikan.
b. Bagi pendidik, secara bertahap dapat mengetahui model pembelajaran
yang bervariasi yangd apat memperbaiki dan meningkatkan pembelajaran
dikelas sehingga masalah yang berhubungan dengan kegiatan
pembelajaran dapat teratasi.
c. Bagi sekolah, memberikan masukan yang bermanfaat bagi kepala
sekolah dan pengelola sekolah, terutama dalam rangka memperbaiki
proses pembelajaran yanf dapat meningkatkan mutu pendidikan.