Anda di halaman 1dari 3

a)   Pengertian evaluasi

Beberapa pengertian evaluasi menurut para ahli:

·           Davies mengemukakan bahwa evaluasi merupakan proses sederhana memberikan / menetapkan


nilai kepada sejumlah tujuan, kegiatan, keputusan, unjuk-kerja, proses, orang, objek, dan masih
banyak yang lain.

·           Wand dan Brown mengemukakan evaluasi merupakan suatu proses untuki menentukan nilai dari
sesuatu.

Evaluasi secara umum dapat diartikan sebagai proses sitematis untuk menentukan nilai sesuatu
(tujuan, kegiatan, keputusan, unjuk-kerja, proses, orang, objek, dan yang lain) berdasarkan kriteria
tertentu melalui penilaian. Unruk menentukan  nilai sesuatu dengan cara membandingkan dengan
kriteria, evaluator dapat langsung membandingkan dengan kriteria namun dapat pula melakukan
pengukuran terhadap sesuatu yang dievaluasi kemudian baru membandingkan dengan kriteria.
Dengan begitu evaluasi tidak selalui melalui proses mengukur (pengukuran) baru melakukan prose
menilai (penilaian) tetpi dapat pula evaluasi langsung melalui penilaian saja.

Kesimpulan

Evaluasi hasil belajar merupakan proses untuk menentukan nilai belajar siswa melalui
kegiatan penilaian dan/atau pengukuran hasil belajar. Tujuan utamanya adalah untuk mengetahui
tingkat keberhasilan yang dicapai oleh siswa setelah mengikuti suatu kegiatan pembelajaran, dimana
tingkat keberhasilan tersebut kemudian ditandai dengan skala nilai berupa huruf atau kata atau
simbol. Apabila tujuan utama kegiatan evaluasi belajar ini sudah tereaslisasi, maka hasilnya dapat
difungsikan dan ditujukan untuk berbagai keperluan.
http://fis15aatiksofiah.blogspot.com/2016/12/v-behaviorurldefaultvmlo.html?m=1

Fungsi dan Tujuan Evaluasi dalam Dunia Pendidikan

Bagi pendidik, secara didaktik evaluasi pendidikan memiliki lima fungsi,


yaitu:

1)      memberikan landasan untuk menilai hasil usaha (prestasi) yang telah
dicapai oleh peserta didiknya,

2)      memberikan informasi yang sangat berguna untuk mengetahui posisi


peserta didik dalam kelompoknya,

3)      memberikan bahan yang penting untuk memilih dan kemudian


menetapkan status peserta didik,
4)      memberikan pedoman untuk mencari dan menemukan jalan keluar
bagi  peserta didik yang memang memerlukannya,

5)      memberikan petunjuk tentang sejauh manakah program pengajaran


yang telah ditentukan telah dapat dicapai (Sudijono, 2006:12).

Tujuan evaluasi pendidikan terdiri atas tujuan umum dan tujuan khusus.

1)      Tujuan umum evaluasi pendidikan adalah untuk menghimpun bahan-


bahan keterangan yang akan dijadikan sebagai bukti mengenai taraf
perkembangan atau taraf kemajuan yang dialami oleh para peserta didik
setelah mereka mengikuti proses pembelajaran dalam jangka waktu
tertentu, mengetahui tingkat efektivitas dari metode-metode pembelajaran
yang telah dipergunakan dalam proses pembelajaran selama jangka waktu
tertentu.

2)      Tujuan khusus evaluasi pendidikan adalah untuk merangsang


kegiatan peserta didik dalam menempuh program pendidikan, untuk
mencari dan menemukan faktor penyebab keberhasilan dan
ketidakberhasilan peserta didik dalam mengikuti program pendidikan
sehingga dapat dicari dan ditemukan jalan keluar atau cara-cara
perbaikannya (Sudijono, 2006:17).

1. Ranah Belajar Kognitif                                                            

            Ranah kognitif adalah ranah yang mencakup kegiatan mental (otak). Menurut Bloom, segala
upaya yang menyangkut aktivitas otak adalah termasuk dalam ranah kognitif.  Ranah kognitif
berhubungan dengan kemampuan berfikir, termasuk didalamnya kemampuan menghafal,
memahami, mengaplikasi, menganalisis, mensintesis, dan kemampuan mengevaluasi.

2. RANAH BELAJAR AFEKTIF

            Ranah afektif adalah ranah yang berkaitan dengan sikap dan nilai. Ranah afektif mencakup
watak perilaku seperti perasaan, minat, sikap, emosi, dan nilai. Beberapa pakar mengatakan bahwa
sikap seseorang dapat diramalkan perubahannya bila seseorang telah memiliki kekuasaan kognitif
tingkat tinggi. Ciri-ciri hasil belajar afektif akan tampak pada peserta didik dalam berbagai tingkah
laku. Seperti: perhatiannnya terhadap mata pelajaran pendidikan, kedisiplinannya dalam mengikuti
mata pelajaran disekolah, motivasinya yang tinggi untuk tahu lebih banyak mengenai pelajaran yang
di terimanya, penghargaan atau rasa hormatnya terhadap guru dan sebagainya.

3. RANAH BELAJAR PSIKOMOTOR

Ranah psikomotor merupakan ranah yang berkaitan dengan keterampilan (skill) atau kemampuan
bertindak setelah seseorang menerima pengalaman belajar tertentu. Ranah psikomotor adalah
ranah yang berhubungan dengan aktivitas fisik, misalnya lari, melompat, melukis, menari, memukul,
dan sebagainya. Hasil belajar ranah psikomotor dikemukakan oleh Simpson (1956) yang menyatakan
bahwa hasil belajar psikomotor ini tampak dalam bentuk keterampilan (skill) dan kemampuan
bertindak individu. Hasil belajar psikomotor ini sebenarnya merupakan kelanjutan dari hasil belajar
kognitif (memahami sesuatu) dan dan hasil belajar afektif (yang baru tampak dalam bentuk
kecenderungan-kecenderungan berperilaku). Dave (1967) dalam penjelasannya mengatakan bahwa
hasil belajar psikomotor dapat dibedakan menjadi lima tahap, yaitu: imitasi, manipulasi, presisi,
artikulasi, dan naturalisasi.
https://studentgoblog.blogspot.com/2012/04/ranah-belajar-dalam-pembelajaran.html?m=1

Dimyati.2013. Belajar dan Pembelajaran.Jakarta : Rineka Cipta

Dimyanti, Dr dan Mudjiono, Drs . Belajar dan Pembelajaran. 2002 Rineka Cipta & Departemen
Pendidikan & Kebudayaan.

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembelajaran dapat diartikan sebagai suatu proses yang berfungsi

membimbing siswa untuk mengembangkan diri sesuai dengan tugas

perkembangannya. Tugas perkembangan tersebut mencakup kebutuhan hidup

baik individu maupun sosial dan juga sebagai makhluk ciptaan Tuhan. Oleh

karena itu, proses pembelajaran menjadikan manusia selalu berubah sesuai

dengan tugas perkembangannya.

Pembelajaran di sekolah merupakan kegiatan yang melibatkan interaksi

antara guru dan siswa. Interaksi ini memerlukan berbagai cara agar tujuan

pembelajaran dapat tercapai dengan optimum. Tujuan pembelajaran yang

optimum hendaknya tetap memperhatikan tiga ranah kemampuan siswa yaitu

kognitif, afektif, dan psikomotor. Ranah kognitif fokus dalam hal kemampuan

berpikir dan menalar siswa, afektif fokus pada sikap siswa, dan psikomotor

fokus pada ketrampilan siswa.

Anda mungkin juga menyukai