Anda di halaman 1dari 3

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS HALU OLEO

FAKULTAS HUKUM
Alamat: Kampus Bumi Tridarma, Anduonuhu Jl. H.E.A. Mokodompit
Tlp. (0401) 3194163 3190006 Kendari 93232, Website: uho.ac.id.

FORMULIR PENGAJUAN JUDUL PROPOSAL/SKRIPSI

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : NADYA AL DAMARY

Stambuk : H1A116185

Konsentrasi/ Semester : PERDATA / 8

No HP : 08170195929

Dengan ini mengajukan tugas akhir/ skripsi dengan judul sebagai berikut :

Analisis Yuridis Penegakan Hukum Terhadap Pemalsuan Merek Berdasarkan Undang-

Undang Nomor 20 tahun 2016 tentang Merek

Detail format usulan judul penelitian terlampir

Kendari, 16 September 2020

Pemohon

Nadya Al Damary
FORMAT USULAN PENELITIAN PROPOSAL / SKRIPSI
1. Judul/Tema

- Analisis Yuridis Penegakan Hukum Terhadap Pemalsuan Merek


Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 tahun 2016 Tentang Merek

2. Latar Belakang

Di Indonesia Hak Kekayaan Intelektual sudah diatur dalam peraturan


perundang-undangan, salah satunya pengaturan tentang merek. Penganturan
tentang merek di Indonesia telah mengalami empat kali perubahan. Perubahan
tentang merek pertama yang dibuat oleh pemerintah adalah UU No. 21 tahun
1961 tentang Merek Perusahaan dan Merek Perniagaan. Kemudian pada tahun
1997, pemerintah melakukan pembaharuan dengan mengeluarkan UU No. 14
tahun 1997 tentang perubahan atas Undang-undang No. 19 tahun 1992 tentang
Merek, dan UU No. 15 tahun 2001, kemudian terakhir diubah melalui Undang-
undang No. 20 tahun 2016 tentang Merek dan Indikasi geografis.
Pada umumnya persaingan adalah baik, sebab dapat mendorong pengusaha
untuk menambah hasil produksi, mempertinggi kualitas barang, memperlancar
produksi dalam dunia perdagangan yang pada akhirnya tidak hanya
menguntungkan pengusaha atau produsen, tetapi juga menguntungkan
konsumen. Tetapi bila persaingan itu sudah sampai pada suatu keadaan,
dimana pengusaha yang satu berusaha menjatuhkan lawannya untuk
keuntungan sendiri tanpa mengindahkan kerugian yang diderita oleh pihak lain,
maka inilah titik awal dari suatu komperatif yang menjurus pada pelanggaran
hukum.
Masyarakat yang kerap kali memilih “jalan pintas” dalam memenangkan
persaiangan, menunggangi hak-hak pihak lain atau ketika memilih produk asing
yang disukainya. Ada banyak cara untuk memenuhi kebutuhan gaya hidup,
salah satunya dengan membeli barang-barang bermerek. Barang-barang
tersebut tentunya dibandrol dengan harga yang tinggi. Akhirnya masyarakat
sering kali mengambil jalan pintas dengan membeli versi palsu dari merek
tersebutagar tetap terlihat bergaya.
Seperti misalnya di kota kendari, produk-produk bermerek asli tapi palsu
seperti tas, baju, sepatu dan berbagai aksesoris lainnya yang sangat mudah
didapat dan ditemukan. Peredarannya meluas dari kaki lima sampai pusat
pertokoan. Perdaran barang-barang asli tapi palsu tersebut diiringi pula dengan
pemanfaat barang tersebut oleh konsumen. Konsumen yang mengedepankan
gaya hidup tidak pernah memandang barang yang digunakan asli atau palsu
tapi yang dilihat adalah barang dengan merek yang sama dengan harga
terjangkau.
Untuk melahirkan sebuah karya atau menciptakan suatu kreasi dari manusia
membutuhkan tenaga, pikiran dan juga biaya serta pengorbanan waktu. Hasil
kreativitas dan karya manusia tersebut dapat bermanfaat dan mempunyai nilai
ekonomi oleh karena itu butuhnya perlindungan hukum.

3. Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah proses penyelesaian hukum pemalsuan hak merek


berdasarkan undang-undang nomor 20 tahun 2016 tentang merek?

4. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui bagaimanakah penyelesaian hukum pemalsuan hak


merek berdasarkan undang-undang nomor 20 tahun 2016 tentang merek.

5. Metodelogi Penelitian

- Metode Normatif

6. Daftar Pustaka Utama

1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2016 Tentang Merek

7. Usulan Dosen Pembimbing 1

Kendari, 16 September 2020


Pemohon

Nadya Al Damary

NB: Format ini bisa dibuat/diperbanyak sendiri sesuai kebutuhan

Anda mungkin juga menyukai