1 (2018) 347-356
1
Agus Miftakus Surur, 2Aullia Rahmawati
Alamat: Rejomulyo, Jl. Sunan Ampel No.7, Ngronggo,
Kec. Kota Kediri, Kediri, Jawa Timur 64127
Email: 1Surur.math@gmail.com, 2Auliar@gmail.com
DOI: 10.29313/tjpi.v7i1.3395
Accepted: January 10th, 2018. Approved: July 16th, 2018. Published: July 16th, 2018
ABSTRACT
In exposure, research results contain the task and analysis on the role of school organization in the formation of character
as well as how organizations in the creation of the character of teenagers so good character, noble character, as well as
ethical sublime. Positive activities organized by Executive Board members, the characters can be formed. The activities
of community members become entwined and creating togetherness. Furthermore, in the activity-there are also IPPNU
IPNU activities prayer in congregation and completing the Qur'an that is religious. It can foster the religious nature of
the members. Organizational behavior is defined as the study of human behavior in organizations that use the science
about how human beings act in organizations. This organizational behavior basing on analysis of the human at going
so helpful to others.
ABSTRAK
Dalam pemaparan hasil penelitian berisikan pendiskripsian dan analisis mengenai peran organisasi luar sekolah
dalam pembentukan karakter serta cara organisasi dalam pembentukan karakter remaja agar berkarakter baik,
berakhlak mulia, serta berbudi pekerti luhur. Kegiatan-kegiatan positif yang diselenggarakan oleh pengurus, karakter
anggota dapat terbentuk. Kegiatan tersebut kebersaaman antar anggota menjadi terjalin dan terciptalah ukhuah.
Selain itu dalam kegiatan IPNU-IPPNU juga terdapat kegiatan sholat berjamaah dan khataman Qur’an yang
bersifat keagamaan. Hal ini dapat menumbuhkan kerelegiusan anggota. Perilaku keorganisasian di definisikan
sebagai studi mengenai perilaku manusia dalam organisasi yang menggunakan ilmu pengetahuan tentang bagaimana
manusia bertindak dalam organisasi. Perilaku organisasi ini mendasarkan pada analisis terhadap manusia yang di
tujukan bagi ke manfaatan orang.
347
Agus Miftahus Surur, Aullia Rahmawati / Ta’dib: Jurnal Pendidikan Islam, Vol. 7 No. 1 (2018) 347-356
348
Agus Miftahus Surur, Aullia Rahmawati / Ta’dib: Jurnal Pendidikan Islam, Vol. 7 No. 1 (2018) 347-356
Ngreco yang mana salah satu tujuan bertindak dalam organisasi. Elemen utama
didirikan yaitu untuk membentuk karakter dari perilaku keorganisasian adalah orang,
para remaja. struktur, teknologi, dan lingkungan
Pendidikan karakter merupakan (Tampubolon, 2008: 3).
sebuah istilah yang semakin hari semakin Hasil observasi yang dilakukan
mendapatkan pengakuan dari masyarakat peneliti menunjukan bahwa dari organisasi
Indonesia saat ini. Terlebih dengan luar sekolah yang diikuti oleh Ninda dan
dirasakannya berbagai ketimpangan hasil Nanda memberikan dampak positif. Melalui
pendidikan dilihat dari perilaku lulusan organisasi, mereka dapat belajar menjadi
pendidikan formal saat ini, misalnya korupsi, seseorang yang bertanggung jawab dengan
perkembangan seks bebas pada kalangan sesuatu yang sedang dilakukannya, dapat
remaja, narkoba, tawuran, pembunuhan, mengatur waktu antar organisasi, sekolah
perampokan oleh pelajar dan pengangguran dan rumah. Karena pada dasarnya mereka
lulusan sekolah menengah ke atas. Semuanya memiliki posisi penting dalam sebuah
terasa lebih buruk ketika negara ini dilanda organisasi tersebut yaitu Ninda sebagai ketua
krisis dan tidak kunjung beranjak dari krisis dan Nanda sebagai sekertaris, dan posisi
yang dialami (Kesuma, 2012: 4). tersebut merupakan salah satu sentral dalam
Dalam kaitannya dengan pendidikan sebuah organisasi.
akhlak, terlihat bahwa pendidikan karakter Dengan padatnya kegiatan yang
mempunyai orientasi, yaitu pembentukan dilakukan oleh mereka, mereka masih bisa
karakter. Pendidikan karakter telah berhasil melaksanakan kegiatan sekolah dengan baik,
dirumuskan oleh para penglihatnya sampai hubungan sosial yang diciptakan oleh
pada tahapan yang sangat operasional mereka juga sangat baik, akhlak yang dimiliki
meliputi metode, strategi, dan teknik, mereka juga terjaga karena pada dasarnya
sedangkan pendidikan akhlak syarat dengan organisasi yang diikuti mereka berhubungan
informasi kriteria ideal dan sumber karakter dengan agama. Jadi dapat disimpulkan,
baik (Zubaidi, 2012: 65). melalui organisasi yang mereka ikuti dapat
Akhlak diartikan sebagai ilmu tata membentuk karakter yang berupa akhlak
krama, ilmu yang berusaha mengenal tingkah yang baik.
laku manusia kemudian memberi nilai Dengan mengikuti organisasi luar
kepada perbuatan baik atau buruk sesuai sekolah serta aktif dalam setiap kegiatannya,
dengan norma-norma dan tata susila. diharapkan remaja-remaja dapat terbentuk
Menurut Al-Ghazali akhlak adalah suatu karakter yang baik serta luhur. Oleh
perangai (watak/tabiat) yang menetap dalam sebabnya penulis tertarik untuk mengamati
jiwa seseorang dan merupakan sumber mengenai “Pembentukan Karakter melalui
timbulnya perbuatan-perbuatan tertentu dari Organisasi Luar Sekolah” di IPNU-IPPNU
dirinya secara mudah dan ringan tanpa ranting Ngreco- Kediri.
difikirkan atau direncanakan sebelumnya
(Zubaidi, 2012: 67). METODOLOGI PENELITIAN
Perilaku keorganisasian didefinisikan
sebagai studi mengenai perilaku manusia Metode adalah cara yang digunakan
dalam organisasi yang menggunakan ilmu untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar
pengetahuan tentang bagaimana manusia tercapai sesuai dengan yang dikehendaki.
349
Agus Miftahus Surur, Aullia Rahmawati / Ta’dib: Jurnal Pendidikan Islam, Vol. 7 No. 1 (2018) 347-356
Sehingga metode penelitian adalah cara yang narasumber (Nanda dan Ninda). Selain itu,
digunakan dalam penelitian supaya penelitian peneliti melakukan wawancara kembali di
akan menghasilkan sesuatu yang telah rumah guna mendapatkan data tambahan
diprediksikan sebelumnya. Pemilihan sekaligus melakukan pengamatan secara
metode yang tepat sangat penting karena langsung dalam kehidupan sehari-hari.
berhubungan dengan aktifitas peneliti di Sedangkan lokasi kegiatan organisasi yang
lapangan dari awal sampai memperoleh dijadikan peneliti sebagai lokasi penelitian
kesimpulan (Surur, 2017: 110). yaitu ketika kegiatan khataman Qur’an yang
dilaksanakan di salah satu rumah pengurus
Pendekatan yang dilakukan dalam yang bernama saudari Sindu dan kegiatan
penelitian ini menggunakan pendekatan kumpulan pengurus yang dilaksanakan juga
kulitatif. Pendekatan kualitatif yaitu di salah satu rumah pengurus yaitu saudara
pendekatan dalam penelitian yang Rizal.
berorientasi pada gejala-gejala yang bersifat Sumber data dari penelitian ini
alamiah (naturalistik) serta tidak dapat didapat dengan menggunakan alat berupa
dilakukan di laboratorium melainkan harus wawancara, observasi dan dokumentasi,
terjun di lapangan. Begitu halnya dengan dengan uraian sebagai berikut:
objek serta judul yang diambil oleh peneliti Dalam penelitian ini wawancara
yang mana berupa gejala-gejala yang bersifat dilakukan untuk menemukan permasalahan
alamiah yaitu karakter yang terbentuk secara yang nantinya dijadikan sebagai studi
alami melalui kagiatan organisasi luar pendahuluan dan juga untuk mengetahui
sekolah. Penelitian yang dilakukan peneliti mengenai tingkat responden. Wawancara ini
pun harus terjun lagsung ke lapangan untuk dilakukan kepada ketua organisasi yang
melakukan pengamatan dan mendapatkan bernama Ninda Dwi Fitria dan juga Nanda
sumber data (Wikipedia, 2017). Dwi Ftriana selaku sekretaris. Sedangkan
Jenis penelitian yang dilakukan pertanyaan yang diajukan ketika wawancara
peneliti adalah penelitian studi kasus, dengan yaitu seputar kegiatan organisasi, perilaku,
objek penelitiannya adalah IPNU-IPPNU peran organisasi dalam pembentukan
Ranting Ngreco. Dalam pemaparan hasil karakter, serta mengenai bagaimana
penelitian mengenai “Pembentukan dukungan masyarakat mengenai
Karakter melalui Organisasi Luar Sekolah” pembentukan karakter melalui organisasi
ini sendiri berisikan pendiskripsian dan luar sekolah ini.
analisis mengenai peran organisasi luar Dalam penelitian ini, observasi
sekolah dalam pembentukan karakter serta dilakukan dengan cara terjun langsung ke
cara organisasi dalam pembentukan karakter tempat objek penelitian yaitu ketika kegiatan
remaja agar berkarakter baik, berakhlak khataman Qur’an yang diadakan oleh IPNU-
mulia, serta berbudi pekerti luhur. Dari IPPNU ranting Ngreco, dan juga ketika
uraian hasil penelitian, menunjukkan ciri-ciri kegiatan rutinan pengurus IPNU-IPPNU
bahwasaya penelitain ini merupakan jenis ranting Ngreco. Hal tersebut dilakukan guna
penelitian studi kasus. dapat mengamati secara langsung bagaimana
Lokasi penelitian yang diambil yaitu kegiatan organisasi berlangsung, serta
di area taman MAN Kediri 1 yang mana bagaimana proses pembentukan karakter
tempat untuk wawancara peneliti dengan melalui kegiatan organisasi. Selain itu peneliti
350
Agus Miftahus Surur, Aullia Rahmawati / Ta’dib: Jurnal Pendidikan Islam, Vol. 7 No. 1 (2018) 347-356
351
Agus Miftahus Surur, Aullia Rahmawati / Ta’dib: Jurnal Pendidikan Islam, Vol. 7 No. 1 (2018) 347-356
Khataman Qur’an dan kegiatan kumpulan masyarakat, kerja sama dalam melaksanakan
pengurus. Peneliti juga terjun ke kediaman kegiatan, apakah program kerja dilaksanakan
narasumber untuk mengetahui aktifitas dengan baik, kedisiplinan berupa datang
narasumber. Hal ini dilakukan untuk tepat waktu, alasan keikut sertaan dalam
mendapatkan kesesuaian antara data yang berorganisasi, perubahan diri berupa
didapat dari wawancara dengan data pengaturan sekolah dan organisasi,
lapangan. malaksanakan tugas, keterbukaan, serta
Dokumentasi adalah salah satu bagaimana menyelesaikan masalah.
metode/teknik pengumpulan data yang Mengelompokkan jawaban yang
digunakan dalam metodologi penelitian disampaikan dari narasumber, aktifitas dan
sosial. Pada intinya metode dokumenter dokumentasi, yang meliputi: Kesimpulan
adalah metode atau teknik yang digunakan sementara yang diambil dari reduksi data dan
untuk menelusuri data historis (Bungin, display data, yaitu. Jadi, kegiatan yang
2005: 144). dilakukan oleh narasumber seperti izin orang
Dokumentasi dilakukan untuk tua, keterbukaan, pengaturan sekolah dan
mendapatkan bukti dari data yang didapat, organisasi, membantu kegiatan, pengaturan
serta sebagai sumber data yang dapat sekolah dan organisasi, melaksanakan tugas,
dianalisis. Dokumentasi dalam penelitian ini dan juga kerjasama menunjukan pada
sendiri berupa dokumentasi kegiatan karakter narasumber. Kegiatan seperti
wawacara dengan narasumber yaitu foto dan dukungan masyarakat, upaya penyakinan,
audio, dokumentasi kegiatan khataman ketidaksesuaian menunjukan dalam
Qur’an dan kegiatan kumpulan pengurus organisasi. Kegiatan seperti alasan organisasi,
yang mana berupa foto, dan foto kegiatan di perubahan diri, ketidaksesuaian menunjukan
rumah seperti bersih-bersih. Adapun pada hal lain-lain.
dokumentasi lain sebagai data tambahan Dari hasil dokumentasi yang didapat
yang bersifat sekunder, yaitu berupa foto baik yang bersifat primer maupun sekunder,
kegiatan karnaval dalam rangka nantinya akan dijadikan sebagai alat
sinkronisasi antara hasil wawancara dan
memperingati hari kemerdekaan nasional
observasi yang talah didapat dari narasumber
dan foto saat kegiatan sekolahan. yaitu wawancara dengan ketua IPPNU dan
Merinci jawaban yang disampaikan sekretaris IPPNU ranting Ngreco dan lokasi
dari narasumber, aktivitas dan dokumentasi, observasi, dengan data yang ada di lapangan
yang meliputi kegiatan organisasi, izin orang yang sudah diambil melalui dokumentasi
tua, ketidaksesuaian program kerja, upaya berupa foto dan audio.
peyakinkan untuk mendapat dukungan
352
Agus Miftahus Surur, Aullia Rahmawati / Ta’dib: Jurnal Pendidikan Islam, Vol. 7 No. 1 (2018) 347-356
353
Agus Miftahus Surur, Aullia Rahmawati / Ta’dib: Jurnal Pendidikan Islam, Vol. 7 No. 1 (2018) 347-356
354
Agus Miftahus Surur, Aullia Rahmawati / Ta’dib: Jurnal Pendidikan Islam, Vol. 7 No. 1 (2018) 347-356
adanya pengaruh psikologis dari setiap jenis mengajar setiap hari, bisa jadi keluarga dan
keterlibatan organisasi terhadap unsur lingkungan sekitar.
individu dan kelompok, serta masyarakat, Setelah mengikuti organisasi ini
juga berpengaruh pada kondisi suatu negara diharapkan narasumber menjadi orang yang
bangsa, bahkan membentuk suatu kebiasaan berguna bagi nusa dan bangsa. Dampak
menjadi kebudayaan. narasumber mengikuti organisasi PNU-
Proses pembentukan kebudayaan IPPNU ini ketika di rumah ialah mulailah
melalui sebuah organisasi dapat berjalan muncul rasa kedewasaannya karena
dengan disadari ataupun tidak disadari. Jika sebelumnya dia mendapat amanah sebagai
tidak disadari, dapat dikatakan organisasi itu ketua dan satunya menjadi sekretaris. Rasa
sangat kuat memengaruhi pembentukan tanggung jawab mulai tumbuh dan ketika di
perilaku manusia di dalamnya (Tampubolon, rumah narasumber mengetahui yang harus
2008: 2). dilakukan meskipun tanpa disuruh ibunya
Dalam pelaksanaan tugas masing- maupun keluarganya. Sedangkan ketika di
masing anggota sendiri lebih sering sekolah narasumber ini tumbuh menjadi
dikerjakan sendiri-sendiri, hal ini sosok yang bijaksana dan kreatif di dalam
dikarenakan dalam organisasi IPNU-IPPNU kelas. Karena bertambahnya pengalaman
ranting Ngreco terdapat prosedur yang mana dari organisasi yang diikutinya.
baik dalam pelaksanaan tugas maupun jika
terjadi kendala dalam pelaksanaan tugas, KESIMPULAN
anggota terlebih dahulu menyelesaikan
masalah tersebut, namun jika dari anggota Organisasi IPNU-IPPNU Ranting
tidak mampu untuk mengatasi baru Ngreco sangat berperan dalam pembentukan
pengurus turun tangan untuk membantu. karakter. Melalui kegiatan-kegiatan yang
Hal ini menunjukkan adanya pembangunan diusung seperti rutinan, kumpulan,
karakter kemandirian yang tengah diasah. khataman, dan lain-lain, karakter anggota
Namun, terkadang anggota yang keberatan dapat terbentuk. Dari penelitian lapangan
dalam menjalankan tugas meminta bantuan ditemukan, bahwasanya anggota dapat
kepada anggota lain untuk memabantu, hal menjalin kerjasama yang baik antar anggota
ini menunjukkan kekompakan yang tumbuh yaitu berupa saling membantu dalam
dalam organisasi IPNU-IPPNU ranting menjalankan tugas yang berat,
Ngreco. menyelesaikan masalah bersama-sama,
Organisasi IPNU-IPPNU ranting tanggung jawab dengan tugas yang
Ngreco juga menjalin kerjasama dengan diterimanya, serta anggota juga memiliki jiwa
organisasi lain, salah satunya organisasi kepemimpinan berkat jabatan yang
IPNU-IPPNU ranting lain untuk menjalin diembannya. Hakikat organisasi bukan hanya
silaturrahmi dan menjalin kerjasama dalam merupakan alat untuk menyediakan
hal kegiatan. peralatan, berupa barang dan jasa, melainkan
IPNU-IPPNU ranting Ngreco juga menciptakan lingkungan tempat
merupakan salah satu organisasi luar sekolah kehidupan manusia yang berhubungan
yang cukup berperan dalam pembentukan dengan setiap aspek kehidupan. Organisasi
karakter. Karakter terbentuk melalui dapat memengaruhi perilaku manusia dan
kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan oleh sebaliknya, perilaku manusia dapat
pengurus, salah satunya khataman, karnaval, mengubah organisasi. Akan tetapi, manusia
dan kumpulan pengurus. jarang memperhatikan dan tidak menyadari
Dalam pembentukan sebuah adanya pengaruh psikologis dari setiap jenis
karakter seseorang itu bisa mendapatkan dari keterlibatan organisasi terhadap unsur
mana saja, tidak hanya dari guru yang individu dan kelompok, serta masyarakat,
juga berpengaruh pada kondisi suatu negara
355
Agus Miftahus Surur, Aullia Rahmawati / Ta’dib: Jurnal Pendidikan Islam, Vol. 7 No. 1 (2018) 347-356
bangsa, bahkan membentuk suatu kebiasaan kemanfaatan orang. Elemen utama dari
menjadi kebudayaan. perilaku keorganisasian adalah orang,
Dari data yang didapat, Nanda dan struktur, teknologi, dan lingkungan.
Ninda belum sepenuhnya mampu Lingkungan organisasi juga dapat dilihat dari
menjalankan tugas dan tanggung jawab yang dua sudut pandang, yaitu lingkungan
diembannya, serta tidak selalu disiplin saat eksternal dan lingkungan internal.
datang ke kegiatan. Namun meski demikian,
Nanda dan Ninda mengaku setelah DAFTAR PUSTAKA
mengikuti organisasi tersebut merasa
memiliki karakter lebih baik dari Bungin, Burhan. (2005). Metode Penelitian
sebelumnyan. Pasalnya, sebelum mengikuti Kuantitatif (Komunikatif, Ekonomi, dan
organisasi Nanda dan Ninda adalah anak Kebijakan Publik Serta Ilmu-ilmu Sosial
yang pemalu, tidak percaya diri, dan belum Lainnya. Jakarta: Prenada Media
cukup dewasa dalam menyelesaikan tugas. Kesuma, Dharma, Dkk. (2012). Pendidikan
Namun, setelah mengikuti organisasi IPNU- Karakter “Kajian Teori Dan Praktik Di
IPPNU tersebut Nanda dan Ninda merasa Sekolah”. Bandung: Remaja
lebih percaya diri, lebih mampu Rosdakarya
menyelesaikan tugas atau masalah, serta Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Pendidikan
mereka merasa tanggung jawab mereka (Pendekatan Kuantitatif, Kualitataif, dan
terasah melalui tugas yang mereka terima. R&D). Bandung: Alfabeta
Melalui kegiatan-kegiatan positif Surur, Agus Miftakus. (2017). Formasi 4-1-5
yang diselenggarakan oleh pengurus, Penakhluk Masalah (Studi Kasus:
karakter anggota dapat terbentuk. Mislanya, Penulisan Karya Tulis Ilmiah Proposal
dalam kegiatan rutinan anggota, anggota dan Skripsi STAIN Kediri 2017).
pengurus berkumpul, shearing dan bertukar Prosiding Seminar Nasional PPKn
argumen. Melalui kegiatan tersebut III. Universitas Muhammadiyah
kebersaaman antar anggota menjadi terjalin Ponorogo
dan terciptalah ukhuah. Selain itu dalam Tampubolon, Manahan P. (2008). Perilaku
kegiatan IPNU-IPPNU juga terdapat Keorganisasian (Organization Behavior)
kegiatan sholat berjamaah dan khataman Prespektif Organisasi Bisnis. Bogor:
Qur’an yang bersifat keagamaan. Hal ini Ghalia Indonesia
dapat menumbuhkan kerelegiusan anggota Wikipedia,
yang mana menjadikan anggota lebih http://id.m.wikipedia.org/wiki/Pen
mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha elitian_kualitatif. Diakses pada
Esa. Perilaku keorganisasian didefinisikan tanggal 20 Nopember 2017 pukul
sebagai studi mengenai perilaku manusia 16:03.
dalam organisasi yang menggunakan ilmu Zubaidi. (2012). Desain Pendidikan Karakter:
pengetahuan tentang bagaimana manusia “Konsepsi Dan Aplikasinya Dalam
bertindak dalam organisasi. Perilaku Lembaga Pendidikan”. Jakarta:
organisasi ini mendasarkan pada analisis Prenada Media.
terhadap manusia yang ditujukan bagi
356