Di Susun Oleh :
Haerul Samad
(021601064)
PROGRAM STUDI
BAU-BAU 2020
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia_Nya kepada saya sehingga saya berhasil menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktunya. Makalah ini disusun guna untuk memenuhi tugas yang diberikan dosen pada mata
kuliah Profesi Pendidikan.
Saya menyadari masih banyak kekurangan terdapat didalamnya, namun saya berharap
semoga makalah ini bisa menjadi sumbangsih yang bernilai bagi ilmu khususnya yang terus
berkembang. Oleh karena itu, saya sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah selanjutnya.
Penulis
ii
Daftar Isi
BAB I.........................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.......................................................................................................................................1
A. Latar belakang....................................................................................................................................1
B. Rumusan masalah...............................................................................................................................2
C. Tujuan.................................................................................................................................................2
BAB II.........................................................................................................................................................3
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................3
A. Pengertian guru profesional................................................................................................................3
B. Kriteria guru profesional....................................................................................................................4
C. Syarat-syarat guru profesional............................................................................................................8
D. Peran guru dalam dunia pendidikan..................................................................................................10
E. Peran guru dalam dalam proses pembelajaran..................................................................................12
BAB III......................................................................................................................................................18
PENUTUP.................................................................................................................................................18
A. Kesimpulan.......................................................................................................................................18
B. Saran.................................................................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................20
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Guru merupakan seorang yang memiliki tugas sangat penting dalam dunia pendidikan.
Hal ini karena, sebagai seorang pengajar sekaligus pendidik generasi bangsa. Guru tuntut
untuk memilih dedikasi tinggi dalam menjalankan tugas profesinya. Selain itu, guru sebagai
salah satu komponen dalam kegiatan belajar mengajar, memiliki posisi sangat menentukan hasil
pembelajaran, karena fungsi utama guru adalah merancang, mengelola, melaksanakan dan
mengevaluasi pembelajaran. Dalam menjalankan tugasnya seorang guru dituntut untuk
mengaplikasikan empat kompetensi guru yang dimilikinya, yaitu pedagogik, personal, sosial
dan profesional.
1
Seiring dengan perkembangan zaman dan majunya ilmu pengetahuan dan teknologi,
seorang guru dituntut untuk selalu meng-uprade kemampuannya dalam mendidik anak
didiknya. Seorang guru profesional tentu saja harus selalu tanggap terhadap perubahan zaman
dan kemajuan terhadap pengetahuan dan teknologi, serta harus mencapai beberapa kriteria
guru profesional, sehingga guru tersebut dapat di katakan sebagai guru profesional. Bukan
bertindak layaknya manusia yang tidak terdidik seperti melakukan perselingkuhan dan
kekerasan terhadap anak didiknya. Karena guru merupakan sosok yang menjadi panutan bagi
anak didik dan masyarakat.
B. Rumusan masalah
C. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam UU No. 14 tahun 2005 guru dan dosen mendefinisikan bahwa profesional
adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan
kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran atau kecakapan untuk memenuhi standar
mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan provesi.
Jadi guru profesional adalah pendidik yang memiliki kualifikasi dan kompetensi berkaitan
dengan provesi pekerjaan nya.
3
B. Kriteria guru professional
Mempunyai energi maksudnya adalah selalu bersemangat ketika mengajar di kelas. Guru
harus bisa memberikan energi positif saat mengajar dan mendidik siswa. Misalkan ketika siswa
tidak semangat untuk belajar guru harus mampu membangkitkan semangat belajar siswa, dan
mampu mengeksplorasi masalah yang dialami oleh siswa tersebut.
Seorang guru yang baik menaruh perhatian pada siswanya disetiap percakapan atau
diskusi dengan mereka. Guru yang baik juga punya kemampuan mendengar dengan seksama.
Seorang guru yang baik menetapkan tujuan yang jelas untuk setiap pelajaran dan
bekerja untuk memenuhi tujuan tertentu dalam setiap kelas. Apapun pekerjaan yang kita
lakukan tentu harus mempunyai tujuan yang jelas. Begitu juga ketika seorang guru
mengajar di kelas. Guru harus memiliki tujuan yang jelas, agar pelajaran yang di terima oleh
peserta didik lebih bermakna dan bermanfaat bagi siswa.
Seorang guru yang baik memiliki keterampilan menejemen kelas yang baik dan dapat
memastikan perilaku siswa yang baik, saat siswa belajar dan bekerja sama secara efektif,
membiasakan menanamkan rasa hormat kepada seluruh komponen di dalam kelas.
Keterampilan menejemen kelas atau pengelolaan kelas sangat dibutuhkan bagi seorang
guru, agar guru mampu mengatur peserta didik nya dengan baik. Misalkan ketika suana kelas
ribut, siswa tidak memperhatikan, disanalah keterampilan guru dibutuhkan untuk mengatur
kelas agar tetap dalam suasana yang kondusif. Karena suana belajar yang nyaman bisa
membantu siswa lebih mudah menerima materi pelajaran yang di sampaikan oleh guru.
4
4. Punya harapan yang tinggi pada siswanya
Seorang guru yang baik memiliki harapan yang tinggi dari siswa dan mendorong semua siswa
dikelasnya untuk selalu bekerja dan menunjukkan potensi terbaik mereka.
Guru harus mampu memotivasi para siswanya untuk mengeluarkan potensi terbaiknya,
karena setiap siswa memiliki kemampuan yang berbeda-beda. Disinilah peran seorang
guru untuk memaksimalkan potensi siswa agar mereka mampu menunjukkan prestasi. Siswa
harus mampu percaya diri terhadap kemampuan yang dimilikinya. Dengan keyakinan semuanya
bisa terjadi.
Seorang guru yang baik memiliki pengetahuan mendalam tentang kurikulum sekolah
dan standar-standar lainnya. Mereka dengan sekuat tenaga memastikan pengajaran mereka
memenuhi standar-standar itu.
Pengetahuan tentang kurikulum sangat dibutuhkan oleh guru, agar tau bagaimana
tujuan pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum. Selain itu guru harus paham dan peka
dengan perkembangan dunia kurikulum yang sedang berkembang.
Seorang guru yang baik memiliki pengetahuan yang luat biasa dan antusiasme untuk
subyek yang mereka ajarkan. Mereka siap untuk menjawab pertanyaan dan menyimpan
bahan menarik bagi para siswa, bahkan bekerja sama dengan bidang studi lain demi
pembelajaran yang kolaboratif.
Apa jadinya jika seorang guru kurang menguasai atau bahkan paham tentang materi
yang dijelaskan kepada peserta didik. Tentu siswa akan sulit memahami apa yang
disampaikan oleh guru. Penguasaan materi yang baik sangat penting sekali bagi guru
untuk menjadi guru yang profesional.
5
Seorang guru yang baik bergairah mengajar dan bekerja dengan anak- anak. Mereka
gembira bisa mempengaruhi siswa dalam kehidupan mereka dan memahami dampak atau
pengaruh yang mereka miliki dalam kehidupan siswanya, sekarang dan nanti ketika siswanya
sudah beranjak dewasa.
8. Adil
Adil disini berarti seorang guru tidak berpihak pada satu sisi atau kelompok tertentu.
Jadi harus mampu menyikapi setiap siswa dengan karakter dan kempuan yang beragam.
9. Fleksibel.
Menjadi guru memang harus punya prinsip, baik dalam nilai-nilai maupun
pengetahuan. Namun, dalam menyampaikan prinsipnya seorang guru harus fleksibel. Fleksibel
disini maksudnya adalah tidak kaku dan mampu menyesuaikan dengan kondisi, perkembangan,
sifat, kemampuan, serta latar belakang siswa.
10. Peka
Seorang guru harus bisa cepat mengerti, memahami dan melihat dengan perasaan apa
yang terlihat pada siswa. Mulai dari ekspresi wajah, gerak gerik, nada suara, dan lain
lainnya. Jadi, guru dapat segera memahami apa yang di alami oleh siswa. Tidak hanya
cepat memahami, tapi juga cepat tanggap untuk menanggulanginya.
Dalam belajar dan mengajar, maka terjadi sebuah proses. Proses ini tidak selalu
mudah dilalui dengan cepat, tergantung pada individu masing- masing. Maka penting sekali bagi
seorang guru untuk bisa memahami arti proses. Memilih untuk menjadi guru tentu harus siap
stok sabar yang
banyak, bukan? Misalnya dalam mengajar, jika siswa tidak mudah memahami, maka jangan
langsung dimarahi. Coba cek lagi bagaimana karakter, tipe belajar, dan cara mengajar siswa
tersebut.
6
Ketika selesai mengajar, sering kali bapak atau ibu kembali kerumah dalam keadaan yang
sangat lelah. Tak terhindarkan juga rasa jenuh yang melanda ketika kehabisan akal
menghadapi para siswa. Ini adalah hal yang manusiawi. Namun, bisa diminimalisir jika
seorang guru ingat kepada pentingnya sebuah proses. Jika merasa masih gagal dalam
mengajar, cobalah untuk tetap menghargai setiap usaha yang telah dilakukan.
12. Konsisten
Seorang guru juga harus bersikap konsisten, tidak plin plan. Klau sedikit-sedikit
berubah, tentu akan berpengaruh pada tingkat respect siswa ke gurunya. Coba bapak atau
ibu tegas dan berwibawa dengan menerapkan disiplin positif. Kalau dari awal kesepakatannya
A, maka seterusnya akan A, jangan tiba-tiba berubah haluan menjadi B. Sewaktu- waktu
mungkin saja ada perubahan, asal disertai alasan yang masuk akal dan memberi manfaat bagi
seluruh pihak.
Menjadi seorang guru harus konsisten dalam mengajar. Guru yang profesional dan
tidak hanya berprofesi sebagai pengajar, namun juga mendidik, membimbing, mengarahkan,
serta mengevakuasi siswa. Seorang guru harus mampu menanamkan nilai-nilai terhadap
siswa hingga mencapai kedewasaan.
Kompetisi yang harus dimiliki oleh seorang guru yang profesional meliputi:
1. kompetensi pedagogik
7
Kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik
yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan
pembelajaran, evaluasi hasil belajar dan pengembangan peserta didik untuk
mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. ( Standar nasional pendidikan, penjelasan
pasal 28 ayat 3 butir a )
Artinya guru harus mampu mengelola kegiatan pembelajaran, mulai dari merencanakan,
melaksanakan, dan mengevaluasi kegiatan pembelajaran. Guru harus menguasai menejemen
kurikulum, mulai dan merencanakan perangkat kurikulum, melaksanakan kurikulum, dan
mengevaluasi kurikulum, serta memiliki pemahaman tentang psikologi pendidikan, terutama
terhadap kebutuhan dan perkembangan peserta didik agar kegiatan pembelajaran lebih
bermakna dan berhasil guna.
2. Kompetensi personal
Artinya guru memiliki sikap kepribadian yang mantap, sehingga mampu menjadi
sumber inspirasi bagi siswa. Dengan kata lain, guru harus memiliki kepribadian yang patut di
teladani, sehingga mampu melaksanakan tri-pusat yang dikemukakan oleh Ki Hadjar
Dewantoro, yaitu ing ngarso sung tulado, ing madya Mangun Karso, Tut Wuri Handayani.
( Didepan memberikan teladan atau contoh, di tengah memberikan karsa, dan dibelakang
memberikan dorongan atau motivasi.)
3. Kompetensi profesional
8
kompetensi yang ditetapkan dalam standar nasional pendidikan ( SNP, penjelasan pasal 28 ayat
3 butir c ).
Artinya guru harus memiliki pengetahuan yang luas berkenaan dengan bidang
studi yang akan di ajarkan serta penguasaan didaktif, metidok dalam arti memiliki
pengetahuan konsep teoritis, mampu memilih model, starategi, dan metode yang tepat serta
mampu menerapkannya dalam kegiatan pembelajaran. Guru pun harus r pengetahuan luas
tentang kurikulum, dan landasan kependidikan.
4. Kompetensi sosial
Kompetensi sosial adalah kemampuan guru sebagai bagian dari masyarakat untuk
berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, tenaga kependidikan, orang
tua atau wali peserta didik, dan masyarakat sekitar. ( Standar nasional pendidikan, penjelasan
pasal 28 ayat 3 butir d )
Apabila guru telah memiliki keempat kompetensi di atas, maka guru tersebut telah
memiliki hak profesional karena ia telah jelas memenuhi syarat-syarat berikut:
9
• Menghayati kebebasan pengembangan kompetensi profesional nya secara i
divial mapun secara cecara indivi mema secara institusional.
Guru mempunyai tugas ganda yang luas , baik disekolah, dikeluarga maupun di
masyarakat. Guru yang baik dan efektif adalah guru yang dapat memainkan semua peranya
dengan baik. Menurut Armstrong dalam bukunya secondary education ( 1983 ) peran guru
ada 6 yaitu:
10
Dalam keseluruhan proses pendidikan, guru merupakan faktor utama. Sehubungan
dengan perannya sebagai pembimbing, seorang guru harus:
d. Mengadakan pertemuan atau hubungan dengan orang tua siswa, baik secara individu
maupun secara kelompok, untuk memperoleh saling pengertian tentang perkembangan
pendidikan anaknya.
Penilaian merupakan suatu keharusan bagi seorang guru untuk mengukur seberapa jauh
ketercapaian tujuan pembelajaran. Seorang guru dalam melaksanakan tugas kesehariannya,
yaitu mendidik, tidak akan luput dari penilaian, baik aspek kognitif, psikomotor maupun
afektif. Ketiga aspek ini dapat terwujud dengan baik jika seorang guru selama menjalankan
tugasnya melakukan penilaian dengan baik.
Tugas utama dari organisasi profesi adalah membantu para guy untuk meningkatkan
profesinya, karena bagaimanapun juga persoalan pendidikan yang begitu kompleks tidak akan
bisa diselesaikan dengan beberapa guru tampa melalui organisasi profesi. Dengan ini peranan
dan tanggung jawab guru akan semakin jelas dan terarah.
11
Guru harus mampu memainkan peran sebagai spesialis hubungan masyarakat, terutama
dalam bekerjasama dengan orang tua siswa dan komite sekolah. Pandangan-pandangan
masyarakat yang bersifat positif dan bersifat negatif terhadap sekolah cenderung tergantung
pada bagaimana masyarakat tersebut memandang sekolah. Oleh karena itu, peran guru
harus tetap menjaga hubungan yang terbuka dan positif dengan para orang tua siswa
dimana anak-anak mereka bersekolah.
Para pakar pendidikan di barat telah melakukan penelitian tentang peran guru yang
harus dilakoni. Peran guru yang beragam telah definisikan dan dikaji oleh pullias dan
young ( 1988 ), Maman (1990), serta yelon dan Weinstein (1997), adapun peran-peran tersebut
adalah sebagai berikut:
Guru adalah pendidik, yang menjadi tokoh, panutan dan identifikasi bagi para
peserta didik, dan lingkungannya. Oleh karena itu, guru harus memiliki standar kualitas
tertentu, yang mencakup tanggung jawab, wibawa, mandiri dan disiplin.
Kegiatan belajar peserta didik di pengaruhi oleh berbagai faktor, seperti motifasi,
kematangan, hubungan peserta didik dengan guru, kemampuan verbal, tingkat kebebasan, rasa
aman dan keterampilan guru dalam berkomunikasi. Jika faktor-faktor di atas dipenuhi, maka
melalui pembelajaran peserta didik dapat belajar dengan baik. Guru harus berusaha
membuat sesuatu menjadi jelas bagi peserta didik dan terampil dalam memecahkan masalah.
Ada beberapa hal yang harus dilakukan oleh seorang guru dalam pembelajaran yaitu:
c) Menganalisis d) Mensistensis
e) Bertanya f) Merespon
12
i) Memberikan pandangan yang berfariasi
13
latihan tidak akan mampu menunjukkan penguasaan kompetensi dasar dan tidak akan mahir
dalam berbagai keterampilan yang dikemukakan sesuai materi standar.
Guru adalah seorang penasehat bagi peserta didik juga bagi orang tua, meskipun mereka
tidak memiliki latihan khusus sebagai penasehat dan dalam dan beberapa hal tidak dapat
berharap untuk menasehati orang. Peserta didik senantiasa berhadapan dengan kebutuhan untuk
membuat keputusan dan dalam prosesnya akan lari kepada gurunya. Guru dapat menyadari
perannya sebagai orang kepercayaan dan penasehat secara lebih mendalam, ia harus
memahami psikologi kepribadian dan ilmu kesehatan mental.
Guru telah menerjemahkan pengalaman yang telah lalu kedalam kehidupan yang
bermakna bagi peserta didik. Dalam hal ini terdapat jurang yang dalam dan luas antara
generasi yang satu dengan yang lain, demikian halnya pengalaman orang tua memiliki arti
lebih banyak daripada nenek kita. Seorang peserta didik yang belajar sekarang, secara
psikologis berada jauh pengalaman manusia yang harus dipahami, dicerna dan diwujudkan
dalam pendidikan. Tugas guru adalah menerjemahkan kebijakan dan pengalaman
berharga ini kedalam istilah atau bahasa modern yang akan diterima oleh peserta didik.
Sebagai jembatan antara generasi tua dan generasi muda, yang juga penerjemah pengalaman,
guru harus menjadi pribadi yang terjadi terdidik.
Guru merupakan modal atau teladan bagi peserta didik dan semua orang yang
menganggap dia sebagai guru. Pribadi dan apapun yang dilakukan guru akan mendapat
sorotan peserta didik serta orang disekitar lingkungannya yang menganggap atau mengakuinya
sebagai guru. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh guru: sikap dasar, bicara atau
gaya bicara, kebiasaan bekerja, sikap melalui pengalaman dan kesalahan, pakaian, hubungan
kemanusiaan, proses berpikir, perilaku neurotis, selera, keputusan, kesehatan, gaya hidup
secara umum perilaku guru sangat mempengaruhi peserta didik, tetapi peserta didik harus
14
berani mengembangkan gaya hidup pribadinya sendiri. Guru yang baik adalah yang
menyadari kesenjangan antara apa yang di inginkan dengan apa yang ada pada dirinya,
kemudian menyadari kesalahan ketika memang bersalah. Kesalahan harus di ikuti dengan
sikap merasa dan berusaha untuk tidak mengulangi nya.
Guru harus Mey kepribadian yang mencerminkan seorang pendidik. Ungkapan yang
sering di kemukakan adalah bahwa guru bisa digugu dan ditiru. Digugu maksudnya bahwa
pesan-pesan yang di sampaikan guru bisa dipercaya atau dilaksanakan dan pola hidupnya
bisa ditiru atau diteladani. Jika ada nilai yang bertentangan dengan nilai yang dianutnya, maka
dengan cara yang tepat disikapi sehingga tidak terjadi benturan nilai antara guru dan
masyarakat yang berakibat terganggunya proses pendidikan bagi peserta didik.
15
Guru dituntut untuk memberikan dan memelihara pandangan tentang keagungan kepada
peserta didiknya. Mengembangkan Fungsi ini guru harus terampil dalam berkomunikasi
dengan peserta didik disegala umur, sehingga setiap langkah dari proses pendidikan yang
dikelolanya dilaksanakan untuk menunjang fungsi ini.
Sebagai seorang aktor, guru melakukan penelitian tidak terbatas pada Materi yang harus
di transferkan, melainkan juga tentang kepribadian manusia sehingga mampu memahami
respon-respon pendengarnya, dan merencanakan kembali pekerjaan nya sehingga dapat di
kontrol. Sebagai aktor, guru berangkat dengan jiwa kepribadian dan inspirasi yang dalam akan
mengarahkan kegiatannya. Tahun demi tahun sang aktor berusaha mengurangi respon bosan
dan berusaha meningkatkan minat para dengar.
Evaluasi atau penilaian merupakan aspek pembelajaran yang paling kompleks, karena
melibatkan banyak latar belakang dan hubungan, serta variabel lain yang mempunyai arti
apabila berhalangan dengan konteks yang hampir tidak mungkin dapat dipisahkan dengan
setiap segi penilaian. Teknik apapun yang dipilih, dalam penilaian harus di lakukan dengan
prosedur yang jelas, yang meliputi tiga tahap, yaitu persiapan, pelaksanaan, dan tindak lanjut.
16
Guru adalah orang yang mengarahkan proses belajar secara bertahap dari awal hingga
akhir ( kulminasi ). Dengan rancangannya peserta didik akan melewati tahap kulminasi, suatu
tahap yang memungkinkan setiap peserta didik bisa mengetahui kemajuan belajarnya.
Disini peran kulminator terpadu dengan peran sebagai evaluator.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan.
17
tentang subjek yang di ajarkan, selalu memberikan yang terbaik untuk peserta didik, adil,
peka, memahami proses, dan konsisten.
3. Syarat-syarat guru profesional, salah satu syarat untuk menjadi guru yang
profesional adalah apabila memiliki kompetensi- kompetensi berikut: kompetensi pedagogik,
kompetensi personal, kompetensi profesional, kompetensi soal.
Peran guru dalam proses pembelajaran: guru sebagai pendidik, guru sebagai
pengajar, guru sebagai pelatih, guru sebagai penasehat, guru sebagai pembaharu
( motivator ), guru sebagai teladan, guru sebagai peneliti, guru sebagai pendorong kreativitas,
guru sebagai pembangkit pandangan, guru sebagai evaluator, guru sebagai komunikator.
B. Saran
Guru memiliki kedudukan yang sangat terhormat karena guru merupakan pahlawan
tanpa tanda jasa yang patut untuk di hormati, oleh karena itu sebagai seorang guru harus selalu
menjaga sikap dan kepribadiannya dengan baik, agar menjadi contoh bagi anak didik dan
masyarakat.
Sumber daya manusia harus lebih ditingkatkan agar generasi baru yang nantinya akan
menjadi seorang guru (calon guru ) menjadi guru yang lebih profesional dan berkualitas.
Guru juga haru mengurangi kebiasaan buruk yang sering di lakukan antara lain: sering
meninggalkan kelas di saat jam pelajaran, tidak menghargai siswa, pilih kasih terhadap siswa,
18
kurang persiapan dalam pembelajaran, menyuruh siswa menyuruh menulis di papan tulis,
tidak disiplin, kurang memperhatikan siswa, dan matrelistis.
Untuk itu mari kita tingkatkan mutu pendidikan nasional dengan memprioritaskan guru yang
benar-benar profesional dan berkualitas.
DAFTAR PUSTAKA
Abadi, Nur. Materi kuliah pembentukan kepribadian yang PAI STIT Muhammadiyahwates.
Yamin, Martinis. 2006. Profesionalisasi Guru dan Implementasi KTSP. Jakarta: tim Guang
persada press
19