Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

GURU PROFESIONAL SEBAGAI KOMUNIKATOR

DAN FASILITATOR PEMBELAJARAN

Di Susun Oleh :

Haerul Samad

(021601064)

PROGRAM STUDI

PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BUTON

BAU-BAU 2020

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia_Nya kepada saya sehingga saya berhasil menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktunya. Makalah ini disusun guna untuk memenuhi tugas yang diberikan dosen pada mata
kuliah Profesi Pendidikan.

Saya menyadari masih banyak kekurangan terdapat didalamnya, namun saya berharap
semoga makalah ini bisa menjadi sumbangsih yang bernilai bagi ilmu khususnya yang terus
berkembang. Oleh karena itu, saya sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah selanjutnya.

Wangi-Wangi, 17 Juli 2020

Penulis

ii
Daftar Isi
BAB I.........................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.......................................................................................................................................1
A. Latar belakang....................................................................................................................................1
B. Rumusan masalah...............................................................................................................................2
C. Tujuan.................................................................................................................................................2
BAB II.........................................................................................................................................................3
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................3
A. Pengertian guru profesional................................................................................................................3
B. Kriteria guru profesional....................................................................................................................4
C. Syarat-syarat guru profesional............................................................................................................8
D. Peran guru dalam dunia pendidikan..................................................................................................10
E. Peran guru dalam dalam proses pembelajaran..................................................................................12
BAB III......................................................................................................................................................18
PENUTUP.................................................................................................................................................18
A. Kesimpulan.......................................................................................................................................18
B. Saran.................................................................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................20

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Guru merupakan seorang yang memiliki tugas sangat penting dalam dunia pendidikan.
Hal ini karena, sebagai seorang pengajar sekaligus pendidik generasi bangsa. Guru tuntut
untuk memilih dedikasi tinggi dalam menjalankan tugas profesinya. Selain itu, guru sebagai
salah satu komponen dalam kegiatan belajar mengajar, memiliki posisi sangat menentukan hasil
pembelajaran, karena fungsi utama guru adalah merancang, mengelola, melaksanakan dan
mengevaluasi pembelajaran. Dalam menjalankan tugasnya seorang guru dituntut untuk
mengaplikasikan empat kompetensi guru yang dimilikinya, yaitu pedagogik, personal, sosial
dan profesional.

Professional berkaitan dengan kemampuan yang mengharuskan guru untuk menguasai


keterampilan sesuai profesinya, yakni sebagai seorang guru.Sebagai seorang yang profesional,
Tentu guru benar-benar menguasai tugasnya dan tidak amatir dalam menjalankan tugas
profesinya.

Seorang guru profesional harus memiliki "informed responsiveness", atau


"ketanggapan berdasarkan kearifan" terhadap implikasi kemasyarakatan atas objek kerjanya.
Dengan kata lain seorang guru yang profesional harus memiliki filosofi dalam melaksanakan
pekerjaannya. Akan tetapi dalam realita kehidupan, masih banyak guru yang belum bisa
dikatakan sebagai guru profesional. Permasalahan-permasalahan yang timbul di dunia
pendidikan beberapa tahun terakhir sangat mencoreng citra guru sebagai seorang yang
dugugu LAN ditiru. Terjadinya tindak kekerasan terhadap anak didik, perselingkuhan, bahkan
tindak kekerasan lain yang tidak mencerminkan profesionalitas seorang guru.

1
Seiring dengan perkembangan zaman dan majunya ilmu pengetahuan dan teknologi,
seorang guru dituntut untuk selalu meng-uprade kemampuannya dalam mendidik anak
didiknya. Seorang guru profesional tentu saja harus selalu tanggap terhadap perubahan zaman
dan kemajuan terhadap pengetahuan dan teknologi, serta harus mencapai beberapa kriteria
guru profesional, sehingga guru tersebut dapat di katakan sebagai guru profesional. Bukan
bertindak layaknya manusia yang tidak terdidik seperti melakukan perselingkuhan dan
kekerasan terhadap anak didiknya. Karena guru merupakan sosok yang menjadi panutan bagi
anak didik dan masyarakat.

B. Rumusan masalah

1. Apakah pengertian dari guru profesional?

2. Apa saja kriteria pekerjaan guru profesional?

3. Bagaimana syarat-syarat guru profesional?

4. Bagaimana peran guru dalam dunia pendidikan?

C. Tujuan

1.Mengetahui pengertian dari guru profesional

2.Mengetahui kriteria pekerjaan profesional

3.Memahami syarat-syarat guru profesional

4.Mengetahui peran guru dalam dunia pendidikan

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian guru professional

Pengertian dari guru dalam UU no 14 tahun 2005, guru adalah pendidik


profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, menggarahkan, melatih,
menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan
formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.

Dalam UU No. 14 tahun 2005 guru dan dosen mendefinisikan bahwa profesional
adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan
kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran atau kecakapan untuk memenuhi standar
mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan provesi.

Menurut Dedi Supriadi dalam Suparlan, menjelaskan secara jelas tentang


pengertian provesi, profesional dan profesionalisme. Provesi merujuk pada suatu pekerjaan atau
jabatan yang menuntut suatu keahlian, tanggung jawab dan kesetiaan dalam pekerjaan itu.
Professional merujuk dua hal , yaitu orangnya dan penampilan atau kinerja itu
dalam melaksanakan tugas atau pekerjaan nya.

Jadi guru profesional adalah pendidik yang memiliki kualifikasi dan kompetensi berkaitan
dengan provesi pekerjaan nya.

3
B. Kriteria guru professional

Ada beberapa kriteria untuk menjadi guru profesional

1. Selalu punya energi untuk siswanya

Mempunyai energi maksudnya adalah selalu bersemangat ketika mengajar di kelas. Guru
harus bisa memberikan energi positif saat mengajar dan mendidik siswa. Misalkan ketika siswa
tidak semangat untuk belajar guru harus mampu membangkitkan semangat belajar siswa, dan
mampu mengeksplorasi masalah yang dialami oleh siswa tersebut.

Seorang guru yang baik menaruh perhatian pada siswanya disetiap percakapan atau
diskusi dengan mereka. Guru yang baik juga punya kemampuan mendengar dengan seksama.

2. Punya tujuan jelas untuk pelajaran

Seorang guru yang baik menetapkan tujuan yang jelas untuk setiap pelajaran dan
bekerja untuk memenuhi tujuan tertentu dalam setiap kelas. Apapun pekerjaan yang kita
lakukan tentu harus mempunyai tujuan yang jelas. Begitu juga ketika seorang guru
mengajar di kelas. Guru harus memiliki tujuan yang jelas, agar pelajaran yang di terima oleh
peserta didik lebih bermakna dan bermanfaat bagi siswa.

3. Punya keterampilan menejemen kelas yang baik

Seorang guru yang baik memiliki keterampilan menejemen kelas yang baik dan dapat
memastikan perilaku siswa yang baik, saat siswa belajar dan bekerja sama secara efektif,
membiasakan menanamkan rasa hormat kepada seluruh komponen di dalam kelas.

Keterampilan menejemen kelas atau pengelolaan kelas sangat dibutuhkan bagi seorang
guru, agar guru mampu mengatur peserta didik nya dengan baik. Misalkan ketika suana kelas
ribut, siswa tidak memperhatikan, disanalah keterampilan guru dibutuhkan untuk mengatur
kelas agar tetap dalam suasana yang kondusif. Karena suana belajar yang nyaman bisa
membantu siswa lebih mudah menerima materi pelajaran yang di sampaikan oleh guru.

4
4. Punya harapan yang tinggi pada siswanya

Seorang guru yang baik memiliki harapan yang tinggi dari siswa dan mendorong semua siswa
dikelasnya untuk selalu bekerja dan menunjukkan potensi terbaik mereka.

Guru harus mampu memotivasi para siswanya untuk mengeluarkan potensi terbaiknya,
karena setiap siswa memiliki kemampuan yang berbeda-beda. Disinilah peran seorang
guru untuk memaksimalkan potensi siswa agar mereka mampu menunjukkan prestasi. Siswa
harus mampu percaya diri terhadap kemampuan yang dimilikinya. Dengan keyakinan semuanya
bisa terjadi.

5. Pengetahuan tentang kurikulum

Seorang guru yang baik memiliki pengetahuan mendalam tentang kurikulum sekolah
dan standar-standar lainnya. Mereka dengan sekuat tenaga memastikan pengajaran mereka
memenuhi standar-standar itu.

Pengetahuan tentang kurikulum sangat dibutuhkan oleh guru, agar tau bagaimana
tujuan pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum. Selain itu guru harus paham dan peka
dengan perkembangan dunia kurikulum yang sedang berkembang.

6. Pengetahuan tentang subjek yang di ajarkan

Seorang guru yang baik memiliki pengetahuan yang luat biasa dan antusiasme untuk
subyek yang mereka ajarkan. Mereka siap untuk menjawab pertanyaan dan menyimpan
bahan menarik bagi para siswa, bahkan bekerja sama dengan bidang studi lain demi
pembelajaran yang kolaboratif.

Apa jadinya jika seorang guru kurang menguasai atau bahkan paham tentang materi
yang dijelaskan kepada peserta didik. Tentu siswa akan sulit memahami apa yang
disampaikan oleh guru. Penguasaan materi yang baik sangat penting sekali bagi guru
untuk menjadi guru yang profesional.

7. selalu memberikan yang terbaik untuk peserta didik

5
Seorang guru yang baik bergairah mengajar dan bekerja dengan anak- anak. Mereka
gembira bisa mempengaruhi siswa dalam kehidupan mereka dan memahami dampak atau
pengaruh yang mereka miliki dalam kehidupan siswanya, sekarang dan nanti ketika siswanya
sudah beranjak dewasa.

8. Adil

Adil disini berarti seorang guru tidak berpihak pada satu sisi atau kelompok tertentu.
Jadi harus mampu menyikapi setiap siswa dengan karakter dan kempuan yang beragam.

9. Fleksibel.

Menjadi guru memang harus punya prinsip, baik dalam nilai-nilai maupun
pengetahuan. Namun, dalam menyampaikan prinsipnya seorang guru harus fleksibel. Fleksibel
disini maksudnya adalah tidak kaku dan mampu menyesuaikan dengan kondisi, perkembangan,
sifat, kemampuan, serta latar belakang siswa.

10. Peka

Seorang guru harus bisa cepat mengerti, memahami dan melihat dengan perasaan apa
yang terlihat pada siswa. Mulai dari ekspresi wajah, gerak gerik, nada suara, dan lain
lainnya. Jadi, guru dapat segera memahami apa yang di alami oleh siswa. Tidak hanya
cepat memahami, tapi juga cepat tanggap untuk menanggulanginya.

11. Memahami proses

Dalam belajar dan mengajar, maka terjadi sebuah proses. Proses ini tidak selalu
mudah dilalui dengan cepat, tergantung pada individu masing- masing. Maka penting sekali bagi
seorang guru untuk bisa memahami arti proses. Memilih untuk menjadi guru tentu harus siap
stok sabar yang

banyak, bukan? Misalnya dalam mengajar, jika siswa tidak mudah memahami, maka jangan
langsung dimarahi. Coba cek lagi bagaimana karakter, tipe belajar, dan cara mengajar siswa
tersebut.

6
Ketika selesai mengajar, sering kali bapak atau ibu kembali kerumah dalam keadaan yang
sangat lelah. Tak terhindarkan juga rasa jenuh yang melanda ketika kehabisan akal
menghadapi para siswa. Ini adalah hal yang manusiawi. Namun, bisa diminimalisir jika
seorang guru ingat kepada pentingnya sebuah proses. Jika merasa masih gagal dalam
mengajar, cobalah untuk tetap menghargai setiap usaha yang telah dilakukan.

12. Konsisten

Seorang guru juga harus bersikap konsisten, tidak plin plan. Klau sedikit-sedikit
berubah, tentu akan berpengaruh pada tingkat respect siswa ke gurunya. Coba bapak atau
ibu tegas dan berwibawa dengan menerapkan disiplin positif. Kalau dari awal kesepakatannya
A, maka seterusnya akan A, jangan tiba-tiba berubah haluan menjadi B. Sewaktu- waktu
mungkin saja ada perubahan, asal disertai alasan yang masuk akal dan memberi manfaat bagi
seluruh pihak.

Menjadi seorang guru harus konsisten dalam mengajar. Guru yang profesional dan
tidak hanya berprofesi sebagai pengajar, namun juga mendidik, membimbing, mengarahkan,
serta mengevakuasi siswa. Seorang guru harus mampu menanamkan nilai-nilai terhadap
siswa hingga mencapai kedewasaan.

C. Syarat-syarat guru professional

Kompetisi yang harus dimiliki oleh seorang guru yang profesional meliputi:

1. kompetensi pedagogik

7
Kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik
yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan
pembelajaran, evaluasi hasil belajar dan pengembangan peserta didik untuk
mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. ( Standar nasional pendidikan, penjelasan
pasal 28 ayat 3 butir a )

Artinya guru harus mampu mengelola kegiatan pembelajaran, mulai dari merencanakan,
melaksanakan, dan mengevaluasi kegiatan pembelajaran. Guru harus menguasai menejemen
kurikulum, mulai dan merencanakan perangkat kurikulum, melaksanakan kurikulum, dan
mengevaluasi kurikulum, serta memiliki pemahaman tentang psikologi pendidikan, terutama
terhadap kebutuhan dan perkembangan peserta didik agar kegiatan pembelajaran lebih
bermakna dan berhasil guna.

2. Kompetensi personal

Kompetensi personal adalah kemampuan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa,


Arif, dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak mulia. ( SNP,
penjelasan pasal 28 ayat 3 butir b )

Artinya guru memiliki sikap kepribadian yang mantap, sehingga mampu menjadi
sumber inspirasi bagi siswa. Dengan kata lain, guru harus memiliki kepribadian yang patut di
teladani, sehingga mampu melaksanakan tri-pusat yang dikemukakan oleh Ki Hadjar
Dewantoro, yaitu ing ngarso sung tulado, ing madya Mangun Karso, Tut Wuri Handayani.
( Didepan memberikan teladan atau contoh, di tengah memberikan karsa, dan dibelakang
memberikan dorongan atau motivasi.)

3. Kompetensi profesional

Kompetensi profesional adalah kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas


dan mendalam yang memungkinkan membimbing peserta didik memenuhi standar

8
kompetensi yang ditetapkan dalam standar nasional pendidikan ( SNP, penjelasan pasal 28 ayat
3 butir c ).

Artinya guru harus memiliki pengetahuan yang luas berkenaan dengan bidang
studi yang akan di ajarkan serta penguasaan didaktif, metidok dalam arti memiliki
pengetahuan konsep teoritis, mampu memilih model, starategi, dan metode yang tepat serta
mampu menerapkannya dalam kegiatan pembelajaran. Guru pun harus r pengetahuan luas
tentang kurikulum, dan landasan kependidikan.

4. Kompetensi sosial

Kompetensi sosial adalah kemampuan guru sebagai bagian dari masyarakat untuk
berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, tenaga kependidikan, orang
tua atau wali peserta didik, dan masyarakat sekitar. ( Standar nasional pendidikan, penjelasan
pasal 28 ayat 3 butir d )

Artinya ia menunjukkan kemampuan berkomunikasi sosial, baik dengan murid-


muridnya maupun dengan sesama teman guru, dengan kepala sekolah bahkan dengan
masyarakat luas.

Apabila guru telah memiliki keempat kompetensi di atas, maka guru tersebut telah
memiliki hak profesional karena ia telah jelas memenuhi syarat-syarat berikut:

• Mendapat pengakuan dan perlakuan hukum terhadap batas wewenang


keguruan yang menjadi tanggung jawabnya.

• Memiliki kebebasan untuk mengambil langkah-langkah interaksi edukatif


dalam batas tanggung jawabnya dan ikut serta dalam proses pengembangan pendidikan
setempat.

• Menikmati teknis kepemimpinan dan dukungan pengelolaan yang efektif dan


efisien dalam rangka menjalankan tugas sehari-hari.

• Menerima perlindungan dan penghargaan yang wajar terhadap usaha-usaha


dan prestasi yang inovatif dalam bidang pengabdiannya.

9
• Menghayati kebebasan pengembangan kompetensi profesional nya secara i
divial mapun secara cecara indivi mema secara institusional.

D. Peran guru dalam dunia pendidikan

Guru mempunyai tugas ganda yang luas , baik disekolah, dikeluarga maupun di
masyarakat. Guru yang baik dan efektif adalah guru yang dapat memainkan semua peranya
dengan baik. Menurut Armstrong dalam bukunya secondary education ( 1983 ) peran guru
ada 6 yaitu:

1. Guru sebagai instruktur

Tanggung jawab instruktursional guru ialah berlangsungnya interaksi belajar


mengajar. Guru harus mampu menciptakan situasi dan kondisi belajar yang kondusif.

2. Guru sebagai manajer

Dalam menjalankan tugas kesehariannya, guru sebagai pendidik dalam proses


belajar mengajar sangat dituntut kemampuannya dalam merencanakan, mengorganisasikan,
melaksanakan dan mengawasi semua kegiatannya. Dengan demikian guru juga sebagai
menejer bertanggung jawab untuk mengatur semua tugas-tugasnya dalam mendidik
anak di kelas. Artinya semua komponen sekecil apapun yang ada di kelas harus diatur
sedemikian rupa, karena ia berlangsung sebagai suatu sistem, sehingga ia harus hati-hati
dalam menyiapkan materi ajar, sarana prasarana, metode, pengaturan siswa di kelas dan
lain sebagainya. Keberhasilan memanajemen semua komponen-komponen tersebut akan
membuahkan keberhasilan, dan sebagainya.

3. Guru sebagai pembimbing

10
Dalam keseluruhan proses pendidikan, guru merupakan faktor utama. Sehubungan
dengan perannya sebagai pembimbing, seorang guru harus:

a. Mengumpulkan data tentang siswa

b. Mengamati tingky laku siswa dalam situasi sehari-hari

c. Mengenal para siswa yang memerlukan bantuan khusus.

d. Mengadakan pertemuan atau hubungan dengan orang tua siswa, baik secara individu
maupun secara kelompok, untuk memperoleh saling pengertian tentang perkembangan
pendidikan anaknya.

e.Bekerja sama dengan masyarakat dan lembaga-lembaga lainnya untuk membantu


memecahkan masalah siswa.

f. Membuat catatan pribadi siswa

g. Menyelenggarakan bimbingan kelompok atau individu.

4. Guru sebagai evaluator

Penilaian merupakan suatu keharusan bagi seorang guru untuk mengukur seberapa jauh
ketercapaian tujuan pembelajaran. Seorang guru dalam melaksanakan tugas kesehariannya,
yaitu mendidik, tidak akan luput dari penilaian, baik aspek kognitif, psikomotor maupun
afektif. Ketiga aspek ini dapat terwujud dengan baik jika seorang guru selama menjalankan
tugasnya melakukan penilaian dengan baik.

5. Guru sebagai anggota organisasi profesi

Tugas utama dari organisasi profesi adalah membantu para guy untuk meningkatkan
profesinya, karena bagaimanapun juga persoalan pendidikan yang begitu kompleks tidak akan
bisa diselesaikan dengan beberapa guru tampa melalui organisasi profesi. Dengan ini peranan
dan tanggung jawab guru akan semakin jelas dan terarah.

6. Guru sebagai spesialis hubungan masyarakat

11
Guru harus mampu memainkan peran sebagai spesialis hubungan masyarakat, terutama
dalam bekerjasama dengan orang tua siswa dan komite sekolah. Pandangan-pandangan
masyarakat yang bersifat positif dan bersifat negatif terhadap sekolah cenderung tergantung
pada bagaimana masyarakat tersebut memandang sekolah. Oleh karena itu, peran guru
harus tetap menjaga hubungan yang terbuka dan positif dengan para orang tua siswa
dimana anak-anak mereka bersekolah.

E. Peran guru dalam dalam proses pembelajaran

Para pakar pendidikan di barat telah melakukan penelitian tentang peran guru yang
harus dilakoni. Peran guru yang beragam telah definisikan dan dikaji oleh pullias dan
young ( 1988 ), Maman (1990), serta yelon dan Weinstein (1997), adapun peran-peran tersebut
adalah sebagai berikut:

1. Guru sebagai pendidik

Guru adalah pendidik, yang menjadi tokoh, panutan dan identifikasi bagi para
peserta didik, dan lingkungannya. Oleh karena itu, guru harus memiliki standar kualitas
tertentu, yang mencakup tanggung jawab, wibawa, mandiri dan disiplin.

2. Guru sebagai pengajar

Kegiatan belajar peserta didik di pengaruhi oleh berbagai faktor, seperti motifasi,
kematangan, hubungan peserta didik dengan guru, kemampuan verbal, tingkat kebebasan, rasa
aman dan keterampilan guru dalam berkomunikasi. Jika faktor-faktor di atas dipenuhi, maka
melalui pembelajaran peserta didik dapat belajar dengan baik. Guru harus berusaha
membuat sesuatu menjadi jelas bagi peserta didik dan terampil dalam memecahkan masalah.
Ada beberapa hal yang harus dilakukan oleh seorang guru dalam pembelajaran yaitu:

a) Membuat ilustrasi b) Mendefinisikan

c) Menganalisis d) Mensistensis

e) Bertanya f) Merespon

g) Mendengarkan h) Menciptakan kepercayaan

12
i) Memberikan pandangan yang berfariasi

j) Menyediakan materi untuk mengkaji materi standar

k) Menyesuaikan metode pembelajaran l) Memberikan nada perasaan

Agar pembelajaran memiliki kekuatan yang maksimal, guru-guru harus senantiasa


berusaha untuk mempertahankan dan meningkatkan semangat yang telah dimiliki nya ketika
mempelajari materi standar.

3. Guru sebagai pembimbing

Guru dapat diibaratkan sebagai pembimbing perjalanan, yang berdasarkan pengetahuan


dan pengalamannya bertanggung jawab atas kelancaran perjalanan itu. Dalam hal ini, istilah
perjalanan tidak hanya menyangkut fisik tetapi juga perjalanan mental, emosional,
kreativitas, moral dan spiritual yang lebih dalam dan kompleks.

Sebagai pembimbing perjalanan, guru memerlukan kompetensi yang tinggi untuk


melaksanakan 4 hal berikut:

• Pertama, guru harus merencanakan tujuan dan mengidentifikasi kompetisi yang


hendak dicapai.
• Kedua, guru harus melihat keterlibatan peserta dalam pembelajaran, dan yang
paling penting bahwa peserta didik melaksanakan kegiatan belajar itu tidak
hanya secara jasmaniah, tetapi mereka harus terlibat secara psikologis.

• Ketiga, guru harus memaknai kegiatan belajar

• Keempat, guru harus melaksanakan penilaian

4. Guru sebagai pelatih

Proses pendidikan dan pembelajaran memerlukan latihan keterampilan, baik


intelektual maupun motorik, sehingga menurut guru untuk bertindak sebagai pelatih. Hal
ini lebih ditekankan lagi dalam kurikulum 2004 yang berbasis kompetensi, karena Tampa

13
latihan tidak akan mampu menunjukkan penguasaan kompetensi dasar dan tidak akan mahir
dalam berbagai keterampilan yang dikemukakan sesuai materi standar.

5. Guru sebagai penasehat

Guru adalah seorang penasehat bagi peserta didik juga bagi orang tua, meskipun mereka
tidak memiliki latihan khusus sebagai penasehat dan dalam dan beberapa hal tidak dapat
berharap untuk menasehati orang. Peserta didik senantiasa berhadapan dengan kebutuhan untuk
membuat keputusan dan dalam prosesnya akan lari kepada gurunya. Guru dapat menyadari
perannya sebagai orang kepercayaan dan penasehat secara lebih mendalam, ia harus
memahami psikologi kepribadian dan ilmu kesehatan mental.

6. Guru sebagai pembaharu ( inovator )

Guru telah menerjemahkan pengalaman yang telah lalu kedalam kehidupan yang
bermakna bagi peserta didik. Dalam hal ini terdapat jurang yang dalam dan luas antara
generasi yang satu dengan yang lain, demikian halnya pengalaman orang tua memiliki arti
lebih banyak daripada nenek kita. Seorang peserta didik yang belajar sekarang, secara
psikologis berada jauh pengalaman manusia yang harus dipahami, dicerna dan diwujudkan
dalam pendidikan. Tugas guru adalah menerjemahkan kebijakan dan pengalaman
berharga ini kedalam istilah atau bahasa modern yang akan diterima oleh peserta didik.
Sebagai jembatan antara generasi tua dan generasi muda, yang juga penerjemah pengalaman,
guru harus menjadi pribadi yang terjadi terdidik.

7. Guru sebagai model atau teladan

Guru merupakan modal atau teladan bagi peserta didik dan semua orang yang
menganggap dia sebagai guru. Pribadi dan apapun yang dilakukan guru akan mendapat
sorotan peserta didik serta orang disekitar lingkungannya yang menganggap atau mengakuinya
sebagai guru. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh guru: sikap dasar, bicara atau
gaya bicara, kebiasaan bekerja, sikap melalui pengalaman dan kesalahan, pakaian, hubungan
kemanusiaan, proses berpikir, perilaku neurotis, selera, keputusan, kesehatan, gaya hidup
secara umum perilaku guru sangat mempengaruhi peserta didik, tetapi peserta didik harus

14
berani mengembangkan gaya hidup pribadinya sendiri. Guru yang baik adalah yang
menyadari kesenjangan antara apa yang di inginkan dengan apa yang ada pada dirinya,
kemudian menyadari kesalahan ketika memang bersalah. Kesalahan harus di ikuti dengan
sikap merasa dan berusaha untuk tidak mengulangi nya.

8. Guru sebagai pribadi

Guru harus Mey kepribadian yang mencerminkan seorang pendidik. Ungkapan yang
sering di kemukakan adalah bahwa guru bisa digugu dan ditiru. Digugu maksudnya bahwa
pesan-pesan yang di sampaikan guru bisa dipercaya atau dilaksanakan dan pola hidupnya
bisa ditiru atau diteladani. Jika ada nilai yang bertentangan dengan nilai yang dianutnya, maka
dengan cara yang tepat disikapi sehingga tidak terjadi benturan nilai antara guru dan
masyarakat yang berakibat terganggunya proses pendidikan bagi peserta didik.

9. Guru sebagai peneliti

Pembelajaran merupakan seni, yang dalam pelaksanaannya memerlukan penyesuaian-


penyesuaian dengan kondisi lingkungan. Untuk itu di perlukan berbagai penelitian, yang
didalamnya melibatkan guru. Oleh karena itu guru adalah seorang pencari atau peneliti.
Menyadari akan kekurangannya guru berusaha mencari apa yang belum diketahui untuk
meningkatkan kemampuannya dalam melaksanakan tugas.

10. Guru sebagai pendorong kreativitas

Kreativitas ditandai dengan adanya kegiatan menciptakan sesuatu yang sebenarnya


tidak ada dan tidak dilakukan oleh seorang atau adanya kecenderungan untuk menciptakan
sesuatu. Akibat dari fungsi ini, guru senantiasa berusaha untuk menemukan cara yang
lebih baik dalam melayani peserta didik, sehingga peserta didik akan menilainya bahwa ia
memang kreatif dan tidak melakukan sesuatu secara rutin saja. Kreativitas
menunjukkan bahwa apa yang akan dikeluarkan oleh guru sekarang lebih baik dari yang
telah dikerjakan sebelumnya.

11. Guru sebagai pembangkit pandangan

15
Guru dituntut untuk memberikan dan memelihara pandangan tentang keagungan kepada
peserta didiknya. Mengembangkan Fungsi ini guru harus terampil dalam berkomunikasi
dengan peserta didik disegala umur, sehingga setiap langkah dari proses pendidikan yang
dikelolanya dilaksanakan untuk menunjang fungsi ini.

12. Guru sebagai aktor

Sebagai seorang aktor, guru melakukan penelitian tidak terbatas pada Materi yang harus
di transferkan, melainkan juga tentang kepribadian manusia sehingga mampu memahami
respon-respon pendengarnya, dan merencanakan kembali pekerjaan nya sehingga dapat di
kontrol. Sebagai aktor, guru berangkat dengan jiwa kepribadian dan inspirasi yang dalam akan
mengarahkan kegiatannya. Tahun demi tahun sang aktor berusaha mengurangi respon bosan
dan berusaha meningkatkan minat para dengar.

13. Guru sebagai emansipator

Dengan kecerdikannya, guru mampu memahami potensi peserta didik, Menghormati


setiap insane dan menyadari bahwa kebanyakan insan merupakan budak stagnasi kebudayaan.
Guru mengetahui bahwa pengalaman, pengakuan dan dorongan seringkali membebaskan peserta
didik dari "self image" yang tidak menyenangkan, kebodohan dan dari perusahaan tertolak
dan rendah diri. Guru telah melaksanakan peran sebagai emansipator ketika peserta didik
yang di campakkan secara moril dan mengalami berbagai kesulitan dibangkitkan kembali
menjadi menjadi pribadi yang percaya diri.

14. Guru sebagai evaluator

Evaluasi atau penilaian merupakan aspek pembelajaran yang paling kompleks, karena
melibatkan banyak latar belakang dan hubungan, serta variabel lain yang mempunyai arti
apabila berhalangan dengan konteks yang hampir tidak mungkin dapat dipisahkan dengan
setiap segi penilaian. Teknik apapun yang dipilih, dalam penilaian harus di lakukan dengan
prosedur yang jelas, yang meliputi tiga tahap, yaitu persiapan, pelaksanaan, dan tindak lanjut.

15. Guru sebagai kulminator

16
Guru adalah orang yang mengarahkan proses belajar secara bertahap dari awal hingga
akhir ( kulminasi ). Dengan rancangannya peserta didik akan melewati tahap kulminasi, suatu
tahap yang memungkinkan setiap peserta didik bisa mengetahui kemajuan belajarnya.
Disini peran kulminator terpadu dengan peran sebagai evaluator.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan.

1. Guru profesional adalah pendidik yang memiliki klasifikasi dan kompetensi


berkaitan dengan profesi pekerjaannya.

2. Kriteria guru profesional, meliputi : selalu punya energi untuk siswanya,


penya tujuan jelas untuk pelajaran, punya keterampilan menejemen kelas yang baik, punya
harapan yang tinggi pada siswanya, adalah pengetahuan tentang kurikulum, pengetahuan

17
tentang subjek yang di ajarkan, selalu memberikan yang terbaik untuk peserta didik, adil,
peka, memahami proses, dan konsisten.

3. Syarat-syarat guru profesional, salah satu syarat untuk menjadi guru yang
profesional adalah apabila memiliki kompetensi- kompetensi berikut: kompetensi pedagogik,
kompetensi personal, kompetensi profesional, kompetensi soal.

4. Peran guru profesional, menurut Armstrong dalam bukunya secondary


education ( 1983 ) peran guru ada 6 yaitu: guru sebagai instruktur, guru sebagai manajer, guru
sebagai pembimbing, guru sebagai evaluator, guru sebagai anggota organisasi profesi, guru
sebagai spesialis hubungan masyarakat.

Peran guru dalam proses pembelajaran: guru sebagai pendidik, guru sebagai
pengajar, guru sebagai pelatih, guru sebagai penasehat, guru sebagai pembaharu
( motivator ), guru sebagai teladan, guru sebagai peneliti, guru sebagai pendorong kreativitas,
guru sebagai pembangkit pandangan, guru sebagai evaluator, guru sebagai komunikator.

B. Saran

Guru memiliki kedudukan yang sangat terhormat karena guru merupakan pahlawan
tanpa tanda jasa yang patut untuk di hormati, oleh karena itu sebagai seorang guru harus selalu
menjaga sikap dan kepribadiannya dengan baik, agar menjadi contoh bagi anak didik dan
masyarakat.

Sumber daya manusia harus lebih ditingkatkan agar generasi baru yang nantinya akan
menjadi seorang guru (calon guru ) menjadi guru yang lebih profesional dan berkualitas.

Guru juga haru mengurangi kebiasaan buruk yang sering di lakukan antara lain: sering
meninggalkan kelas di saat jam pelajaran, tidak menghargai siswa, pilih kasih terhadap siswa,

18
kurang persiapan dalam pembelajaran, menyuruh siswa menyuruh menulis di papan tulis,
tidak disiplin, kurang memperhatikan siswa, dan matrelistis.

Untuk itu mari kita tingkatkan mutu pendidikan nasional dengan memprioritaskan guru yang
benar-benar profesional dan berkualitas.

DAFTAR PUSTAKA

Abadi, Nur. Materi kuliah pembentukan kepribadian yang PAI STIT Muhammadiyahwates.

Nurdin, Syarifuddin. 2005. Guru profesional dan implementasi kurikulum.

Ciputut: Quantum Teaching.

Yamin, Martinis. 2006. Profesionalisasi Guru dan Implementasi KTSP. Jakarta: tim Guang
persada press

19

Anda mungkin juga menyukai