TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Hemoglobin
1. Pengertian
Hemoglobin adalah suatu protein tetrametrik dalam eritrosit yang
berikatan dengan oksigen serta bertugas dalam melepaskan oksigen
tersebut ke dalam jaringan. (Devina, 2017)
Hemoglobin adalah suatu molekul protein yang mengandung besi
dan terdapat di dalam sel darah merah, dapat membentuk ikatan yang
longgar dan reversibel dengan O2 (Sherwood, 2011).
Hemoglobin adalah protein yang kaya akan zat besi. Memiliki
afinitas (daya gabung) terhadap oksigen dan dengan oksigen itu
membentuk oxihemoglobin di dalam sel darah merah. Dengan
melalui fungsi ini maka oksigen dibawa dari paruparu ke jaringan-
jaringan (Evelyn, 2009).
2. Macam-macam Hb menurut (Sherwood, 2011). Adalah :
a. Oksihemoglobin
Oksihemoglobin merupakan bentuk hemoglobin saat
berikatan dengan oksigen (HbO2). Hemoglobin dianggap jenuh
ketika semua Hb yang membawa O2-nya secara maksimal.
Persen saturasi hemoglobin (%Hb), suatu ukuran seberapa
banyak Hb yang ada berikatan dengan O2, dapat bervariasi dari
0% sampai 100%.
b. Karboksihemoglobin
Karboksihemoglobin (HbCO) merupakan ikatan
hemoglobin dan karbonmonoksida. Afinitas Hb terhadap CO 240
kali lebih kuat daripada terhadap O2. Karena Hb cenderung
berikatan dengan CO, maka dalam jumlah kecilpun CO dapat
berikatan dengan Hb dalam persentase besar, menyebakan Hb
tidak tersedia untuk mengangkut O2. Meskipun konsentrasasi Hb
dan PO2 normal namun konsentrasi O2 dalam darah berkurang
secara serius.
c. Hemoglobin terglikosilasi
Hemoglobin terglikosilasi merupan hemoglobin yang diikat
ke dalam glukosa untuk membentuk dirifat yang stabil bagi
eritrosit.
d. Mioglobin
Mioglobin merupakan hemoglobin yang disederhanakan,
hemoglobin ini terdapat di otot rangka dan jantung.
e. Haptoglobin
Haptoglobin merupakan globulin spesifik yang mengikat
hemoglobin pada globin. Berfungsi untuk mengkonserfasi besi
setelah hemolisa intrafakuler, ia mengikat hemoglobin sekitar 1,25
g/L plasma dan karenanya konsentrasi hemoglobin dan yang
bebas dan hilang dalam urin atau terikat kohaemopeksin.
f. Haemopeksin
Haemopeksin merupakan glikoprotein yang terikat dengan
sisa haemoglobin. Konsentrasinya dalam plasma normal sekitar
0,5g/L.
3. Kadar Hemoglobin
Kadar hemoglobin normal akan berbeda pada setiap kelompok usia
(Achadi, 2011). Kadar Hb untuk masing-masing usia dapat di lihat :
C. Konsep Rokok
1. Pengertian Rokok
Rokok adalah hasil olahan tembakau terbungkus termasuk cerutu
atau bentuk lainnya yang dihasilkan oleh tanaman Nicotiana tabacum,
Nicotiana rustica dan spesies lainnya atau sintesisnya
yangmengandung nikotin dan tar dengan atau tanpa bahan
tambahan.( Risky, 2016).
Rokok merupakan olahan dari tembakau yang sudah kering dan
di olah sedemikian rupa hingga berupa sebuah gulungan yang di
lapisi dengan kertas putih di bagian luarnya. Rokok di gunakan
dengan cara membakar di salah satu ujungnya dan menghisapnya di
ujung yang lain. Rokok dapat di jumpai di berbagai tempat pembelian,
dari toko yang terkecil hingga hingga di toko-toko besar. Harga dari
rokok tersebut juga bermacam-macam, ada harganya murah ada juga
yang harganya bisa di bilang sangat mahal. Rokok adalah salah satu
produk tembakau yang di maksutkan untuk di bakar ,di hisap, atau di
hirup termasuk rokok kretek, rokok putih, cerutu atau bentuk lainya
yang di hasilkan dari tanaman Nicotiana tabacum, Nicotiana rustica,
dan spesies lainya atau sintesisnya yang asapnya mengandung
nikotin dan tar, dengan atau tanpa bahan tambahan (Depkes, 2010).
2. Zat yang terkandung dalam Rokok
Setiap hembusan asap rokok meliputi lebih dari 4000 bahan
kimia, setengahnya di hasilkan oleh pembakaran daun tembakau dan
setengahnya lagi merupakan reaksi kimia dari rokok yang di bakar
dan sebagian lagi merupakan komponen yang di masukan semasa
proses pembuatan rokok atau pencampuran bahan kimia untuk
meningkatkan cita rasa dan kualitas rokok (Mustikaningrum, 2010).
Zat-zat yang terkandung dalam rokok adalah sebagai berikut :
a. Tar
Tar adalah substansi hidrokarbon yang bersifat
lengket dan menempel pada paru-paru. Tar mengendap
sepanjang lapisan dalam paru yang dari tahun ke tahun
makin tebal lapisanya sehingga dapat mengakibatkan
sesak nafas dan kangker paru –paru. Kandungan tar
dalam tembakau antara 0,5-35 mg/batang
(Mustikaningrum, 2010).
b. Nikotin
Nikotin menghambat aktifitas silia pada paru-paru
serta memiliki efek adiktif dan psikoaktif. Perokok akan
merasakan kenikmatan, berkurangnya kecemasan,
toleransi dan keterikatan fisik. Hal ini yang menyebabkan
perokok susah berhenti.sebagian besar efek rokok pada
penurunan berat badan di mediasi oleh nikotin yang di
hirup dari asap rokok. Nikotin akan meningkatkan level
neuorotransmiter, seperti pelepasan sistemik
kaekolamin,dopamin dan serotonin yang ada di otak
menekan nafsu makan sehinga mengurangi asupan
makan ( Irianti, 2016).
c. Karbonmonoksida
Karbonmonoksida merupakan gas beracun berawal
dari pembakaran tembakau yan tidak sempurna saat
menghisap rokok. Karbonmonoksida menyebabkan
pembengkakan lapisan saluran pernafasan yang
membatasi udara bergerak masuk dan keluar dari paru-
paru. Hal ini mengakibatkan paru-paru kekurangan oksigen
yang untuk di salurkan ke sel-sel otot dan paru-pau sendiri.
Karbonmonoksida dapat mengurangi kemampuan
hemoglobin. Karbonmonoksida mempunyai akfinitas
terhadap hemoglobin 300 kali lebih kuat dari oksigen.
(Bustan,2013)
Normal
E. Kerangka teori
Rendah Tinggi
(Anemia) (Polisitemia)
Keterangan :
= Di teliti
= Tidak di telliti
E. Kerangka teori
Normal
Perokok
Ibu hamil yang
(Nikotin, tar, CO2) Hemoglobin
terpapar rokok
Tidak
Normal
Rendah Tinggi
(Anemia) (Polisitemia)
Faktor yang melatar Faktor yang mempengaruhi
belakangi seseorang hemoglobin:
untuk merokok : Rokok
Faktor sosial Kekurangan zat besi
Faktor Kehilangan darah
farmokologi Tinggal di dataran tinggi
Faktor
psikologis
Keterangan :
= Di teliti
= Tidak di telliti