Anda di halaman 1dari 1

YULIA K R K // 20180311061

TUGAS 4

1. Patofisiologi Inflammatory Bowel Disease (IBD) dipengaruhi oleh faktor genetik, respon
imun abnormal, mikroba dan lingkungan menyebabkan terjadinya kaskade proses inflamasi
pada mukosa usus. Secara genetik, adanya mutasi pada gen NOD2 (Nucleotide-binding
Oligomerization Domain Containing 2) atau (caspase recruitment domain-containing protein)
CARD15 menyebabkan rentan terjadinya Crohn's disease. Beberapa mediator inflamasi juga
berperan dalam patofisiologi IBD. Sitokin yang dilepaskan oleh makrofag sebagai respon
terhadap berbagai stimulus antigenik akan berikatan dengan beberapa reseptor. Kemudian,
sitokin mengubah limfosit menjadi sel T helper-1 (Th-1) yang diinduksi oleh Interleukin-12
(IL-12) menghasilkan sejumlah besar Interferon gamma yang berperan dalam patogenesis
Crohn's disease dan sel T helper-2 (Th-2) yang melepaskan IL-4, IL-5 dan IL-13 berperan
dalam patogenesis kolitis ulseratif. Jalur akhir umum daripada patofisiologi IBD adalah
inflamasi pada mukosa traktus intestinal menyebabkan ulserasi, edema, perdarahan, kemudian
hilangnya air dan elektrolit. Banyak mediator inflamasi yang telah diidentifikasi pada IBD,
dimana mediator-mediator ini memiliki peranan penting pada patologi dan karakteristik klinik
penyakit ini. Sitokin yang dikeluarkan oleh makrofag karena respon daripada berbagai
rangsangan antigenik, berikatan dengan reseptor-reseptor yang berbeda, kemudian
menghasilkan efek-efek autokrin, parakrin, dan endokrin. Sitokin juga akan
mendiferensiasikan limfosit menjadi

2.

A) Terapi non farmakologi

Berupa pengobatan umum yang bertujuan untuk mengeliminasi dugaan factor yang
menyebabkan inflamasi kronis- dengan cara pemberian antibody, lavalase usus, mengikat
produksi bakteri, mengisitirahatkan kerja usus dan perubahan pola diet. Mneghidari akanan
seperti gandum- sereal dan produk peternakan karena dapat mencetuskan serangan pada kasus
IBD, selain itu makanan yang mengandung glutamin dan asam lemak rantai pendek juga dapat
mencetuskan serangan.

B) Terapi farmakologi

Penatalaksanaan IBD dapat dengan terapi obat-obatan, pembedahan, maupun kombinasi


keduanya (lebih sering kombinasi). Pendekatan terapi farmakologi pada pasien IBD yaitu terapi
berdasarkan gejala dan pendekatan secara step-wise dengan obat-obatan sampai respon yang
diharapkan tercapai.

Anda mungkin juga menyukai