Anda di halaman 1dari 2

Nama : Anggita Qurota A’yun

Nim : E2B018040
Kelas : Akuntansi A2
1. Jelaskan mekanisme mudharabah dalam perbankan syariah!
Prosedur dan mekanisme mudharabah.
Prinsip mudharabah, penyimpan atau deposan bertindak sebagai shahibul maal (pemilik
modal) dan bank sebagai mudharib (pengelola). Dana tersebut digunakan bank untuk melakukan
pembiayaan murabahah atau ijarah seperti yang telah dijelaskan terdahulu. Hasil usaha dibagi
berdasarkan nisbah yang disepakati. Bank menggunakannya untuk melakukan pembiayaan
mudharabah bertanggung jawab penuh atas kerugian yang terjadi. Rukun mudharabah terpenuhi
sempurna karena terdapat mudharib, keuntunga usaha yang dibagi hasilkan, nisbah, dan ijab
kabul. Prinsip mudharabah diaplikasikan pada produk tabungan dan deposito berjangka.

Berdasarkan kewenangan yang diberikan pihak penyimpan dana, prinsip mudharabah terbagi
tiga yaitu:
1. Mudharabah mutlaqah
Penerapan mudharabah mutlaqah dapat berupa tabungan dan deposito sehingga
terdapat dua jenis penghimpunan dana yaitu: tabungan mudharabah dan deposito
mudharabah. Berdasarkan prinsip ini tidak ada pembatasan bagi bank dalam
menggunakan dana yang dihimpun.
2. Mudharabah Muqayyadah on Balance Sheet
Jenis mudharabah ini merupakan simpanan khusus (restricted investment) dimana
pemilik dana dapat menetapkan syarat-syarat tertentu yang harus dipatuhi oleh
bank.Misalnya disyaratkan digunakan untuk bisnis tertentu, atau disyaratkan digunakan
dengan akad tertentu, atau disyaratkan digunakan untuk nasabah tertentu.
3. Mudharabah Muqayyadah on Balance Sheet
Jenis mudharabah ini merupakan penyaluran dana mudharabah langsung kepada
pelaksana usahanya, dimana bank bertindak sebagai perantara (arranger) yang
mempertemukan antara pemilik dana dengan pelaksana usaha. Pemilik dana dapat
menetapkan syarat-syarat tertentu yang harus dipatuhi oleh bank dalam mencari kegiatan
usaha yang akan dibiayai dan pelaksana usahanya.
Pembiayaan Mudharabah
Oprasionalisasi akad mudharabah yang dilakukan bank syariah memiliki
kesamaan dengan bank konvensional. Sebagian bank syariah menentukan profit yang
harus dibayar oleh nasabah tiap akhir bulan sudah ditentukan. Hakikatnya yang terjadi
bukanlah mudharabah namun akad pinjaman (qiradh).
Akad anatara penabung dan bank syariah berpotensi riba dengan alasan bahwa yang
terjadi adalah akad mudharabah tetapi hakikatnya adalah pinjaman maka mengandung
unsur bunga.
Banyak bank syariah yang tidak mengalokasikan dana pembiayaan melalui
prinsip mudharabah karna resiko yang cukup tinggi, diantaranya :
1. Nasabah tidak menggunakan dana sesuai dengan yang disebut dalam akad.
2. Penyembunyian keuntungan oleh nasabah karna tak jujur.
3. Bank syariah lebih banyak mengalokasikan pembiayaan pada produk dengan prinsip
mudharabah
4. Bank syariah melakukan perubahan atau pengalihan pembiayaan dari prinsip mudharabah
menjadi murabahah.

Anda mungkin juga menyukai