Vertebra servikal terdiri dari tujuh tulang atau ruas tulang leher, ruas tulang leher
adalah yang paling kecil. Ruas tulang leher pada umumnya mempunyai ciri
badanya kecil dan persegi panjang, lebih panjang ke samping daripada ke depan
atau ke belakang. Lengkungnya besar, prosesus spinosus atau taju duri ujungnya
dua atau bivida. Prosesus transverses atau taju sayap berlubang-lubang karena
banyak foramina untuk lewatnya arteri vertebralis (Pearce, 2006). Tulang
vertebrae merupakan struktur kompleks yang secara garis besar terbagi atas 2
bagian. Bagian anterior tersusun atas korpus vertebra, diskus intervertebralis
(sebagai artikulasi), dan ditopang oleh ligamentum longitudinale anterior dan
posterior. Sedangkan bagian posterior tersusun atas pedikel, lamina, kanalis
vertebralis, serta prosesus tranversusdan spinosus yang menjadi tempat otot
penyokong dan pelindung kolumna vertebrale. Bagianposterior vertebrae antara
satu dan lain dihubungkan dengan sendi apofisial (fascet joint).
Lingkup gerak sendi pada vertebra servikal adalah yang terbesar. Vertebra torakal
berlingkup gerak sedikit karena adanya tulang rusuk yang membentuk toraks,
sedangkan vertebra lumbal mempunyai ruang lingkup gerak yang lebih besar dari
torakal tetapi makin kebawah lingkup geraknya makin kecil.
Otot-otot:
1. Splenius capitis
2. Splenius cervicis
3. Upper trapezius
4. Sternocleidomastoid
5. Levator scapulae
6. Scalenes
7. Sternocleidomastoid
Vetebra lumbalis terdiri dari lima ruas tulang atau nama lainnya adalah ruas
tulang pinggang, luas tulang pinggang adalah yang terbesar. Taju durinya lebar
dan berbentuk seperti kapak kecil. Taju sayapnya panjang dan langsing. Ruas
kelima membentuk sendi dan sakrum pada sendi lumbo sacral(Pearce, 2006).
Tulang vertebrae ini dihubungkan satu sama lainnya oleh ligamentum dan tulang
rawan. Bagian anterior columna vertebralis terdiri dari corpus vertebrae yang
dihubungkan satu samalain oleh diskus fibrokartilago yang disebut discus
invertebralis dan diperkuat oleh ligamentum longitudinalis anterior dan
ligamentum longitudinalis posterior. Diskus invertebralis menyusun seperempat
panjang columna vertebralis. Diskus ini paling tebal di daerah cervical dan
lumbal, tempat dimana banyak terjadi gerakan columna vertebralis, dan berfungsi
sebagai sendi dan shock absorber agar kolumna vertebralis tidak cedera bila
terjadi trauma. Setiap ruas tulang belakang dapat bergerak satu dengan yang lain
oleh karena adanya dua sendi di posterolateral dan diskus intervertebralis di
anterior. Pada pandangan dari samping, pilar tulang belakang membentuk
lengkungan atau lordosis di daerah servikal dan lumbal. Keseluruhan vertebra
maupun masing-masing tulang vertebra berikut diskus intervertebralisnya
merupakan satu kesatuan yang kokoh dengan diskus yang memungkinkan gerakan
antar korpus ruas tulang belakang. Lingkup gerak sendi pada vertebra servikal
adalah yang terbesar. Vertebra torakal berlingkup gerak sedikit karena adanya
tulang rusuk yang membentuk toraks, sedangkan vertebra lumbal mempunyai
ruang lingkup gerak yang lebih besar dari torakal tetapi makin ke bawah lingkup
geraknya semakin kecil.
Otot-otot:
1. Psoas major
2. Rectus abdorminis
3. External abdominal oblique
4. Internal abdominal oblique
5. Tranversus abdominis
6. Latissimus dorsi
7. Erector spinae
8. Transverospinalis
9. Interspinales
10. Quadratus lumborum
Kasus-kasus:
1. Nyeri Radicular-Lumbar Disc Bulging/HNP
2. Nyeri Pinggang-Spondylo-Arthrosis Lumbalis
3. Nyeri Pinggang dan kedua Hamstring-Spondylolisthesis
4. Myofascial Pain Syndrome
5. Common Trigger Points in Myfascial Pain Syndrome
6. Gluteal & Hamstring Pain-Piriformis Syndrome