Anda di halaman 1dari 14

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN PADA Ny.

“ S ” DENGAN MASALAH UTAMA


GANGGUAN KONSEP DIRI :
HARGA DIRI RENDAH  DI RUANG DAHLIA
 RUMAH SAKIT JIWA
Hari/Tanggal      : Selasa,07 Juni 2011
Waktu                : 10.00 WITA
Pertemuan Ke    : 1 (TUK I)
A. PROSES KEPERAWATAN
1.   Kondisi  Klien
Sebelum masuk RSJ, klien sering menyendiri, merenung dan kurang tidur, keluyuran dan kadang  klien juga bicaranya ngelantur.
Klien mengatakan mengalami kesulitan ekonomi karena tidak punya kerjaan, sulit cari kerja. Klien sangat sedih dan dia merasa dirinya itu sangat rendah dan
tidak berguna karena tidak punya kerjaan. Hal tersebut membuatnnya sering marah-marah dan mengamuk di rumah, akhirnya ia dibawa ke RSJ.
 2.  Diagnosa  Keperawatan
Gangguan  konsep diri : harga diri rendah.
3.   Tujuan  Khusus
Klien  dapat  membina  hubungan  saling  percaya  dengan  perawat.
4.   Tindakan  Keperawatan
Klien  dapat  membina  hubungan  saling  percaya.
4.1 Bina  hubungan  saling  percaya.
      - Salam trapeutik
      - Perkenalkan diri
      - Jelaskan tujuan inteniksi
      - Ciptakan lingkungan yang tenang
      - Buat kontrak yang jelas (waktu, tempat dan topik pembicaraan).
4.2  Beri kesempatan pada klien untuk mengungakapkan perasaannya
4.3  Sediakan waktu untuk mendengarkan klien
 4.4 Katakan pada klien bahwa ia adalah seseorang yang berharga dan bertanggung jawab serta mampu menolong dirinya sendiri.
B. PROSES  PELAKSANAAN  TINDAKAN
1.   Orientasi
1.1 Salam  Terapiutik
Assalamu’alaikum wr. wb.
“Selamat  siang  Ny “ S “,  Bagaimana  kabar  Ibu  hari  ini…???
Perkenalkan  saya  Mona, dari  Akper  Sakra  Lombok  Timur  yang   akan  merawat  dan  menemani  Ibu  selama  satu  minggu  ke
depan,  Ibu  bisa  panggil  saya  Mona,  saya  dari  Sambelia Kab.Lombok  Timur.
1.2 Kontak
(Topik) :  Saya  di sini  bertugas  untuk  merawat  dan  mengobservasi  bagaimana perkembangan  Ibu  setiap  hari  dan  selama  satu  minggu  ke depan  ini,
kalau  Ibu  perlu  sesuatu  Ibu  bisa panggil saya, dan sekarang  kita  akan  mulai  membicarakan  hal-hal
yang  berhubungan  dengan  Ibu,  apa  Ibu  bersedia??.
(Waktu) :  Ibu  sanggupnya  kita  ngobrol  berapa  menit..??  setuju  tidak  kalau 30  menit..?? klien menganggukkan kepala smbil berkata iya dengan nada
yang kecil…
(Tempat) : Ibu  bagaimana  kalau  kita  ngobrol-ngobrol  dikoridor  duduk  di  bangku  itu ??  Iya,  boleh !! ayo..!
2.   Kerja
2.1 Masih  ingat  nama  saya  Bu ??
2.2 Seperti  pembicaraan  kita  dari  awal  sekarang  kita  mau  bicara  tentang  hal-hal  yang  berhubungan  dengan  Ibu,
2.3 Biasa  di rumah  kesibukan  Ibu  apa.?
2.4 Terus  kenapa  Ibu  bisa  dirawat  di  Rumah  Sakit  Jiwa  ini / kenapa Ibu  dibawa  kesini ?
  2.5 Siapa  yang  mengantar  Ibu  kesini  kemarin ?
3.   Terminasi
3.1 Evaluasi
(Subjektif) : Selama  30  menit  bicara  klien  dapat  mengingat  nama  perawat  dan  mejawab  pertanyaan  perawat  yang  berhubungan  dengan  dirinya.
(Objektif)   : Selama  berinteraksi, masih kurang  kooperatif, bicara  pelan, kontak mata  kurang, klien  lebih  banyak  menunduk.
3.2 Tindak  Lanjut
Kita  sudah  bicara  selama  30  menit  dan  sesuai  perjanjian  tadi  sekarang  kita  akhiri  dan  Ibu  bisa  melakukan  aktivitas  lain,  kalau  ada  apa-apa  Ibu  bis
a  cari  saya.

3.3 Kontak  Akan  Datang
(Topik)    : Bagaimana  kalau  besok  siang  kita  bicara  tentang keluarga  Ibu  setuju  tidak..??  iya  setuju..!!
(Waktu)   : Besok  siang  kita  ketemu  lagi  bisa  ?? dan  bagaimana  kalau  jam  15.00  wita setelah Ibu  bangun  tidur..??  iya…baiklah !!!
(Tempat) : Bagaimana  kalau  kita  bicara  di ruangan  ya..!! ya…  terima kasih.
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN PADA Ny. “ S ” DENGAN MASALAH UTAMA
GANGGUAN KONSEP DIRI :
HARGA DIRI RENDAH DI RUANG DAHLIA
 RUMAH SAKIT JIWA 
Hari/Tanggal      : Rabu, 08 Juni 2011
Waktu                : 10.30 WITA
Pertemuan Ke    : 2 (TUK I)
A. PROSES KEPERAWATAN
1.   Kondisi  Klien
Klien  baru  bangun  tidur, tampak  duduk  sendiri  istirahat  di atas  tempat  tidur   sambil  menundukkan kepalanya, rambut agak rapi, baju kotor
dan  tampak  kusut.
2.   Diagnosa  Keperawatan
Gangguan  konsep diri : harga diri rendah.
3.   Tujuan  Khusus
Klien  dapat  membina  hubungan  saling  percaya  dengan  perawat.
4.   Tindakan  Keperawatan
      Klien dapat membina hubungan saling percaya.
4.1 Bina  hubungan  saling  percaya.
      - Salam trapeutik
      - Perkenalkan diri
      - Jelaskan tujuan inteniksi
      - Ciptakan lingkungan yang tenang
      - Buat kontrak yang jelas (waktu, tempat dan topik pembicaraan).
4.2  Beri kesempatan pada klien untuk mengungakapkan perasaannya
4.3  Sediakan waktu untuk mendengarkan klien
 4.4 Katakan pada klien bahwa ia adalah seseorang yang berharga dan bertanggung jawab serta mampu menolong dirinya sendiri.

B. PROSES  PELAKSANAAN  TINDAKAN
1.   Orientasi
1.1 Salam  Terapiutik
“Assalamu’alaikum” Selamat  siang  Ny “S“..!!!
“Bagaimana  perasaan  Ibu  siang  ini, apalagi  sekarang  sudah   tidur  dengan  pulas  sekali…
1.2 Evaluasi
“Bagaimana  keadaan  dan  perasaan  Ibu  di siang  hari  ini.??”
1.3 Kontak
(Topik)  :   Untuk   melanjutkan  pembicaraaan   kita  kemarin  siang,
kita  sudah  janji  kalau  sekarang   ini  kita  akan  membicarakan  sedikit  tentang  keluarga  dan  ceritakan  sedikit  tentang   perasaan  Ibu.
Apa  Ibu  punya  waktu..?? iya baiklah..!!
(Waktu)   : Untuk  membicarakan  hal  tersebut  bagaimana  kalau  kita  bicara  ±  30  menit ??  ya…baiklah…!!!
(Tempat) : Ibu ”S” bagaimana  kalau  kita  ngobrol  sambil  duduk  di kursi  tengah  saja.?? ya..ayo !!!

2.   Kerja
2.1  Bagaimana  perasaan  Ibu ”S” siang  hari  ini.??
2.2  Kalau  boleh  saya  tahu  saudara  Ibu  berapa? Dan  Ibu “S”  anak  ke berapa dan berapa bersaudara.?
2.3  Ibu punya anak berapa dan apakah ibu masih punya suami.?
2.4  Ibu  sekarang  tinggal  dengan  siapa ?  Bagus  sekali, Ibu.
2.5 Diantara  keluarga  Ibu  siapa  yang  paling  Ibu  sayangi  dan  paling  sayang  sama  Ibu “S”??.
2.6 Siapa  orang  yang  paling  berarti  buat  Ibu “S” tempat  minta  tolong  misalkan  Ibu  membutuhkan  sesuatu.?
3.   Terminasi
3.1 Evaluasi
(Subjektif) : Setelah  30  menit  berbicara  klien  dapat  menceritakan  bahwa  klien  mengatakan  dia  anak kedua  dari  3 bersaudara, klien  masih punya
suami  dan  sekarang  klien  tinggal   bersama suami dan anak-anaknya. Keluarga terdekat  klien  adalah  suami dan anak-anaknya.
(Objektif) : Klien  mulai  kooperatif  dan  sedikit  menceritakan  tentang  keluarganya,  klien  mengungkapkan  perasaannya, ekspresi  tenang  dan  santai.
 3.2 Tindak  Lanjut
Tadi  Ibu  sedikit  sudah  menceritakan  tentang  keluarga Ibu, sesuai perjanjian  kita  bahwa  waktu  kita  30  menit,
maka  kita  akhiri  sampai  disini  saya  harap  kita  bisa  ketemu  lagi  besok  siang dan  sekarang  Ibu  bisa  bergabung  dengan  yang  lainnya.  
3.3 Kontak  Akan  Datang
(Topik)    : Bagaimana  kalau  besok  siang  kita  bicara  tentang kemampuan yang masih Ibu miliki baik drumah sakit, dirumah, dalam keluarga dan
lingkungan...
(Waktu)   : Besok  siang  kita  bicara  jam  berapa  dan  berapa  menit Bu?? bagaimana  kalau  jam  15.00  WITA  dan  30  menit  saja ?? iya...!!!
(Tempat) : Terus  besok  siang  kita  ngobrolnya  dimana  Ibu.?? Bagaimana  kalau  besok  siang  kita  ngobrol  lagi  disini.? Iya..!!!
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN PADA Ny. “ S ” DENGAN MASALAH UTAMA
GANGGUAN KONSEP DIRI :
GARGA DIRI RENDAH DI RUANG DAHLIA
 RUMAH SAKIT JIWA 
Hari/Tanggal      : Kamis, 09 Juni 2011
Waktu                : 12.30 WITA
Pertemuan Ke    : 3 (TUK II)
A. PROSES KEPERAWATAN
1.   Kondisi  Klien
Klien  tampak  berbaring  diatas  tempat  tidur, baju  kelihatan  bersih  namun  kusut  dan  celana  tampak  kotor  dan  kusut.
2.   Diagnosa  Keperawatan
Gangguan  konsep diri : harga diri rendah.
3.   Tujuan  Khusus
Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki.
4.   Tindakan  Keperawatan
4.1 Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki klien
4.2 Hindarkan memberi penilaian negatif setiap bertemu klien, utamakan memberikan pujian yang realistis.
4.3 Klien dapat menilai kemampuan dan aspek positif yang dimiliki

B. PROSES PELAKSANAAN TINDAKAN


1. Orientasi
1.1 Salam  Terapiutik
”Assalamu’alaikum wr. wb... selamat  siang  Bu ”S”...!!!”
1.2 Evaluasi
“Bagaimana  perasaan  Ibu  siang  hari  ini... ??” Ibu  kelihatan  mau  istirahat  ya..?? Ooo  belum  mari..!!
1.3 Kontak
(Topik) :  Sesuai  dengan  perjanjian  kita  kemarin  siang, kalau  siang  hari  ini  kita  akan  membicarakan  kembali  tentang  kemampuan yang masih Ibu miliki
baik dirumah sakit, dirumah, dalam keluarga dan lingkungan...!!
(Waktu) : Untuk  membicarakan  hal  ini  bagaimana  kalau  kita  bicara  20  menit  saja ?? ya...baik !!!
2. Kerja
    2.1  Kemarin  siang  kita  sudah  sepakat  siang  ini  kita  ingin  membicarakan  kembali tetang kemampuan yang masih dimiliki Ibu baik dirumah sakit,
dirumah, dalam keluarga dan lingkungan...
2.2  Sebelumnya apa saja kemampuan yang ibu miliki???apa saja kegiatan yang bisa ibu kerjakan???
2.3  Nah, disini kita punya lima macam kegiatan yang bisa Ibu kerjakan seperti: menyapu halaman, mengepel lantai, membersihkan tempat tidur, membuang
sampah dan melipat baju, dari lima kegiatan tersebut coba ibu pilih salah satu kegiatan yang akan dilakukan, bagaimana kalau kita latihan menyapu
halaman,,bagus sekali Bu, bagaimana kalau kegiatan ini kita buat jadwal latihan kegiatan Ibu??iya,,,baiklah..  
3. Terminasi
3.1 Evaluasi
(Subjektif) : Bagaimana perasaan Ibu ”S” Setelah kita bercakap-cakap dan latihan menyapu halaman?? Yah, ternyata Bu ”S” banyak memiliki kemampuan yang
dapat dilakukan dirumah sakit ini. Salah satunya, menyapu halaman, yang sudah Bu ”S” praktekkan dengan baik sekali. Nah kemampuan ini juga dapat
dilakukan dirumah setalah Bu ”S” pulang.
                     Sekarang, mari kita masukkan pada jadwal harian. Bu ”S” mau berapa kali menyapu halaman??bagus, sekali sehari pada pagi hari...
(Objektif)   : Klien sudah dapat melakukan latihan kegiatan harian yaitu menyapu halaman.
3.2 Tindak  Lanjut
Nah  ini  sudah 20  menit  jadi  kita  cukupkan  sampai  disini  dulu  kegiatan  kita  selain  waktunya  sudah  habis, sekarang  Ibu  bisa  langsung  istirahat.

3.3 Kontak  Akan  Datang
(Topik)    : Bagaimana  kalau  besok pagi kita ketemu  lagi dan melakukan  latihan yang  kedua. Bu ”S” masih ingat kegiatan apa lagi yang mampu dilakukan
dirumah sakit selain menyapu halaman??yah bagus, mengepel  lantai, klalau begitu kita akan melakukan latihan mengepel lantai besok pagi,,ya baiklah,,??
Waktu)    : Ibu  mau  ketemu  besok  pagi  jam  berapa...?? Bagaimana  kalau  jam 08.00 WITA. Iya  baiklah,,.!!
(Tempat) : Kita  besok  pagi melakukan kegiatannya dimana  Bu...?? bagaimana  kalau druang  makan..?? ya...baik.
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN PADA Ny. “ S ” DENGAN MASALAH UTAMA
GANGGUAN KONSEP DIRI :
HARGA DIRI RENDAH DI RUANG DAHLIA
 RUMAH SAKIT JIWA 
Hari/Tanggal      : Jum’at, 10 Juni 2011
Waktu                : 10.30 WITA
Pertemuan Ke    : 4 (TUK III)
A. PROSES  KEPERAWATAN
1.   Kondisi  Klien
Klien  tampak  duduk diruang makan, baju  dan  celana  klien  kotor  dan kusut, klien  mulai  bergabung  dengan  temannya.
2.   Diagnosa  Keperawatan
Gangguan  konsep diri : harga diri rendah.
3.   Tujuan  Khusus
      Membantu pasien memilih / menetapkan kemampuan yang akan dilatih.
4.   Tindakan  Keperawatan
4.1 Mendiskusiksn dengan klien beberapa kegiatan yang dapat dilakukan dan dipilih sebagai kegiatan yang akan pasien lakukan sehari-hari.
4.2 Bantu klien menetapkan kegiatan mana yang dapat klien lakukan secara mandiri, mana  kegiatan yang memerlukan bantuan minimal dari keluarga dan
apa saja yang perlu bantuan penuh dari keluarga dan lingkungan terdekat klien. Beri contoh cara pelaksanaan kegiatan yang dapat dilakukan klien. Susun
bersama klien dan buat daftar kegiatan harian klien.
B. PROSES  PELAKSANAAN  TINDAKAN
1.   Orientasi
1.1 Salam  Terapiutik
”Assalamu’alaikum wr. wb... selamat  pagi Bu...!!!”
1.2 Evaluasi
“Bagaimana  perasaan  Ibu pagi  ini... ??”
1.3 Kontak
(Topik)   :  Apakah  Ibu masih  ingat  dengan  perjanjian  kita  kemarin..??, kemarin  kita  sudah  sepakat  kalau  pagi   ini  kita  akan  melakukan latihan
kegiatan yang selanjutnya,,apa Ibu masih inget?? Ya benar,,membersihkan lantai..
 (Waktu) : Untuk  tersebut Ibu mau berapa  lama ??  ±  15  menit  saja !! baiklah...!!
(Tempat)  : Sesuai dengan perjanjian yang kemarin kita akan melakukan kegiatan druang makan,,bagaimana? Apakah Ibu ”S” siap??Iya...baiklah!!!
2. Kerja
2.1  Apa saja yang harus disiapkan sebelum membersihkan lantai? Sapu dan kain pel, oh ya jangan lupa sediakan larutan khusus untuk mengepel.
“ Sekarang perhatikan dulu caranya”
“ Setelah semua perlengkapan tersedia Ibu “S” menyemprotkan larutan khusus tersebut kelantai yang akan dipel lalu digosok menggunakan kain pel,,begitu
seterusnya dan yang terahir sapu sampai bersih. Nah selesai…
“ Sekarang coba Bu “S” lakukan”…
“ Bagus sekali, Bu “S” dapat mempraktekkan cara mengepel lantai dengan baik. Sekarang dicuci tangannya.                                                           
2.2 Mengobsevasi  vital  sign (Tekanan  darah, nadi  dan  pernafasan)
3.   Terminasi
3.1 Evaluasi
(Subyektif) :  “Bagaimana perasaan ibu setelah membersihkan lantai,,??klien mengatakan senang sekali dengan kegiatan hari ini,,Bagaimana kalau kita
memasukkan kegiatan tadi dalam jadwal harian ibu? Iya, baiklah…
 (Obyektif)   : “Klien sudah bisa melakukan latihan kegiatan harian yaitu membersihkan lantai.
 3.2 Tindak  Lanjut
Baiklah Ibu karena  waktu  sudah  habis, sekarang  Ibu bisa  melanjutkan  aktivitas lain dan  mulai  mencoba  untuk bergaul sama orang lain..!!
3.3 Kontak  yang  Akan  Datang
(Topik)   : Besok kita akan melatih kegiatan ketiga , masih ingat kegiatan apakah itu ? ya bener kita akan merapikan tempat tidur.
(Waktu)   :  Besok kita mulai jam 04.00, ya Bu,,??iya,,baiklah….
            (Tempat) : Kita  nanti  melakukan kegiatannya dikamar Ibu ya?? Agar tempat tidur Ibu ”S” rapi dan bersih..baiklah sampai ketemu besok siang!!
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN PADA Ny. “S ” DENGAN MASALAH UTAMA
GANGGUAN KONSEP DIRI :
HARGA DIRI RENDAH DI RUANG DAHLIA
 RUMAH SAKIT JIWA
Hari/Tanggal      : Sabtu, 11 Juni 2011
Waktu                : 10.00 WITA
Pertemuan Ke    : 5 (TUK IV)
A. PROSES  KEPERAWATAN
1.   Kondisi  Klien
Klien  tampak  duduk-duduk  di korsi ruang makan dan mulai bergaul dengan teman-temannya, muka  tampak  bersemangat dan sedang makan buah,
rambut  agak  kusut, pakaian  bersih  meskipun   kusut.
2.   Diagnosa  Keperawatan
Gangguan  konsep diri : harga diri rendah.
3.   Tujuan  Khusus
  Melatih kemampuan yang dipilih klien
4.   Tindakan  Keperawatan
4.1 Mendiskusikan dengan klien untuk melatih kemampuan yang dipilih
4.2 Bersama klien memperagakan kegiatan yang akan ditetapkan
4.3 Berikan dukungan dan pujian pada setiap kegiatan yang dapat dilakukan klien.

B. PROSES  PELAKSANAAN  TINDAKAN
1.   Orientasi
1.1 Salam  Terapiutik
”Assalamu’alaikum wr. wb... selamat  siang  Ibu ”S”...!!! Bagaimana kabarnya  siang  ini..??
1.2 Evaluasi
“Bagaimana  perasaan  Ibu  siang  ini... ??”
1.3 Kontak
(Topik)   :    Selamat siang Bu , bagaimana perasaan Ibu , apakah tadi itu sudah mencoba merapikan tempat tidur , pinter sekali bu , bagaimana kalau kita
melanjutkan latihan kegiatan yang ke empat ? masih ingat bu , apa yang harus kita coba sekarang ? ya benar Bu,,,!!!
(Waktu)   : Sesuai  perjanjian  kita akan melakukan latihan mencuci baju dan waktunya 20 menit ya Bu...
(Tempat)  : Kita latihannya dikamar mandi ya Bu??Iya,,baiklah!!

2.  Kerja
 2.1    Ooo  iya  kemarin  kita  sudah melakukan berbagai macam latihan,, apakah Ibu “S” masih ingat latihan-latihan apakah itu?? Iya,,Ibu “S” pinter sekali..
2.2    Nah, sekarangkan kita akan melakukan latihan mencuci baju,,pertama-tama kita kumpulkan baju Ibu “S” yang kotor kedalam ember yang berisi larutan
deterjen lalu disikat, dibilas terus dijemur seperti ini.. “apakah Ibu “S” mengerti???bagus sekali Bu,,sekarang Ibu “S” coba sendiri,,yah Ibu “S” pinter sekali…kalau
begitu bagaimana kalau latihan mencuci baju ini kita masukkan kedalam jadwal harian Bu “S”??Iya,,bgus sekali.. 
3.   Terminasi
3.1 Evaluasi
(Subjektif) : Nah gimana perasaan Ibu ”S” setelah melakukan semua latihan dengan baik??Iya,,bagus sekali,,yang penting Ibu ”S” tidak usah sendiri termenung,
menangis seperti kemarin karna selalu merasa lebih rendah,,kita semua sama Bu dan Ibu tidak perlu merasa malu lagi,,,!!!Nah, sekarangkan Ibu ”S” sudah
punya jadwal kegiatan latihan dan selama latihan Ibu selalu bisa dan Ibu ”S” bisa melakukan kegiatan itu secara rutin...Iya,,,bagus sekali Bu ”S”...!!!!
(Objektif)  :  Klien  tampak mengaggukkan kepala,
(Analisa) :  Klien tampak sedih, dan mulai menjaga kebersihan diri serta lingkungannya dan klien sudah tampak bisa bergaul dengan teman-temannya.
            (Rencana) : Intervensi tetap dipertahankan.

    
STRATEGI PELAKSANAAN (SP)
TINDAKAN KEPERAWATAN
CORE PROBLEM : Perilaku Kekerasan
                                                                                                                              
Pertemuan      : I
Hari/tanggal   : ……………
Nama Klien     : Tn. ……..
Ruangan          : …………….

A.        Proses Keperawatan
1.      Kondisi Klien 
Klien datang ke Rumah Sakit diantar oleh keluarganya karena marah-marah dan memecahkan jendela rumah
2.      Diagnosa Keperawatan
Perilaku Kekerasan
3.      TUK (Tujuan Khusus)
1). Membina hubungan saling percaya
2). Mengidentifikasi penyebab marah

        4. Tindakan Keperawatan


              1).Bina hubungan saling percaya dengan teknik komunikasi terapeutik
              2).Diskusikan dengan klien kemampuan dan aspek positif yang dimiliki
B. Strategi Komunikasi
        1. Fase orientasi
              a. Salam terapeutik
                    “ Assalamu Alaikum, nama saya Zainal, saya mahasiswa Akper Parepare yang akan merawat bapak selama seminggu mulai jam 7.30 s/d
14.00 setiap hari, namanya siapa pak ?, senang dipanggil apa ?
              b. Evaluasi/validasi
                    “Bagaimana perasaan bapak hari ini ? apa bapak sudah mandi ?
              c. Kontrak
         Topik                : bagaimana kalau kita bincang-bincang tentang hal-hal yang menyebabkan bapak marah”
         Tempat        : mau dimana kita bercakap-cakap ? bagaimana kalau ruangan perawat ?
         Waktu            : Mau berapa lama pak ? bagaimana kalau 10 menit ?
       
        2. Fase Kerja
  Apa yang membuat bapak memecahkan jendela di rumah ?
  Apakah ada yang membuat bapak kesal ?
  Apakah sebelumnya bapak pernah marah ?
 Apa penyebabnya ? sama dengan yang sekarang ?
  Baiklah jadi ada …..(sebutkan) penyebab bapak …. marah-marah

        3.Fase Terminasi


              a. Evaluasi Subyektif
                    “ bagaimana perasaan bapak… setelah kita berbincang-bincang ?

              b. Evaluasi Obyektif


                    “ Coba sebutkan 3 penyebab bapak… marah-marah !

              c. Rencana Tindak lanjut


                    “ Baiklah, waktu kita sudah habis, nanti bapak….coba lagi mengingat penyebab marah yang belum kita bicarakan.
              d. Kontrak
         Topik        : Nanti akan kita bicarakan perasaan bapak pada saat marah dan cara marah yang biasa bapak lakukan.
         Tempat    : mau dimana kita diskusi ? bagaimana kalau di ruang tamu ? mau pak ya?          
         Waktu      : kira-kira 30 menit lagi dari sekarang, Ass. Alaikum Wr.Wb, Sampai nanti.

STRATEGI PELAKSANAAN (SP)


TINDAKAN KEPERAWATAN
CORE PROBLEM : Perilaku Kekerasan

Pertemuan      : II
Hari/tanggal   : ……………
Nama Klien     : Tn. ……..
Ruangan          : …………….

B.         Proses Keperawatan
1.         Kondisi Klien
Klien dapat menyebutkan penyebab marah
2.         Diagnosa Keperawatan
Perilaku Kekerasan
3.         TUK (Tujuan Khusus)
3). Mengidentifikasi tanda dan gejala perilaku kekerasan
4).Mengidentifikasi perilaku kekerasan yang biasa dilakukan
5). Mengidentifikasi akibat perilaku kekerasan
        4.  Tindakan Keperawatan
              1).Anjurkan klien mengungkapkan yg dialami & dirasakan saat jengkel atau kesal
              2).Anjurkan klien mengungkapkan perilaku kekerasan yang biasa dilakukan
              3). Bicarakan akibat/kerugian dari cara yang dilakukan klien

B. Strategi Komunikasi
        1. Fase orientasi
              a. Salam terapeutik
                    “ Assalamu Alaikum, Bapak baru bangun ya?
              b. Evaluasi/validasi
                    “Bagaimana perasaan bapak saat ini ?
                    ‘ Apakah masih ada penyebab kemarahan lain yang bapak bisa ingat ?
              c. Kontrak
         Topik                : Baiklah kita akan membicarakan perasaan bapak…. Jika sedang marah 
         Tempat        : mau dimana kita bercakap-cakap ? bagaimana kalau ruangan tamu ?
         Waktu            : Mau berapa lama pak ? bagaimana kalau 15 menit ?
       
        2. Fase Kerja
  Bapak ….pada saat dimarahi kakak, apa yang napak rasakan ?
  Apakah ada perasaan kesal, tegang, mengepalkan tangan, mondar mandir ?
  Lalu apa yang biasanya bapak……lakukan bila marah ?
 Apakah sampai memukul atau hanya marah-marah ?
  Bapak …. Coba dipraktekkan cara marah pada saya, Anggap saya adalah kakak yang membuat bapak jengkel, wah bagus sekali (misalnya klien
mempraktekkan dengan memukul meja)
  Nah… bagaimana perasaan bapak…..setelah memukul meja ?
  Apakah masalah selesai ?
  Apakah akibat dari perilaku bapak….Tadi?
  Benar pak, tangan menjadi sakit, meja bias rusak, masalah tidak akan selesai & akhirnya bapak dibawa ke Rumah sakit ini.
  Bagaimana bapak …., maukah belajar cara mengungkapkan marah yg sehat, tdk menyakiti orang lain, lingkungan dan diri sendiri
  Baiklah, waktu kita sudah habis.

        3.Fase Terminasi


              a. Evaluasi Subyektif
                    “ bagaimana perasaan bapak… setelah kita berbincang-bincang ?
              b. Evaluasi Obyektif
  Apa saja tadi yang telah kita bicarakan ?
  Benar, perasaan saat marah, apa saja tadi ? ya betul, lagi…..lagi….oke.
  Dan akibat marah, apa saja ? ya betul,sampai dibawa ke Rumah Sakit
              c. Rencana Tindak lanjut
                    “ Baiklah, sudah banyak yang telah kita bicarakan, nanti coba diingat-ingat lagi perasaan bapak sewaktu marah, dan cara bapak bila
marah serta akibat yang terjadi. Kalau di RS ada yg membuat bapak ….. marah, langsung beritahu suster.

              d. Kontrak
         Waktu      : Besok kita ketemu lagi, jam 09.00, bagaimana cocok ?
         Tempat    :  Bagaimana kalau disini lagi?
         Topik        : Besok kita mulai latihan cara marah yang baik dan sehat, sampai besok.
SOP SETRATEGI PELAKSANAAN (SP) HALUSINASI

Masalah Utama           : Halusinasi pendengaran


A.                PROSES KEPERAWATAN
1.    Kondisi klien:
 Petugas mengatakan bahwa klien sering menyendiri di kamar
 Klien sering ketawa dan tersenyum sendiri
 Klien mengatakan sering mendengar suara-suara yang membisiki dan isinya tidak jelas serta melihat setan-setan.
2.    Diagnosa keperawatan: Gangguan persepsi sensori: halusinasi dengar

B.Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan


1.  Tindakan Keperawatan untuk Pasien
Tujuan tindakan untuk pasien meliputi:
 Pasien mengenali halusinasi yang dialaminya
 Pasien dapat mengontrol halusinasinya
 Pasien mengikuti program pengobatan secara optimal

Untuk Pasien :
SP 1. Membantu pasien mengenal halusinasi, menjelaskan cara-cara mengontrol halusinasi, mengajarkan pasien mengontrol halusinasi
dengan cara pertama: menghardik halusinasi

NO ASPEK YANG DINILAI BOBOT NILAI

I Tahap Pra Interaksi


Siapkan alat-alat yang meliputi: 10%
      Kertas / Buku catatan
      Pena
II Tahap Orientasi
1.  Sapa klien, ucapkan salam. 10%
Ex : ”Selamat pagi bapak, Saya Mahasiswa keperawatan STIKES
ICME JOMBANG yang akan merawat bapak Nama Saya  Susi
Lestari, senang dipanggil Susil. Nama bapak siapa?Bapak
Senang dipanggil apa”
2.  Tanya kabar dan keluhan klien.
Ex : ”Bagaimana perasaan bapak hari ini? Apa keluhan bapak
saat ini”
3.  Kontrak waktu.
Ex : ”Baiklah, bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang
suara yang selama ini bapak dengar tetapi tak tampak
wujudnya? Di mana kita duduk? Di ruang tamu? Berapa lama?
Bagaimana kalau 30 menit”
III Tahap Kerja
      Tanyakan tentang halusinasinya. 60%
Ex : ”Apakah bapak    mendengar suara tanpa ada
ujudnya?  Apa yang dikatakan suara itu?”
      Tanyakan waktunya.
Ex : ” Apakah terus-menerus terdengar atau sewaktu-waktu?
Kapan yang paling sering D dengar suara? Berapa kali sehari
bapak alami? Pada keadaan apa suara itu terdengar? Apakah
pada waktu sendiri?”
      Tanyakan keluhan klien.
Ex : ” Apa yang bapak    rasakan pada saat mendengar suara
itu?”
      Tanyakan apa koping sementara klien.
Ex : ”Apa yang bapak lakukan saat mendengar suara itu?
Apakah dengan cara itu suara-suara itu hilang? Bagaimana
kalau kita belajar cara-cara untuk mencegah suara-suara itu
muncul?”
      Sarankan solusi.
Ex : ”  Bapak , ada empat cara untuk mencegah suara-suara itu
muncul. Pertama, dengan menghardik suara tersebut. Kedua,
dengan cara bercakap-cakap dengan orang lain. Ketiga,
melakukan kegiatan yang sudah terjadwal, dan yang ke empat
minum obat dengan teratur.”
      Bujuk agar mau melakukan salah satu saran yang telah kamu
berikan.
Ex : ”Bagaimana kalau kita belajar satu cara dulu, yaitu dengan
menghardik”.
      Mulai mengajarkan.
Ex : ”Caranya sebagai berikut: saat suara-suara itu muncul,
langsung bapak    bilang, pergi saya tidak mau dengar, … Saya
tidak mau dengar. Kamu suara palsu. Begitu diulang-ulang
sampai suara itu tak terdengar lagi. Coba bapak peragakan!
Nah begitu, … bagus! Coba lagi! Ya bagus bapak D sudah bisa”
IV Tahap Terminasi
       Tanyakan keluhan dan buat kontrak baru. Ex :”Bagaimana 10%
perasaan D    setelah peragaan latihan tadi?” Kalau suara-suara
itu muncul lagi, silakan coba cara tersebut ! bagaimana kalu
kita buat jadwal latihannya. Mau jam berapa saja latihannya?
(Saudara masukkan kegiatan latihan menghardik halusinasi
dalam jadwal kegiatan harian pasien). Bagaimana kalau kita
bertemu lagi untuk belajar dan latihan mengendalikan suara-
suara dengan cara yang kedua? Jam berapa D?Bagaimana
kalau dua jam lagi? Berapa lama kita akan berlatih?Dimana
tempatnya”
”Baiklah, sampai jumpa.”
V Tahap Dokumentasi
Catat seluruh hasil tindakan dalam catatan keperawatan* 10%
         Nama dan tanda tangan
         Tanggal dan jam pemeriksaan
         Hasil pemeriksaan

Total Nilai

SP 2 Pasien : Melatih pasien mengontrol halusinasi dengan cara kedua: bercakap-cakap dengan orang lain

NO ASPEK YANG DINILAI BOBOT NILAI

I Tahap Pra Interaksi


Siapkan alat-alat yang meliputi: 10%
      Kertas / Buku catatan
      Pena
II Tahap Orientasi
1.  Sapa klien, ucapkan salam. 10%
2.  Tanya kabar dan keluhan klien.
3.  Kontrak waktu.
Ex : “Selamat pagi bapak Bagaimana perasaan bapak hari
ini?  Apakah suara-suaranya masih muncul ? Apakah sudah
dipakai cara yang telah kita latih?Berkurangkan suara-
suaranya Bagus ! Sesuai janji kita tadi saya akan latih cara
kedua untuk mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap
dengan orang lain.  Kita akan latihan selama 20 menit. Mau di
mana? Di sini saja?”
III Tahap Kerja
      Tanpa mengulangi 6 tahap di sp 1 langsung dilanjut untuk 60%
mengajarkan cara ke 2  Ex : “Cara kedua untuk
mencegah/mengontrol halusinasi yang lain adalah dengan
bercakap-cakap dengan orang lain. Jadi kalau bapak mulai
mendengar suara-suara, langsung saja cari teman untuk diajak
ngobrol. Minta teman untuk ngobrol dengan bapak Contohnya
begini; … tolong, saya mulai dengar suara-suara. Ayo ngobrol
dengan saya! Atau kalau ada orang dirumah misalnya
istri,anak bapak katakan: bu, ayo ngobrol dengan bapak
sedang dengar suara-suara. Begitu bapak Coba bapak lakukan
seperti saya tadi lakukan. Ya, begitu. Bagus! Coba sekali lagi!
Bagus! Nah, latih  terus ya bapak!”
IV Tahap Terminasi
       Tanyakan keluhan dan buat kontrak baru. Ex :“Bagaimana 10%
perasaan bapak setelah latihan ini? Jadi sudah ada berapa cara
yang bapak pelajari untuk mencegah suara-suara itu? Bagus,
cobalah kedua cara ini kalau bapak mengalami halusinasi lagi.
Bagaimana kalau kita masukkan dalam jadwal kegiatan harian
bapak. Mau jam berapa latihan bercakap-cakap? Nah nanti
lakukan secara teratur serta sewaktu-waktu suara itu muncul!
Besok pagi saya akan ke mari lagi. Bagaimana kalau kita latih
cara yang ketiga yaitu melakukan aktivitas terjadwal? Mau jam
berapa? Bagaimana kalau jam 10.00? Mau di mana/Di sini
lagi? Sampai besok ya. Selamat pagi”
V Tahap Dokumentasi
Catat seluruh hasil tindakan dalam catatan keperawatan* 10%
         Nama dan tanda tangan
         Tanggal dan jam pemeriksaan
         Hasil pemeriksaan

Total Nilai

SP 3 Pasien : Melatih pasien mengontrol halusinasi dengan cara ketiga:melaksanakan aktivitas terjadwal 

NO ASPEK YANG DINILAI BOBOT NILAI

I Tahap Pra Interaksi


Siapkan alat-alat yang meliputi: 10%
      Kertas / Buku catatan
      Pena
II Tahap Orientasi
1.  Sapa klien, ucapkan salam. 10%
2.  Tanya kabar dan keluhan klien.
3.  Kontrak waktu.
Ex : “Selamat pagi bapak  Bagaimana perasaan bapak hari
ini?  Apakah suara-suaranya masih muncul ? Apakah sudah
dipakai    dua cara yang telah kita latih ? Bagaimana hasilnya ?
Bagus ! Sesuai janji kita, hari ini kita akan belajar cara yang
ketiga untuk mencegah halusinasi yaitu melakukan kegiatan
terjadwal. Mau di mana kita bicara? Baik kita duduk di ruang
tamu.Berapa lama kita bicara? Bagaimana kalau 30 menit?
Baiklah.”
III Tahap Kerja
      Evaluasi apakah klien sudah bisa melakukan 2 cara yang kamu 60%
ajarkan sebelumnya
Ex : “Apa saja yang biasa  bapak  lakukan? Pagi-pagi apa
kegiatannya, terus jam berikutnya(terus ajak sampai
didapatkan kegiatannya sampai malam).  Wah banyak sekali
kegiatannya. Mari kita latih dua kegiatan hari ini  (latih
kegiatan tersebut).  Bagus sekali  bapak bisa lakukan. Kegiatan
ini dapat bapak lakukan untuk mencegah suara tersebut
muncul. Kegiatan yang lain akan kita latih lagi agar dari pagi
sampai malam ada kegiatan”
IV Tahap Terminasi
       Tanyakan keluhan dan buat kontrak baru. 10%
Ex : “Bagaimana perasaan bapak setelah kita bercakap-cakap
cara yang ketiga untuk mencegah suara-suara? Bagus sekali!
Coba sebutkan 3 cara yang telah kita latih untuk mencegah
suara-suara. Bagus sekali. Mari kita masukkan dalam jadwal
kegiatan harian bapak Coba lakukan sesuai jadwal ya!(Saudara
dapat melatih aktivitas yang lain pada pertemuan berikut
sampai terpenuhi seluruh aktivitas dari pagi sampai
malam)  Bagaimana kalau menjelang makan siang nanti, kita
membahas cara minum obat yang baik serta guna obat. Mau
jam berapa? Bagaimana kalau jam 12.00 pagi?Di ruang makan
ya! Sampai jumpa.”

V Tahap Dokumentasi
Catat seluruh hasil tindakan dalam catatan keperawatan* 10%
         Nama dan tanda tangan
         Tanggal dan jam pemeriksaan
         Hasil pemeriksaan

Total Nilai

SP 4 Pasien: Melatih pasien menggunakan obat secara teratur

NO ASPEK YANG DINILAI BOBOT NILAI

I Tahap Pra Interaksi


Siapkan alat-alat yang meliputi: 10%
      Kertas / Buku catatan
      Pena
II Tahap Orientasi
1.  Sapa klien, ucapkan salam. 10%
2.  Tanya kabar dan keluhan klien.
3.  Kontrak waktu.
Ex : “Selamat  pagi bapak Bagaimana perasaan bapak hari
ini?  Apakah suara-suaranya masih muncul ? Apakah
sudah dipakai    tiga cara yang telah kita latih ? Apakah
jadwal kegiatannya sudah dilaksanakan ? Apakah pagi ini
sudah minum obat? Baik. Hari ini kita akan mendiskusikan
tentang obat-obatan yang bapak minum.  Kita akan diskusi
selama 20 menit sambil menunggu makan siang. Di sini
saja ya bapak?”

III Tahap Kerja


      Evaluasi apakah klien sudah bisa melakukan cara-cara 60%
yang kamu ajarkan sebelumnya
Ex : “Bapak adakah bedanya setelah minum obat secara
teratur. Apakah suara-suara berkurang/hilang ? Minum
obat sangat penting supaya suara-suara yang bapak
dengar dan mengganggu selama ini tidak muncul lagi.
Berapa macam obat yang bapak minum ?  (Perawat
menyiapkan obat  pasien) Ini yang warna orange (CPZ)  3
kali sehari jam 7 pagi, jam 1 siang dan jam 7 malam
gunanya untuk menghilangkan suara-suara. Ini yang
putih  (THP)3 kali sehari jam nya sama gunanya untuk
rileks dan tidak kaku. Sedangkan yang merah
jambu  (HP)   3 kali sehari jam nya sama gunanya untuk
pikiran biar tenang. Kalau suara-suara sudah hilang
obatnya tidak boleh diberhentikan. Nanti konsultasikan
dengan dokter, sebab kalau putus obat, bapak akan
kambuh dan sulit untuk mengembalikan ke keadaan
semula. Kalau obat habis bapak bisa minta ke dokter untuk
mendapatkan obat lagi. bapak juga harus teliti saat
menggunakan obat-obatan ini. Pastikan obatnya benar,
artinya bapak harus memastikan bahwa itu obat yang
benar-benar punya bapak Jangan keliru dengan obat milik
orang lain. Baca nama    kemasannya. Pastikan obat
diminum pada waktunya, dengan cara yang benar. Yaitu
diminum sesudah makan dan tepat jamnya    bapak juga
harus perhatikan berapa jumlah obat sekali minum, dan
harus cukup minum 10 gelas per hari”

IV Tahap Terminasi
       Tanyakan keluhan dan buat kontrak baru. 10%
Ex : “Bagaimana perasaan bapak setelah kita bercakap-
cakap tentang obat? Sudah berapa cara yang kita latih
untuk mencegah suara-suara? Coba sebutkan! Bagus!  (jika
jawaban benar).  Mari kita masukkan jadwal minum
obatnya pada jadwal kegiatan  bapak Jangan lupa pada
waktunya minta obat pada perawat atau    pada keluarga
kalau di rumah. Nah makanan sudah datang. Besok kita
ketemu lagi untuk melihat manfaat 4 cara mencegah
suara yang telah kita bicarakan. Mau jam berapa?
Bagaimana kalau jam 10.00. sampai jumpa.”

V Tahap Dokumentasi
Catat seluruh hasil tindakan dalam catatan keperawatan*
         Nama dan tanda tangan
         Tanggal dan jam pemeriksaan
         Hasil pemeriksaan

STRATEGI PELAKSANAAN ( SP 1 P )
Nama                           : Ny. H

Ruangan                      : Perempuan

Hari / tanggal               :

Pertemuan                   :

A.    PROSES KEPERAWATAN
1.      Kondisi pasien
Klien mengatakan bahwa dirinya adalah orang yang paling hebat, memiliki kebesaran atau kekuasaan khusus, klien terlihat terus ngoceh tentang
pemahaman yang dimilikinya, Pembicaraan klien cenderung diulang, Isi pembicaraan tidak sesuai dengan kenyataan

2.      Diagnosa keperawatan
Gangguan proses pikir  : Waham Agama

3.      Tujuan khusus
a.       Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat
b.      Klien dapat melakukan komunikasi dengan baik
c.       Klien dapat menyebutkan nama perawat
d.      Klien dapat mengungkapkan perasaan tentang waham

4.      Tindakan keperawatan
a.       Bina hubungan saling percaya
b.      Bantu orientasi realita
c.       Diskusikan kebutuhan yang tidak terpenuhi
d.      Bantu pasien memenuhi kebutuhannya
e.       Anjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian

B.     STRATEGI KOMUNIKASI DALAM TINDAKAN


a.      Fase Orientasi
1.      Salam terapeutik

“Selamat pagi Ibu, perkenalkan nama saya Sr.Maria Isabela Boi ,ibu bisa memanggil saya Sr. Bella. Nama ibu siapa? Senang dipanggilapa? Ibu, saya

adalah mahasiswa S1 keperawatan  STIKIM Jakarta Selatan, saya praktek di sini selama 5 hari dari tanggal 03-07 Maret 2014. Saya praktek pada pagi

hari dari pukul 08.00 – 14.00 WIB.”


                                                             
2.      Validasi
Bagaimana perasaan ibu saat ini?
Bagaimana tidurnya semalam?

3.      Kontrak :
a.       Topik                : pagi ini kita berbincang – bincang sebentar bu untuk melakukan perkenalan? Dan berbincang – bincang tentang apa yang ibu
rasakan saat ini?
·         Waktu                : Ibu mau kita berbincang – bincang berapa lama bu? Bagaimana kalau 15 menit saja? Dari pukul 10.00 – 10.15 ya bu.
·         Tempat            : Dimana kita berbincang – bincang ya bu? Bagaimana kalau dimeja makan saja bu?
·         Tujuan              : Agar kita saling mengenal, ibu lebih mengenal suster, dan suster lebih mengenal ibu, serta ibu dapat mengenal perasaan apa yang
ibu rasakan sekarang ini.
                      
b.      Fase kerja
Ibu sudah berapa lama dirawat disini? Kalau suster boleh tahu ada masalah apa sampai ibu dibawa ke sini bu?
Saya mengerti ibu merasa kalau ibu adalah seorang presiden, tetapi sulit bagi saya untuk mempercayainya ibu karena setahu saya yang menjabat
sebagai presiden saat ini adalah bapak SBY. Bisa kita lanjutkan pembicaraan kita yang terputus tadi bu?
Tampaknya ibu gelisah sekali, bisa ibu ceritakan apa yang ibu rasakan sekarang?
O…jadi ibu merasa takut nanti diatur – atur oleh orang lain dan tidak punya hak untuk mengatur diri ibu sendiri?
Menurut ibu siapa orang – orang yang suka mengatur ibu?
O …jadi suami yang sering mengatur – ngatur ibu ya?
Kalau ibu sendiri inginnya seperti apa bu?
Bagus, ibu sudah punya jadwal dan rencana sendiri untuk diri ibu, coba kita tuliskan rencana dan jadwal tersebut ya bu. Wah bagus sekali bu, jadi
sekang setiap hari ibu ingin melakukan kegiatan di luar rumah karena bosan kalau di rumah terus ya bu? Sekarang suster juga punya jadwal  ini  buat
ibu, ibu isi jam dan tanggal berapa ibu melakukan kegiatan, kegiatan apa yang ibu lakukan, dan keterangannya dapat ibu tuliskan huruf M : Jika
melakukan secara mandiri tanpa bantuan orang lain, B : Jika melakukan dengan bantuan orang lain dan T : Jika tergantung penuh pada orang lain,
apabila ibu melakukan kegiatan diluar rumah dan mengisi jadwal kegiatan yang ibu punya maka ibu jangan lupa sekalian isi jadwal kegiatan yang
suster berikan ya bu.

c.       Fase terminasi
a)      Evaluasi
1)      Evaluasi subjektif :
Ibu, bagaimana perasaan ibu setelah berbincang – bincang dengan suster tadi?
Kegiatan apa yang sudah ibu lakukan?
2)      Evaluasi Objektif
Ibu masih ingat siapa nama suster? Coba ibu ulangi kembali kegiatan apa yang akan dilakukan dan yang sudah diajarkan tadi? Bagaimana kalau
jadwal yang sudah ibu buat untuk diri sendiri ini ibu coba lagi bu, setuju?

b)      Rencana tindak lanjut


Saya berharap setiap ibu bertemu dengan saya dan saat memerlukan bantuan saya, ibu mau memanggil saya supaya selama ibu disini dapat
bekerjasama dengan saya serta ibu mampu sembuh kembali dan jangan lupa memasukkan kedalam jadwal kegiatan harian ibu

c)      Kontrak yang akan datang


1)   Topik       : Ibu bagaimana kalau besok saya akan datang kembali untuk mengevaluasi jadwal kegiatan harian yang sudah saya kasih tadi ya bu dan
kita berbincang - bincang tentang kemampuan yang ibu miliki ya bu.

2)      Waktu      : Kita mau berbincang – bincang berapa lama bu? Bagaimana kalau 15 menit ja bu, dari pukul 10.00 – 10.15 ya bu.

3)      Tempat     : Mau dimana  kita berbincang – bincang besok bu? Bagaimna kalau disini lagi bu?

Anda mungkin juga menyukai