TATA HIJAU
Ruang Terbuka
R U A N G T E R B U K A K O TA
Ruang Luar
Ruang yang terjadi karena
pembatasan pada dua unsur
bidang, yakni alas dan dinding
tanpa bidang atap
Ruang Terbuka
Ruang-ruang antar bangunan di
perkotaan untuk pergerakan
aktifitas dengan zona-zona
publik, semi publik dan privat
R U A N G T E R B U K A K O TA
Ruang Terbuka Permendagri No.1 Tahun 2007
Ruang terbuka adalah
ruang-ruang dalam
kota atau wilayah
yang lebih luas baik
dalam bentuk
area/kawasan
maupun dalam
bentuk area
memanjang/jalur di
mana dalam
penggunaannya lebih
bersifat terbuka yang
pada dasarnya tanpa
bangunan.
R U A N G T E R B U K A K O TA
Ruang Terbuka berdasarkan Kegiatan
Ruang Terbuka Aktif
Ruang terbuka yang mengandung unsur-unsur
kegiatan di dalamnya.
Timbul karena adanya:
• Kebutuhan sosial budaya : beinteraksi
• Kebutuhan ekonomi : kemudahan /
ekonomis
• Kebutuhan Politik : apresiasi
• Kebutuhan ekologi : alami
• Berbentuk Cluster
Ruang-ruang terbuka yang memiliki
batas-batas di sekelilingnya.
Misalnya plaza, square, lapangan,
bundaran dll. Ruang-ruang terbuka
bentuk ini membentuk kantong-
kantong yang berfungsi sebagai
ruang-ruang akumulasi kegiatan.
R U A N G T E R B U K A K O TA
Ruang Terbuka berdasarkan Fisik
• Hard Space (Non Alami):
Ruang terbuka yang secara prinsip
dibatasi oleh dinding arsitektural,
kebanyakan berfungsi sebagai
tempat berkumpul khalayak dan
aktifitas sosial, berupa square atau
plaza.
• Pasal 29
RuangTerbuka Hijau publik dan Ruang terbuka Hijau privat
Proporsi RTH = 30 % dari luas wilayah kota
Proporsi RTH publik = 20 % dari luas wilayah kota
Proporsi RTH privat = 10 % dari luas lahan privat
• Pasal 30
Distribusi ruang terbuka hijau publik disesuaikan dengan sebaran penduduk dan
hierarki pelayanan dengan memperhatikan rencana struktur dan pola ruang.
TAMAN RW TAMAN
Luas taman KECAMATAN
ini minimal Luas taman
0,5 m2 per ini minimal
penduduk 0,2 m2 per
RW, dengan penduduk
luas minimal kecamatan,
1.250 m2. dengan luas
taman
minimal
24.000 m2.
ARAHAN PENYEDIAAN RTH
RTH Taman Kota
RTH Taman kota adalah taman yang ditujukan untuk
melayani penduduk satu kota atau bagian wilayah kota.
Taman ini melayani minimal 480.000 penduduk dengan
standar minimal 0,3 m2 per penduduk kota, dengan
luas taman minimal 144.000 m2. Taman ini dapat
berbentuk sebagai RTH (lapangan hijau), yang dilengkapi
dengan fasilitas rekreasi dan olah raga, dan kompleks
olah raga dengan minimal RTH 80% - 90%. Semua
fasilitas tersebut terbuka untuk umum.
Dapat berupa:
• RTH yang memanjang mengikuti batas-batas area
atau penggunaan lahan tertentu, dipenuhi
pepohonan, sehingga berperan sebagai pembatas
atau pemisah;
• Hutankota;
• Kebun campuran, perkebunan, pesawahan, yang
telah ada sebelumnya (eksisting) dan melalui
peraturan yang berketetapan hukum, dipertahankan
keberadaannya.
ARAHAN PENYEDIAAN RTH
Jalur Hijau Jalan
Untuk jalur hijau jalan, RTH dapat disediakan dengan
penempatan tanaman antara 20–30% dari ruang milik
jalan (rumija) sesuai dengan klas jalan. Untuk
menentukan pemilihan jenis tanaman, perlu
memperhatikan 2 (dua) hal, yaitu fungsi tanaman dan
persyaratan penempatannya. Disarankan agar dipilih
jenis tanaman khas daerah setempat, yang disukai oleh
burung-burung, serta tingkat evapotranspirasi rendah.
RTH TEPI JALAN DAN MEDIAN JALAN RTH DI BAWAH JALAN LAYANG
ARAHAN PENYEDIAAN RTH
RTH Jalur Pejalan Kaki
Ruang pejalan kaki yang dilengkapi dengan RTH harus
memenuhi hal-hal sebagai berkut:
1) Kenyamanan, adalah cara mengukur kualitas
fungsional yang ditawarkan oleh sistem pedestrian
yaitu:
• Orientasi, berupa tanda visual (landmark, marka
jalan)
• Kemudahan berpindah dari satu arah ke arah
lainnya dan aksesibel untuk semua orang
termasuk penyandang cacat.
2) Karakter fisik, meliputi:
• Kriteria dimensional, disesuaikan dengan kondisi
sosial dan budaya setempat
• Kriteria pergerakan, jarak rata-rata orang
berjalan di setiap tempat umumnya berbeda, Dapat mengacu pada persyaratan dari PU:
Persyaratan Teknis Aksesiblitas pada
namun pada umumnya orang tidak mau berjalan Bangunan Umum dan Lingkungan dan
lebih dari 400 m. Pedoman Penyediaan dan Pemanfaatan
Prasarana dan Sarana Ruang Pejalan
Kaki.
ARAHAN PENYEDIAAN RTH
RTH Lainnya
• Jalur hijau meliputi: tepi pantai, tepi • Zona konservasi alam meliputi: hutan
sungai, tepi jurang, kaki bukit, tepi dan lindung, cagar alam, kebun binatang, mata
median jalan, di bawah jaringan tegangan air, sempadan rel kereta api, sempadan
tinggi-gas-minyak sungai dan sejenisnya
KEPEMILIKAN RTH
• PUBLIK
Sistem Ruang Terbuka Umum (kepemilikan publik-
aksesibilitas publik), yaitu ruang yang karakter
fisiknya terbuka, bebas dan mudah diakses publik
karena bukan milik pihak tertentu.
• PRIVAT
Sistem Ruang Terbuka Pribadi (kepemilikan pribadi–
aksesibilitas pribadi), yaitu ruang yang karakter
fisiknya terbuka tapi terbatas, yang hanya dapat
diakses oleh pemilik, pengguna atau pihak tertentu.
• Pohon
Jenis tanaman berkayu yang
biasanya mempunyai batang
tunggal dan dicirikan dengan
pertumbuhan yang sangat tinggi.
• Perdu
Tanaman berkayu yang pendek
dengan batang yang cukup kaku
dan kuat untuk menopang
bagian-bagian tanaman.
TATA H I J A U
Jenis Vegetasi
• Semak
Dicirikan dengan batang yang berukuran
sama dan sederajat.
• Merambat
Banyak digunakan untuk tanaman
rambat dan tanaman gantung.
Liana dicirikan dengan batang
yang tidak berkayu dan tidak
cukup kuat untuk menopang
bagian tanaman lainnya.
• Herba
Jenis tanaman dengan sedikit
jaringan sekunder atau tidak
sama sekali (tidak berkayu)
tetapi dapat berdiri tegak.
TATA H I J A U
Jenis Vegetasi
TATA H I J A U
Fungsi Vegetasi
TANAMAN PENEDUH
a) ditempatkan pada jalur tanaman (minimal 1,5
m dari tepi median);
b) percabangan 2 m di atas tanah;
c) bentuk percabangan batang tidak merunduk;
d) bermassa daun padat;
e) berasal dari perbanyakan biji;
f) ditanam secara berbaris;
g) tidak mudah tumbang.
TANAMAN PENUTUP
Tanaman penutup permukaan tanah yang bersifat selain
mencegah erosi tanah juga dapat menyuburkan tanah yang
kekurangan unsur hara. Biasanya merupakan tanaman antara
bagi tanah yang kurang subur sebelum penanaman tanaman
yang tetap (permanen).
TATA H I J A U
Penataan Jalur Hijau berdasarkan Geometrik Jalan
• Pada Jalur Tepi
Diantara jalur lalu lintas kendaraan dan jalur
pejalan kaki (trotoar).