Makalah Askep Malaria
Makalah Askep Malaria
BAB I
PENDAHULUAN
Malaria merupakan penyakit yang terdapat di daerah Tropis. Penyakit ini sangat dipengaruhi oleh
kondisi-kondisi lingkungan yang memungkinkan nyamuk untuk berkembangbiak dan berpotensi
melakukan kontak dengan manusia dan menularkan parasit malaria. Contoh faktor-faktor lingkungan itu
antara lain hujan, suhu, kelembaban, arah dan kecepatan angin, ketinggian. Salah satu faktor lingkungan
yang juga mempengaruhi peningkatan kasus malaria adalah penggundulan hutan, terutama hutan-hutan
bakau di pinggir pantai. Akibat rusaknya lingkungan ini, nyamuk yang umumnya hanya tinggal di hutan,
dapat berpindah di pemukiman manusia, kerusakan hutan bakau dapat menghilangkan musuh-musuh
alami nyamuk sehingga kepadatan nyamuk menjadi tidak terkontrol.
Berdasarkan latar belakang yang telah penulis uraikan sebelumnya maka penulis merumuskan
masalah yang nantinya akan dibahas dalam makalah ini yaitu tentang ”Malaria” yang meliputi :
1. Pengertian
2. Penyebab (etiologi)
3. Manifestasi Klinis
4 Penatalaksanaan
5. Pemeriksaan penunjang
6 . Komplikasi
BAB II
2.1 Pengertian
Malaria adalah penyakit akut dan dapat menjadi kronik yang disebabkan oleh protozoa (genus
plasmodium) yang hidup intra sel (Iskandar Zulkarnain, 1999).
Malaria adalah penyakit yang bersifat akut dan kronik disebabkan oleh protozoa ganas plasmodium
ditandai dengan demam, anemia, dan spelomegali (Mansjoer Arif, dkk, Kapita Selekta Kedokteran Edisi
III, 2001).
Malaria adalah penyakit demam menular yang disebabkan oleh protozoa ganas plasmodium yang
merupakan parasit pada sel darah merah. Malaria ditularkan oleh nyamuk anopheles dan ditandai oleh
serangan menggigil dan demam berkeringat yang terjadi pada interval yang bergantung pada waktu
yang diperlukan untuk perkembangan generasi bara parasit dalam tubuh (Ghipson. JM., Mikrobiologi
dan Parasiologi Modern Untuk Perawat, 1996).
Malaria adalah penyakit infeksi yang dapat bersifat akut maupun kronik, disebabkan oleh protozoa
genus plasmodium ditandai dengan demam, anemia dan splenomegali
Disebabakan oleh gigitan nyamuk anopheles yang mengandung plasmodium yang terdapat dalam
kelenjar ludah nyamuk anopheles
Protozoa genus plasmodium merupakan penyebab dari malaria yang terdiri dari empat spesies, yaitu :
2. manusia hanya rentan terhadap inveksi malaria :secara alami penduduk disuatu daerah endemis
malaria ada yang meudah dan ada yang sukar terinveksi malaria, meskipun gejala klinis nya ringan
3. lingkungan sangat mempengaruhi terhadap penularan malaria, apabila lingkungan kumuh dan
kotor maka malaria mudah terjangkit
4. iklim, suhu, dan curah hujan disuatu daerah berperan penting dalam penularan malaria
1. malaria kongenital (bawaan) : malaria kongenital terhadap pada bayi baru lahir karena ditularkan
oleh ibunya yang menderita malaria
2. penularan mekanik (transfusi malaria ) :inveksi malaria yang ditularkan melalui transfusi darah dari
donor yang terinveksi malaria dengan pemakaian jarum suntik yang sama
2.3 Patofisiologi
Dibagi 2 :
Siklus dimulai ketika anopheles betina nenggigit manusia dan memasukkan sporozoid yang terdapat
pada air liurnya, kedalam darah manusia. Jasat yang langsing dan lincah ini dalam waktu 30 menit
sampai satu jam memasuki sel parenkim hati dak berkembang biak membentuk skizon hati yang
mengandung ribuan merozoid. Proses ini disebut skitogani eksoeritrosit karena parasit belum masul
kedalam sel darah merah. Lama fase ini berbeda, untuk tiap spesies plasmodium. Pada akhir fase skizon
hati pecah, merozoid keluar, lalu masuk dalam aliran darah (disebut sporulasi).
Fase eritrosit dimulai saat merozoid dalam darah menyerang sel darah merah dan membentuk
trofozoid. Proses berlanjut menjadi trofozoid – skizon – merozoid. Setelah dua sampai 3 generasi
merozoid berubah menjadi bentuk seksual
Jika nyamuk anopheles betina menghisab darah manusia yang mengandung parasit malaria, parasit
bentuk seksual masuk kedalam perut nyamuk. Bentuk ini mengalami pematangan menjadi
mikrogametosit dan makrogametosit dan terjadilah pembuahan yangdisebut zygot. Selanjutnya ookinet
menembus dinding lambung nyamuk dan menjadi ooksida. Jika ooksida pecah, ribuan sporozoid
dilepaskan dan mencapai kelenjar air liur nyamuk dan siap ditularkan jika nyamuk menggigit tubuh
manusia.
Pada anamnesa adanya riwayat bepergian ke daeah yang endemis malaria tanda dan gejala yang dapat
ditemukan adalah :
1. Demam
Demam periodik yang berkaitan dengan saat pecahnya skizon matang (sporulasi) pada malaria tertiana
(P. Vivax dan P. Ovale). Pematangan skizon tiap 48 jam maka periodisitas demamnya setiap hari ke 3,
sedangkan malaria kuartania (P. Malariae) pematangannya tiap 72 jam dan periodisitas demamnya tiap
4 hari. Tiap seangan ditandai dengan bebeapa serangan demam periodik. Demam khas malaria terdiri
atas 3 stadium, yaitu menggigil (15 menit – 1 jam), puncak demam (2 – 6 jam), dan tingkat berkeringat (2
– 4 jam). Demam akan mereda secara bertahan karena tubuh dapat beradaptasi terhadap parasit dalam
tubuh dan ada respon imun.
2. Splenomegali
Merupakan gejala khas malaria kronik. Limpa mengalami kongeori menghitam dan menjadi keras karena
timbunan pigmen eritrosit parasit dan jaringan ikat yang bertambah.
3. Anemia
Derajat anemia tergantung pada spesies penyebab, yang paling kerap adalah anemia karena P.
Falciparum. Anemia disebabkan oleh :
c. Gangguan pembentukan eritrosit karena depresi eritrosit dalam sum-sum tulang belakang.
d. Ikterus
2.5 Penatalaksanaan
· Skizontisid jaringan primer yang membasmi parasit praeritrosit, yaktu progruanil, pirimetamin
· Skizontisid jaringan sekunder yang membasmi parasit eksoeritrosit, yaitu primakuin
· Skizontisid darah yang membasmi parasit fase eritrosit yaitu kina, klorokuin dan amoalakuin
· Sporontosid mencegah gametosid dalam darah untuk membentuk ookista dan sporotozoid dalam
nyamuk anopheles yaitu primakuin dan pnoguanil.
2. Res serosol
c. Untuk diagnostic akut (+) bila beberapa hari setelah infeksi parasit
3. Pemeriksaan GBC
2.7. Komplikasi
1. Malaria serebal adalah kejang-kejang penurunan keadaan sampai koma. Terjadi karena edema
pada otak akibat tersumbatnya pembuluh darah otak akibat dipenuhi oleh kuman malaria.
2. Malaria imperpirealia; penderita tidak mampu berkeringan sehingga suhu tubuh terus naik sampai
42-430 C.
3. Gangguan Hepar ; urine menjadi merah tua atau hitam kerena hemoglobin akibat hemolisis
berlebihan.
4. Gangguan tearktus gastro intesitinalis, sehiingga timbul diare hebat, kadang mengandung lender
dan darah.
5. Black Water Fever ; urine menjadi merah tua atau hitam kerena hemoglobin akibat hemolisis
berlebihan.
6. Kambuh kembali
a. Rekrudensi (shor team relapses) yaitu timbul karena parasit malaria dalam eritrosit menjadi
banyak, timbul beberapa minggu setelah penyakit sembuh.
b. Rekuren (log team relapses) yaitu karena parasit siklus eksoeristoris masuk dalam darah dan
menjadi banyak. Biasanya timbul kira-kira 6 bulan setelah penyakit sembuh.
BAB III
Tn.G umr 40 thn datang kepoly rumah sakit umum raden mataher jambi dengan keluhan badan terasa
dingin mengigil, setelah dingin mengigil hilang timbul suhu badan makin lama makin panas dan pada
saat badan panas banyak mengeluarkan keringan seperti orang mandi, dan gejala udah 3 kali berulang,
perut muat bersertai muntah, kepala terasa sakit, timbulnya setiap 2 hari sekali, mukosa bibir tampak
kering TD 110/70 mmHg, RR 26 x/i, HR 90x/i, suhu 400 C.
Pengkajian
DS :
· Pada saat badan dingin mengigil hilang, timbul suhu badan makin lama makin panas 400 C.
DO :
· TD : 110/60 mmhg
· RR : 26x/i
· HR : 90X/i
· SUHU : 40 C
no
DATA
PENYEBAB
MASALAH
- TN G mengatakan padan saata dingin dan menggigil hilang timbul suhu badan makin panas
DO : - suhu 40 C
- virus
- hipotermi
DS : - pada saat suhu badan panas Tn G bnayak mengeluarkan keringat seperti mandi
DO : - TD 110/60 mmhg
- suhu 40 c
Kelemahan fisik
Intoleransi aktifitas
3.3 NCP
NO
Diagnosa Keperawatan
Tujuan
Kriteria hasil
Intervensi
Rasional
KH :
- observasi TTV
Dengan memberi kompres hangat dan memberi selimut pada klien diharapkan klien tidak menggigil dan
tidak mersa kedinginan
- anti malaria bertujuan mengobati malaria dan anti piretik bertujuan menurunkan panas
KH :
- obsevasi TTV
- beri banyak minum, oralit dan cairan infus untuk mengganti cairan yang hilang
- dengan mengukur intake dan output dapat mngetahui pencapaian keseimbangan cairan dan
elektrolit tubuh
- dengan kolaborasi dengan dokter diharapkan dapat diberikan terapi yang tepat
3
KH :
- hidangkan makanan dalam kedaaan hangat dan porsi kecil tapi sering
- dengan menjelaskan tentang penting nya makanan bagi tubuh diharapkan klien mengerti dan
berusaha menghabisi porsi yang dihidangkan
- dengan menghidang makanan dalam keadaan hangat dan porsi yang kecil tapi sering
membiasakan klien untuk makan walaupun sedikit
- dengan makanan tanpa lemak dan bervariasi dan mencegah muntah dan berselera untuk makan
KH :
- lakukan observasi secara menyeluruh terhadap kemampuan klien untuk memenuhi kebutuhan
- bantu klien dalam mmberi makan, minum, obat-obatan sesuai dengan program terapi dan
membantu dalam eliminasi
- membantu klien dapat memberi makan, minum dan dan obat-obatan seta eliminasi adlah karena
ini merupakan kebutuhan sehari-hari dan dapat mengurangi aktifitas sebab fisik klien masih lemah
- membantu klien mandi, menggosok gigi, mencuci rambut, dan memotong kuku akan memberi
rasa nyaman dan mencegah infeksi sekunder
- memeberikan dan merapikan tempat tidur, akan memberi rasa nyaman pada klien
- dengan melibatkan keluarga klien maka akan membantu dalam kegiatan keperawatan
BAB 1V
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Malaria adalah penyakit akut dan dapat menjadi kronik yang disebabkan oleh protozoa (genus
plasmodium) yang hidup intra sel (Iskandar Zulkarnain, 1999).
Usaha yang paling mungkin dilakukan adalah usaha-usaha pencegahan dan pemberantasan terhadap
penularan parasit.
Disarankan untuk memakai baju lengan baju panjang dan celana panjang saat keluar rumah, terutama
pada malam hari. Biasanya nyamuk malaria menggigit pada malam hari. Serta menggunakan kelambu
saat tidur, masyarakat juga bisa memakai minyak anti nyamuk (mosquito repellent) saat tidur dimalam
hari untuk mencegah gigitan nyamuk malaria.
Untuk membunuh jentik dan nyamuk malaria dewasa, dapat dilakukan beberapa tindakan berikut ini :
- Penyemprotan Rumah
Sebaiknya, penyemprotan rumah-rumah didaerah endemis malaria dengan insektisida dilaksanakan dua
kali alam setahun dengan interval waktu enam bulan.
4.2. Saran
Dalam penulisan makalah yang berjudul ”Asuhan keperawatan pada malaria S” nantinya makalah ini
dapat berguna bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Namun penulis menyadari
dalam penulisan makalah ini masih bnyak terdapat kekurangan baik dalam penulisan maupun
penyusunannya. Oleh karena itu kritik dan saran yng bersifat membangun sangat penulis harapkan
untuk kesempurnaan makalah di masa yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA
Muttakin, Arif,S.kep,2008.Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien Gangguan Sistem kardiovaskular dan
hematilogi. Jakarta. EGC
Brunner & Suddarth.2001.Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah (Volume 3 ). jakarta. vEGC
Berbagi
Beranda
About me
Foto saya
world of women
a women sweety...hehehe