Anda di halaman 1dari 8

NAMA :Rizki Sinta Asih

NIM : 433131490120064

PRODI : PROFESI NERS

KASUS MATERNITAS (ANC)

KASUS 1 :

IBU A  (35 tahun) datang ke poli kebidanan, dengan status obstetric G2P0A1 dengan usia
kehamilan 18 minggu. Pasien mengeluh nyeri pada selangkangan dan cenderung keluar
cairan dan keputihan. Selain nyeri ada selangkangan ibu juga mengeluh perut terasa tegang
dan sakit. Ini adalah kehamilan ke 2 setelah anak yang pertama mengalami keguguran di usia
kandungan 12 minggu. Ibu A sudah menikah selama 10 tahun lamanya. Saat ditensi diketahui
tekanan darahnya 150/90mmhg, kaki terlihat bengkak. Ibu terlihat sangat cemas sekali.
HPHT nya adalah 15 Mei 2020. Tentukan masalah keperawatan pada ibu A

Jawaban :

A. Pengkajian
1. Identitas
a. Identitas klien
Nama : Ny. A
Umur : 35 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan

2. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat kesehatan sekarang
1) Keluhan utama : Nyeri
Pada saat pengkajian klien mengeluh nyeri pada selangkangan dan
cenderung keluar cairan dan keputihan.

2) Keluhan penyerta
klien mengeluh perut terasa tegang dan sakit, kaki terlihat bengkak. Klien
terlihat sangat cemas sekali.
3) Riwayat kesehatan dahulu
Klien pernah mengalami keguguran di usia 12 minggu.

3. Riwayat Obstetri
a. Riwayat Menstruasi
HPHT klien adalah 15 Mei 2020

b. Riwayat Perkawinan
Klien sudah menikah selama 10 tahun lamanya

c. Riwayat Keluarga Berencana (-)

d. Riwayat Persanlinan Sebelumnya


Mengalami keguguran di usia kandungan 12 minggu

4. Pemeriksaan Fisik
a. Pemeriksaan umum
1) Kesadaran : Composmentis
2) Tanda-tanda vital :
a) Tekanan Darah: 150/90 mmHg

ANALISA DATA

No Data Masalah Etiologi


1 DS : Nyeri Akut Perubahan pada ibu
- Klien mengeluh nyeri pada hamil
selangkangan ↓
- klien mengeluh perut terasa Perubahan fisiologis
tegang dan sakit ↓
Sist. Kardiovaskular
DO : ↓
- Tampak meringis Peningkatan
- Frekuensi Nadi 107 x/menit Tekanan Darah
- Pasien gelisah ↓
- TD 150/90 mmHg Implus Nyeri ke otak

Ket : Data yang ditemukan pada Nyeri Akut
kasus diatas terdapat data 30%, jika
ingin menegakkan diagnosa nyeri
akut perlunya ditambahkan data
Mayor :
- Pasien tampak meringis
- Frekuensi nadi meningkat
- Gelisah
Karena jika mengacu pada SDKI
harus didapatkan data Mayor minimal
80% dari gejala yang ada pada pasien.
Maka perawat melakukan pengkajian
ulang dan melakukan pengkajian
tambahan.
2 DS : Risiko Cedera Pada Perubahan Fisiologis
- Klien mengeluh nyeri pada Janin ↓
selangkangan dan cenderung Selaput ketuban
keluar cairan dan keputihan. mudah pecah
- Klien mengeluh perut terasa ↓
tegang dan sakit. Ketuban pecah
- Klien pernah mengalami sebelum waktunya
keguguran di usia kandungan ↓
12 minggu Risiko Cedera Pada
DO : Janin
- Kaki klien terlihat bengkak
- Klien terlihat sangat cemas
sekali
- TD 150/90 mmHg
3 DS : Risiko Cedera Pada Nyeri
- klien mengeluh nyeri pada Ibu ↓
selangkangan dan cenderung Keluar Cairan
keluar cairan dan keputihan. ↓
- klien mengeluh perut terasa Ketuban Pecah
tegang dan sakit. ↓
- Klien pernah mengalami Risiko Cedera Pada
keguguran di usia kandungan Ibu
12 minggu
DO :
- Kaki klien terlihat bengkak
- Klien terlihat sangat cemas
sekali
- TD 150/90 mmHg

DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Nyeri Akut (D.0077 Hal 172)


2. Risiko Cedera Pada Ibu (D.0137 Hal 296)
3. Risiko Cedera Pada Janin (D.0138 Hal 298)

INTERVENSI KEPERAWATAN

No.DX Tujuan Dan Kriteria Hasil Intervensi


1 Tingkat Nyeri (L.08066, hal 145) Manajemen Nyeri (I.08238, hal 201)
Setelah dilakukan tindakan keperawatan Tindakan:
1x24 jam diharapkan tingkat nyeri klien Observasi
menurun, dengan kriteria hasil :
 Identifikasi lokasi, karakteristik,
durasi, frekuensi, kualitas,
Kriteria Hasil
intensitas nyeri,
1. Keluhan nyeri cukup meningkat (2)
 Identifikasi skala nyeri
menjadi menurun (5)
 Identifikasi respon nyeri non
2. Meringis cukup meningkat (2)
verbal
menjadi menurun (5)
 Identifikasi factor yang
3. Gelisah cukup meningkat (2) memperberat dan memperingan
menjadi menurun (5) nyeri
 Identifikasi pengetahuan dan
keyakinan tentang nyeri
 Identifikasi pengaruh budaya
terhadap respon nyeri
 Identifikasi pengaruh nyeri
terhadap kualitas hidup
 Monitor keberhasilan terapi
komplementer yang sudah
diberikan
 Manitor efek samping
pengguanaan analgetik
Terapeutik

 berikan teknik non farmakologis


untuk mengurangi rasa nyeri (mis.
aromaterapi, kompres
hangat/dingin, terapi relaksasi)
 Kontrol lingkungan yang
memperberat rasa nyari (mis.
Suhu ruangan, pencahayaan,
kebisingan)
 Fasilitasi istirahat dan tidur
 Pertimbangkan jenis dan sumber
nyeri dalam pemilihan strategi
meredakan nyeri
Edukasi

 Jelaskan penyebab, periode, dan


pemicu nyeri
 Jelaskan strategi meredakan nyeri
 Anjurkan memonitor nyeri secara
mandiri
 Anjurkan menggunakan analgetik
secara tepat
 Anjurkan teknik nonfarmakologis
untuk mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi

 Kolaborasi dalam pemberian


analgetik, jika perlu

2 Tingkat cidera (L.14136, hal 135) Perawatan kehamilan risiko tinggi


Setelah dilakukan tindakan keperawatan (I.08238, hal 323)
selama 1 x 24 jam diharapkan tingkat cidera Definisi : mengidentifikasi dan merawat
pada janin menurun dengan kriteria hasil : ibu yang berisiko selama masa kehamilan
Kriteria Hasil : sesuai standar pelayanan yang telah
1. Ketegangan otot meningkat (1) ditetapkan
menjadi cukup menurun (4) Tindakan:
2. Tekanan darah memburuk (1) Observasi
menjadi cukup membaik (4)
 Identifikasi factor risiko
kehamilan (mis. Diabetes,
hipertensi)
 Identifikasi riwayat obsetris (mis.
Preeklamsia, ketuban pecah dini)
 Identifikasi sosial dan demografi
(mis. Usia ibu, perawatan
prenatal)
 Monitor status fisik dan
psikososial selama kehamilan
Terapeutik
 Dampingi ibu saat merasa cemas
 Diskusikan seksualitas aman
selama hamil
 Diskusikan ketidaknyamanan
selama hamil
 Diskusikan persiapan persalinan
dan kehamilan
Edukasi
 Jelaskan risiko kelahiran janin
mengalami kelahiran premature
 Informasikan kemungkinan
intervensi selama proses kelahiran
(mis. Pemantauan janin,
elektronik intrapartum, induksi,
perawatan sc)
 Anjurkan melakukan perawatan
diri untuk meningkatkan
kesehatan
 Anjurkan ibu untuk beraktivitas
dan beristirahat yang cukup
 Ajarkan cara menghitung gerakan
janin
 Ajarkan aktivitas yang aman
selama hamil
 Ajarkan mengenali tanda dan
bahaya (mis. Perubahan cairan
ketuban, penurunan gerakan janin,
kontraksi sebelum 37 minggu, dan
penambahan bb yang cepat
dengan edema wajah)
Kolaborasi
 Kolaborasi dengan spesialis jika
ditemukan tanda dan bahaya
kehamilan

3 Tingkat cidera (L.14136, hal 135) Pemantauan denyut jantung janin


Setelah dilakukan tindakan keperawatan (I.02056, hal 239)
selama 1 x 24 jam diharapkan tingkat cidera Definisi : mengumpulkan dan
pada janin menurun dengan kriteria hasil : menganalisis data denyut jantung janin
Kriteria Hasil : Tindakan
3. Ketegangan otot meningkat (1) Observasi
menjadi cukup menurun (4)  Identifikasi status obstetric
4. Tekanan darah memburuk (1)  Identifikasi riwayat obstetric
menjadi cukup membaik (4)  Identifikasi adanya penggunaan
obat, diit dan merokok
 Identifikasi pemeriksaan
kehamilan sebelumnya
 Periksa denyut jantung janin
selama 1 menit
 Monitor denyut jantung janin
 Monitor tanda vital ibu
Terapeutik
 Atur posisi pasien
 Lakukan maneuver Leopold untuk
menentukan posisi janin
Edukasi
 Jelaskan tujuan dan prosedur
pemantauan
 Informasikan hasil pemantauan

Anda mungkin juga menyukai