Anda di halaman 1dari 15

Ringkasan penelitian tidak lebih dari 500 kata yang berisi latar belakang penelitian, tujuan dan

tahapan metode penelitian, luaran yang ditargetkan, serta uraian TKT penelitian yang
diusulkan.
RINGKASAN
RINGKASAN
Kebijakan pemerintah untuk menghadapi krisis COVID-19 terutama pada bidang pendidikan
telah membawa dampak yang signifikan. Tranformasi pembelajaran luring ke daring tidak hanya
menghadirkan tantangan bagi mahasiswa baru tetapi juga bagi mahasiswa akhir yang sedang
menyusun skripsi. Mahasiswa akhir dihadapkan dengan tantangan berupa keterbatasan terhadap
akses informasi dan konsultasi dengan dosen pembimbing. Tanpa adanya intervensi untuk
menghadapi tantangan ini, dikhawatirkan terjadi fenomena bottle neck pada mahasiswa akhir
dimana terdapat keterbatasan terhadap jumlah mahasiswa akhir yang lulus tepat waktu. Secara
khusus pada jurusan Bahasa Inggris, terdapat keterbatasan referensi yang digunakan untuk
menjadi pedoman praktis untuk melaksanakan penulisan skripsi. Sumber referensi yang beredar
yang digunakan sebagai rujukan seperti buku baik yang berbahasa Indonesia maupun Inggris
memiliki kecenderungan untuk menjadi panduan penulisan skripsi mahasiswa secara umum.
Disisi lain, mahasiswa jurusan Bahasa Inggris mempunyai spesialisasi bidang sendiri dengan
wacana akademis spesifik yang membedakannya dengan jurusan lain. Kesenjangan ini menjadi
kebutuhan mendesak yang harus diatasi guna menghindari fenomena bottle neck pada mahasiswa
akhir.
Studi prospektif yang diusulkan ini memiliki tujuan untuk mengembangkan model pengayaan
Bahasa Inggris untuk menulis skripsi bagi mahasiswa program sarjana berbasis ….……..
(MOOC). Subjek penelitian yang dipilih dalam penelilitian ini adalah salah satu jurusan Bahasa
Inggris di perguruan tinggi di Provinsi Jateng dan Papua. Penelitian ini menggunakan
pengembangan English for Specific Purposes (ESP). Terdapat tiga level tahapan pengembangan.
Pada tahun pertama akan dilaksanakan tahapan analisis kebutuhan dan dan investigasi wacana
spesialis. Pada tahun kedua akan dilakukan tahapan pengembangan kurikulum. Pada tahap
pertama, pemerolehan data melalui kuisioner, wawancara, FGD, dan tes performa. Pada tahap
kedua, pemerolehan data diperoleh dengan observasi, analisis dokumen, dan FGD. Subjek
penelitian yang terlibat pada tahap pertama dan kedua yaitu kolega akademisi (dosen
pembimbing) berjumlah sepuluh orang, mahasiswa berjumlah 200 orang, dokumen (skripsi &
artikel jurnal), dan kajian pustaka. Pada tahun ketiga dilakukan tahap pengembangan kurikulum
berupa pemfokusan program pembelajaran hingga evaluasi terhadap materi dan program
pembelajaran. Pada langkah pengembangan materi ajar, sumber yang digunakan adalah materi
autentik yang diolah dengan pendekatan instruction genre-based untuk selanjutnya diuji-coba
melaui media pembelajaran berbasis MOOC. Konten materi pengayaan yang direncanakan
diantaranya adalah academic life, academic reading, academic writing, academic vocabulary,
rhetorical moves, dan meta-discourse. Selanjutnya, evaluasi dilakukan dengan kuisioner,
wawancara, pre-test & post-test, dan analisis dokumen untuk mendapatkan informasi guna
menyempurnakan model pengayaan. Hasil penelitian diharapkan untuk menjadi model
pengayaan yang dapat diimplementasikan secara umum pada jurusan Bahasa Inggris di seluruh
Indonesia.
Penelitian ini direncanakan memiliki satu luaran wajib dan empat luaran tambahan. Luaran wajib
berupa satu buku hasil penelitian ber-ISBN….. (Judul Buku)…. Luaran tambahan berupa satu
artikel di jurnal internasional pada database bereputasi (nama jurnal dgn atribut), tiga artikel di
prosiding pada database bereputasi, dan satu HKI. Adapun pengukuran TKT pada penelitian ini
berada pada level 3 berupa prototype model pengayaan Bahasa Inggris untuk menulis skripsi
telah diujicoba di lapangan.

Kata kunci maksimal 5 kata


menulis akademis, skripsi, ESP, genre, MOOC

Latar belakang penelitian tidak lebih dari 500 kata yang berisi latar belakang dan permasalahan
yang akan diteliti, tujuan khusus, dan urgensi penelitian. Pada bagian ini perlu dijelaskan
uraian tentang spesifikasi khusus terkait dengan skema.
LATAR BELAKANG
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian


Kewajiban menulis skripsi di masa pendemi COVID-19 khususnya bagi mahasiswa jurusan
Bahasa Inggris menghadirkan tantangan bagi mahasiswa. Menulis skripsi merupakan penugasan
yang paling sulit dikerjakan oleh mahasiswa karena membutuhkan waktu penyelesaian yang
relatif lama [1]. Selain itu, mahasiswa harus mengerjakan penugasan secara mandiri yang akan
terasa berat jika terdapat keterbatan dalam mempeoleh bahan penulisan maupun stimulus untuk
menulis [2]. Pada masa pendemi COVID-19, mahasiswa dituntut menjadi pembelajar mandiri
yang adaptif karena terdapat berbagai keterbatasan dalam mencari sumber referensi, menulis
skripsi, melakukan pengambilan data, dan berdiskusi dengan dosen pembimbing.
Dalam dekade terakhir, terdapat peningkatan tren penelitian pada Bahasa Inggris untuk tujuan
spesifik (ESP) yang berfokus pada menulis akademik. Dalam ranah global, beberapa penelitian
sebelumnya telah mengidentifikasi tantangan yang dihadapi baik mahasiswa program sarjana dan
pasca sarjana dalam menulis akademik [3-8]. Penelitian lainnya menawarkan beberapa strategi
untuk meningkatkan kemampuan menulis akademik [9-13]. Sebagai tambahan, kemampuan
menulis akademik juga dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal dari penulis [14, 15].
Dalam konteks Indonesia, beberapa penelitian terkait menulis akademik terfokus pada masalah
yang dihadapi dalam menulis tesis [16], presepsi dan motivasi mahasiswa terkait menulis
akademik [17, 18] serta beberapa strategi untuk meningkatkan kemampuan menulis akademik
[19-21]. Disisi lain, buku berbahasa Inggris yang tersedia untuk menulis skripsi diperuntukkan
secara terbatas bagi mahasiswa secara umum [22-25]. Juga, terdapat panduan penulisan skripsi
berbahasa Indonesia, secara umum telah dikembangkan oleh beberapa institusi [26-29] dan
beberapa buku terkait menulis skripsi juga di jual bebas di lapangan [30, 31]. Sejauh ini,
penelitian dan buku yang tersedia diperuntukan untk mahasiswa secara umum sehingga terdapat
keterbatasan bagi mahasiswa jurusan Bahasa Inggris untuk menulis skripsi.
1.2 Rumusan Masalah
……………….

1.3 Tujuan Penelitian


………………………………………….. Studi prospektif yang diusulkan ini bertujuan
untuk mengembangkan model pengayaan Bahasa Inggris untuk menulis skripsi dengan
pendekatan wacana akademik yang berbasis daring di provinsi Jateng dan Papua. Pengembangan
model dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan ESP [32]. Belcer pada [5] beranggapan
bahwa ESP melihat masalah yang dihadapi pembelajar sebagai hal unik yang terjadi pada
konteks spesifik yang membutuhkan penanganan dan materi secara khusus yang disesuaikan
dengan karakteristik mahasiswa. Oleh karena itu, tersedianya buku referensi berbahasa Inggris
dari luar negeri belum tentu dapat diterapkan pada konteks mahasiswa Indonesia. Model
pengayaan Bahasa Inggris untuk menulis skripsi secara daring yang didesain secara khusus
menjadi kebutuhan mendesak yang harus dihadirkan untuk mengatasi segala keterbatasan yang
dihadapi mahasiswa jurusan Bahasa Inggris selama atau pasca pendemi COVID-19. Terlebih,
dengan mengambil lokasi penelitian di provinsi Jateng dan Papua diharapkan produk dari
penelitian ini dapat digeneralisir untuk digunakan oleh mahasiswa jurusan Bahasa Inggris di
seluruh Indonesia.

1.4……………Urgensi Penelitian
…….

1.5…………… Luaran yang Ditargetkan


………

Tinjauan pustaka tidak lebih dari 1000 kata dengan mengemukakan state of the art dalam
bidang yang diteliti. Bagan dapat dibuat dalam bentuk JPG/PNG yang kemudian disisipkan
dalam isian ini. Sumber pustaka/referensi primer yang relevan dan dengan mengutamakan hasil
penelitian pada jurnal ilmiah dan/atau paten yang terkini. Disarankan penggunaan sumber
pustaka 10 tahun terakhir.
TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Landasan Teori……………….

Perkembangan pembelajaran Bahasa Inggris untuk penutur asing memiliki sejarah yang Panjang.
Secara khusus pada konteks akademis English for Specific Purpose (ESP) hadir untuk
memberikan model pembelajaran yang lebih spesifik dibandingkan dengan English for General
Academic Purpose (EGAP). Awal kehadiran ESP tidak secara jelas terdefinisikan karena disiplin
ini terbentuk pada rentang tahun 60-70an [33] yang digunakan sebagai solusi akan banyaknya
imigran profesional dan mahasiswa internasional pada negara penutur Bahasa Inggris [5]. EGAP
melibatkan pembelajar dari lintas jurusan yang pembelajarannya terfokus pada kemampuan
linguistik dan akademis secara umum sedangkan ESP ditujukan menjadi wadah untuk
pembelajaran Bahasa Inggris yang dirancang secara spesifik untuk disiplin ilmu tertentu yang
meliputi bidang akademik dan pekerjaan/ profesional [34]. Lebih lanjut, ESP mengacu pada
pembelajaran dan pengembangan kemampuan tertentu yang dijutukan pada bidang spesifik
seperti bisnis, kesahatan, hingga bahasa teknis [35].
Bidang ajar ESP terus mengalami perkembangan untuk menyesuaikan kebutuhan yang beraneka
ragam dari pembelajar yang memiliki lintas disiplin ilmu yang bermacam-macam.
Perkembangan ESP bervariasi dari English for Bussiness yang diperuntukkan untuk mahasiswa
fakultas ekonomi yang meliputi marketing, manajemen, dan akutansi hingga secara spesifik
dirancang khusus menjadi English for Accounting [32]. Pada bidang menulis akademik, ESP
menjadi pendekatan yang popular yang diperuntukkan untuk menulis skripsi, tesis, desertasi,
hingga untuk profesionalisme kerja dosen berupa English for Research Publication Purpose [36-
42]. Pendekatan wacana dan genre dalam bidang akademik menjadi salah satu pendekatan yang
menarik untuk diterapkan pada bidang menulis akademik hyland. Dengan pendekatan tersebut,
mahasiswa dapat membentuk prior knowledge yang memadai untuk menjadi bekal dalam
melakukan kegiatan penulisan akademik.
Genre sebagai bagian dari wacana telah menjadi strategi yang berguna khususnya untuk
pembelajaran menulis akademik yang dikolaborasikan dengan pendekatan ESP [43, 44].
Penggunaan stategi genre menjadi trend sepanjang dekade ini yang digunakan baik pada negara
penutur Bahasa Inggris, Bahasa Inggris sebagai bahasa kedua atau bahasa Inggris sebagai bahasa
asing [1, 9, 13, 43]. Secara khusus pada pembelajaran menulis akademik, pembelajaran induktif
berbasi analisis genre digunakan pendidik untuk mendampingi peserta didik untuk menganalisis
teks sampel dengan beberapa langkah analisa genre seperti mencari konteks retorikal, pola
organisasi teks, fitur leksikal-gramatikal, hingga menghubungkan teks sampel dengan rencana
menulis akademik [43]. Menulis akademik sebagai bagian dari komunikasi memiliki genre
tersendiri yang mengandung pola retorikal (rethorical moves), kosakata akademis, metawacana,
hingga fitur linguistik baik level mikro dan makro.
Secara spesifik strategi genre yang direncanakan menjadi model pengayaan adalah genre literasi
akademik, membaca dan menulis akademik. Penguasaan kemampuan literasi akademik memiliki
peran utama dalam kehidupan akademis mahasiswa khususnya dalam kegiatan menulis skripsi.
Literasi akademik digunakan mahasiswa untuk memahami teks akademis dan menulis dalam
penugasan yang membutuhkan mahasiswa untuk memiliki kemampuan untuk menulis,
mengintepretasi, dan mengevaluasi teks secara kritis [45]. Pemerolehan kemampuan literasi
akademik melibatkan berbagai kegiatan sosial akademis yang bersumber dari paparan berbagai
wacana akademis dalam berbagai situasi [46]. Lebih lanjut, pemahaman terhadap pola spesifik
dari praktik literasi dalam sebuah disiplin menjadi faktor utama dari kemampuan mahasiswa
untuk sukses menghadapi kewajiban akademis dan profesional dalam disiplin ilmu yang digeluti
[47]. Kemampuan literasi akademik digunakan mahasiswa untuk dapat sukses dalam dunia
akademis dimana kemampuan ini melibatkan kemampuan seperti membaca, mengintepretasi,
mengevaluasi yang kemampuan ini diperoleh dari paparan dari berbagai kegiatan dari wacana
akademis dengan berbagai konteks situasi yang berbeda.
Kemampuan membaca akademik dibentuk dengan memahami konsep membaca akademik dan
mengalokasikan waktu yang cukup serta berkesinambungan untuk terpapar berbagai macam
jenis teks akademis. Membaca akademik merupakan berbagai macam strategi yang digunakan
secara tepat untuk membaca berbagi teks yang masuk dalam disiplin ilmu tertentu [48].
Membaca teks akademis tidak dipandang hanya sekedar tindakan membaca tetapi juga
melibatkan kemampuan prediksi untuk memilih sumber bacaan beserta mengetahui tujuan
membaca teks tersebut [49] yang digunakan untuk mendapatkan ide pokok, konsep spesifik, pola
dan tanda wacana akademis, hingga maksud dan sikap dari penulis teks [50]. Membaca
akademik sebagai salah satu komponen penting dalam genre memegang peranan penting
khususnya digunakan untuk mengenali pola-pola tertentu maupun fitur kebahasaan yang terdapat
dalam teks akademik yang digunakan sebagai rujukan dalam menulis skripsi.
Sebagai tambahan, genre menulis akademik juga menjadi bagian penting dalam mengembangkan
model yang direncanakan. Menulis akademik memiliki peran yang penting bagi mahasiswa baik
untuk dapat berkontribusi dalam komunitas akademis maupun digunakan sebagai evaluasi dari
kemampuan siswa dalam dunia akademis. Menulis akademik memiliki target pembaca, tujuan,
struktur, dan gaya penulisan spesifik yang menjadi bagian dari proses pendidikan [51]. Menulis
akademik memiliki gaya ekspresi tertentu untuk digunakan peneliti dalam memaparkan
informasi yang akan menuju pada pemahaman yang jelas akan subjek yang sedang diteliti [52].
Hasil menulis akademik yang berterima dapat digunakan mahasiswa atau akademisi untuk
menjadi jembatan kepada komunitas akademik dimana mereka harus belajar untuk
berkomunikasi didalam komunitas tersebut [53]. Dalam berkomunikasi dengan komunitas
akademik, isi dari penulisan seharusnya meyakinkan pembaca dalam kaitannya dengan opini
penulis yang valid melalui sebuah tulisan yang memiliki dokumentasi, koherensi, dan struktur
logis yang baik [52].
Berkaitan dengan periode pendemi maupun pasca pendemi COVID-19, perangkat daring yang
dipilih sebagai media pembelajaran adalah Masive Open Online Course (MOOC). MOOC
memiliki karakter berupa portal pembelajaran yang mendukung adanya target, video, dan materi
pembelajaran, serta forum diskusi dan asesmen mandiri [54]. Terlebih, penggunaan teknologi
informasi yang dalam pemnelajaran telah terbukti memiliki dampak positif terhadap peningkatan
kemampuan dan kepuasan siswa terhadap pembelajaran [55] pada beberapa decade terakhir
sehingga penggunaan MOOC mendesak untuk diterapkan khususnya pada masa pendemi
maupun pasca COVID-19. Dengan tersedianya model pengayaan Bahasa Inggris untuk menulis
skripsi berbasis MOOC, diharapkan dapat membekali dan memudahkan mahasiswa jurusan
Bahasa Inggris dalam melakukan penugasan penulisan skripsi. Harapan lain dengan tersedianya
model pengayaan ini adalah menjadikan mahasiswa menjadi pembelajar mandiri serta model
yang telah dikembangkan dapat di implementasikan tidak terbatas di provinsi Jateng dan Papua,
melainkan dapat diterapkan pada jurusan Bahasa Inggris di seluruh Indonesia.
2.2 Penelitian Sebelumnya
2.3. Roadmap Penelitian

Gambar 1. Peta Jalan Penelitian Tim Pengusul

Metode atau cara untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan ditulis tidak melebihi 600 kata.
Bagian ini dilengkapi dengan diagram alir penelitian yang menggambarkan apa yang sudah
dilaksanakan dan yang akan dikerjakan selama waktu yang diusulkan. Format diagram alir
dapat berupa file JPG/PNG. Bagan penelitian harus dibuat secara utuh dengan penahapan yang
jelas, mulai dari awal bagaimana proses dan luarannya, dan indikator capaian yang ditargetkan.
Di bagian ini harus juga mengisi tugas masing-masing anggota pengusul sesuai tahapan
penelitian yang diusulkan.
METODE
BAB 3. METODE

Penelitian yang diajukan merupakan lanjutan dari beberapa kajian olah bahasa yang bersifat
genre-based dan academic writing yang telah dilakukan sebelumnya. Peta jalan tim peneliti
disajikan dalam roadmap penelitian pada Gambar 1.
Gambar 2 Model Pengembangan ESP [32]
Metode pengembangan model pengayaan Bahasa Inggris untuk menulis skripsi menggunakan
pendekatan ESP [32]. Pola pengembangan model dilakukan secara berjenjang yang dilakukan
melalui tiga level seperti pada Gambar 2. Pada pengembangan level pertama, dilakukan
identifikasi ragam kebutuhan bahasa Inggris khusus dan kemampuan yang akan digunakan oleh
pembelajar. Pada level ini dilakukan analisis situasi target yang digunakan untuk
mengidentifikasi uraian kerja, aktivitas, kemampuan Bahasa Inggris khusus yang dibutuhkan
pembelajar, tingkat Bahasa Inggris ideal yang harus diketahui, dan tingkat kemampuan yang
harus dikuasai. Selanjutnya, dilakukan eksplorasi terhadap deksripsi penggunaan Bahasa Inggris
dalam uraian kerja, aktivitas, dan kemampuan. Kemudian, tingkat pemahaman, motivasi, gaya
belajar, presepsi, dan lingkungan pembelajar juga akan digali pada tahap analisis kebutuhan.
Proses pemerolehan data pada level ini dilakukan dengan kuisioner, wawancara, FGD, dan tes
performa. Sumber informasi dari level ini berasal dari kolega akademisi (dosen pembimbing),
mahasiswa, dokumen, refleksi dari pengalaman sebagai pembimbing, dan kajian pustaka.
Dengan melakukan analisis kebutuhan, akan didapat gambaran yang utuh terkait profil peserta
ajar dan juga target capaian pembelajaran.

Pada level dua, ditujukan untuk mengidentifikasi ragam wacana dari komunikasi dan
penggunaan bahasa dalam bidang spesifik tertentu/ spesialis. Pada level ini dilakukan tiga
tahapan analisis yaitu pendekatan etnografi, analisis genre, dan analisis corpus. Pendekatan
etnogafi merupakan pendekatan kualitatif yang melibatkan strategi pemerolehan data seperti
observasi, narasi, dokumentasi, dan kuisioner terbuka dari partisipan. Selanjutnya, analisis genre
digunakan untuk melakukan analisis terhadap teks akademis berupa skripsi hingga artikel
penelitian guna memperoleh pola, fungsi, bagian, dan juga deskripsi. Kemudian, analisis corpus
diterapkan untuk memperkuat analisis genre untuk mengidentifikasi fitur bahasa spesifik. Proses
pemerolehan data pada level ini dilakukan dengan observasi, analisis dokumen, dan FGD.
Sumber informasi dari level ini berasal dari kolega akademisi (dosen pembimbing), mahasiswa,
dokumen (skripsi & artikel jurnal), dan kajian pustaka. Dari tahapan ini akan diperoleh informasi
yang komprehensif untuk dikembangkan di level ketiga.
Pada level ketiga, dikembangkan perangkat pembelajaran yang meliputi strategi dan materi
pembelajaran. Langkah awal dari tahap ini adalah pemfokusan program pembelajaran. Dengan
menargetkan mahasiswa jurusan Bahasa Inggris, model pembelajaran yang dikembangkan
dikategorikan sebagai narrow-angled course design. Kemudian, dilakukan penentuan konten
program pembelajaran berupa jenis program pembelajaran dan jenis-jenis materi yang diajarkan.
Konten yang direncanakan diantaranya adalah academic life, academic reading, academic
writing, academic vocabulary, rhetorical moves, dan meta-discourse. Selanjutnya, dilakukan
perencanaan silabus untuk menentukan tipe dari unit, isi dari unit, dan urutan dari unit. Lalu,
dilakukan pengembangan materi ajar yang bersumber dari materi autentik yang diolah untuk
diterapkan pada proses pembelajaran dengan pendekatan instruction genre-based dengan pola
pembelajaran induktif-deduktif dengan berbasis MOOC. Tahap terakhir dari level ini adalah
evaluasi terhadap materi dan pelaksanaan program pembelajaran. Model pengayaan yang telah
dikembangkan diterapkan kemudian dilakukan evaluasi terhadap tingkat efektivitas program dan
materi pembelajaran. Evaluasi dilakukan dengan kuisioner, wawancara, pre-test & post-test, dan
analisis dokumen. Evaluasi dilakukan dengan lima tahapan dimana tahap pertama dilakukan pre-
test sebelum peserta ajar mengikuti program pembelajaran, tahapan kedua-keempat dilakukan
pada setiap akhir bula saat program sedang berjalan dengan kuisioner, kemudian tahap terakhir
dilakukan sebulan setelah program berakhir menggunakan kuisioner, post-test dan analisis
dokumen. Informasi digali dari pengguna terkait kelemahan model yang kemudian akan
dilakukan penyempurnaan.
Dalam menjalankan metode penelitian tersebut, kepakaran dan tugas dari tim peneliti dapat
dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Kepakaran dan Tugas Tim Peneliti

Selanjutnya, tahapan penelitian dan indikator capaian yang diusulkan dalam proposal penelitian
pengembangan model Bahasa Inggris untuk menulis akademik dapat dilihat pada Gambar 3.
Gambar 3. Tahapan dan Indikator Capaian Penelitian
Jadwal penelitian disusun dengan mengisi langsung tabel berikut dengan memperbolehkan
penambahan baris sesuai banyaknya kegiatan.
JADWAL

Tahun Pertama
Bulan
No Nama Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
I Tahap Persiapan
1 Studi literatur                        
2 Pengurusan perijinan                        
3 Koordinasi dengan responden                        
II Tahap Pelaksanaan                        
Pengembangan dan validasi
1
instrumen                        
2 Analisa Kebutuhan                        
3 a. Analisis situasi target                        
4 b. Analisis wacana akademik                        
5 c. Analisis situasi terkini                        
6 d. Analisis faktor pembelajar                        
7 e. Analisis konten pembelajaran                        
8 Investigasi Wacana Spesialis                        
9 a. Pendekatan etnografi                        
10 b. Analisis genre                        
11 c. Analisis corpus                        
12 Monev Internal                        
Tahap Pelaporan dan
III
Publikasi                        
Penyusunan laporan kemajuan
1
(70%)                        
Penyusunan satu artikel di jurnal
2 internasional yang terindeks
pada database bereputasi                        
Penyusunan dua artikel di
3 prosiding yang terindeks pada
database bereputasi                        
4 Monev Eksternal                        
Penyusunan laporan akhir
5
(100%)                        
6 Seminar hasil penelitian                        
Tahun Kedua
Bulan
No Nama Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
I Tahap Persiapan                        
1 Pengurusan perijinan                        
Koordinasi dengan tim
2
penelitian                        
II Tahap Pelaksanaan                        
1 Pengembangan Kurikulum                        
2 a. Pemusatan pembelajaran                        
b. Penentuan konten
3
pembelajaran                        
c. Perencanaan dan validasi
4
silabus                        
d. Pengembangan dan validasi
5
materi                        
6 e. Ujicoba prototype                        
f. Evaluasi terhadap materi dan
7
pelaksanaan                        
8 Monev Internal                        
Tahap Pelaporan dan
III
Publikasi                        
Penyusunan laporan kemajuan
1
(70%)                        
Penyusunan buku hasil
2
penelitian ber ISBN                        
3 Pendaftaran Hak Cipta                        
Penyusunan satu artikel di
4 prosiding yang terindeks pada
database bereputasi                        
5 Monev Eksternal                        
Penyusunan laporan akhir
6
(100%)                        
7 Seminar hasil penelitian                        

Daftar pustaka disusun dan ditulis berdasarkan sistem nomor sesuai dengan urutan pengutipan.
Hanya pustaka yang disitasi pada usulan penelitian yang dicantumkan dalam Daftar Pustaka.

DAFTAR PUSTAKA
[1] B. Paltridge and S. Starfield, The handbook of English for specific purposes. John Wiley & Sons,
2014.
[2] K. Hyland and P. Shaw, The Routledge handbook of English for academic purposes. Routledge,
2016.
[3] M. A. Abbas, S. Hammad, G.-J. Hwang, S. Khan, and S. M. M. Gilani, "An assistive environment
for EAL academic writing using formulaic sequences classification," Interactive Learning
Environments, pp. 1-15, 2020.
[4] M. Aguayo‐González, J. M. Leyva‐Moral, S. San Rafael, M. I. Fernandez, and R. Gómez‐Ibáñez,
"Graduated nurses' experiences with baccalaureate thesis writing: A qualitative study," Nursing
& Health Sciences, 2020.
[5] H. Basturkmen, "Is ESP a materials and teaching-led movement?," Language Teaching, pp. 1-11,
2020.
[6] L. Shen, S. Carter, and L. J. Zhang, "EL1 and EL2 doctoral students’ experience in writing the
discussion section: A needs analysis," Journal of English for Academic Purposes, vol. 40, pp. 74-
86, 2019.
[7] S. Yu, "Giving genre-based peer feedback in academic writing: sources of knowledge and skills,
difficulties and challenges," Assessment & Evaluation in Higher Education, pp. 1-18, 2020.
[8] F. Yuvayapan and H. Bilginer, "Identifying the needs of postgraduate students: The first step of
academic writing courses," Dil ve Dilbilimi Çalışmaları Dergisi, vol. 16, no. 2, pp. 595-611, 2020.
[9] L. Flowerdew, "The Academic Literacies approach to scholarly writing: a view through the lens of
the ESP/Genre approach," Studies in Higher Education, vol. 45, no. 3, pp. 579-591, 2020.
[10] K. Kaufhold, "Interdisciplinary postgraduate writing: Developing genre knowledge," Writing &
Pedagogy, vol. 9, no. 2, 2017.
[11] V. Langum and K. P. H. Sullivan, "Academic writing, scholarly identity, voice and the benefits and
challenges of multilingualism: Reflections from Norwegian doctoral researchers in teacher
education," Linguistics and Education, vol. 60, p. 100883, 2020.
[12] P. Maher and S. Milligan, "Teaching master thesis writing to engineers: Insights from corpus and
genre analysis of introductions," English for Specific Purposes, vol. 55, pp. 40-55, 2019.
[13] Y. Li, X. Ma, J. Zhao, and J. Hu, "Graduate-level research writing instruction: Two Chinese EAP
teachers’ localized ESP genre-based pedagogy," Journal of English for Academic Purposes, vol.
43, p. 100813, 2020.
[14] W. Wang, "Learner characteristics in an EAP thesis-writing class: Looking into students'
responses to genre-based instruction and pedagogical tasks," English for Specific Purposes, vol.
47, pp. 52-60, 2017.
[15] L. Xu and L. J. Zhang, "L2 doctoral students’ experiences in thesis writing in an English-medium
university in New Zealand," Journal of English for Academic Purposes, vol. 41, p. 100779, 2019.
[16] S. S. Sukandi and D. Rianita, "Problems of Indonesian EFL Students in Writing Thesis in the Field
of English Education," 2020.
[17] K. S. Diasti and C. L. Mbato, "Exploring Undergraduate Students’ Motivation-regulation
Strategies in Thesis Writing," Language Circle: Journal of Language and Literature, vol. 14, no. 2,
2020.
[18] C. L. Mbato, "Graduate Students’ Perceptions on their Self-Efficacy in Writing Academic Papers,"
ELT WORLDWIDE, vol. 7, no. 1, pp. 31-41, 2020.
[19] H. Haerazi and L. A. Irawan, "Developing Intercultural Language Learning (ILL) model to teach
writing skills at Indonesian private universities," EduLite: Journal of English Education, Literature
and Culture, vol. 5, no. 1, pp. 43-54, 2020.
[20] I. Ismiati and E. Pebriantika, "Designing Strategies for University Students’ Writing Skill," JOLLT
Journal of Languages and Language Teaching, vol. 8, no. 1, pp. 8-19, 2020.
[21] T. Yolanda, S. Fatimah, and D. Anwar, "Students’ Ability in Writing Paragraph Components and
Their Perceptions on Academic Essay as Reflected in the Students’ Thesis," 2020, pp. 229-232:
Atlantis Press.
[22] R. L. Joyner, W. A. Rouse, and A. A. Glatthorn, Writing the winning thesis or dissertation: A step-
by-step guide. Corwin press, 2018.
[23] L. P. Nygaard, Writing your master's thesis: from a to Zen. Sage, 2017.
[24] K. L. Turabian, A manual for writers of research papers, theses, and dissertations: Chicago style
for students and researchers. University of Chicago Press, 2018.
[25] N. Yvonne, "How to write a Master’s Thesis," ed: United States of America: SAGE, 2014.
[26] M. A. Al-Banjari, "Pedoman Penulisan Skripsi," 2012.
[27] D. R. I. Falahudin, Panduan Skripsi: FST. Muslim, 2020.
[28] D. Z. Mutaqin, Buku Panduan Penyusunan Skripsi. Deepublish, 2015.
[29] S. E. Suharjono et al., PANDUAN PENULISAN SKRIPSI DAN TUGAS AKHIR: POLITEKNIK TUNAS
PEMUDA TANGERANG. SCOPINDO MEDIA PUSTAKA, 2020.
[30] M. Hariwijaya, Metodologi dan Teknik Penulisan Skripsi, Tesis & Disertasi: Elmatera. Diandra
Kreatif, 2017.
[31] A. Mahdi Mujahidin, "Panduan Penelitian Praktis untuk Menyusun Skripsi, Tesis & Disertasi," ed:
Bandung: Alfabeta, 2014.
[32] H. Basturkmen, Developing courses in English for specific purposes. Springer, 2010.
[33] D. E. Bell, "Practitioners, pedagogies and professionalism in English for Academic Purposes
(EAP): The development of a contested field," 2016.
[34] H. Basturkmen, "ESP teacher education needs," Language Teaching, vol. 52, no. 3, pp. 318-330,
2019.
[35] D. Marcu, "The Post-communist Era:" the bloom" of ESP in Romania," Revista de Stiinte Politice,
no. 66, 2020.
[36] L. S. P. Caldas, Y. G. D. Santos, A. G. Dias-Lima, V. S. Brito, G. A. Ferraro, and G. A. N. Queiroz,
"Thematic profiles of the undergraduate thesis of Biomedicine course of Bahiana, Brazil,"
International Journal of Health Education, vol. 3, no. 1, pp. 17-29, 2019.
[37] Y. Zai, R. Ali, Fareed, and Muhammad, "ESP Teaching Practices in Management Science at Post-
Graduate Level in Pakistan: Perceptions of ESP Teachers and ESP Learners," Journal of
Management Sciences, vol. 6, no. 1, pp. 1-14, 2019.
[38] Y. Li and J. Flowerdew, "Teaching English for Research Publication Purposes (ERPP): A review of
language teachers’ pedagogical initiatives," English for Specific Purposes, vol. 59, pp. 29-41,
2020.
[39] M. Javid, A. Mohseni, A. Ameri, and A. Baradaran, "ESP Curriculum Development through
Analyzing the Needs of Border Guarding Police Cadets in Amin Police University: Target Situation
Analysis," Journal of Language and Translation, pp. 53-76, 2020.
[40] J. Irudayasamy, N. M. Souidi, and C. Hankins, "Impact of an ESP Course on English Language
Proficiency of Undergraduate Engineering Students: A Case Study at Dhofar University,"
International Journal of Higher Education, vol. 9, no. 2, pp. 309-320, 2020.
[41] E. Cotos, S. Huffman, and S. Link, "Understanding Graduate Writers' Interaction with and Impact
of the Research Writing Tutor during Revision," Journal of Writing Research, vol. 12, no. 1, 2020.
[42] J. Flowerdew, "Some thoughts on English for research publication purposes (ERPP) and related
issues," Language Teaching, vol. 48, no. 2, p. 250, 2015.
[43] A. Cheng, "Examining the “applied aspirations” in the ESP genre analysis of published journal
articles," Journal of English for Academic Purposes, vol. 38, pp. 36-47, 2019.
[44] J. M. Swales and C. B. Feak, Academic writing for graduate students: Essential tasks and skills.
University of Michigan Press Ann Arbor, MI, 2004.
[45] R. M. K. Nambiar, "Enhancing academic literacy among tertiary learners: A Malaysian
experience," 3L: Language, Linguistics, Literature®, vol. 13, 2007.
[46] M. J. Curry, "UCLA community college review: Academic literacy for English language learners,"
Community College Review, vol. 32, no. 2, pp. 51-68, 2004.
[47] C. Klinger and N. Murray, "Tensions in higher education: widening participation, student
diversity and the challenge of academic language/literacy," Widening Participation and Lifelong
Learning, vol. 14, no. 1, pp. 27-44, 2012.
[48] M. Gorzycki, P. Howard, D. Allen, G. Desa, and E. Rosegard, "An exploration of academic reading
proficiency at the university level: A cross-sectional study of 848 undergraduates," Literacy
Research and Instruction, vol. 55, no. 2, pp. 142-162, 2016.
[49] M. Taghizadeh and M. Khalili, "Investigating Engineering Students’ Academic Reading
Comprehension: The Contribution of Attitude, Breadth and Depth of Vocabulary Knowledge,"
Iranian Journal of English for Academic Purposes, vol. 8, no. 1, pp. 49-66, 2019.
[50] C. Zulu, "Academic Reading ability of first-year students: what's high school performance or
prior exposure to academic reading got to do with it?," Southern African linguistics and applied
language studies, vol. 23, no. 1, pp. 111-123, 2005.
[51] T. Day, Success in academic writing. Palgrave Macmillan, 2018.
[52] X. Lin-Siegler, "The master of clarity and precision," Cognitive Development from a Strategy
Perspective: A Festschrift for Robert Siegler, 2017.
[53] M. S. Plakhotnik and T. S. Rocco, "Organizational culture: A literature review of the AHRD 1994-
2005 Proceedings," 2013.
[54] J. Wedekind, "MOOCs–eine Herausforderung für die Hochschulen," Hochschuldidaktik im
Zeichen der Heterogenität und Vielfalt. Bod. Norderstedt, pp. 45-69, 2013.
[55] D. Liu, "The reform and innovation of English course: A coherent whole of MOOC, flipped
classroom and ESP," Procedia-Social and Behavioral Sciences, vol. 232, pp. 280-286, 2016.

Anda mungkin juga menyukai