DISUSUN OLEH :
KESEHATAN MASYARAKAT
MEDAN
2020
A. Safety Briefing
1) Fungsi
a. Sarana komunikasi efektif antar semua karyawan dan antar bagian atau divisi
b. Sarana informasi hal-hal yang berkaitan dengan pekerjaan dan aturan perusahaan
c. Sarana menanamkan nilai-nilai (value) perusahaan dan budaya kerja
2) Manfaat
B. Safety Induction
Safety Induction adalah sebuah penjelasan dan pengarahan tentang K3 yang berkaitan
dengan potensi bahaya, pengendalian bahaya, alat pelindung diri (APD) yang diwajibkan,
tanggap darurat, dan tata cara penyelamatan pada kegiatan operasional perusahaan. Induksi ini
dilakukan pada tempat tertentu sesuai dengan jumlah peserta (sebaiknya di dalam ruangan) dan
materi yang disampaikan pun alangkah baiknya menggunakan alat bantu untuk memudahkan
transfer materi yang disampaikan, misalnya: poster K3, Brosur, Power Point, dan audio visual.
Isi materi dari safety induction atau pelatihan keselamatan kerja bisa disesuaikan dengan situasi
di tempat kerja. Namun, pada umumnya isi safety induction adalah sebagai berikut:
2. Area-area khusus seperti : area pejalan kaki, area merokok, area ibadah, toilet, dan
lain-lain
3. Peraturan standard keselamatan kerja seperti : tidak boleh membawa senjata tajam,
tidak boleh tidur selama jam kerja, dan lain-lain
7. Bahaya spesifik pada area tempat dia bekerja dan cara mengendalikannya
8. Prosedur pembuatan izin kerja (khusus kontraktor)
Isi safety induction tersebut bisa disesuaikan tergantung dengan situasi dan kondisi dari
setiap tempat kerja. Pelatihan ini pun dapat dibuat tidak hanya dengan metode ceramah, tetapi
juga dapat dengan menggunakan layar, alat bantu K3 hingga lewat video.
Membuat susunan kerja. Kita bisa meminta bantuan dari manajer atau kepala bagian
untuk membahas hal-hal yang harus ada dalam SOP.
Selanjutnya mulai merencanakan alur proses dengan cara menentukan dan menyetujui
format, membuat template, serta menentukan bagaimana SOP akan diakses oleh seluruh
elemen perusahaan.
Agar setiap elemen dalam perusahaan bisa menyesuaikan diri dengan SOP yang dibuat,
kita bisa menanyai karyawan tentang aktivitas pekerjaan hariannya dan bagaimana
mereka menyelesaikan pekerjaan mereka.
Saat masuk ke dalam tahap penulisan SOP, kita bisa menggabungkan informasi dari para
karyawan dan peraturan yang dicantumkan dalam SOP.
Membahas kembali SOP setelah selesai ditulis juga jangan sampai terlupa agar tidak ada
kesenjangan yang terjadi dalam contoh SOP yang akan diterapkan.
Setelah semua beres, kita bisa mulai mensosialisasikan SOP dalam perusahaan.
Tahap berikutnya adalah mengadakan pelatihan untuk seluruh karyawan perusahaan agar
SOP bisa berjalan dengan baik sesuai dengan yang direncanakan.
Simulasi penerapan SOP dalam perusahaan bisa dilakukan secara berkali-kali untuk
melihat perubahan yang terjadi dan bagaimana SOP bisa bisa dijalankan dalam
perusahaan.
Modul Safety Briefing K3 dalam Bekerja di Didang Fiber Optic PT. Telkom (PowerPoint
Slides). Diakses dari
https://www.academia.edu/36593388/Modul_SAFETY_BRIEFING_STANDARD_KESEH
ATAN_DAN_KESELAMATAN_KERJA