5, 2018
ABSTRAK
Gangguan kulit merupakan penyakit yang sering dijumpai pada masyarakat. Berdasarkan laporan
dari Badan Pusat Statistik Kabupaten Minahasa (2016), menunjukan bahwa dari jumlah 10
penyakit terbanyak di Kabupaten Minahasa Utara pada tahun 2015 terdapat penyakit kulit pada
urutan ketiga berjumlah 12.052 kasus dan mengalami peningkatan pada tahun 2016 dengan
jumlah 13.227 kasus (Kabupaten Minahasa Utara Dalam Angka, 2017). Tujuan penelitian ini
untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan gangguan kulit pada nelayan di Desa
Kalinaun Kecamatan Likupang Timur Kabupaten Minahasa Utara. Desain penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu cross sectional study dengan jumlah sampel yaitu 116
nelayan dan pengambilan data menggunakan kuesioner yang dilaksanakan pada bulan
September-Desember 2018. Uji hubungan menggunakan uji statistic chi square dengan tingkat
kemaknaan a=0,05. Hasil penelitian didapatkan dengan uji chi square nilai p=0,316 > 0,05
artinya tidak terdapat hubungan antara usia dengan gangguan kulit. Hasil uji chi square dengan
nilai p=0,029 < a berarti hal ini menunjukan terdapat hubungan yang signifikan antara masa
kerja dengan gangguan kulit. Uji chi square dengan p=001 artinya p<a, dengan demikian bahwa
terdapat hubungan yang signifikan antara personal hygiene dengan gangguan kulit.
ABSTRACT
Skin disorder is a disease that is often encountered in the community. Based on a report from the
Central Bureau of statistics the Regency of Minahasa (2016), showed that the number of 10
diseases in the Regency of Minahasa in North in 2015 there are skin diseases in third place
amounted to 12,052 cases and experience the increase in the year 2016 with a population of
13,227 cases (North Minahasa Regency in numbers, 2017). The purpose of this research is to
know the factors that are associated with disorders of the skin on the fishing village of Kalinaun
sub-district of North Minahasa Regency East Likupang. The research design used in this study i.e.,
cross sectional study with a number of sample i.e. 116 fishermen and data retrieval using a
questionnaire which was carried out in September-December 2018. Relationship test using the test
statistic chi square with a level of significance of a = 0.05. The research results obtained with test
chi square p = 0,316 > value of 0.05 means there is no relationship between the ages with
disorders of the skin. The chi square test results with a value of p = 0,029 < a means this shows
there is a significant relationship between the time of work with the skin disorder. Test chi square
p = 001 p means a <, thus that there is a significant relationship between personal hygiene with
the skin disorder
desa Kalinaun berprofesi sebagai nelayan kamera dan alat tulis. Sumber data yang
sehingga Desa Kalinaun sering disebut diambil yaitu data primer dan data
kampung nelayan. Nelayan di Desa sekunder. Analisis Data yang digunakan
Kalinaun masih tergolong sebagai nelayan adalah Analisis Univariat untuk setiap
tradisional. Pada saat dilakukan observasi variabel penelitian dan Analisis Bivariat
awal peneliti memperoleh data dari untuk mengetahui adanya hubungan
Puskesmas Likupang Timur pada 3 bulan antara usia, masa kerja dan personal
terakhir tahun 2018, terdapat 34 kasus hygiene dengan timbulnya gangguan kulit
gangguan kulit yang terjadi pada nelayan dengan menggunakan uji chy square.
di Desa Kalinaun Kecamatan Likupang
Timur Kabupaten Minahasa Utara. Oleh HASIL DAN PEMBAHASAN
karena itu penulis tertarik untuk Tabel 1. Distribusi Responden
melakukan penelitian mengenai “Faktor- Berdasarkan Kategori Usia, Masa Kerja,
Faktor yang Berhubungan dengan Personal Hygiene dan Gangguan Kulit
Timbulnya Gangguan Kulit pada Nelayan
Variabel N %
di Desa Kalianaun Kecamatan Likupang
Usia (tahun)
Timur Kabupaten Minahasa Utara”. 17-25 12 10,3
26-35 22 19,0
36-45 38 32,8
METODE PENELITIAN 46-55 36 31,0
Jenis penelitian ini adalah penelitian 56-65 8 6,9
Berdasarkan tabel 2, hasil penelitian ini 25 tahun dengan kategori masa remaja
diperoleh usia nelayan yang menderita akhir. Diperoleh nilai p = 0,316 lebih
gangguan kulit terbanyak yaitu pada besar dari α = 0,05. Dari hasil uji ini
kategori usia dewasa akhir 36-45 tahun menunujukan bahwa tidak terdapat
dan yang paling sedikit yaitu pada usia 17- hubungan antara usia dengan gangguan
kulit pada nelayan di Desa Kalinaun kulit akibat adanya kerentanan pada kulit
Kecamatan Likupang Timur Kabupaten karena sebelumnya sudah memiliki
Minahasa Utara. Berdasarkan tabel diatas riwayat penyakit kulit.
dapat dilihat bahwa responden dengan Hasil penelitian ini tidak sejalan
usia muda lebih sedikit melaporkan dengan penelitian yang dilakukan oleh
menderita gangguan kulit dibandingkan Indrawan, dkk (2014) pada pekerja bagian
dengan responden yang usianya lebih tua. Premix di PT. X Cirebon dinyatakan
Menurut Retnoningsih (2017), tidak bahwa terdapat hubungan antara usia
adanya hubungan antara usia dengan dengan gangguan kulit.Namun, menurut
gangguan kulit dalam penenlitian ini Keputusan Menteri Kesehatan No.
mungkin karena jumlah responden antara 1405/MenKes/SK/XI/2002 tentang nilai
kelompok usia tidak seimbang. Responden ambang batas kesehatan lingkungan kerja
yang ada di Desa Kalinaun sebagian besar menyatakan bahwa kejadian penyakit kulit
berada pada kategori dewasa yaitu diatas dapat menyerang semua kelompok usia,
35 tahun dan lebih bnyak menderita artinya usia bukan merupakan faktor
gangguan kulit. Hal ini bisa terjadi risiko utama terhadap terjadinya gangguan
mungkin karena diusia dewasa atau diatas kulit.
35 tahun lebih sering menderita gangguan
Berdasarkan tabel 3, hasil penelitian ini gangguan kulit berjumlah 53 orang. Masa
diperoleh masa kerja nelayan yang kerja nelayan dengan kategori baru (<6
termasuk dalam kategori lama (>6 tahun) tahun), yang menderita gaangguan kulit
yang menderita gangguan kulit berjumlah berjumlah 5 dan yang tidak menderita
33 orang dan yang tidak menderita berjumlah 25 orang. Berdasarkan tabel
diatas dengan diperoleh p = 0,029 lebih dengan masa kerja yang lama, lebih
kecil dari α = 0,05. Dari hasil uji chi- mudah untuk menderita gangguan kulit
squere menunjukan bahwa terdapat akibat sering terpapar dengan bahaya di
hubungan antara masa kerja dengan lingkungan tempat dimana responden
gangguan kulit pada nelayan di Desa bekerja dan diakatakan tidak sejalan
Kalinaun Kecamatan Likupang Timur dengan penelitian sebelumnya
Kabupaten Minasaha Utara. Nelayan yang kemungkinan karena hasil penelitian ini
memiliki masa kerja lama lebih sering menunjukkan prevalensi responden yang
menderita gangguan kulit dibandingkan menderita gangguan kulit dengan masa
nelayan dengan masa kerja baru atau <6 kerja < 6 tahun lebih tinggi dari responden
tahun. yang memiliki masa kerja >6 tahun atau
Berdasarkan hasil penelitian yang bisa dikatakan masa kerja baru tidak
dilakukan pada nelayan di Desa Kalinaun mempengaruhi terjadinya gangguan kulit.
dengan penelitian sebelumnya, dikatakan
sejalan kemungkinan karena responden
Berdasarkan tabel 4, penelitian ini telah Berdasarkan tabel diatas diperoleh nilai p
diperoleh hasil yaitu nelayan yang = 0,001 lebih kecil dari α. Dari hasil uji ini
menderita gangguan kulit dengan kategori menunjukkan bahwa adanya hubungan
personal hygiene baik (>15) berjumlah 10 yang signifikan antara personal hygiene
orang danyang tidak menderita berjumlah dengan gangguan kulit pada nelayan di
56. Nelayan dengan kategori personal Desa Kalinaun Kecamatan Likupang
hygiene kurang (<15), 28 orang menderita Timur Kabupaten Minahasa Utara.
gangguan kulit dan yang tidak menderita Responden dengan personal hygiene
berjumlah 22 orang. baik lebih sedikit melaporkan menderita
gangguang kulit dibandingkan responden
yang dengan personal hygienenya kurang Penelitian ini sejalan dengan Rahma,
baik. dkk (2017) berdasarkan hasil dari uji chi-
Penelitian ini memiliki hasil yang square menunjukan bahwa dinilai p value
sejalan dengan penelitian oleh Sarfiayanti, kurang dari a maka dapat dismpulkan
dkk (2016) yang dilakukan pada nelayan bahwa terdapat adanya hubungan yang
di Desa Lamanggau Kecamatan Tomia signifikan antara personal hgiene dengan
Kabupaten Wakatobi, menunjukan bahwa gangguan kulit. Menurut Firmansyah
terdapat hubungan yang antara personal (2017) yang dilakukan pada nelayan di
hygiene. Namun, hasil penelitian ini tidak Desa Tonyaman Kecamatan Binuang
sama dengan penelitian yang dilakukan Kabupaten Polewali Mandar, dinyatakan
oleh Indrawan, dkk ( 2014) menyatakan bahwa terdapat hubungan antara personal
bahwa tidak terdapat hubungan antara hgiene dengan gangguan kulit dilihat dari
personal hygiene dengan gangguan gulit uji chi-square diperoleh nilai p<a.
dilihat dari uji chi-square diperoleh nilap
p<a. KESIMPULAN
Upaya personal hygiene yaitu Berdasarkan hasil penelitian yang
diantaranya dengan mencuci pakaian dilakukan pada nelayan di Desa Kalinaun
kerja, tangan dan kaki dengan sabun dan Kecamatan Likupang Timur Kabupaten
air yang mengalir sedangkan personal Minahasa Utara, Maka dapat disimpulkan:
hgiene yang kurang baik, seperti kadang 1. Prevalensi gangguan kulit pada
atau tidak pernah mencuci tangan dan kaki nelayan di Desa Kalinaun Kecamatan
dengan sabun dan air mengalir, mencuci Likupang Timur Kabupaten Minahasa
baju setelah bekerja dan mandi setelah Utara, sebesar 32,8%.
bekerja menggunakan sabun dan air yang 2. Tidak terdapat hubungan yang
bersih. Berdasarkan hasil pengamatan saat bermakna antara usia dengan
wawancara banyak nelayan yang gangguan kulit pada nelayan di Desa
membersihkan diri terutama mandi setelah Kalinaun Kecamatan Likupang Timur
bekerja namum dalam hal mencuci tangan Kabupaten Minahasa Utara (p=0,316)
dan kaki dengan sabun, air mengalir dan 3. Terdapat hubungan yang bermakna
mencuci pakaian setelah bekerja masih antara masa kerja dengan gangguan
banyak yang jarang melakukannya. kulit pada nelayan di Desa Kalinaun
Kecamatan Likupang Timur
karena-kecelakaan-kerja.html.
Diakses pada tanggal 4 Agustus
2018.
Keputusan Menteri Kesehatan No.
1405/MenKes/SK/XI/2002 Tentang
Niali Ambang Batas.
Rahma, Gresi Amarita, Yuliani
Setyaningsih dan Siswi Jayanti.
2017. Analisis Hubungan Faktor
Eksogen dan Endogen Terhadap
Kejadian Dermatitis Akibat Kerja
Pada Pekerja Penyamakan Kulit PT.
Adi Satria Abadi Piyungan, Bantul
[skripsi]. Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Diponegoro.
Retnoningsih A. 2017. Analisis Faktor
Kejadian Dermatitis Kontak Pada
Nelayan [skripsi]. Semarang.
Fakultas Kesehatan Masyarakat
Muhammadiyah Semarang.
Satria, A. 2015. Pengantar Sosiologi
Masyarakat Pesisir. Jakarta. Fakultas
Ekologi Manusia IPB.
Sarfiah, Asfian P, A Ririn. 2016. Faktor-
faktor yang berhubungan
dengandermatitis kontak iritan pada
nelayan di desa Lamanggau
Kecamatan Tomia Kabupaten
Wakatobi Tahun 2016. Jurnal Ilmiah
Mahasiswa Kesehatan Masyarakat.
1(3): 1–9.
Sucipto, Cecep. 2014. Kesehatan dan
Keselamatan Kerja. Yogyakarta:
Gosyen Publishing