Anda di halaman 1dari 6

Vol.2 No.

10 Maret 2022 3415


……………………………………………………………………………………………………...
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN GEJALA DERMATITIS KONTAK PADA
PETANI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PAAL MERAH II

Oleh
Haslinda Pratiwi , Melda Yenni2, Eko Mirsiyanto3
1
1,2,3
Program Studi Kesehatan Masyarakat, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Harapan Ibu
Jambi, Indonesia
Email : 1pratiwihaslinda@gmail.com

Abstrak
Dalam melakukan pekerjaannya bercocok tanam, membersihkan lahan pertanian, pemupukan,
penyemprotan, perawatan dan memanen tanaman menyebabkan petani terpapar berbagai bahan
kimia yang menyebabkan petani mengalami timbulnya dermatitis kontak. Puskesmas Paal Merah
II memiliki tiga pos UKK dengan jumlah petani sebanyak 61 orang petani. Tujuan penelitian ini
untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan gejala dermatitis kontak pada petani di
wilayah kerja Puskesmas Paal Merah II Kota Jambi. Peneltian ini merupakan penelitian kuantitatif
dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian adalah petani anggota pos UKK di wilayah
kerja Puskesmas Paal Merah II Kota Jambi sebanyak 57 responden. Penelitian ini dilakukan pada
bulan Juli 2021. Instrumen penelitian adalah kuesioner dan lembar observasi. Data dianalisis
secara univariat dan bivariat menggunakan uji chi square. Sebanyak 73,7% responden memiliki
gejala dermatitis kontak, 80,7% responden tidak lengkap mengggunakan APD dan 64,9%
responden memiliki personal hygiene kurang baik. Ada hubungan antara penggunaan APD (p-
value=0,000), personal hygiene (p-value=0,000) dengan gejala dermatitis kontak pada petani di
wilayah kerja Puskesmas Paal Merah II. Diharapkan kepada Puskesmas pemegang pos UKK untuk
meningkatkan pembinaan dan menjadikan ketua pos UKK sebagai role model bagi petani dalam
penggunaan alat pelindung diri yang sesuai pada saat bekerja dan menjaga kebersihan diri sebelum
dan setelah bekerja.
Kata Kunci : Dermatitis Kontak, Penggunaan APD, Personal Hygiene

PENDAHULUAN Ahsan Munawar (2020) menunjukkan bahwa


Penyakit kulit akibat kerja merupakan proporsi dermatitis kontak pada petani sebesar
suatu kelainan kulit yang terjadi karena 53,6% (Jumiati, Kurniawati, & Munawar,
pekerjaan seseorang. Penyakit akibat kerja ini 2020). Hasil penelitian Achisna Rahmatika,
biasanya terdapat di daerah industri, pertanian, Fira Saftarina, Dwi Indria Anggraini, Diana
dan perkebunan. Penyakit kulit yang Mayasari (2020) menunjukkan bahwa proporsi
disebabkan oleh bahan/substansi dan proses dermatitis kontak pada petani sebesar 13,5%
yang dilakukan di tempat kerja umumnya (Rahmatika, Saftarina, Anggraini, & Mayasari,
dikenal sebagai dermatitis dan biasanya 2020).
melibatkan radang kulit (Siregar, 2005). Faktor-faktor penyebab dermatitis
Data epidemiologi di Indonesia kontak dikelompokkan menjadi dua yaitu
memperlihatkan bahwa 97% dari 389 kasus penyebab langsung (karakteristik bahan kimia,
penyakit kulit adalah dermatitis kontak, karakteristik paparan) dan penyebab tidak
sebanyak 66,3% dari kasus tersebut adalah langsung (usia, jenis kelamin, ras, personal
dermatitis kontak iritan dan 33,7% adalah hygiene, lama kontak, penggunaan APD, dan
dermatitis kontak alergi (Kemenkes RI, 2017). pengetahuan) (Susanto, 2018).
Hasil penelitian Ana Jumiati, Eti Kurniawat,

……………………………………………………………………………………………………...
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
3416 Vol.2 No.10 Maret 2022
………………………………………………………………………………………………………
Pertanian melakuan berbagai pekerjaan kontak akibat kerja, karena dengan
seperti bercocok tanam, membersihkan lahan mengunakan APD dapat terhindar dari cipratan
pertanian, pemupukan, penyemprotan, bahan kimia dan menghindari kontak langsung
perawatan dan memanen tanaman yang dapat dengan bahan kimia. Masih banyak pekerja
menyebabkan petani terpapar berbagai bahan yang melepas APD ketika sedang bekerja. Jika
kimia. Masuknya pestisida ke dalam tubuh hal ini dilakukan maka kulit menjadi tidak
melalui beberapa cara, yaitu kulit, pernafasan, terlindungi dan kulit menjadi lebih mudah
dan pencernaan. Cara yang paling sering adalah terpapar oleh bahan iritan maupun alergen
melalui kulit, dan penyerapannya akan semakin (Suma’mur, 2013).
efektif apabila terdapat kelainan kulit atau Hasil penelitian Ana Jumiati, Eti
keringat. Sedangkan keracunan melalui Kurniawati, Ahsin Munawar (2020) terdapat
pernafasan merupakan kasus terbanyak kedua hubungan yang bermakna antara personal
setelah kontaminasi kulit (Djojosumarto, hygiene (p-value=0,000) dengan gejala klinis
2008). dermatitis kontak pada petani kelapa di
Pekerjaan petani akan selalu Mendahara Ilir Kabupaten Tanjung Jabung
berhubungan dengan beberapa jenis bahan Timur tahun 2020 (Jumiati et al., 2020).
kimia termasuk pestisida yang digunakan Penelitian serupa juga dilakukan oleh Sinta
petani untuk membunuh hama-hama tanaman. Pradananingrum, Daru Lestantyo, Siswi
Apabila penggunaan pestisida tanpa diimbangi Jayanti, dari hasil uji statistik diketahui bahwa
dengan perlindungan dan perawatan kesehatan, ada hubungan antara personal hygiene dengan
petani yang sering berhubungan dengan kejadian dermatitis kontak iritan pada pengrajin
pestisida secara lambat laun akan tahu Mrican Sematang dengan (p-value=0,026)
mempengaruhi kesehatannnya. Paparan (Pradananingrum, Lestantyo, & Jayanti, 2018).
pestisida pada petani tidak hanya pada saat Hasil penelitian Achisna Rahmatika, Fitria
pestisida itu digunakan, tetapi juga saat Saftarina, Dwi Indria Anggraini, Diana
mempersiapkan atau sesudah melakukan Mayasari (2020) terdapat hubungan yang
penyemprotan. Dampak yang sering bermakna antara penggunaan APD (p-
ditumbulkan salah satunya dermatitis kontak value=0,000) dengan kejadian Dermatitis
(Tombeng, 2014). Kontak pada petani di Provinsi Lampung
Personal hygiene merupakan salah satu (Rahmatika et al., 2020).
faktor kejadian dermatitis kontak. Personal Berdasarkan data dari dinas kesehatan
hygiene yang dimaksud yaitu kebiasaan mandi, di kota Jambi, penyakit dermatitis kontak alergi
mencuci tangan dan kaki menggunakan air (DKA) termasuk ke dalam distribusi 10
mengalir dan sabun setelah bekerja, serta penyakit terbesar di Puskesmas Kota jambi
mencuci pakaian kerja setelah pulang dari tahun 2019. Kecamatan Paal merah adalah
kerja. Kebersihan diri sesering sangat penting salah satu kecamatan di Kota Jambi yang
bagi petani karena dapat mencegah penyebaran memiliki potensi pertanian. Lahan pertanian di
bakteri, atau kuman penyakitdan dapat Paal merah hanya terpusat di kelurahan-
mengurangi paparan bahan kimia setelah kelurahan yang berada di pinggiran Paal merah.
melakukan pekerjaan yang menggunakan Salah satu lahan pertanian terdapat di kelurahan
bahan kimia. Kebersihan perseorangan setelah Lingkar Selatan.
melakukan pekerjaan dengan paparan bahan Puskesmas Paal Merah II Kota Jambi
kimia dapat membuat waktu paparan menjadi yang terletak di Kelurahan Lingkar Selatan
lebih berkurang (Suma’mur, 2013). Kecamatan Jambi Selatan, mempunyai wilayah
Penggunaan APD merupakan salah satu kerja 5.187 Ha dan sebagian besar
cara untuk mengurangi terjadinya dermatitis masyarakatnya adalah petani. Menurut data
………………………………………………………………………………………………………
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)
Vol.2 No.10 Maret 2022 3417
……………………………………………………………………………………………………...
Puskesmas Paal Merah II Kota Jambi tahun Data dianalisis secara univariat dan bivariat
2020 penyakit dermatitis kontak termasuk dengan menggunakan uji chi-square.
dalam 10 penyakit terbesar di Puskesmas Paal
Merah II Kota Jambi sebanyak 349 kasus. HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan catatan pada pos UKK Hasil penelitian menunjukkan bahwa
yang dilakukan setiap bulannya, keluhan petani sebanyak 42 (73,7%) respponden memiliki
pada saat pemeriksaan kesehatan oleh petugas gejala dermatitis kontak, sebanyak 46 (80,7%)
puskesmas terdapat petani yang mengalami responden tidak lengkap menggunakan alat
keluhan gatal-gatal. Berdasarkan wawancara pelindung diri dan 37 (64,9%) memiliki
dengan 5 responden terdapat 3 orang yang personal hygiene kurang baik (tabel 1).
mengalami keluhan gatal-gatal, ruam Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa ada
kemerahan. Hasil wawancara mengenai hubungan antara penggunaan APD (p=0,000)
personal hygiene, terdapat petani yang hanya dan personal hygiene (p=0,000) dengan gejala
membersihkan diri dengan menggunakan air dermatitis kontak pada petani di wilayah kerja
tanpa menggunakan sabun setelah bekerja. Puskesmas Paal Merah II (Tabel 2).
Berdasarkan observasi penggunaan alat Tabel 1. Gambaran Penggunaan APD, Personal
pelindung diri pada petani tidak menggunakan Hygiene dan Gejala Dermatitis Kontak
alat pelindung diri, seperti tidak menggunakan
sarung tangan, sepatu, celana panjang, dan
sepatu booth.
Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui faktor yang berhubungan dengan
gejala dermatitis kontak pada petani di wilayah
kerja Puskesmas Paal Merah II.

METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian
kuantitatif dengan pendekatan cross sectional
yang bertujuan untuk mengetahui faktor yang
Tabel 2. Hubungan Penggunaan APD, Personal
berhubungan dengan gejala dermatitis kontak
Hygiene dan Gejala Dermatitis Kontak
pada petani diwilayah kerja Puskesmas Paal
Merah II Kota Jambi. Populasi dalam penelitian
ini adalah seluruh petani yang menjadi anggota
Pos UKK diwilayah kerja Puskesmas Paal
Merah II. Sampel penelitian ini adalah petani
sayur yang melakukan penyemprotan dan
pemupukan di wilayah kerja Puskesmas Paal Berdasarkan hasil penelitian penggunaan
Merah II sebanyak 57 orang. Teknik alat pelindung diri (APD) menunjukkan bahwa
pengambilan sampel dengan menggunakan terdapat 46 (73,7%) petani tidak lengkap
total sampling sebanyak 57 sampel yang menggunakan alat pelindung diri dan 11
merupakan anggota pos UKK di wilayah kerja (19,3%) petani lengkap menggunakan alat
Puskesmas Paal Merah II. Instrumen yang pelindung diri. Hasil penelitian diperoleh nilai
digunakan dalam penelitian ini adalah p-value=0,000 sehingga menunjukkan bahwa
kuesioner dengan melakukan wawancara dan ada hubungan yang signifikan antara
lembar check list dengan melakukan observasi. penggunaan alat pelindung diri dengan gejala
Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli 2021. dermatitis kontak pada petani di wilayah kerja

……………………………………………………………………………………………………...
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
3418 Vol.2 No.10 Maret 2022
………………………………………………………………………………………………………
Puskesmas Paal Merah II Kota Jambi tahun mengganti pakaian setelah melakukan
2021. penyemprotan hama dan pemupukan.
Dalam penelitian ini terdapat hubungan Hasil peneltian juga menunjukkan bahwa
antara penggunaan alat pelindung diri dengan responden yang menggunakan APD lengkap
gejala dermatitis kontak. Responden dalam dan mengalami gejala dermatitis kontak.
bekerja pada saat melakukan penyemprotan Memang pada saat melakukan penyemprotan
hama dan pemupukan tanaman tidak hama responden menggunakan APD tetapi pada
menggunakan alat pelindung diri lengkap saat memproses/meracik pestisida yang akan
sehingga bahan kimia tersebut kontak dengan digunakan untuk penyemprotan responden
kulit responden dan mengakibatkan adanya tidak menggunakan APD sehingga
gejala dermatitis kontak. Pekerja tidak kemungkinan gejala dermatitis kontak yang
menggunakan APD saat bekerja, dikarenakan dialami oleh responden berasal dari proses
saat bekerja menimbulkan rasa tidak nyaman peracikan pestisida.
atau kurang leluasa, membuat gerak saat Hasil penelitian ini sejalan dengan
bekerja menjadi terbatas saat menggunakan penelitian Sumita (2019) menunjukkan bahwa
APD tersebut. Sedangkan responden yang ada hubungan antara penggunaan APD dengan
menggunakan alat pelindung diri lengkap dapat kejadian dermatitis kontak pada petani padi (p-
mencegah terjadinya kontak bahan kimia value=0,002) (Sumita, 2019). Hasil penelitian
dengan kulit sehingga tidak mengalami gejala ini juga sejalan dengan penelitian Handayani
dermatitis kontak. (2018) menunjukkan bahwa ada hubungan
Menurut Peraturan Menteri Tenaga Kerja yang siginifikan antara penggunaan APD (p-
Dan Transmigrasi No Per.08/Men/VII/2010 value=0,011) terhadap kejadian dermatitis pada
tentang pelindung diri, alat pelindung diri petani di Desa Tanjung Saleh Kecamatan
(APD) adalah suatu alat yang mempunyai Sungai Kakap Kabupaten Kubu Raya
kemampuan untuk melindungi seseorang yang (Handayani, 2018).
fungsinya mengisolasi sebagian atau seluruh Mengingat adanya hubungan antara alat
tubuh dari potensi bahaya di tempat kerja. Alat pelindung diri (APD) dengan gejala dermatitis
pelindung diri sering juga disebut personal kontak untuk itu perlu perhatian yang amat
protective equipment (PPE). Perlengkapan khusus bagi para petani untuk menggunakan
pelindung pribadi harus digunakan dalam APD pada saat pencampuran pestisida,
bersamaan dengan kontrol ini untuk penyemprotan dan pemupukan, dan pada saat
memberikan keselamatan dan kesehatan aktivitas di kebun, agar mereka terhindar dari
karyawan ditempat kerja. Perlengkapan masalah-masalah penyakit kulit seperti yang
pelindung pribadi termasuk semua pakaian dan sudah alami.
aksesoris pekerjaan lain yang dirancang untuk Berdasarkan hasil penelitian personal
menciptakan sebuah penghalang terhadap hygiene menunjukkan bahwa terdapat 37
bahaya ditempat kerja. (64,9%) petani memiliki personal hygiene
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kurang baik dan 20 (35,1%) petani memiliki
terdapat responden yang tidak lengkap personal hygiene baik. Hasil penelitian
menggunakan APD tetapi tidak mengalami diperoleh nilai p-value= 0,000 sehingga
gejala dermatitis kontak. Hal tersebut menunjukkan bahwa ada hubungan yang
dikarenakan responden segera membersihkan signifikan antara personal hygiene dengan
diri seperti mandi dan mencuci tangan setelah gejala dermatitis kontak pada petani di wilayah
melakukan penyemprotan hama dan kerja Puskesmas Paal Merah II Kota Jambi
pemupukan. Selain itu, responden juga segera tahun 2021.

………………………………………………………………………………………………………
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)
Vol.2 No.10 Maret 2022 3419
……………………………………………………………………………………………………...
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa responden sudah lama menjadi petani sehingga
ada hubungan antara personal hygiene dengan belum risiko untuk mengalami gejala dermatitis
gejala dermatitis kontak. Hal tersebut kontak.
disebabkan karena responden memiliki Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa
personal hygiene yang kurang baik hal ini responden dengan personal hygiene baik tetapi
terjadi karena kurangnya petani dalam mengalami gejala dermatitis kontak
memperhatikan kebersihan diri mereka seperti dikarenakan responden mencuci tangan dan
tidak mengganti pakaian kerja 2 kali sehari, dan kaki tidak menggunakan sabun setelah kontak
mencuci tangan dan kaki menggunakan sabun. dengan bahan kimia. Sehingga pada akhirnya
Pada dasarnya menjaga kebersihan diri dapat petani tersebut rentan terhadap penyakit
mencegah terjadinya dermatitis dengan gangguan kulit yaitu dermatitis kontak.
membiasakan mencuci tangan dan kaki Mengingat ada hubungan antara personal
menggunakan sabun dan mengganti pakaian hygiene dengan gejala dermatitis kontak untuk
yang dia gunakan pada saat bekerja di sawah. itu diharapkan kepada petani untuk
Kebiasaan mencuci tangan sangat penting memperhatikan kebersihan diri pada saat
karena tangan adalah anggota tubuh yang sebelum dan sesudah melakukan pekerjaan
paling sering kontak dengan bahan-bahan kimia khusunya setelah kontak dengan bahan kimia
dalam hal ini pestisida dan pupuk. Mencuci pestisida dan pupuk seperti mencuci tangan
tangan menggunakan sabun dan membilasnya dengan baik dan benar menggunakan sabun dan
menggunakan air bersih dan mengalir mampu air mengalir, mengganti pakaian yang
menghilangkan kotoran yang menempel pada digunakan pada saat bekerja sehingga dapat
kulit khususnya dalam hal ini adalah tangan. mengurangi terjadinya gejala dermatitis kontak.
Kebersihan diri termasuk kebersihan kulit Kebersihan diri sesering sangat penting bagi
sangat penting dalam usaha pemeliharaan petani karena dapat mencegah penyebaran
kesehatan seperti mandi 2x sehari bakteri, atau kuman penyakit dan dapat
menggunakan sabun dan air bersih. Salah satu mengurangi paparan bahan kimia setelah
bagian tubuh yang cukup sensitif terhadap melakukan pekerjaan yang menggunakan
berbagai macam penyakit adalah kulit. Kulit bahan kimia. Di tempat kerja sebaiknya
merupakan pembungkus yang elastik yang menyediakan tempat cuci tangan dan sabun,
melindungi tubuh dari pengaruh lingkungan. khususnya bila belum ada atau tidak ada air
Lingkungan yang sehat dan bersih akan bersih yang mengalir.
membawa efek yang baik bagi kulit. Demikian
pula sebaliknya, lingkungan yang kotor akan PENUTUP
menjadi sumber munculnya berbagai macam Kesimpulan
penyakit antara lain penyakit kulit (Yuni, 2015). Berdasarkan hasil penelitian yang telah
. Hasil penelitian ini juga sejalan dengan dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa
penelitian Handayani (2018) yang menyatakan faktor yang berhubungan dengan gejala
bahwa ada hubungan antara personal hygiene dermatitis kontak pada petani di wilayah kerja
dengan dermatitis kontak pada petani padi padi Puskesmas Paal Merah II adalah penggunaan
Desa Tanjung Saleh Kecamatan Sungai Kakap APD (p=0,000) dan personal hygiene
Kabupaten Kubu Raya (p-value = 0,000) (p=0,000).
(Handayani, 2018). Untuk itu diharapkan kepada petani
Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk menggunakan APD yang baik dan benar
responden yang memiliki personal hygiene pada saat pencampuran pestisida,
kurang baik tidak mengalami gejala dermatitis penyemprotan dan pemupukan, agar dapat
kontak. Hal tersebut kemungkinan dikarenakan mencegah gejala dermatitis kontak. Melakukan

……………………………………………………………………………………………………...
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
3420 Vol.2 No.10 Maret 2022
………………………………………………………………………………………………………
pemeliharaan APD dengan rutin mengganti [7] Siregar. (2005). Atlas Berwarna Saripati
APD yang sudah tidak layak dan membersihkan Penyakit Kulit (I). Jakarta: Buku
APD setelah bekerja agar merasa nyaman Kedokteran EGC.
dalam menggunakannya. Memperhatikan [8] Suma’mur. (2013). Higiene Perusahaan
kebersihan diri pada saat sebelum dan sesudah dan Kesehatan Kerja (Hiperkes). Jakarta:
melakukan pekerjaan sehingga dapat Sagung Seto.
mengurangi terjadinya gejala dermatitis kontak [9] Sumita, N. M. (2019). aktor-Faktor Yang
dan bila memiliki gejala dermatitis kontak agar Berhubungan Dengan Kejadian
segera memeriksakan ke Pos ukk atau Dermatitis Kontak Pada Petani Di Desa
Puskesmas terdekat. Balerejo Kecamatan Balerejo Kabupaten
Madiun. STIKES Bhakti Husada Mulia
DAFTAR PUSTAKA Madiun.
[1] Djojosumarto, P. (2008). Pestisida & [10] Susanto. (2018). Penyakit Kulit dan
Aplikasinya. Jakarta: Agromedia Pustaka. Kelamin. Yogyakarta: Nuha Medika.
[2] Handayani, M. (2018). Hubungan [11] Tombeng, M. (2014). Dermatitis Kontak
Personal Hygiene, Lama Penyemprotan Akibat Kerja Pada Petani. Ilmu
Dan Penggunaan APD Dengan Gejala Kesehatan Kulit dan Kelamin. Bali:
Dermatitis Kontak Iritan Pada Petani Universitas Udayana.
(Studi Di Dusun Parit Pangeran) Desa [12] Yuni, N. E. (2015). Buku Saku Personal
Tanjung Saleh Kecamatan Sungai Kakap Hygiene. Yogyakarta: Nuha Medika.
Kabupaten Kubu Raya. niversitas
Muhammadiyah Pontianak.
[3] Jumiati, A., Kurniawati, E., & Munawar,
A. (2020). aktor yang Berhubungan
dengan Gejala Klinis Dermatitis Kontak
Pada Kelompok Petani kelapa di
Mendahara Ilir Kabupaten Tanjung
Jabung Timur. Jurnal Kesehatan
Masyarakat Mulawarman, 2(2), 70–76.
[4] Kemenkes RI. (2017). Profil Kesehatan
Indonesia Tahun 2018. Jakarta:
Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia.
[5] Pradananingrum, S., Lestantyo, D., &
Jayanti, S. (2018). Hubungan Personal
Hygiene, Lama Kontak dan Masa Kerja
dengan Gejala Dermatiti Kontak Iritan
Pada Pengrajin Tahu Mrican Semarang.
Jurnal Kesehatan Masyarakat, 6(4), 378–
386.
[6] Rahmatika, A., Saftarina, F., Anggraini,
D. I., & Mayasari, D. (2020). Hubungan
Faktor Risiko Dermatitis Kontak pada
Petani. Jurnal Kesehatan, 1(1), 101–107.

………………………………………………………………………………………………………
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)

Anda mungkin juga menyukai